Disusun oleh :
NAMA : NURJANNAH.B
NIM : HO416309
JURUSAN : FISIKA A
ANGKATAN : 2016
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa‟atnya di yaumul
khiamah.
Alhamdulillah, kami selaku tim penyusun telah berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”.Untuk memenuhi
tugas salah satu mata kuliah “PENGANTAR PENDIDIKAN”.Ucapan terimakasih
kami hanturkan kepada Bapa Dr. Muhammad Jamil, M. Pd. selaku dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
benar-benar dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal „alamiin.
Nurjannah.B
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup
ialah:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakekatnya,
yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian,
secara potensial keseluruhan potensi manusia di isi kebutuhannya agar
berkembang secara wajar.
2. Dengan mengingat proses pertumbumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
selama manusia hidup.
Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur
hidup dikemukakan dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi: “penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan
jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan luar sekolah dalam hal ini
terrmasuk didalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan dalam ayat
(4), yaitu “pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
Mengenai hal tersebut di atas, terdapat oenegasan dalam penjelasan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan keluarga
termasuk jalur pendidikan luar sekolah merupakan salah satu usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Pendidikan keluarga
membarikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan
aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup
mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota
keluarganya yang bersangkutan.
Sementar itu pada pasal 26, dinyatakan peserta didik berkesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam
perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masinh-masing.
3
Dalam penjelasan pengertian Pasal 26 tersebut, terdapat penjelasan sebagai
berikut:
“tiap warga negara berkesempatan seluas-luasnya untuk menjadi peserta
didik melalui pendidikan sekolah ataupun pendidikan luar sekolah. Dengan
demikian, setiap warga negara diharapkan dapat belajar pada tahap-tahap mana
saja dari kehidupannya dalam mengembangkan dirinya sebagai manusia
Indonesia”.
4
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap-tiap profesi
hendaknya telah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan
professional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Diakui bahwa era globalisasi dan informasi yang di tandai dengan
pesatnya perkembangan iptek telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan
masyarakat. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menuntut pendidikan
yang berlangsung secara kontinu.
5. Pendidikan, Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Di samping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam
kondisi sekarang dimana pola piker masyarakat semakin maju dan kritis, baik
rakyat biasa maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis,
diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap
warga Negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinu dalam konteks
ini merupakan konsekuensinya.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang
Spesialisasi yang berlebih-lebihan dalam masyarakat, bahkan yang telah
di mulai pada usia muda dalam program pendidikan formal di sekolah,
membuat manusia berpandangan sempit pada bidangnya sendiri, buta akan
nilai-nalia cultural yang terkandung dalam warisan budaya masyarakat sendiri.
Sesorang yang terpelajar diharapkan mampu memahami dan menghargai nilai-
nalia agama, sejarah, kesusastraan, seni, musik bengsanya sendiri. oleh karena
itu, pendidikan kulturel dan pengisian wakru senggang merupakan bagian
penting dari long life education.
Sementara itu konsep long life education pada sasaran pendidikan, juga
diklasifikasikan dalam enam kategori, yaitu:[
Para buruh dan petani;
Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya;
Para pekerja yang berketrampilan
5
Golongan teknisi dan professional
Para pemimpin dan masyarakat
Golongan masyarakat yang sudah tua
6
perkembangan ilmu dan tehnologi terus menerus untuk menambah cakrawala
pengetahuannya di samping ketrampilannya.
6. Psikologis
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang pesat mempunyai
pengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan tehnik
penyampaiannya.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Konsep pendidikan seumur hidup, sebernarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Asas pendidikan
seumur hidup itu merumuskan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup
bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik yang berlangsung
dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
2. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-program
Pendidikan
Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Pendidikan Vokasional
Pendidikan Profesional
Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Pendidikan, Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang
3. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif
-Ideologis - Ekonomis -Sosiologis
-Politis -Tehnologis -Psikologis
4. Perlunya Pendidikan Seumur Hidup
Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah
Perubahan masyarakat dan peranan-paranan sosial
Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal
Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat
8
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat. Tentunya masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
9
DAFTAR PUSTAKA
10