Anda di halaman 1dari 13

Anda belum mahir membaca Qur'an?

Pencarian
Ingin segera bisa? Klik di sini sekarang!
Search… Search
Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Sebab Datangnya Adzab
MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR, SEBAB DATANGNYA ADZAB

Oleh Category
Ustadz Nur Kholis bin Kurdian, Lc Select Category

ْ ‫َ ﱠ‬ ْ ‫ﺎﺻ ًﺔ ۖ َو‬
‫ﯾﻦ َﻇَﻠ ُﻤﻮا ِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ َﺧ ﱠ‬
َ ‫ﺼﯿَﺒ ﱠﻦ ﱠاﻟِﺬ‬
ِ ‫َواﱠﺗُﻘﻮا ِﻓْﺘَﻨ ًﺔ َﻻ ُﺗ‬
ِ ‫اﻋَﻠ ُﻤﻮا أ ﱠن اﷲَ َﺷِﺪ ُﯾﺪ اﻟ ِﻌَﻘ‬
‫ﺎب‬

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja Archives
di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksanya.[al-Anfâl/8l:25] Select Month

PENJELASAN AYAT
Adzab Allah Azza wa Jalla itu sangat pedih. Jika adzab itu diturunkan pada suatu tempat,
maka ia akan menimpa semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang shaleh
maupun thâlih (keji). Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla memperingatkan kaum Mukminin
agar mereka senantiasa membentengi diri mereka dari siksa tersebut dengan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya serta menyeru
manusia kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran.

Syaikh Abu Bakr Jâbir al-Jazâiri hafizhahullâh mengatakan, “Ayat ini sebagai peringatan
lain yang amat besar bagi kaum Mukminin, agar mereka tidak meninggalkan ketaatan
kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta tidak meninggalkan amar ma’ruf nahi
munkar (menyeru manusia kepada kebaikan dan mengajak mereka untuk menjauhi
kemungkaran). Sebab, jika mereka meninggalkannya, maka kemungkaran akan menyebar
dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka adzab pun akan
diturunkan kepada seluruh komponen masyarakat, baik yang shaleh maupun yang thâlih,
yang berbuat kebajikan maupun yang berbuat kejelekan, baik yang adil maupun yang
zhalim. Dan jika Allah Azza wa Jalla menurunkan siksa, maka siksa-Nya sangat pedih,
tidak seorang pun yang kuat menahan siksa tersebut. Untuk itu, hendaknya kaum
Mukminin menjauhinya dengan cara melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla
dan Rasul-Nya.[1]

Imam Ibnu Jarîr rahimahullah berkata: “Dalam ayat di atas Allah Azza wa Jalla berfirman
kepada orang-orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya (yang
maknanya); “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah diri kalian dari siksa Allah Azza
wa Jalla , jangan sampai siksa itu menimpa kalian, karena ulah orang-orang zhalim yang
telah melakukan perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan, baik berupa
kezhaliman maupun perbuatan dosa (lainnya) atau karena kalian mendatangi tempat-
tempat maksiat, tempat yang pantas untuk diturunkan adzab.[2]

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
HIKMAH MENEGAKKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Sesungguhnya termasuk pengertian dari nama Allah al-Hakiim (Dzat Yang Maha
Bijaksana) adalah tersimpannya banyak kebaikan bagi para hamba dalam amalan-amalan
yang dititahkan-Nya, dan adanya berbagai kerusakan serta bahaya dibalik perkara-
perkara dilarang-Nya. Maka takala perintah untuk melaksanakan ibadah yang agung ini
Allah sampaikan kepada umat Islam, pastilah tersimpan banyak rahasia kebaikan di
dalamnya. Berikut ini di antara hikmahnya yang luhur:

1. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan salah satu bentuk iqâmatul hujjah
(penyampaian hujjah, keterangan yang jelas akan kebenaran dari Allah Azza wa Jalla )
bagi seluruh umat manusia secara umum, dan para pelaku maksiat secara khusus.
Sehingga ketika turun musibah dan bencana mereka tidak bisa berdalih dengan tidak
adanya orang yang memberikan peringatan dan nasehat kepada mereka. Mereka juga
tidak bisa beralasan dengan hal yanga sama di hadapan Allah Azza wa Jalla kelak. Allah
Azza wa Jalla berfirman :

‫ﯿﻤﺎ‬ ً ‫ﺎن اﷲﱠُ َﻋ ِﺰ‬


ً ‫ﯾﺰا َﺣ ِﻜ‬ ‫اﷲِ ُﺣ ﱠﺠ ٌﺔ َﺑ ْﻌَﺪ ﱡ‬
َ ‫اﻟﺮ ُﺳ ِﻞ ۚ َو َﻛ‬ ‫ﻮن ِﻟﻠﱠﻨﺎس َﻋَﻠﻰ ﱠ‬
ِ َ ‫ﯾﻦ ِﻟَﺌﱠﻼ َﯾ ُﻜ‬ َ ‫ُر ُﺳ ًﻼ ُﻣَﺒ ﱢﺸ ِﺮ‬
َ ‫ﯾﻦ َو ُﻣْﻨِﺬ ِر‬

Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar
tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasu-rasul itu diutus. Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana [an-Nisâ/4:165]

2. Dengan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar akan terlepas tanggungan kewajiban
untuk melaksanakannya (lazim disebut barâtu dzimmah) dari pundak orang-orang yang
telah menjalankannya. Allah Azza wa Jalla berfirman :

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ُ َْ َ ْ ‫َ ﱠ‬
ٍ ‫ﻓَﺘ َﻮل َﻋﻨ ُﻬ ْﻢ ﻓ َﻤﺎ أﻧ َﺖ ِﺑ َﻤﻠ‬
‫ﻮم‬

maka berpalinglah engkau dari mereka, dan engkau sekali-kali tidaklah tercela [adz-
Dzâriyât/51:54]

3. Membantu saudara seiman untuk melaksanakan kebajikan, sebagai realisasi firman


Allah Azza wa Jalla :

ْ ْ ْ ‫ﺎوُﻧﻮا َﻋَﻠﻰ‬
َ ‫ﺎوُﻧﻮا َﻋَﻠﻰ ْاﻟِﺒ ﱢﺮ َواﻟﱠﺘْﻘ َﻮىٰ ۖ َو َﻻ َﺗ َﻌ‬
َ ‫َوَﺗ َﻌ‬
ِ ‫اﻹﺛ ِﻢ َواﻟ ُﻌْﺪ َو‬
‫ان‬ ِ

Dan tolong-menolonglah kalian dalam melaksanakan kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan [al-Mâidah/5:2]

Seorang Muslim yang sejati, adalah orang yang menyukai kebaikan ada pada saudaranya
seiman, seperti dia menyukai hal itu ada pada dirinya. Karenanya, dia bersungguh-
sungguh untuk mengajak saudaranya seiman untuk menggapai pahala dan menjauhi
dosa.

4. Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu sebab terbesar untuk mendapatkan
kepemimpinan (penguasaan) di muka bumi. Allah yang telah menciptakan bumi, maka Dia
Azza wa Jalla lah yang berhak mengangkat penguasa di muka bumi tersebut. Allah Azza
wa Jalla berfirman menyebutkan ciri-ciri para penguasa pilihan-Nya:

ِ ‫اﻟﺰ َﻛﺎ َة َوأَ َﻣ ُﺮوا ِﺑ ْﺎﻟ َﻤ ْﻌ ُﺮ‬


‫وف َوَﻧ َﻬ ْﻮا‬ ‫اﻟﺼ َﻼ َة َوآَﺗ ُﻮا ﱠ‬ ُ ‫ض أََﻗ‬
‫ﺎﻣﻮا ﱠ‬ َْ ُ ‫ﯾﻦ إِ ْن َﻣ ﱠﻜﱠﻨ‬
ِ ‫ﺎﻫ ْﻢ ِﻓﻲ اﻷ ْر‬ َ ‫ﯾﺰ ﱠاﻟِﺬ‬ ‫ﺼ ُﺮ ُه ۗ إ ﱠن ﱠ‬
ٌ ‫اﷲَ َﻟَﻘ ِﻮ ﱞي َﻋ ِﺰ‬ ِ ُ ‫ﺼ َﺮ ﱠن اﷲﱠُ َﻣ ْﻦ َﯾْﻨ‬
ُ ‫َوَﻟَﯿْﻨ‬
ُْ ُ ‫ﱠ‬ ْ
ِ ‫َﻋ ِﻦ اﻟ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ ۗ َوِﷲِ َﻋﺎِﻗَﺒﺔ اﻷ ُﻣ‬
‫ﻮر‬

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Allah pasti akan menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di
muka bumi, mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada
kebajikan dan mencegah dari yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala urusan.”
[al-Hajj/22: 40-41]

GANJARAN BAGI ORANG-ORANG YANG MENEGAKKAN PILAR AMAR MA’RUF NAHI


MUNKAR SEALAMAT DARI LAKNAT.

Allah Azza wa Jalla berfirman untuk mengabarkan akan pertolongan-Nya bagi para
penegak panji nan agung ini dari laknat yang telah menimpa Ashâb Sabt:

َ ‫ﯿﺲ ِﺑ َﻤﺎ َﻛﺎُﻧﻮا َﯾْﻔ ُﺴُﻘ‬


‫ﻮن‬ ٍ ‫اب َﺑِﺌ‬ َ ‫ﻮء َوأَ َﺧْﺬَﻧﺎ ﱠاﻟِﺬ‬
ٍ ‫ﯾﻦ َﻇَﻠ ُﻤﻮا ِﺑ َﻌَﺬ‬ َ ‫َﻓَﻠ ﱠﻤﺎ َﻧ ُﺴﻮا َﻣﺎ ُذ ﱢﻛ ُﺮوا ِﺑ ِﻪ أَْﻧ َﺠْﯿَﻨﺎ ﱠاﻟِﺬ‬
‫ﯾﻦ َﯾْﻨ َﻬ ْﻮ َن َﻋ ِﻦ ﱡ‬
ِ ‫اﻟﺴ‬

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka kami
menyelamatkan orang-orang yang mencegah perbuatan jahat dan kami timpakan kepada
orang yang berbuat dzalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik”
[al-A’raf :165]

Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, “Ini adalah sunnatullah (hukum Allah Azza wa Jalla
) bagi para hamba-Nya, bahwa orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang kemungkaran akan selamat ketika musibah menimpa. ” (Taisîrul
Karîm ar-Rahmân hlm. 307)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
KERUSAKAN YANG TIMBUL AKIBAT MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR.
Sebagaimana melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar mengandung banyak
kemaslahatan bagi umat manusia di dunia maupun di akhirat, maka begitu pula
sebaliknya, meninggalkan amalan yang agung ini akan menimbulkan berbagai kerusakan
yang dapat menghilangkan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan. Dan ini
merupakan salah satu tanda akan besarnya kasih-sayang Allah Azza wa Jalla kepada
para hamba-Nya, lantaran Dia Azza wa Jalla senantiasa memperingatkan mereka dari hal-
hal yang membahayakan agama, dunia dan terlebih akherat mereka. Di antara kerusakan
tersebut adalah:

•Ketika amar ma’ruf nahi munkar ini ditinggalkan maka para pelaku maksiat dan dosa akan
semakin bernyali untuk terus melakukan perbuatan nistanya, sehingga sedikit demi sedikit
akan sirnalah cahaya kebenaran dari tengah-tengah umat manusia. Sebagai gantinya,
maksiat akan merajalela, keburukan dan kekejian akan terus bertambah dan pada
akhirnya tidak mungkin lagi untuk dihilangkan.

• Sikap diam orang-orang yang mampu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar akan
membuat perbuatan tersebut menjadi baik dan indah di mata khalayak ramai, kemudian
mereka pun akan menjadi pengikut para pelaku maksiat, dan hal ini adalah termasuk
musibah dan bencana yang paling besar.

• Sikap tidak mau mencegah hal yang mungkar merupakan salah satu sebab hilangnya
ilmu dan tersebarnya kebodohan. Karena tersebarluasnya kemungkaran tanpa adanya
seorang pun dari ahli agama yang mengingkarinya akan membentuk anggapan bahwa hal
tersebut bukanlah sebuah kemungkaran (kebatilan). Bahkan bisa jadi mereka melihatnya

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
sebagai perbuatan yang baik untuk dikerjakan. Pada gilirannya, akan kian merajalela sikap
menghalalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla , dan mengharamkan hal-
hal yamg dihalalkan oleh-Nya. Wal’iyâdzubillâh.

PERKARA YANG MENYEBABKAN ADZAB TURUN


Di antara sebab turunnya siksa Allah Azza wa Jalla adalah

1. Adanya kemungkaran yang merajalela, baik berupa kesyirikan, kemaksiatan, maupun


kezhaliman.
Sebagaimana telah disebutkan oleh Ummul Mukminîn Zainab binti Jahsy Radhiyallahu
anhuma bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatanginya dalam
keadaan terkejut, seraya berkata: “Lâ ilâha illallâh! Celakalah bangsa Arab, karena
kejelekan yang telah mendekat, hari ini telah dibuka tembok Ya’jûj dan Makjûj seperti ini –
beliau melingkarkan ibu jari dengan jari telunjuknya – kemudian Zainab Radhiyallahu
anhuma berkata: “Apakah kita akan binasa wahai Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
, padahal di sekitar kita ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “Ya, jika kemungkaran
itu sudah merajalela”[3]

Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu berkata:

‫ﻼ ٌء إِ ﱠ‬
‫ﻻ ِﺑَﺘ ْﻮَﺑ ٍﺔ‬ َ ‫ﻻ ُرِﻓ َﻊ َﺑ‬
َ ‫ﻻ ِﺑَﺬْﻧ ٍﺐ َو‬
‫ﻼ ٌء إِ ﱠ‬
َ ‫َﻣﺎ َﻧ َﺰ َل َﺑ‬
ِ

Tidaklah musibah itu menimpa, kecuali disebabkan dosa, dan musibah itu tidak akan
diangkat kecuali dengan taubat.[4]

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2. Meninggalkan Amar ma’ruf nahi mungkar.
Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Perumpamaan orang yang
menjaga larangan-larangan Allah dan orang yang terjatuh di dalamnya adalah seperti
suatu kaum yang sedang mengundi untuk mendapatkan tempat mereka masing-masing di
dalam kapal. Sebagian mendapat tempat di bagian atas kapal dan sebagian lainnya
mendapat di bagian bawah. Orang-orang yang berada di bawah jika ingin mendapatkan
air minum mereka melewati orang-orang yang ada di atas. Mereka (yang ada di bawah)
berkata: “Andaikata kita melubangi perahu ini untuk mendapatkan air minum, maka kita
tidak akan mengganggu mereka yang ada di atas”. Jika orang-orang yang ada di atas
membiarkan perbuatan dan keinginan orang-orang yang ada di bawah (yaitu melubangi
kapal), maka mereka semua akan tenggelam. [HR al-Bukhâri dan at-Tirmidzi][5]

Dalam mengomentari hadits di atas, Syaikh Muhammad bin `Abdurrahmân al-Mubârakfûri


rahimahullah berkata: “Dan memang seperti itu maknanya, jika manusia melarang orang
yang berbuat maksiat, maka mereka semua akan selamat dari adzab Allah Azza wa Jalla ,
dan sebaliknya, jika mereka membiarkan kemaksiatan, maka mereka semua akan ditimpa
adzab dan akan binasa, dan ini adalah makna ayat (di atas).[6]

Imam al-Qurtubi rahimahullah juga berkata: “Dalam hadits ini terdapat pelajaran yang bisa
dipetik, (di antaranya), datangnya adzab tersebut dikarenakan dosa yang dilakukan oleh
kebanyakan orang, dan juga disebabkan oleh tidak adanya amar ma’ruf nahi mungkar (di
tengah mereka).[7]

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Seperti itu pula yang telah disebutkan dalam hadits Abu Bakr Radhiyallahu anhu . Beliau
berkata: “Sungguh, kami pernah mendengar Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kezhaliman,
kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka Allah akan meratakan adzab kepada
mereka semua. [HR Abu Dâwud, at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni).[8]

Ayat dan beberapa hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya peran amar ma’ruf nahi
mungkar dalam kehidupan manusia di alam semesta ini, karena dengan ditegakkannya
hal itu, kesyirikan, kezhaliman dan kemaksiatan akan berkurang, kebaikan akan menyebar
serta dengan izin Allah Azza wa Jalla akan terhindar dari adzab Allah Azza wa Jalla di
dunia ini.

BAHAYA MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


Selain diturunkan adzab sebagaimana yang tertera di atas, masih ada lagi akibat-akibat
lain yang ditimbulkan sikap meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar, di antaranya adalah;

A. Tidak dikabulkan doa (permintaan) seorang hamba.


Hal ini berdasarkan sabda Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

‫ْﺐ َﻟ ُﻜ ْﻢ‬ َ ‫َو ﱠاﻟِﺬي َﻧْﻔ ِﺴﻲ ِﺑَﯿِﺪ ِه َﻟَﺘْﺄ ُﻣ ُﺮ ﱠن ِﺑ ْﺎﻟ َﻤ ْﻌ ُﺮ ْو ِف َوَﻟَﺘْﻨ َﻬ ُﻮ ﱠن َﻋ ْﻦ ْاﻟ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ أَ ْو َﻟﯿ ُْﻮ ِﺷ َﻜ ﱠﻦ اﷲﱠُ أَ ْن َﯾﺒ َْﻌ َﺚ َﻋَﻠﯿ ُْﻜ ْﻢ ِﻋَﻘﺎﺑًﺎ ِﻣ ْﻦ ِﻋْﻨِﺪ ِه ُﺛ ﱠﻢ َﻟَﺘْﺪ ُﻋﱠﻨ ُﻪ َﻓ‬
ُ ‫ﻼ َﯾ ْﺴَﺘ ِﺠﯿ‬

Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan
amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh
Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya
(agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
mengabulkan do’a kalian. [HR Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albâni
dalam Shahîhul Jâmi’] [9]

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar
permintaannya tidak dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla .

B. Mendapatkan laknat dari Allah Azza wa Jalla .


Hal tersebut telah terjadi pada umat sebelum umat ini yaitu Bani Isra’il, sebagaimana telah
disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla :

‫ﺎﻫ ْﻮ َن َﻋ ْﻦ ُﻣْﻨ َﻜ ٍﺮ‬


َ ‫ون َﻛﺎُﻧﻮا َﻻ َﯾَﺘَﻨ‬ َ ‫ْﻦ َﻣ ْﺮَﯾ َﻢ ۚ ذ َِٰﻟ َﻚ ِﺑ َﻤﺎ َﻋ‬
َ ‫ﺼ ْﻮا َو َﻛﺎُﻧﻮا َﯾ ْﻌَﺘُﺪ‬ ِ ‫ﯿﺴﻰ اﺑ‬
َ ‫ود َو ِﻋ‬
َ ‫ﺎن َد ُاو‬ ٰ ‫ﯿﻞ َﻋَﻠ‬
ِ ‫ﻰ ِﻟ َﺴ‬ َ ‫ُﻟ ِﻌ َﻦ ﱠاﻟِﺬ‬
َ ‫ﯾﻦ َﻛَﻔ ُﺮوا ِﻣ ْﻦ َﺑِﻨﻲ إِ ْﺳ َﺮاِﺋ‬
َ ‫َﻓ َﻌُﻠﻮ ُه ۚ َﻟِﺒْﺌ َﺲ َﻣﺎ َﻛﺎُﻧﻮا َﯾْﻔ َﻌُﻠ‬
‫ﻮن‬

Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dâwud dan Isa putera
Maryam. Hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampauhi batas. Mereka satu
sama lain senantiasa tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat,
sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. [al-Mâidah/5:78-79]

Dalam ayat pertama Allah Azza wa Jalla menyebutkan jauhnya orang-orang kafir bani
Israil dari rahmat Allah Azza wa Jalla . Hal itu sebagai bentuk hukuman bagi mereka
dikarenakan kedurhakaan dan pelanggaran mereka atas batasan-batasan Allah Azza wa
Jalla dan hak-hak orang lain. Karena sesungguhnya setiap amal perbuatan pastilah akan
ada ganjarannya.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Azza wa Jalla mengabarkan kepada hamba-
hamba Nya yang beriman perihal kemaksiatan yang menyebabkan mereka (orang-orang
kafir itu) tertimpa dengan hukuman tersebut. Yaitu mereka melakukan kemungkaran dan
tiadalah seorang pun dari mereka yang mencegah saudaranya dari kemaksiatan yang
dilakukan. Maka, para pelaku kemungkaran dan orang yang membiarkannya
mendapatkan hukuman yang sama.

Imam Abu Ja’far ath-Thabari rahimahullah dalam tafsirnya berkata: “Dahulu Orang-orang
Yahudi dilaknat Allah Azza wa Jalla karena mereka tidak berhenti dari kemungkaran yang
mereka perbuat dan sebagian mereka juga tidak melarang sebagian lainnya (dari
kemungkaran tersebut)”[10]

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Ayat di atas (juga) menunjukkan larangan duduk
dengan orang-orang yang berbuat kemungkaran dan mengandung perintah untuk
meninggalkan dan menjauhi mereka”.[11]

Sehingga jelaslah dari kedua ayat di atas bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar
merupakan hal yang akan mengundang kemurkaan dan kemarahan Allah Azza wa Jalla .
Syaikh Salîm al-Hilâli hafizhahullâh mengomentari ayat tersebut dengan ucapan beliau,
“Ayat ini menerangkan bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah perkara
yang mendatangkan kemarahan dan laknat Allah. Nasalullâh al’âfiyah.” [12]

Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla senantiasa memberikan hidayah, inâyah serta taufik
dan maghfirahnya kepada kita semua agar kita semua selamat dari adzab dan murka-Nya
di dunia dan di akhirat. Amîn

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
PELAJARAN DARI AYAT
1. Kemungkaran, baik kesyirikan, kedzaliman maupun kemaksiatan dapat menyebabkan
hilangnya kenikmatan dan mendatangkan kehancuran.
2. Pentingnya Amar ma’ruf nahi mungkar.
3. Di antara hikmah amar ma’ruf nahi mungkar adalah terhindar dari siksa Allah Azza wa
Jalla .
4. Di antara hikmah amar ma’ruf nahi mungkar adalah menyebarnya kebaikan dan
berkurangnya kemungkaran.
5. Menjauhi tempat-tempat kemungkaran dan pelakunya, agar selamat dari adzab Allah
Azza wa Jalla .
6. Siksa Allah Azza wa Jalla amat pedih, tak seorang mampu menolaknya dan kuat
menahannya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun XIII/1431/2010M. Penerbit Yayasan


Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183
Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Aisarut Tafâsir 2/ 298
[2]. Tafsir at-Thabari 13/ 473
[3]. Shahîhul-al-Bukhâri No.7059 Shahîh Muslim No. 2880
[4]. Addâ’ Wad Dawâ’ Hlm. 118
[5]. Shahîhul Bukhâri No. 2493 Sunan Tirmidzi No. 2173
[6]. Tuhfatul Ahwadzi 6/395
[7]. Tafsîrul-Qurthubi 7/ 392

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
[8]. Sunan Abu Dâwud No. 4338 , Sunan at-Tirmidzi No. 2168 , Silsilah Shahîhah No. 156.
Ini lafazh at-Tirmidzi, -red
[9]. Al-Musnad no. 23301, Sunan at-Tirmidzi No.2169, Shahîh Jâmi’ Shaghîr No. 7070
[10]. Tafsir ath-Thabari 10/ 496
[11]. Tafsir al-Qurthubi 6/ 254
[12]. Bahjatun Nâzhirîn 1/274

Anda belum mahir membaca Qur'an?


Ingin segera bisa? Klik di sini sekarang!

22 February 2013 in category Al-Qur'an : Tafsir

« Previous Kaum Munâfiqîn, Berjalan Dalam Kegelapan jihad Dan Idzin Orang Tua Next »

Twitter Telegram Surat Ayat

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

Anda mungkin juga menyukai