Anda di halaman 1dari 21

HIPERTENSI

Fitria Rahmi 1406520772


Inez Harsari Putri 1406520886
Outline
Faktor Risiko
• Umur
• Jenis kelamin
• Riwayat keluarga
• IMT Pencegahan Pengobatan
• Stres
• Merokok
• Aktivitas fisik • Kerusakan otak
• Pola hidup Hipertensi • Kerusakan jantung
• Diabetes Melitus Patogenesis • Kerusakan ginjal
• Pil KB • Definisi • Kerusakan mata
• Suku/golongan etnis • Klasifikasi
• Geografi dan • Gejala
lingkungan • Diagnosis
• Garam
• Konsumsi lemak
• Alkohol
Dampak
“Silent killer“
 Otak  Stroke

 Jantung  Penyakit jantung koroner dan gagal jantung

 Ginjal  Penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal

 Mata  Retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan


kebutaan
Definisi

 Kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah


secara kronis (dalam jangka waktu lama)

 mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan


darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat

adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan


jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

(WHO 1999)
Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, tekanan
sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus.
Klasifikasi
Menurut WHO-ISH Tahun 1999
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 <80

Normal < 130 <85

Normal tinggi 130-139 85-89

Grade 1 Hypertension 140-159 90-99


Sub group : Borderline 140-149 90-94

Grade 2 Hypertension 160-179 100-109

Grade 3 180 110

Isolated Systolic Hypertension 140 <90


Sub group : Borderline 140-149 <90
Menurut JNC VII
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan
(mmHg) Diastolik
(mmHg)
Normal <120 dan <80

Prehypertension 120-130 atau 80-89

Stage 1 Hypertension 140-159 atau 90-99

Stage 2 Hypertension 160 atau 100

(The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention Detection,


Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) 2003)
Ciri-ciri dan Gejala
• Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak
mempunyai tanda-tanda.

• Kadang-kadang tanda-tanda tekanan darah tinggi yang


digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup dan palipitasi.

• Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda pada tingkat awal.


Cara yang tepat untuk meyakinkan seseorang memiliki tekanan
darah tinggi adalah dengan mengukur tekanannya.
Diagnosis
Diagnosis hipertensi ditegakkan berdasarkan :
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan lanjut
1) Anamnesis :
• Keluhan yang sering dialami
• Lama hipertensi
• Ukuran tekanan darah selama ini
• Riwayat pengobatan dan kepatuhan berobat
• Gaya hidup
• Riwayat penyakit penyerta
• Riwayat keluarga

2) Pemeriksaan Fisik :
• Pengukuran tekanan darah
• Pemeriksaan khusus organ
• Funduskopi
3) Pemeriksaan Penunjang :
• Laboratorium rutin
• Kimia darah (ureum, gula darah, kolesterol)
• Elektrokardiogradi
• Radiologi dada

4) *Pemeriksaan Lanjut :
• Ekokardiografi
• Ultrasonografi
Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya hipertensi masih belum jelas,


namun terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi, diantaranya adalah tingginya
curah jantung dan resistensi perifer, sistem renin
angiotensin dan sistem saraf otonom.
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, dibagi dua, yaitu:

a.Hipertensi essensial atau primer


Merupakan 95% dari kasus-kasus hipertensi.

b.Hipertensi renal atau sekunder


Sekitar 5% kasus hipertensi sekunder telah diketahui
penyebabnya melalui pemeriksaan klinis.
Faktor Risiko
 Umur  Pola Hidup
 Jenis kelamin  Diabetes Melitus
 Riwayat Keluarga  Pil KB
 Garam dapur  Suku/Golongan Etnik
 Konsumsi Lemak  Geografi dan
 Alkohol lingkungan
 IMT (Indeks Massa
Tubuh)
 Stres
 Merokok
 Aktivitas Fisik
Pencegahan
• Pengendalian berat badan,
• Mengurangi asupan sodium chloride
• Melakukan aktifitas fisik secara teratur
• Tidak mengkonsumsi alkohol
• Manajemen stress
• Tidak merokok
• Membiasakan pola hidup sehat
• Melakukan kontrol rutin tekanan darah
• Diet rendah natrium
• Diet rendah lemak
• Diet rendah kalsium
• Diet tinggi kalium
Pengobatan

a. Terapi non farmakologis


 Langkah awal dalam mengobati hipertensi dapat
dilakukan secara non farmakologis

 Pembatasan asupan natrium

 Diet yang kaya buah dan sayuran

 Pengurangan berat badan

 Olahraga teratur
b. Terapi farmakologis
 Obat –obat hipertensi dibagi menjadi beberapa
golongan yaitu :

1. Diuretik (spironolactone dan hydrochlorothiazide/


thiazide)
2. Obat simpatoplegik (methyldopa dan clonidine)
3. Obat vasodilator langsung (hydralazine dan
minoxidil)
4. Obat yang menyekat produksi atau efek angiotensin
(captopril, enalapril dan lisinopril)
~Thank You

Anda mungkin juga menyukai