Salam Sehat!
SUSUNAN REDAKTUR
PENASIHAT
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat DAFTAR ISI
Kesehatan
Sosialisasi Peraturan Peran Serta Kader Kesehatan
PENANGGUNG JAWAB Perundang - Undangan 03 17 Dalam Mewujudkan Pangan
Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Bidang Kefarmasian dan Aman
Kesehatan Alat Kesehatan
Workshop Komunikasi,
KETUA REDAKSI 19 Informasi, dan Edukasi
Rapat Koordinasi Nasional
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, Dan Bidang Kefarmasian dan 05 Keamanan dan Mutu Produk
Hubungan Masyarakat Alat Kesehatan Regional Alkes dan Perbekalan
Barat Tahun 2018 Kesehatan Rumah Tangga
SEKRETARIS REDAKSI
Kepala Subbagian Advokasi Hukum dan Rakerkesda Bengkulu 2018 09 Pengukuhan Penyidik Pegawai
Hubungan Masyarakat 21 Negeri Sipil Kementerian
Kesehatan RI
ANGGOTA REDAKSI Indonesia sebagai Pusat
Pengembangan Produksi 11
Mariani Sipayung, SH Pembinaan Perdendaharaan
Isa Islamawan, SH Vaksin dan Bioteknologi 24 Tahun 2018 Dalam Mencapai
Adityo Nugroho, S.IK WTP
Sri Suratini, S.Si, Apt, M.Farm Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 12
Rudi, Amd. Ml Jabatan Fungsional Apoteker
2018 25 dan Asisten Apoteker dalam
Dian Mulia, S.Ds
Mendukung SDM Kesehatan
ALAMAT REDAKSI Evaluasi Implementasi
SIPNAP 13 Sosialisasi Pembuatan Jamu
Jln. H.R. Rasuna Said Blok X5 27
Kav. 4 - 9, Jakarta Selatan Yang Baik dan Pemanfaatannya
Kementerian Kesehatan RI Percepatan Pelayanan
Setditjen Kefarmasian dan Alkes, Perizinan Terpadu Dengan 15 Mewujudkan Akses dan
Online Single Submission 29 Kemandirian Farmasi dan
Subbagian Advokasi Hukum & Humas
Lt. 8 R.802 (OSS) Alat Kesehatan yang Bermutu
(021) 5214869 / 5201590 Ext. 8009 2012 - 2018
TOPIK UTAMA
D
Nasional tahun 2018, tema yang
irektorat Jenderal daerah, rumah sakit, dan Perguruan diambil dalam penyelenggaraan
Kefarmasian dan Tinggi dalam melaksanakan kali ini adalah “Sinergisme Pusat
Alat Kesehatan peraturan perundang-undangan dan Daerah melalui Reformasi
Kementerian dalam bidang kefarmasian dan alat dan Implementasi di Bidang
Kesehatan RI kesehatan. Era Otonomi Daerah Kefarmasian dan Alat Kesehatan”
(Farmalkes), selaku regulator yang juga dinilai bisa memiliki peluang Kegiatan ini diselenggarakan
membidangi kefarmasian dan alat terhambatnya keseragaman oleh Bagian Hukum, Organisasi,
kesehatan, memandang perlu pemahaman karena perbedaan dan Humas (Hukormas Setditjen
untuk dilaksanakannya kegiatan kecepatan akses dan lain Farmalkes) setiap tahunnya sebagai
Sosialisasi Peraturan Perundang- sebagainya yang berbeda di masing bagian dari tugas pokok dan fungsi
Undangan Bidang Kefarmasian dan masing wilayah. Pemerintah dalam melaksanakan
Alat Kesehatan kepada pemerintah Bali menjadi pilihan tempat pengelolaan bidang administrasi
kesehatan, informasi kesehatan, Pengawasan Alat Kesehatan dan dari penyelenggaraan kegiatan
sumberdaya kesehatan, upaya PKRT Dalam Negeri dan Impor ini adalah dapat meningkatkan
dan pembinaan, serta peran serta Peraturan Menteri Kesehatan pemahaman tentang pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat Nomor 10 Tahun 2018 tentang kegiatan pelayanan kefarmasian
sebagaimana amanat UU Nomor 36 Pengawasan di Bidang Kesehatan. khususnya yang terkait dengan
tahun 2009 tentang Kesehatan. Narasumber dalam kegiatan regulasi bidang kefarmasian dan
Materi yang disampaikan dalam ini adalah Jajaran Eselon I dan alat kesehatan yang sesuai dengan
kegiatan ini antara lain: Reformasi II Farmalkes, Biro Hukum dan peraturan perundang-undangan
Kebijakan Kefarmasian dan Alat Organisasi Kementerian Kesehatan, yang berlaku sehingga dapat
Kesehatan dalam Meningkatkan serta dari Komite Farmasi Nasional meningkatkan derajat kesehatan
Akses, Kemandirian , dan Mutu (KFN). Diharapkan sebagai hasil masyarakat Indonesia.
Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan; Optimalisasi Dalam
Penerapan Regulasi Tenaga
Kefarmasian Melalui Sistem
Integrasi STRA Online-SIPA; Integrasi
Kelembagaan KFN Menjadi Bagian
KTKI; Peningkatan Mutu Pelayanan
Kefarmasian melalui Pengaturan
Praktik Apoteker; Reformasi
Kebijakan Sarana Produksi
dan Distribusi Kefarmasian;
Reformasi Kebijakan Ketersediaan
Obat Melalui Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik
Oleh Pemerintah dan Swasta;
Implementasi Regulasi Izin Edar
Alat Kesehatan dan Dukungan
Penggunaan Alat Kesehatan Dalam
Negeri; Implementasi Regulasi
P
ada hari Selasa, 8 Mei 2018, Direktur dalam mewujudkan Universal Health Coverage melalui
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan percepatan eliminasi TBC, Penurunan Stunting, dan
Dra. Maura Linda Sitanggang Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi),
Ph.D resmi membuka Rapat Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan
Koordinasi Nasional Daerah II Kemendagri, Drs. Eduard
(Rakonas) bidang Kefarmasian dan Sigalingging, M.Si (Dukungan
Alat Kesehatan tahun 2018 di Sinergi pusat dan Pembentukan UPT dalam Konteks
Hermes Pallace Hotel, Banda Aceh. daerah melalui Implementasi UU No 23 tahun
Rakonas Bidang Kefarmasian 2014 dan PP No 18 Tahun 2016
dan Alkes 2018 ini diikuti oleh melalui reformasi tentang Perangkat Daerah),
ratusan peserta yang terdiri dari dan penerapan Ketua Tim Persiapan OSS
perwakilan Dinas Kesehatan Kemenko Ekonomi Muwasiq
15 provinsi di Indonesia Bagian system elektronik M. Noor (Konsepsi Teknis dan
Barat, perwakilan perguruan untuk meningkatkan Reformasi Ijin Online Single
tinggi, serta perwakilan rumah Submission), Inspektorat IV
sakit. aksebilitas dan mutu Kemenkes R. Haryono Sulis Efendi
Adapun narasumber atau SH,MM (Penguatan Pengawasan
sediaan Farmasi
pemateri yang memberikan Pembangunan Kesehatan Bidang
paparan adalah Sekretaris Jenderal dan Alkes. Kefarmasian dan Alkes), Direktur Mutu
Kemenkes dr. Untung Suseno dan Akreditasi Ditjen Yankes dr. Eka
Sutarjo, M.Kes (Kebijakan Kemenkes Viora (Peran Kefarmasian dan Alkes dalam
Obat), Direktur Pengawasan Alkes pelayanan yang lebih baik bagi terpenuhi dengan baik.
dan PKRT Ir. Sodikin Sadek, Mkes masyarakat. Dalam kesempatan yang sama,
(Reformasi perijinan Sertifikasi “Bagi pemerintah Aceh langkah Dirjen Kefarmasian dan Alkes Dra.
Produksi dan Distribusi Alkes tersebut merupakan kewajiban Maura Linda Sitanggang, Ph.D
dan PKRT dan Pengawasan Post yang harus dijalankan, karena kita menyampaikan, berdasarkan
Market), dan Sekretaris Direktorat memiliki target-target pelayanan literatur, upaya menjamin akses
Jenderal Farmalkes Dr. Dra Agusdini kesehatan yang lebih baik di obat dan vaksin dilakukan dengan
Banun, Apt, MARS (Optimalisasi daerah ini,” ujar Sekda Dermawan. memperhatikan aspek-aspek
dalam Penerapan Regulasi Tenaga Beberapa target pemerintah Aceh, seperti harga produk, sistem
Kefarmasian melalui Sistem misalnya adalah menurunkan Angka pembiayaan kesehatan, sistem
Integrasi STRA ONLINE). kematian ibu dan bayi di daerah pelayanan dan manajemen logistik,
Rakonas Bidang Kefarmasian dan ini. Aceh juga menargetkan turunya serta penggunaan obat yang
Alkes dibuka oleh Sekretaris Daerah prevalensi berbagai penyakit rasional, maupun penggunaan alkes
Provinsi Aceh Drs. Dermawan, menular dan tidak menular yang PKRT yang tepat. “Program yang
MM. Dalam Sambutannya, selama ini cukup tinggi di Aceh, kita susun memberikan intervensi
Dermawan mengatakan meminta melalui kegiatan kuratif, preventif terhadap 4 aspek tersebut
agar pihak kefarmasian untuk dan promotif yang lebih baik. melalui tahap produksi-distribusi,
manajemen logistik, serta pelayanan kefarmasian, serta reformasi yang lebih baik lagi. Pemerintah
kepada masyarakat” ujar Dirjen peraturan Izin Edar dan Sarana Pusat berperan menyusun program
Farmalkes menambahkan. Produksi dan Distribusi Alkes dan kerja dan pembinaan terkait
Dalam beberapa tahun terakhir, PKRT. premarket alat kesehatan dan PKRT
banyak capaian yang diraih oleh Dalam Instruksi Presiden menyusun program kerja terkait
Ditjen Kefarmasian dan Alkes. Nomor 6 Tahun 2016, Kementerian kemandirian Industri Farmasi dan
Diantaranya adalah; Persentase Kesehatan diminta melakukan Alkes dalam negeri, melakukan
puskesmas dengan ketersediaan hal-hal sebagai berikut: menyusun koordinasi dan kerja sama lintas
obat dan vaksin esensial yang dan menetapkan rencana aksi sektor dalam pengembangan
mencapai 85,99% pada tahun untuk Pengembangan Industri industri dalam negeri, melakukan
2017; Tumbuhnya opini publik Farmasi dan alkes, memfasilitasi bimbingan teknis bagi Provinsi
yang mengatakan bahwa harga pengembangan ke arah dan Kab/Kota terkait penggunaan
obat semakin terjangkau; Semakin biopharmaceuticals, vaksin, natural alkes yang baik dan benar di
banyaknya item obat yang terdapat dan API kimia, mendorong dan masyarakat, dan melakukan
dalam Formularium Nasional; mengembangkan research and pembinaan bagi industri farmasi
Semakin berkembangnya Industri development sediaan farmasi dan alkes dalam negeri. Sedangkan
Alkes, Industri Farmasi, Pedagang dan alkes menuju kemandirian Pemerintah Daerah berperan
Besar Farmasi, Penyalur Alkes dan IF dan alkes, memprioritaskan melakukan pembinaan industri
PKRT, serta apotek dan toko obat; penggunaan produk dalam farmasi dan alat kesehatan dalam
Meningkatnya nilai investasi sektor negeri melalui e-catalogue, negeri, melakukan pembinaan dan
farmasi dan alkes; Industri farmasi mengembangkan sistem data mendorong perkembangan industri
yang sudah mampu memproduksi dan informasi terintegrasi dari farmasi dan alkes dan PKRT di
bahan baku obat; Serta inovasi kebutuhan masyarakat produksi, daerahnya agar memiliki daya saing,
produk-produk alkes buatan dalam distribusi sampai fasilitas melakukan upaya peningkatan
negeri. Oleh karena itu, dalam pelayanan kesehatan serta IF dan penggunaan alat kesehatan dalam
upaya meningkatkan aksesibilitas alkes, menyederhanakan sistem negeri di fasyankes, melakukan KIE
dan mutu sediaan farmasi serta dan proses perizinan, melakukan penggunaan alkes dan PKRT yang
alat kesehatan, diperlukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan baik dan benar di masyarakat.
reformasi peraturan dan penerapan untuk memperluas faskes sesuai Rakonas kali ini juga
elektronik sistem pada berbagai kebutuhan. memaparkan hasil pengawasan
tahap, yaitu tata kelola obat yang Seperti yang disampaikan Inspektorat Jenderal terhadap
terpadu, optimalisasi pelayanan oleh Sekda Provinsi aceh diatas, program kefarmasian dan alkes
kefarmasian di Fasyankes dan Pemerintah Daerah dan Pemerintah dengan memberikan rekomendasi
masyarakat, reformasi peraturan Pusat harus saling bersinergi dalam atas beberapa permasalahan
sarana produksi dan distribusi mengembangkan sistem kesehatan seperti; Penyusunan Buku Profil dan
L
angkah awal pada bioteknologi. CoE akan menjadi telah menunjuk Indonesia
hari ini dilaksanakan pusat kolaborasi para peneliti sebagai Centre of Excellence
launching yang dalam melakukan inovasi di bidang (CoE) produksi vaksin dan
menjadi momentum vaksin dan produk bioteknologi,
awal kegiatan Centre juga untuk berbagi pengetahuan
produk bioteknologi.
of Excellence (CoE), ditandai tentang proses produksi dibidang
pemukulan gong oleh Menteri vaksin dan bioteknologi.
perkembangan penyakit yang
Kesehatan (Menkes) Prof. DR. dr. Dalam menghadapi
ada. Negara-negara Low Middle
Nila Moeloek, Sp.M(K). didampingi permasalahan kesehatan yang akan
Income Country (LMIC) yang saat ini
Sekjen Kemenkes. CoE vaksin terjadi, sudah seharusnya semua
masih mengalami permasalahan
dan produk biologi dimaksudkan negara bekerjasama menemukan
kesehatan akan lebih rentan
untuk mendukung penelitian dan solusi untuk mencegah dan
terhadap wabah, penyakit yang
pengembangan vaksin dan sediaan mengobati penyakit yang timbul.
mungkin terjadi karena kapasitas
biologik yang lebih efisien dalam Negara-negara anggota OKI,
respon yang tidak mencukupi,
mengantisipasi wabah penyakit sebagai kelompok negara besar
kepadatan, dan pertumbuhan
yang tidak dapat diprediksi. Lingkup dengan banyak kesamaan baik
penduduk yang tinggi serta iklim
kerja CoE meliputi penelitian, demografi, sosial maupun ekonomi
tropis menyebabkan penyebaran
penemuan vaksin baru, dan menganggap perlu berkontribusi
penyakit menular tidak dapat
pengembangan vaksin lama yang dalam mewujudkan kesehatan di
dihindari.
akan bermanfaat bagi dunia dunia.
Menkes berharap Launching
terutama bagi negara-negara Masyarakat global terus
and Workshop Centre of Excellence
anggota OKI. menghadapi ancaman penyakit,
(OIC) ini akan terjadi percepatan
CoE diharapkan akan baik berupa penyakit infeksi baru
dari seluruh rangkaian aktivitas CoE
memberikan keuntungan, karena ataupun infeksi lama berulang
sebagaimana yang direncanakan
di masa mendatang dapat yang akan menyebabkan risiko
dan dapat mencapai tujuannya
dimanfaatkan oleh seluruh anggota pandemi global. Sayangnya, laju
untuk mewujudkan kemandirian
neggara-negara OKI khususnya pengembangan penelitian dan
vaksin dan produk bioteknologi
untuk melaksanakan aktifitas teknologi kesehatan lebih lambat
di negara OKI dan berkontribusi
pengembangan vaksin dan produk dan tidak dapat mengikuti cepatnya
terhadap kesehatan dunia”.
Pertemuan
Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker
Indonesia 2018
F
armalkes (Direktorat mendalam tentang berbagai hal Transformasi industry farmasi dan
Jenderal Kefarmasian terkait program dan kebijakan industry formulasi menjadi industry
dan Alat Kesehatan) Kementerian Kesehatan terhadap berbasis riset, oleh Dra. Sadiah,
Kementerian peran tenaga kefarmasian Apt., M.Kes – Direktur Produksi
Kesehatan Republik dalam penyelenggaraan dan dan Distribusi Kefarmasian; Serta
Indonesia selaku regulator di bidang keterkaitannya ikut mensukseskan materi Mendukung profesionalisme
Kefarmasian dan Alat Keehatan program yang dicanangkan oleh Apoteker melalui integrasi STRA
mendukung serta mengawal Kementerian Kesehatan. online dengan SIPA kembali
kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan Dalam seminar dan symposium disampaikan oleh Dr. Dra Agusdini
dan Kongres Ikatan Apoteker yang diselenggarakan, Dirjen dan Banun S.,Apt. MARS
Indonesia (PIT IAI) Tahun 2018 yang para Direktur Farmalkes menjadi Selain seminar dan simposium,
diselenggarakan di Labersa Hotel pembicara/keynote speaker dalam dalam kegiatan pameran yang
Convention Center di Pekanbaru – berbagai materi diantaranya: diikuti berbagai industri farmasi
Riau. Optimalisasi peran apoteker serta stake holder terkait, Farmalkes
Kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan kefarmasian di juga membuka stand dalam
dari tanggal 17-21 April 2018 puskesmas, serta materi tentang upaya memberikan edukasi serta
dibuka langsung oleh Direktur Reformasi peraturan berbasis digital pendekatan secara massif melalui
Jenderal Kefarmasian dan Alat industry kesediaan farmasi dan alat quiz dan tanya jawab dengan
Kesehatan - Dra. Maura Linda kesehatan oleh Sekretaris Ditjen pengunjung booth yang memiliki
Sitanggang Ph.D mewakili Menteri Farmalkes – Dr. Dra Agusdini Banun permasalahan serta pertanyaan
Kesehatan Republik Indonesia, S.,Apt. MARS; Lima tahun perjalanan terkait kebijakan Kementerian
serta memberikan arahan terkait e-catalogue dalam era JKN-BPJS, Kesehatan khususnya Farmalkes
sosialisasi kebijakan dan program oleh dra. Engko Sosialine M.,Apt – seperti tata cara pengurusan
Kementerian Kesehatan kepada Direktur Tata Kelola Obat Publik; Surat Tanda Registrasi Apoteker
peserta kongres. e-farmasi/pengaturan pelayanan (STRA), Surat Izin Praktek Apoteker
Tidak hanya arahan, kefarmasian secara elektronik, serta (SIPA), Gerakan Masyarakat Cerdas
pendampingan dalam kegiatan materi Optimalisasi peran Agent Menggunakan Obat (Gema Cermat)
seminar dan simposium yang of changes GEMACERMAT oleh dan lain sebagainya.
difasilitasi penyelenggara Dra. R. Dettie Yulianti, Apt., M.Si –
memberikan penjelasan lebih Direktur Pelayanan Kefarmasian;
G
unung Merapi Para petugas dari Dinas pengendalian dan pengawasan NPP
mengalami letusan Kesehatan Provinsi seluruh dapat memberikan daya ungkit dan
freatik pada 11 Mei Indonesia berkumpul dalam hasil yang bermakna. Advokasi ke
2018. Jenis letusan rangka evaluasi dan penyusunan Kabupaten/Kota dapat dilakukan
ini terjadi akibat rencana tindak lanjut implementasi dengan memasukkan kegiatan
dorongan tekanan uap air akibat pelaporan sediaan Narkotika, dalam penganggaran. Selain itu
kontak massa air dengan panas di Psikotropika dan Prekursor Kabupaten/Kota perlu bekerja
bawah kawah. Hujan abu kemudian Farmasi (NPP). Selain materi dari sama dengan Ikatan Apoteker
menyelimuti sebagian besar wilayah Direktorat Produksi dan Distribusi Indonesia (IAI). Diusulkan SKP
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kefarmasian, terdapat sesi berbagi untuk Apoteker Penanggung Jawab
‘Batuk’ Merapi saat itu memang pengalaman terkait “Implementasi Sarana yang rutin melaporkan
membuat bandara Adisutjipto SIPNAP dalam Meningkatkan SIPNAP. Jejaring komunikasi sangat
ditutup sementara selama 30 menit. Pembinaan Dan Pengawasan” berguna untuk memecahkan
Namun kondisi tersebut tidak dari Dinas Kesehatan Provinsi permasalahan terkait SIPNAP. Dapat
menghalangi antusiasme peserta Kalimantan Barat dan Jawa Timur. diusulkan kesepakatan agar PBF
acara “Evaluasi Implementasi Sistem Hasil diskusi menghasilkan tidak melayani sarana yang belum
Pelaporan Narkotika, Psikotropika beberapa kesimpulan, antara melaporkan via SIPNAP.
dan Prekursor Farmasi” tanggal 13- lain. Diperlukan strategi dalam
15 Mei 2018 di Hotel Royal Darmo merancang dan menetapkan Regulasi Khusus
Yogyakarta. kegiatan sehingga hasil pembinaan Sediaan NPP memang
D
ialah untuk menyusun rencana
engan adanya rakyat akan mendapatkan banyak aksi pengembangan industri
Peraturan Presiden manfaat yaitu biaya kesehatan dan farmasi dan Alat Kesehatan serta
Nomor 91 Tahun obat menjadi murah”, demikian menyederhanakan sistem dan
2017 tentang yang disampaikan Presiden. proses perizinan.
Percepatan Kementerian Kesehatan, pada Sebagai implementasi dari
Pelaksanaan Berusaha, sistem 18 Mei 2018 menggelar Sosialisasi Instruksi Presiden tentang
perizinan akan dilakukan secara Online Single Submission (OSS) percepatan pengembangan industri
Online Single Submission (OSS) yang kepada para pelaku usaha industri farmasi tersebut, Kementerian
merupakan sistem pelayanan farmasi dan alat kesehatan, dalam Kesehatan telah menerbitkan
perizinan terpadu dan terintegrasi rangka Reformasi Pelayanan Publik Permenkes Nomor 17 Tahun
secara elektronik dengan terkait Sertifikasi Produksi Industri 2017 tentang Rencana Aksi
tujuan percepatan pelayanan Farmasi dan Sertifikasi Distribusi Pengembangan Industri Farmasi
perizinan berusaha. OSS ini Pedagang Besar Farmasi, serta dan Alat Kesehatan. Rencana
merupakan reformasi sistem Terkait Sertifikasi Produksi dan aksi tersebut bertujuan untuk
perizinan dari pemerintah pusat Distribusi Alkes dan PKRT. Dengan
hingga pemerintah daerah yang narasumber yaitu Direktur Jenderal
terintegrasi menjadi satu kesatuan.
UU Kesehatan No 36
Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Sesuai amanat Presiden pada rapat Deputi Bidang Koordinasi dan tahun 2009 tentang
terbatas tanggal 5 Januari 2018 Perniagaan dan Industri, Kemenko Kesehatan Pasal 46 menyatakan
“Melihat permasalahan rendahnya Perekonomian, Ketua Tim Persiapan bahwa “Untuk mewujudkan
investasi di sektor obat-obatan dan Online Single Submission, Kemenko derajat kesehatan yang setinggi-
alat kesehatan, lamanya proses Perekonomian, Direktur Deregulasi
tingginya bagi masyarakat,
perizinan dan permasalahan Penanaman Modal, BKPM.
lainnya maka Sektor Kesehatan Dalam upaya kemandirian
diselenggarakan upaya
harus melihat kembali regulasi dan meningkatkan daya saing kesehatan yang terpadu dan
yang sekiranya dapat menghambat industri farmasi Bapak Presiden menyeluruh dalam bentuk upaya
investasi yang ada. Apabila investasi telah memberikan instruksi kesehatan perseorangan dan
di bidang industri kesehatan dan kepada 12 Kementerian/Lembaga upaya kesehatan masyarakat.
obat-obatan dapat masuk, maka
C
atatan lain memberikan pemahaman langsung
memperkirakan dari pemerintah kepada masyarakat
lebih dari 200 jenis perihal persyaratan keamanan,
penyakit dapat timbul Berbagai catatan World mutu, dan gizi berdasarkan
akibat mengkonsumsi Undang-Undang Pangan No. 18
pangan yang tidak sehat. Salah Health Organization tahun 2012.
satunya diabetes yaitu suatu Pemerintah hadir bagi
kondisi ketidakmampuan tubuh
(WHO) tahun 2006, masyarakat dalam tugasnya
memetabolisme glukosa (gula) mendefinisikan food untuk melindungi masyarakat
yang diasup oleh tubuh, sehingga dari bahaya yang disebabkan oleh
kadar gula dalam darah menjadi borne disease sebagai produk yang mengandung bahan
tinggi. Demikian juga data tahun berbahaya, dengan salah satu
2017 Pusat Krisis Kementerian istilah umum untuk upayanya melakukan peningkatan
Kesehatan menunjukkan bahwa kerjasama antar jejaring pemangku
menggambarkan penyakit
korban keracunan pangan di 12 kebijakan dan lintas sektor di pusat
kecamatan berjumlah 423 orang. yang disebabkan oleh dan daerah, baik tingkat nasional,
Pangan yang aman dan bermutu regional serta internasional
merupakan salah satu kebutuhan makanan dan minuman secara berkesinambungan.
esensial yang berpengaruh besar Dengan melakukan komunikasi
bagi perwujudan kesehatan
yang terkontaminasi, atau dan koordinasi dengan berbagai
masyarakat Indonesia. Banyaknya biasa disebut keracunan pihak terkait, antara pemerintah,
produk makanan yang beredar akademisi, industri, maupun
di masyarakat baik produk dari makanan. masyarakat; untuk mencapai tujuan
dalam negeri maupun luar negeri terwujudnya bersedarnya pangan
tentunya memerlukan upaya dalam yang aman, bermutu, dan bergizi di
WORKSHOP
KOMUNIKASI,
INFORMASI
DAN EDUKASI
KEAMANAN DAN
MUTU PRODUK
ALKES DAN
PERBEKALAN
KESEHATAN
RUMAH TANGGA
P
ada tahun 2016, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan adalah terkait cara penggunaan
bersamaan dengan dan PKRT mengadakan kegiatan produk Alat Kesehatan (Alkes) dan
peringatan Hari Komunikasi, Informasi dan Edukasi Perbekalan Kesehatan Rumah
Kesehatan Nasional, (KIE) Keamanan dan Mutu Produk Tangga (PKRT) yang baik dan benar
pemerintah Alkes dan PKRT. Kegiatan KIE dengan memperhatikan label
meluncurkan program Gerakan mengenai keamanan dan mutu dan informasi produk Alkes dan
Masyarakat Hidup Sehat atau produk alkes dan PKRT ini ditujukan PKRT, serta cerdas mencermati
yang dikenal dengan GERMAS. untuk meningkatkan pengetahuan dan melihat iklan alkes dan PKRT
GERMAS merupakan suatu tindakan dan pemahaman masyarakat dalam yang tayang, sehingga masyarakat
sistematis dan terencana yang menggunakan alat kesehatan dapat turut berperan aktif dalam
dilakukan secara bersama-sama dan PKRT. Melalui pemahaman pengendalian keamanan, mutu
oleh seluruh komponen bangsa yang tepat, diharapkan dapat dan kemanfaatan Alkes dan PKRT
dengan kesadaran, kemauan, menumbuhkan kepedulian dan yang beredar. Masyarakat harus
dan kemampuan berperilaku mendorong perubahan perilaku mengetahui penggunaan alkes dan
sehat untuk meningkatkan masyarakat dalam penggunaan alat PKRT yang baik dan benar, antara
kualitas hidup. Alat kesehatan kesehatan dan PKRT yang baik dan lain apakah produk tersebut sudah
dan PKRT merupakan faktor benar. memiliki izin edar, tahu bagaimana
yang juga mendukung dan perlu Dalam upaya mendukung cara penggunaan, penyimpanan,
mendapatkan perhatian dalam GERMAS dan dalam rangka masa kadaluarsa serta tujuan
peningkatan kualitas hidup pemberdayaan masyarakat, KIE penggunaan produk tersebut.
masyarakat. Oleh karena itu, untuk yang dilaksanakan oleh Direktorat Beberapa penyebab risiko
mendukung program GERMAS, Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT penggunaan alkes dan PKRT bila
PENGUKUHAN
PENYIDIK
PEGAWAI
NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
M
enteri Kesehatan bidang kesehatan sudah selayaknya aparatur sipil negara yang ditunjuk
RI, Nila Farid dilakuka’’, jelas Menkes. dan diberi kewenangan untuk
Moeloek, Menkes berharap agar para melakukan penyidikan dalam tindak
mengukuhkan PPNS dapat segera melaksanakan pidana tertentu yang menjadi
Penyidik Pegawai tugas di daerah masing-masing lingkup peraturan undang-undang
Negeri Sipil (PPNS) Kementerian sesuai tugas dan fungsinya. Menkes yang menjadi dasar hukumnya.
Kesehatan. Pengukuhan juga menegaskan bahwa sanksi Beberapa instansi, lembaga dan
dilaksanakan bertepatan dengan tegas sesuai peraturan perundang- badan pemerintah tertentu masing-
kegiatan pelantikan pejabat tinggi undangan akan dikenakan bagi masing memiliki PPNS, termasuk
madya dan pratama di kantor PPNS yang menyalahi kewenangan. saat ini Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan, Jakarta ‘’Jika diantara Saudara ada yang PPNS Kementerian Kesehatan
Selatan, Rabu siang (23/5). menyalahgunakan kewenangan mengacu pada Undang-undang
Menkes mengatakan bahwa maka Saudara akan dikenakan Kesehatan Nomor 36 tahun
keberadaan PPNS Kementerian sanksi sesuai peraturan perundang- 2009 pasal 189. Dikatakan dalam
Kesehatan tidak terlepas dari undangan. Tetapi saya yakin pasal 189 ayat (1), bahwa selain
upaya Kemenkes dalam rangka Saudara merupakan para penyidik penyidik polisi negara Republik
menegakkan regulasi bidang yang bertanggung jawab dan dapat Indonesia, kepada pejabat
kesehatan. melaksanakan penegakan hukum pegawai negeri sipil tertentu di
‘’Tindakan tegas kepada mereka bidang kesehatan’’, tandas Menkes. lingkungan pemerintahan yang
yang melakukan pelanggaran di PPNS merupakan pejabat menyelenggarakan urusan di
(KUHAP). Maka dari itu, dalam masih cukup kompeten untuk pidana yang sedang disidik. Jika
melaksanakan kewenangannya, menjadi PPNS bisa diperpanjang dari penyidikan yang dilakukan
PPNS dalam bidang apapun harus secara langsung. oleh PPNS ditemukan bukti yang
berkoordinasi dengan penyidik Untuk kepentingan penyidikan, kuat maka tindak pidana tersebut
Kepolisian. penyidik Polri memberikan dapat diajukan kepada penuntut
Keanggotaan PPNS petunjuk kepada PPNS dan umum. Ketika memulai penyidikan,
berlaku selama lima tahun. memberikan bantuan penyidikan PPNS wajib terlebih dahulu
Untuk memperpanjang, yang yang diperlukan. PPNS harus memberitahukan dimulainya
bersangkutan dapat mengikuti melaporkan kepada penyidik penyidikan kepada Penuntut
pelatihan kembali, atau bila dinilai Polri tentang adanya suatu tindak Umum melalui Penyidik Polri
• Drg. Melly Juwitasari dari Alkes dan PKRT • Tri Setyo Wardhani, S.Si,
Direktorat Pengawasan Alkes • Dwi Yudiarti S.Si, Apt dari Apt, M.Kes dari Direktorat
dan PKRT Direktorat Pengawasan Alkes Pengawasan Alkes dan PKRT
• dr. Fahrina dari Direktorat dan PKRT • Roni Syah Putra S.Farm, Apt,
Pengawasan Alkes dan PKRT • Hasnawati S.Si, MM dari dari Direktorat Pelayanan
• Rini Sugiyati, S.Farm, Apt dari Direktorat Pengawasan Alkes Kefarmsian
Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT • Apriandi, S.Farm, Apt, MT
dan PKRT • M. Muchafid Maulana, dari Direktorat Pelayanan
• Noer Afia Subandy, S.Farm, Apt S.Farm, Apt dari Direktorat Kefarmasian.
dari Direktorat Pengawasan Pengawasan Alkes dan PKRT
PEMBINAAN
memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan, serta mewujudkan
kesamaan pemahaman dan
keterpaduan pengelolaan keuangan
PERBENDAHARAAN
negara bagi seluruh pengelola
keuangan di lingkungan Direktorat
Jenderal Kefarmasian dan Alat
TAHUN 2018
Kesehatan.
Berdasarkan Perpres Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan
“U
Dimana Pejabat Pembuat
ntuk Daerah di lingkungan Direktorat
Komitmen (PPK) mempunyai peran
menghasilkan Jenderal Kefarmasian dan Alat
dalam proses pengadaan barang/
proses Kesehatan.
jasa dan mekanisme pencairan
pengelolaan Pertemuan yang dilaksanakan
pelaksanaan anggaran. Oleh karena
keuangan yang baik dan dapat di Hotel Aston Imperial Bekasi dari
itu PPK dan Bendahara Pengeluaran
dipertanggungjawabkan harus tanggal 22 hingga 25 Mei 2018
harus cakap dalam memahami dan
diawali dengan pembenahan pada ini dihadiri oleh Pejabat Pembuat
mengimplementasikan peraturan
tingkat satker. Saya berharap Komitmen (PPK) dan Bendahara
perundang-undangan yang berlaku.
kepada seluruh Satker di lingkungan Pengeluaran (BP) dari Satuan Kerja
Pada kesempatan ini Inspektur
Ditjen Kefarmasian dan Alkes Pusat dan Daerah di lingkungan
Jenderal hadir dan menyampaikan
baik Satker Pusat maupun Satker Direktorat Jenderal Kefarmasian
paparan tentang feedback hasil
Daerah (DK-07) di masing-masing dan Alat Kesehatan yaitu 6 Satker
pemeriksaan aparat fungsional
wilayah dapat terus meningkatkan Pusat dan 34 Satker Dekonsentrasi
terhadap Ditjen Kefarmasian dan
sinergisitas dan harmonisasi yang (07) Dinas Kesehatan Provinsi.
Alkes (Satker Pusat dan Daerah).
telah kita bina selama ini, sehingga Pada pertemuan ini dilakukan
Selain itu turut hadir pula sebagai
harapan untuk mendapatkan pembahasan materi terkait
Narasumber, perwakilan dari
apresiasi WTP 5 (lima) tahun kebijakan dalam pelaksanaan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
berturut-turut dapat tercapai dan anggaran tahun 2018.
Kemenkeu, Badan Pemeriksa
kita dapat terus mempertahankan Tujuan diadakannya
Keuangan, Kantor Pelayanan
predikat WTP di tahun-tahun pertemuan ini adalah untuk
Perbendaharaan Negara Jakarta
mendatang.” Demikian sambutan meningkatkan pengetahuan
VII, Biro Keuangan dan BMN Setjen
Direktur Jenderal Kefarmasian dan pelaksana keuangan satker baik
Kementerian Kesehatan dan
Alat Kesehatan dalam Pertemuan di pusat maupun di daerah dalam
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pembinaan Perbendaharaan melaksanakan pengelolaan dan
Barang/Jasa Pemerintah.
Tahun 2018 bagi Satker Pusat dan pertanggungjawaban keuangan
Jabatan
Dengan semakin tinggi tingkat
pendidikan dan tingkat sosial
masyarakat maka semakin
Fungsional
tinggi pula tuntutan dan
kebutuhan masyarakat
akan pelayanan
kesehatan termasuk
Apoteker
pelayanan kefarmasian.
Oleh karena itulah,
sumber daya manusia
dan Asisten
pelaksana pekerjaan
kefarmasian merupakan
unsur kunci yang perlu
ditingkatkan kualitas dan
Apoteker
profesionalitasnya.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah
dalam
Nomor 16 Tahun
1994, pasal 8 ayat (1)
mengenai Jabatan
Fungsional
Mendukung
Pegawai Negeri
Sipil ditetapkan
bahwa
SDM
penilaian
prestasi
kerja bagi
pejabat
Kesehatan
fungsional
ditetapkan
dengan
angka kredit
S
oleh tim
penilai. Apoteker.
ejalan dengan
Kementerian Kesehatan dalam Pelaksanaan penilaian angka
mewujudkan Visi
menyiapkan pegawai negeri kredit oleh tim penilai Jabatan
Kementerian Kesehatan
sipil yang ditugaskan untuk Fungsional Apoteker dan Asisten
”Masyarakat Sehat
melaksanakan kegiatan atau Apoteker bertujuan untuk
yang Mandiri dan
pelayanan bidang kesehatan sesuai membuka peluang bagi mereka
berkeadilan” sangat ditentukan
profesinya telah menetapkan 28 yang berkarya di bidang pekerjaan
oleh ketersediaan dukungan
jenis jabatan fungsional melalui kefarmasian di sarana kesehatan
sumber daya kesehatan yang
Keppres dan Perpres Rumpun Pemerintah, agar dapat mencapai
memadai. Bidang kefarmasian
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri jenjang jabatan fungsional tertinggi
sebagai bagian integral dari
Sipil, yang diantaranya adalah Jabatan fungsional asisten
pembangunan kesehatan harus
Jabatan Fungsional Apoteker apoteker pertama kali ditetapkan
mampu mengantisipasi perubahan
dan Jabatan Fungsional Asisten melalui KepmenPAN No. 7/Kep/M.
lingkungan secara tepat waktu.
O
bat tradisional di luas masyarakat. Bukti empirik yang luas diantaranya kesehatan,
Indonesia yang menunjukkan bahwa Jamu dapat perekonomian dan sosial budaya.
dikenal dengan menjaga dan meningkatkan Sudah saatnya Jamu Indonesia
nama jamu kesehatan masyarakat, utamanya dikembangkan menjadi komoditi
merupakan bagian dalam upaya promotif dan yang kompetitif baik ditingkat lokal,
dari budaya bangsa sejak berabad- preventif. regional maupun global.
abad lalu dan penggunaannya Jamu Indonesia memiliki Dalam rangka melindungi
didasarkan pada pengetahuan keunggulan komparatif yang tinggi masyarakat dari hal-hal yang
empiris. Jamu merupakan salah karena berasal dari keragaman merugikan kesehatan sebagai
satu warisan budaya bangsa yang budaya dan kearifan lokal akibat dari pembuatan obat
perlu dilestarikan, dikembangkan masyarakat serta keragaman tradisional yang tidak memenuhi
dan dimanfaatkan untuk kesehatan hayati yang sangat tinggi. Jamu syarat mutu serta untuk menjamin
dan kesejahteraan seluruh rakyat. juga merupakan produk ekonomi keamanan, mutu, dan kemanfaatan
Jamu memiliki nilai historis, kreatif bangsa Indonesia yang obat tradisional yang dikonsumsi
menjaga dan mengembangkan berbasis budaya turun- temurun. oleh masyarakat, diperlukan
warisan leluhur bangsa Indonesia Jamu sebagai aset nasional proses pembuatan yang higienis
(traditional knowlegde) yang dikenal mempunyai dimensi manfaat dan menggunakan jamu yang
tidak berisi bahan kimia obat. Data Badan Pengawas beberapa daerah di Indonesia sebagai program yang
Obat dan Makanan menunjukkan bahwa penggunaan melibatkan peran serta masyarakat dan pemerintah
bahan kimia obat (BKO) masih banyak di dalam jamu dalam upaya pengembangan jamu di daerah yang
yang beredar. Usaha jamu gendong (UJG) dan usaha potensial akan bahan-bahan alamnya. Kegiatan ini
jamu racikan (UJR) merupakan pelaku usaha yang dimulai pada bulan Mei 2018, dan dari periode Mei
menggunakan jamu pabrikan dan jamu racikan sendiri sampai dengan Juli 2018 telah dilaksanakan di 5
yang langsung dijajakan kepada masyarakat. UJG (lima) kabupaten/kota diantaranya Kabupaten Yapen,
dan UJR tidak memerlukan izin tetapi harus terdaftar Lampung Timur, Kudus, Padang Lawas dan kota
untuk melaksanakan usahanya, namun para pelaku Jakarta Pusat. Program ini dirancang bersama antara
usaha perlu ditata dan dibina. Salah satu upaya untuk Kementerian Kesehatan dan DPR RI sebagai mitra
pembinaan UJG-UJR dan mengedukasi masyarakat kerja. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk
maka diperlukan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Jamu menambah pemahaman kepada masyarakat terkait
yang Baik dan Pemanfaatannya. pembuatan jamu yang baik dan pemanfaatannya, serta
Tahun 2018 Direktorat Produksi dan Distribusi diharapkan adanya masukan secara langsung dari
Kefarmasian melaksanakan kegiatan sosialisasi masyarakat kepada Pemerintah dalam hal ini DPR RI
pembuatan jamu yang baik dan pemanfaatannya di dan Kementerian Kesehatan.
B
atas waktu pensiun
bagi pegawai negeri
sipil (PNS) eselon I
adalah 60 tahun. Hal itu
pula yang berlaku pada
Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt,
Ph.D, Direktur Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan periode 2012
hingga 2016.
Banyak hal yang telah
dikerjakannya selama kurun waktu
6 tahun menjabat sebagai Dirjen.
Semua hal itu tertuang dalam buku
“Mewujudkan Akses dan Kemandirian
Farmasi Dan Alat Kesehatan
yang bermutu 2012-2018” yang
diluncurkan pada 31 Mei 2018,
tepat hari terakhir beliau bekerja di
Kementerian Kesehatan.
Dalam sambutannya, Maura Linda
mengatakan, puji syukur, selama
periode 2012 – 2018 ini, Direktorat
Mewujudkan
Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan telah melahirkan berbagai
upaya terobosan dalam meningkatkan
Akses dan
akses terhadap pelayanan kesehatan,
melalui jaminan terhadap akses,
kemandirian, dan mutu sediaan
Kemandirian
farmasi dan alat kesehatan. “Upaya
tersebut diselenggarakan secara
komprehensif, berdasarkan siklus
Farmasi dan
rantai suplai sediaan farmasi dan
barang medis habis pakai. Upaya
peningkatan akses yang dilakukan
Alat Kesehatan
mulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan, distribusi, pelayanan,
serta evaluasi dari sediaan farmasi