Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Halogen

Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam  tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit ns²np⁵.  Istilah  halogen  berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18
yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena
unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam  yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.

Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom  lain atau dengan  menggunakan  pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom  unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan  membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen digolongkan sebagai
pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk  ion negatif. Selain itu, halogen
adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron
pada subkulit ns2 np5. Golongan  halogen  terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum
diketahui dengan jelas. Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto

B.    Sifat Fisik Halogen  


I.     Wujud halogen

Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari
Cl2  sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom
semakin lemah ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan
makin rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br -
Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan
ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil.

II.   Titik Cair dan Titik Didih


Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini
disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya
massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada
suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.

III.  Warna

Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang.
Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.

C. Sifat Kimia Halogen

I.   Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
juga bereaksi dengan air. 2F2(g) + 2H2O(l)                        4HF(aq) + O2(g) Iodin sukar larut
dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion
poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI. I2(s) + KI(aq)                        KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

II.    Kereaktifan

Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.
Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi
ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan
tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi
ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.

1.    Kereaktifan fluor dan klor

Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-kuningan
dan klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada
salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa
termasuk kayu dan plastic apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

2.   Kereaktifan brom Brom

Pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua dan mempunyai tekanan
uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia laboratorium umum yang
paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa
ditoleransi tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar
yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila dibandingkan dengan Klor.

3.    Kereaktifan iodium

Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna ungu-biru
berbau tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor

4.     Kereaktifan astatin

Astatine dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

III.      Daya Oksidasi

Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas  ke bawah semakin
lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.

F2 + 2KCl                 2KF + Cl2 atau ditulis F2 + 2Cl-              2F- + Cl2

Cl2 + 2I-                2Cl- + I2 Br2 + KF               (tidak terjadi reaksi) atau ditulis Br2 + F
(tidak terjadi reaksi)

Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida
makin ke bawah semakin kuat

D.  Ciri Khas Halogen

Sifat-sifat Kimia HalogenSemua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan


penarikan satu elektron dari luar, maupun secara kovalen.Umumnya unsur-unsur halogen
memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen dapat pula memiliki tingkat oksidasi
+1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat
kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.Semua unsur halogen dapat
bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin  merupakan
unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen yang lain
sesuai dengan kenaikan  nomor atom.

Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen  membentuk asam halida
(HX).Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO,
HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan
asam perhalat.Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen
membenuk senyawa antar halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat
kelompok senyawa yaitu : Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, IClKelompok AX3, contoh :
ClF3, BrF3, IF3Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5Kelompok AX7, contoh : IF7

E. Pembuatan Halogen

Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini
merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.

 Fluorin (F2)

Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis
garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3%
untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan
katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2
yang terbentukakan oksidasinya. Klorin Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl,

 Klorin

Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaC

 Bromin

Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial,
pembuatan gas Br2 sebagai berikut:

 Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
 Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
 Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya. Selanjutnya bromin
dimurnikan melalui distilasi.
 Iodin

Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.

F.  Kegunaan halogen

 Fluorin
 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon. 
 Membuat Teflon 
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.   

Senyawa Fluorin

 CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon. 
 Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang
tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci
atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket. 
 Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca. 

 Klorin
 Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis. 
 Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4). 
 Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
 Untuk industri sebagai jenis pestisida.
 Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang. 
 Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil. 
 Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.   

Senyawa Klorin

 Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian. 
 Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin. 
 Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. 
 Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain
 Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon. Dikloro difenil trikloroetana (DDT)
untuk insektisida. Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
 Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
 KCl untuk pembuatan pupuk. 
 KClO3 untuk bahan pembuatan korek api 

 Bromin
 Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
 Untuk pembuatan AgBr. 
 Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida 

 Senyawa Bromin

 Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara. 
 AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
 Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf. 
 Iodin
 Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)
 Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI) 
 Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka. 

Senyawa Iodin

 KI digunakan sebagai obat anti jamur. 


 Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik 
 AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi 
 NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang

G. Kelimpahan Halogen

Di Alam Dalam Bentuk Mineral

1. Fluorine

Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F.
dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam
Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF

2. Klorin

Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di
air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure
klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada
anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin

Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut,
endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000
ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas

4. Iodine

Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan
kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan
zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut : 2IO3- + 5HSO3- -->
I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan
VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Kelompok ini terdiri dari:
fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang
belum ditemukan. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap
elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak
mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga
halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.

Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom  lain atau dengan  menggunakan  pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom  unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan  membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Golongan  halogen  terdiri dari beberapa
unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur
Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya yaitu “ Film
CharLes Bronson Idaman ATi” . Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang
seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

Anda mungkin juga menyukai