Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE (TOR)

PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA

DI POSBINDU

1. Latar Belakang
Secara umum di dunia terjadi peningkatan rata-rata usia harapan hidup (UHH). Data
dari National Center for Health Statistic (NCHS) menunjukkan bahwa rata-rata di
Amerika Serikat meningkat, yakni dari sekitar 47 tahun di tahun 1900-an menjadi 79
tahun pada perempuan dan 72 tahun pada laki-laki di tahun 1995, bahkan untuk bayi
yang lahir tahun 2050 diperkirakan rata-rata UHH mencapai 84 tahun pada wanita dan
80 tahun pada pria (Krinke, 2002).
Meningkatnya usia harapan hidup (UHH) juga terjadi di Indonesia. Hal ini berkaitan
dengan perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat Indonesia seiring
dengan kemajuan IPTEK dan social ekonomi. Meningkatnya UHH mengakibatkan
perubahan struktur demografi, yakni meningkatnya populasi lanjut usia (lansia) sehingga
Indonesia termasuk negara berstruktur tua. Hal ini dapat dilihat pada presentase
penduduk lansia tahun 2008, 2009 dan 2012 di atas 7% dari keseluruhan penduduk
(Kemenkes RI, 2013). Diperkirakan populasi lansia di Indonesia akan terus meningkat
dan pada tahun 2050 diprediksi akan melebih populasi lansia Asia dan dunia (UN, 2010
dalam Kemenkes RI, 2013).
Meningkatnya proporsi lansia di Indonesia menimbulkan masalah baru, yakni
meningkatnya masalah gizi dan kesehatan seiring dengan adanya transisi gizi dan
epidemiologi. Data Susenas tahun 2012 menyebutkan bahwa 52,12% lansia mengalami
gangguan kesehatan dalam sebulan terakhir, di mana 32,99% dari masalah kesehatan
tersebut adalah penyakit degeneratif seperti asam urat, hipertensi, diabetes mellitus tipe
2, dan rematik. Selain obesitas, gizi kurang dan defisiensi zat gizi mikro juga banyak
terjadi dengan berbagai faktor yang menyebabkannya. (BPS RI, 2012 dalam Kemenkes
RI, 2013).
Masalah lainnya yang muncul akibat meningkatnya populasi lansia adalah masalah
sosial. Pada lansia yang tidak lagi memilki kapasitas fisik dan kognitif yang baik
tentunya tidak lagi mampu untuk bekerja dan memenuhi kebutuhannya. Hal ini
mengakibatkan munculnya kelompok lansia dengan status ekonomi rendah dan terlantar
(tidak memiliki keluarga). Kelompok lansia ini dilindungi oleh negara melalui Panti-
Panti Werdha di bawah naungan Departemen Sosial. Selain dikelola oleh pemerintah,
beberapa panti werdha juga dikelola oleh yayasan swasta atas inisiatif dari masyarakat
maupun tokoh masyarakat.
Selain untuk mengetahui permasalahan kesehatan lansia serta faktor risikonya secara
teoritik, Mata Ajaran Kesehatan Lanjut Usia juga bertujuan untuk mengaplikasikan teori
dengan melakukan penyuluhan ke Panti Wredha atau ke Posbindu Lansia. Oleh karena
itu dilakukanlah kunjungan lapangan dan penyuluhan dengan tujuan mempraktikkan
teori tentang pencegahan penyakit pada lansia dengan melakukan penyuluhan di Panti
Werdha atau Posbindu lansia.

2. Tema

“Penyuluhan penegahan hipertensi pada lansia”

3. Tujuan
a. Berbagi informasi mengenai pengertian, faktor risiko, dan cara mencegah hipertensi
pada lansia.
b. Bermain bersama lansia untuk membantu lansia dalam mengelola stress.
c. Mahasiswa belajar bagaimana menyampaikan pesan kesehatan dengan penyuluhan
yang efektif.
d. Mahasiswa belajar lebih mengenal karakteristik lansia melalui kegiatan bermain
bersama.
e. Mahasiswa dapat belajar membuat media promosi kesehatan

4. Deskripsi Kegiatan

Penyuluhan pencegahan penyakit hipertensi pada lansia diberikan dalam dua sesi.
Sesi pertama yaitu dengan tanya jawab / dialog kepada lansia mengenai pengertian, faktor,
risiko, dan pencegahan dengan durasi setengah jam. Dialog diberikan bersama dengan
bantuan media, baik berupa leaflet, slide presentasi, atau dengan video, dan lainnya.

Sesi kedua adalah sesi bermain bersama lansia. Permainan bersifat edukasi mengenai
hipertensi. Bermain bisa dengan menyanyi, atau senam, dan lainnya. Lansia dapat lebih
memahami cara mencegah hipertensi melalui nyanyian ataupun gerakan senam.

2
Sesi ketiga adalah pembagian cinderamata bagi lansia yang aktif selama kegiatan
berlangsung. Sesi ini bertujuan agar lansia termotivasi untuk terlibat selama kegiatan
sehingga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi lansia

Sesi Kegiatan
Sesi 1 Penyuluhan melalui dialog /
tanya jawab

Sesi 2 Bermain bersama lansia


Sesi 3 Pembagian cinderamata

5. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah lansia di Panti Wredha atau Posbindu lansia

6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat :

7. Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan


1 08.00 - 09.00 Penyuluhan
2. 09.00 - 10.00 Bermain bersama lansia
3. 10.00 - 10.30 Pembagian cinderamata dan penutup

Anda mungkin juga menyukai