Anda di halaman 1dari 5

1 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi

カカシ秘伝 氷天の雷
Kakashi Hiden — Hyōten no Ikazuchi

Daftar Isi
Prologue: Orde Baru (新たな秩序, Aratana Chitsujo)
Ch. 1: Keraguan (ためらい, Tamerai)
Ch. 2: Momen Abad Ini (世紀の瞬間, Seiki no Shunkan)
Ch. 3: Serangan Udara (天空の襲撃, Tenkū no Shūgeki)
Ch. 4: Pesan Tersampaikan (伝えられたメッセージ, Tsutaerareta Messēji)
Ch. 5: Eksekusi (処刑, Shokei)
Ch. 6: Serangan Mematikan! Tinju Mabuk Laut (必殺! 船酔い拳, Hissatsu! Funeyoi Kobushi)
Ch. 7: Petir yang Membeku (凍てついた雷, Itetsuita Ikazuchi)
Ch. 8: 5,000 Meter Sampai Ujung Kematian (死の縁まで五千メートル, Shi no En Made Gosen Mētoru)
Ch. 9: Keputusan Tsunade (綱手の決断, Tsunade no Ketsudan)
Ch. 10: Hati (心, Shin)
Ch. 11: Tears of Ice (氷の涙, Kōri no Namida)
Ch. 12: Human Bomb (人間爆弾, Ningen Bakudan)
Ch. 13: Stairway to Heaven (天国への階段, Tengoku e no Kaidan)
Ch. 14: First Command (はじめての采配, Hajimete no Saihai)
Epilogue: Dear Lord Sixth Hokage, (拝啓, 六代目火影様, Haikei, Rokudaime Hokage-sama)

Credit © Naruto Wikia


Editing Microsoft Word © Andy kusumawardhani
Terjemahan naskah © DNI
2 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi
Prolog : Orde Baru.
Didukung oleh angin kuat di langit, 500 meter di atas permukaan tanah, Sai membalikan tubuhnya.

“Ahh.” ucap Naruto. Ia menatap ke markas musuh yang berada jauh di bawahnya.

“Tak akan ada masalah’ttebayo!!”

“Tapi, tanganmu masih…”

“Untuk orang-orang seperti mereka, satu tangan sudah cukup’ttebayo!!”

Menciptakan burung besar dengan Chouju Giga, di bawah lindungan gelapnya malam, mereka tak terlihat dari bawah sana.

Namun, dari sudut pandang Naruto, ia bisa melihat permukaan dengan sempurna.

Meskipun sudah tengah malam, mereka bisa melihat musuh bersembunyi di lembah gunung-gunung yang kasar, dengan asap dari
obor penjaga malam yang masih berkobar.

Terlihat shinobi pengintai berjalan di sekitar tempat itu. Tebing batu terjal di sepanjang garis pegunungan yang mirip tempat
menaruh jarum. Merasakan udara dingin cahaya bulan, kelembaban itu membuat mereka tampak semakin basah.

“Tepat sekali, strategi benteng pertahanan alami…” Sai menjawab apa yang ada di pikiran Naruto.

“Bagi Garyo untuk bergerak berulang-ulang di tempat yang sama seperti itu, eh?”

“Gara-gara strategi itu, orang-orang dari Negeri Ombak terbunuh.”

Naruto menggertakan erat gigi belakangnya.

Banyak hal telah berlalu semenjak Perang Besar Dunia Shinobi, ini adalah malam September dengan angin yang kencang.

Sambil berdesis kecil, angin terus bertiup melalui lembah. Perlahan menyelinap ke dalam area mereka, Sai dan Naruto menunggangi
burung besar. Sambil terbang berputar dalam lingkaran raksasa, mereka masih merasa kalau markas persembunyian Garyo berada
tepat di bawah mereka.
3 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi

“Ini bukanlah sesuatu yang perlu dipikirkan terlalu dalam, Naruto. Dengan terjadinya Perang Besar Dunia Shinobi Keempat, bukan
berarti itu merupakan perang terakhir dari seluruh umat manusia.”

“Dan malah, orang-orang yang simpati dengan ideologi Madara mulai bermunculan.”

Sebelum Sai mengatakannya, Naruto melompat dari punggung burung besar itu.

“Garyo-sama dengan mereka, kan?”

Booooooom!

Bersamaan dengan suara yang terdengar memotong udara, Naruto meluncur dari langit malam. Ia menciptakan silang dengan jari
telunjuk dan jari tengah tangan kirinya. Akibat pertarungannya dengan Sasuke, ia kehilangan tangan kanannya. Ini adalah metode
terbaru yang digunakan untuk merapal segel.

“Tajuu Kage Bunshin no Jutsu!”

Boof! Ketika para penjaga menyadari itu adalah Naruto yang menciptakan gelombang dari balik asap mereka sendiri, sudah
terlambat karena para kage bunshin telah mengepung persembunyian Garyo.

“Serangan musuh!” Suara marah dari mana-mana.

“Lindungi Garyo-sama!”

Minato

Dari pondok yang mereka bangun di tebing yang curam, dan dari banyaknya gua yang ada di sana, shinobi musuh bermunculan.
4 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi

Para kage bunshin melempar kunai, membuat beberapa orang terjatuh dalam waktu yang bersamaan. Naruto diserang oleh musuh
yang berada di belakangnya. Dengan bunyi letusan, asap menyebar dan bunshin itu menghilang.

Dari pusat persembunyian musuh yang lapang, suasanya yang mencekam mengubahnya menjadi medan pertempuran.

Naruto memperhatikan sekitar. Sebelumnya, ia mendapat informasi dari Kakashi untuk menyelidiki sebuah gua.

Yang dimaksud adalah gua dimana batu tajam yang menyerupai dua taring terpaku di pintu masuknya. Gua itu adalah satu-satunya
jalan untuk keluar masuk persembunyian Garyo, mengingat tempat itu dikelilingi oleh gunung-gunung curam yang jumlahnya banyak.
Itulah yang Kakashi informasikan.

“Kalau begini… kalau dia berniat untuk meloloskan diri, dia tak punya pilihan lain selain menggunakan gua itu’ttebayo!”

Gua itu adalah tempat dimana kage bunshin dan musuh sebelumnya bertarung mati-matian.

Bagian dalam gua itu seperti mulut makhluk buas yang memperlihatkan seluruh taringnya. Sekelompok shinobi melindunginya.
Seorang lelaki kecil mencoba untuk kabur. Terdengar bunyi samar dari pakaiannya yang terseret…

“Garyoooooo!”

Teriakan Naruto bergema di antara bebatuan.

“Kau! Aku tak akan membiarkanmu kabur!”

Sebelum gema suara itu menghilang, musuh menghalangi jalan Naruto. Seorang shinobi yang dibalut pakaian putih salju muncul.
Wajahnya tertutup oleh topeng dengan motif lengkungan.
5 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi
“Jangan menghalangi jalanku’ttebayo!”

Naruto langsung melempar kunai ke arahnya.

Namun, sesaat setelah ujung kunai Naruto hendak mengenainya, shinobi bertopeng itu menghilang layaknya kabut. Langsung
setelahnya, Naruto sadar orang itu sudah bersiap untuk menyerang punggungnya.

“Hyoton: Jisarenhyou!”

Bagian belakang tubuh Naruto dibuat beku.

Akibat serangan itu Naruto terjatuh, namun masih belum cukup untuk membuatnya ambruk.

Naruto berusaha bangun dengan tunjangan kakinya. Ia bangkit, mengacungkan kunai untuk menghadapi lelaki bertopeng itu… Tidak,
ia mencoba untuk melakukan itu. Tapi ia tak bisa melakukannya

“A-apa? ttebayo…”

Muncul perasaan seolah terdapat luka gores di dalam tubuhnya. Selanjutnya, perasaan itu berubah menjadi rasa sakit yang sangat
tajam.

Biki, biki…bikibikibikibiki! suara daging yang mulai membeku secara perlahan.

Serpihan es yang jumlahnya tak terhitung mulai tumbuh di dalam aliran darahnya. Bagian dalam tubuhnya tampak mulai terpecah
menjadi serpihan.

“Uhhhhhh…”

Anda mungkin juga menyukai