Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR PENDIDIKAN

(PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP)

Disusun oleh :
NAMA : NURJANNAH.B
NIM : HO416309
JURUSAN : FISIKA A
ANGKATAN : 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2019-2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa‟atnya di yaumul
khiamah.
Alhamdulillah, kami selaku tim penyusun telah berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”.Untuk memenuhi
tugas salah satu mata kuliah “PENGANTAR PENDIDIKAN”.Ucapan terimakasih
kami hanturkan kepada Bapa Dr. Muhammad Jamil, M. Pd. selaku dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
benar-benar dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal „alamiin.

Majene, Desember 2019

Nurjannah.B
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup ......................................................... 2
B. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan 4
C. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif ............................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan.
Dengan pendidikan kita dapat keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada
suatu kebodohan dan kemelaratan. Maka dari itu, diterapkan konsep pendidikan
seumur hidup yang berlangsung padaa lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, dan pemerintahan. Konsep pendidikan ini dilakukan secara berlanjut
dari bayi sampai meninggal atau prosesnya berlangsung selama manusia hidup.
Proses pendidikan ini mencakup bentuk belajar secara fomal maupun non formal.
Dalam makalah ini nanti akan di bahas lebih lanjut mengenai pendidikan
yang dilakukan selama seumur hidup seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Konsep Pendidikan Seumur Hidup.
2. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan.
3. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup


Konsep pendidikan seumur hidup, sebernarnya sudah sejak lama dipikirkan
oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Asas pendidikan seumur hidup
itu merumuskan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan
hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar
secara informal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di
sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Untuk Indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai
dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (TAP MPR NO. IV / MPR /
1973 jo. TAP NO. IV / MPR / 1978 tentang GBHN ) yang menetapkan prinsip-
prinsip pembangunan nasional berikut ini:
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia.
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Beranjak dari ketentuan mendasar tersebut, maka dalam kebijaksanaannya
Pemerintah menetapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subjek
manusia Indonesia seutuhnya sebagai perwujudan manusia Pancasila. Hal ini
dijadikan cita-cita pembangunan bangsa dan watak bangsa yang menjadi
tanggung jawab semua warga negara untuk mewujudkannya. Pembangunan
manusia Indonesia, secara khusus merupakan tanggung jawab lembaga dan
usaha pendidikan nasional untuk mewujudkannya melalui institusi-institusi
pendidikan. Karena itulah konsepsi manusia Indonesia seutuhnya ini
merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional.

2
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup
ialah:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakekatnya,
yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian,
secara potensial keseluruhan potensi manusia di isi kebutuhannya agar
berkembang secara wajar.
2. Dengan mengingat proses pertumbumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
selama manusia hidup.
Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur
hidup dikemukakan dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi: “penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan
jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan luar sekolah dalam hal ini
terrmasuk didalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan dalam ayat
(4), yaitu “pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
Mengenai hal tersebut di atas, terdapat oenegasan dalam penjelasan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan keluarga
termasuk jalur pendidikan luar sekolah merupakan salah satu usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Pendidikan keluarga
membarikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan
aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup
mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota
keluarganya yang bersangkutan.
Sementar itu pada pasal 26, dinyatakan peserta didik berkesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam
perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masinh-masing.

3
Dalam penjelasan pengertian Pasal 26 tersebut, terdapat penjelasan sebagai
berikut:
“tiap warga negara berkesempatan seluas-luasnya untuk menjadi peserta
didik melalui pendidikan sekolah ataupun pendidikan luar sekolah. Dengan
demikian, setiap warga negara diharapkan dapat belajar pada tahap-tahap mana
saja dari kehidupannya dalam mengembangkan dirinya sebagai manusia
Indonesia”.

B. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-program


Pendidikan
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup karena
relevansinya dengan kondisi yang ada pada Negara-negara berkembang dengan
alasan masih banyaknya penduduk yang buta huruf. Bahkan di Negara maju
sekalipun di mana radio, film, tv, computer sampai internet telah
menantang ketergantungan orang akan bahan-bahan bacaan, namun membaca
masih merupakan cara yang paling murah dan praktis untuk mendapatkan
pengetaahuan. Oleh sebab itu, realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat
dua hal, yaitu:
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3 M) yang
fungsional bagi anak didik;
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan
lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan Vokasional
Terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta
makin meluasnya industrialisasi menuntut pendidikan vokasional itu tetap
dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan Profesional

4
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap-tiap profesi
hendaknya telah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan
professional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Diakui bahwa era globalisasi dan informasi yang di tandai dengan
pesatnya perkembangan iptek telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
masyarakat. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menuntut pendidikan
yang berlangsung secara kontinu.
5. Pendidikan, Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Di samping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam
kondisi sekarang dimana pola piker masyarakat semakin maju dan kritis, baik
rakyat biasa maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis,
diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap
warga Negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinu dalam konteks
ini merupakan konsekuensinya.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang
Spesialisasi yang berlebih-lebihan dalam masyarakat, bahkan yang telah
di mulai pada usia muda dalam program pendidikan formal di sekolah,
membuat manusia berpandangan sempit pada bidangnya sendiri, buta akan
nilai-nalia cultural yang terkandung dalam warisan budaya masyarakat sendiri.
Sesorang yang terpelajar diharapkan mampu memahami dan menghargai nilai-
nalia agama, sejarah, kesusastraan, seni, musik bengsanya sendiri. oleh karena
itu, pendidikan kulturel dan pengisian wakru senggang merupakan bagian
penting dari long life education.
Sementara itu konsep long life education pada sasaran pendidikan, juga
diklasifikasikan dalam enam kategori, yaitu:[
 Para buruh dan petani;
 Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya;
 Para pekerja yang berketrampilan

5
 Golongan teknisi dan professional
 Para pemimpin dan masyarakat
 Golongan masyarakat yang sudah tua

C. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif


1. Ideologis
Semua manusia dilahirkan di dunia mempunyai hak yang sama, khususnya
hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta
ketrampilan. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
2. Ekonomis
Pendidikan seunur hidup memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktifitas
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan
sehat
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara
tepat sehingga peranan pendididikan keluarga menjadi sangat besar dan
penting.
3. Sosiologis
Pendidikan seumur hidup bagi orang tua akan merupakan pemecahan atas
masalah-masalah pendidikan anaknya.
4. Politis
Pada Negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak
milik, dan memahami fungsi pemerintahan, DPR, MPR, dan lain-lain. Oleh
karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang.
5. Tehnologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi para pemimpin, tehnisi,
guru, dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyesuaikan

6
perkembangan ilmu dan tehnologi terus menerus untuk menambah cakrawala
pengetahuannya di samping ketrampilannya.
6. Psikologis
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang pesat mempunyai
pengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan tehnik
penyampaiannya.

D. Perlunya Pendidikan Seumur Hidup


a. Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah
Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat. Terlihat
antara lain dalam:
1. Banyak lulusan yang tidak dapat di serap dalam dunia kerja, yang antara
lain karena mutunya yang rendah.
2. Daya serap lulusan rata-rata sekolah yang masih rendah, karena pelajar
tidak dapat belajar secara optimal.
3. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien, yang terlihat dari adanya
putus sekolah dan siswa yang mengulang.
Pendidikan sekolah perlu dilengkapi dengan pendidikan di luar sekolah.
b. Perubahan masyarakat dan peranan-paranan social
Globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang
cepat dalam masyarakat, dan dengan demikian perubahan-perubahan peranan-
peranan sosial. Pendidikan di tuntut untuk mampu membantu individu agar
selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial seanjang hidupnya.
c. Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal
Salah satu masalah pendidikan kita dewasa ini adalah kelangkaan sumber
yang mendukung pelaksanaan pendidikan.
d. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat
Dalam zaman modern, pendidikan luar sekolah berkembang dengan pesat
karena memberikan manfaat kepada masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Konsep pendidikan seumur hidup, sebernarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Asas pendidikan
seumur hidup itu merumuskan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup
bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik yang berlangsung
dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
2. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-program
Pendidikan
Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Pendidikan Vokasional
Pendidikan Profesional
Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Pendidikan, Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang
3. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif
-Ideologis - Ekonomis -Sosiologis
-Politis -Tehnologis -Psikologis
4. Perlunya Pendidikan Seumur Hidup
Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah
Perubahan masyarakat dan peranan-paranan sosial
Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal
Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat

8
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat. Tentunya masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Mukhlison dan Rodliyah, Siti. Ilmu Pendidikan. (Ponorogo, 2004)

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009)

Mudyaharj. Pengantar Pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persad, 2001)

10

Anda mungkin juga menyukai