Anda di halaman 1dari 32

DARI REDAKSI PENGANTAR

Edisi kedua tahun 2018 ini menyampaikan rangkuman berbagai


kegiatan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan baik yang sudah
berjalan rutin setiap tahunnya ,maupun kegiatan lainnya. Sosialisasi
Peraturan Perundang-Undangan yang dilaksanakan di Bali untuk
regional timur kali ini lebih terintegrasi pelaksanaan diskusinya karena
melibatkan rumah sakit selain dinas kesehatan. Untuk Rakonas dan
Rakerkesda di binwil terkait juga dapat menindaklanjuti Rekomendasi
Rakerkesnas 2018.
Perkembangan industri vaksin di indonesia juga ditandai dengan
terwujudnya Indonesia sebagai pusat pengembangan vaksin bagi
negara OKI. Untuk alkes dan PKRT, upaya KIE terus diupayakan dengan
dilaksanakannya peningkatan kapasitas di berbagai daerah terpilih.
Pada edisi ini juga kami sampaikan acara peluncuran buku kiprah Ditjen
Farmalkes selama lima tahun di bawah komando ibu Dirjen Linda.
Akhir kata, semoga informasi yang kami sampaikan dalam Buletin ini
Gambar Sampul: bisa dinikmati oleh pembaca semua.
Isa Islamawan, SH

Salam Sehat!
SUSUNAN REDAKTUR
PENASIHAT
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat DAFTAR ISI
Kesehatan
Sosialisasi Peraturan Peran Serta Kader Kesehatan
PENANGGUNG JAWAB Perundang - Undangan 03 17 Dalam Mewujudkan Pangan
Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Bidang Kefarmasian dan Aman
Kesehatan Alat Kesehatan
Workshop Komunikasi,
KETUA REDAKSI 19 Informasi, dan Edukasi
Rapat Koordinasi Nasional
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, Dan Bidang Kefarmasian dan 05 Keamanan dan Mutu Produk
Hubungan Masyarakat Alat Kesehatan Regional Alkes dan Perbekalan
Barat Tahun 2018 Kesehatan Rumah Tangga
SEKRETARIS REDAKSI
Kepala Subbagian Advokasi Hukum dan Rakerkesda Bengkulu 2018 09 Pengukuhan Penyidik Pegawai
Hubungan Masyarakat 21 Negeri Sipil Kementerian
Kesehatan RI
ANGGOTA REDAKSI Indonesia sebagai Pusat
Pengembangan Produksi 11
Mariani Sipayung, SH Pembinaan Perdendaharaan
Isa Islamawan, SH Vaksin dan Bioteknologi 24 Tahun 2018 Dalam Mencapai
Adityo Nugroho, S.IK WTP
Sri Suratini, S.Si, Apt, M.Farm Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker Indonesia 12
Rudi, Amd. Ml Jabatan Fungsional Apoteker
2018 25 dan Asisten Apoteker dalam
Dian Mulia, S.Ds
Mendukung SDM Kesehatan
ALAMAT REDAKSI Evaluasi Implementasi
SIPNAP 13 Sosialisasi Pembuatan Jamu
Jln. H.R. Rasuna Said Blok X5 27
Kav. 4 - 9, Jakarta Selatan Yang Baik dan Pemanfaatannya
Kementerian Kesehatan RI Percepatan Pelayanan
Setditjen Kefarmasian dan Alkes, Perizinan Terpadu Dengan 15 Mewujudkan Akses dan
Online Single Submission 29 Kemandirian Farmasi dan
Subbagian Advokasi Hukum & Humas
Lt. 8 R.802 (OSS) Alat Kesehatan yang Bermutu
(021) 5214869 / 5201590 Ext. 8009 2012 - 2018
TOPIK UTAMA

Sosialisasi Peraturan penyelenggaraan untuk wilayah


Indonesia timur dan Bali juga

Perundang-undangan sebagai salah satu daerah binaan


Farmalkes. Sosialisasi dilaksanakan

Bidang Kefarmasian dan di Hotel Bintang Bali Resort pada


tanggal 3-6 Mei 2018, diikuti
lebih kurang 70 orang peserta
Alat Kesehatan yang terdiri dari perwakilan 17
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala
Instalasi Farmasi dari rumah sakit
vertikal dan rumah sakit daerah,
“Keseragaman dalam memahami suatu aturan serta perwakilan Perguruan Tinggi
Farmasi serta organisasi profesi.
hukum menjadi tugas fungsi Pemerintah.”
Dengan mengkaitkan tema besar
hasil Rapat Kerja Kesehatan

D
Nasional tahun 2018, tema yang
irektorat Jenderal daerah, rumah sakit, dan Perguruan diambil dalam penyelenggaraan
Kefarmasian dan Tinggi dalam melaksanakan kali ini adalah “Sinergisme Pusat
Alat Kesehatan peraturan perundang-undangan dan Daerah melalui Reformasi
Kementerian dalam bidang kefarmasian dan alat dan Implementasi di Bidang
Kesehatan RI kesehatan. Era Otonomi Daerah Kefarmasian dan Alat Kesehatan”
(Farmalkes), selaku regulator yang juga dinilai bisa memiliki peluang Kegiatan ini diselenggarakan
membidangi kefarmasian dan alat terhambatnya keseragaman oleh Bagian Hukum, Organisasi,
kesehatan, memandang perlu pemahaman karena perbedaan dan Humas (Hukormas Setditjen
untuk dilaksanakannya kegiatan kecepatan akses dan lain Farmalkes) setiap tahunnya sebagai
Sosialisasi Peraturan Perundang- sebagainya yang berbeda di masing bagian dari tugas pokok dan fungsi
Undangan Bidang Kefarmasian dan masing wilayah. Pemerintah dalam melaksanakan
Alat Kesehatan kepada pemerintah Bali menjadi pilihan tempat pengelolaan bidang administrasi

3 Buletin INFARKES Edisi II 2018


TOPIK UTAMA

kesehatan, informasi kesehatan, Pengawasan Alat Kesehatan dan dari penyelenggaraan kegiatan
sumberdaya kesehatan, upaya PKRT Dalam Negeri dan Impor ini adalah dapat meningkatkan
dan pembinaan, serta peran serta Peraturan Menteri Kesehatan pemahaman tentang pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat Nomor 10 Tahun 2018 tentang kegiatan pelayanan kefarmasian
sebagaimana amanat UU Nomor 36 Pengawasan di Bidang Kesehatan. khususnya yang terkait dengan
tahun 2009 tentang Kesehatan. Narasumber dalam kegiatan regulasi bidang kefarmasian dan
Materi yang disampaikan dalam ini adalah Jajaran Eselon I dan alat kesehatan yang sesuai dengan
kegiatan ini antara lain: Reformasi II Farmalkes, Biro Hukum dan peraturan perundang-undangan
Kebijakan Kefarmasian dan Alat Organisasi Kementerian Kesehatan, yang berlaku sehingga dapat
Kesehatan dalam Meningkatkan serta dari Komite Farmasi Nasional meningkatkan derajat kesehatan
Akses, Kemandirian , dan Mutu (KFN). Diharapkan sebagai hasil masyarakat Indonesia.
Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan; Optimalisasi Dalam
Penerapan Regulasi Tenaga
Kefarmasian Melalui Sistem
Integrasi STRA Online-SIPA; Integrasi
Kelembagaan KFN Menjadi Bagian
KTKI; Peningkatan Mutu Pelayanan
Kefarmasian melalui Pengaturan
Praktik Apoteker; Reformasi
Kebijakan Sarana Produksi
dan Distribusi Kefarmasian;
Reformasi Kebijakan Ketersediaan
Obat Melalui Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik
Oleh Pemerintah dan Swasta;
Implementasi Regulasi Izin Edar
Alat Kesehatan dan Dukungan
Penggunaan Alat Kesehatan Dalam
Negeri; Implementasi Regulasi

Buletin INFARKES Edisi II 2018 4


TOPIK UTAMA
RAPAT KOORDINASI NASIONAL
BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
REGIONAL BARAT TAHUN 2018,
BANDA ACEH 7-10 MEI 2018

P
ada hari Selasa, 8 Mei 2018, Direktur dalam mewujudkan Universal Health Coverage melalui
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan percepatan eliminasi TBC, Penurunan Stunting, dan
Dra. Maura Linda Sitanggang Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi),
Ph.D resmi membuka Rapat Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan
Koordinasi Nasional Daerah II Kemendagri, Drs. Eduard
(Rakonas) bidang Kefarmasian dan Sigalingging, M.Si (Dukungan
Alat Kesehatan tahun 2018 di Sinergi pusat dan Pembentukan UPT dalam Konteks
Hermes Pallace Hotel, Banda Aceh. daerah melalui Implementasi UU No 23 tahun
Rakonas Bidang Kefarmasian 2014 dan PP No 18 Tahun 2016
dan Alkes 2018 ini diikuti oleh melalui reformasi tentang Perangkat Daerah),
ratusan peserta yang terdiri dari dan penerapan Ketua Tim Persiapan OSS
perwakilan Dinas Kesehatan Kemenko Ekonomi Muwasiq
15 provinsi di Indonesia Bagian system elektronik M. Noor (Konsepsi Teknis dan
Barat, perwakilan perguruan untuk meningkatkan Reformasi Ijin Online Single
tinggi, serta perwakilan rumah Submission), Inspektorat IV
sakit. aksebilitas dan mutu Kemenkes R. Haryono Sulis Efendi
Adapun narasumber atau SH,MM (Penguatan Pengawasan
sediaan Farmasi
pemateri yang memberikan Pembangunan Kesehatan Bidang
paparan adalah Sekretaris Jenderal dan Alkes. Kefarmasian dan Alkes), Direktur Mutu
Kemenkes dr. Untung Suseno dan Akreditasi Ditjen Yankes dr. Eka
Sutarjo, M.Kes (Kebijakan Kemenkes Viora (Peran Kefarmasian dan Alkes dalam

5 Buletin INFARKES Edisi II 2018


TOPIK UTAMA
Mendukung Akreditasi Fasyankes mengupayakan pembuatan “Karena itu, program kefarmasian
Primer dan Rujukan), Direktur obat yang terjangkau dengan dan alat-alat kesehatan menjadi
Pelayanan Kefarmasian Dra. R. tidak mengabaikan kualitas dan salah satu elemen penting untuk
Dettie Yuliati, M.Si (Optimalisasi keamanan terutama obat esensial diperkuat. Tanpa dukungan obat-
pelayanan kefarmasian di dan generik. “Tingkatkan juga obatan dan alkes yang baik, niscaya
Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengembangan dan pemanfataan langkah-langkah penanganan
dan Masyarakat), Direktur Prodis obat tradisional Indonesia” tambah kesehatan tidak akan berjalan
Kefarmasian Dra. Sadiah Imran, Apt, Dermawan. Langkah tersebut, ujar efektif,” kata Sekda Dermawan.
M.Kes (reformasi sarana Produksi Dermawan, bukan semata menjadi Sekda berharap, usai pertemuan
dan Distribusi Kefarmasian), tanggung jawab pemerintah pusat, bisa lahir berbagai rumusan sebagai
Direktur Tata Kelola Obat Publik pemerintah daerah pun perlu acuan untuk memastikan bahwa
Dra. Engko Sosialine, M.Biomed menjalankan kebijakan tersebut aspek-aspek dalam kefarmasian
(Upaya Pemenuhan Ketersediaan guna memberikan akses dan dan alat kesehatan di Aceh

Obat), Direktur Pengawasan Alkes pelayanan yang lebih baik bagi terpenuhi dengan baik.
dan PKRT Ir. Sodikin Sadek, Mkes masyarakat. Dalam kesempatan yang sama,
(Reformasi perijinan Sertifikasi “Bagi pemerintah Aceh langkah Dirjen Kefarmasian dan Alkes Dra.
Produksi dan Distribusi Alkes tersebut merupakan kewajiban Maura Linda Sitanggang, Ph.D
dan PKRT dan Pengawasan Post yang harus dijalankan, karena kita menyampaikan, berdasarkan
Market), dan Sekretaris Direktorat memiliki target-target pelayanan literatur, upaya menjamin akses
Jenderal Farmalkes Dr. Dra Agusdini kesehatan yang lebih baik di obat dan vaksin dilakukan dengan
Banun, Apt, MARS (Optimalisasi daerah ini,” ujar Sekda Dermawan. memperhatikan aspek-aspek
dalam Penerapan Regulasi Tenaga Beberapa target pemerintah Aceh, seperti harga produk, sistem
Kefarmasian melalui Sistem misalnya adalah menurunkan Angka pembiayaan kesehatan, sistem
Integrasi STRA ONLINE). kematian ibu dan bayi di daerah pelayanan dan manajemen logistik,
Rakonas Bidang Kefarmasian dan ini. Aceh juga menargetkan turunya serta penggunaan obat yang
Alkes dibuka oleh Sekretaris Daerah prevalensi berbagai penyakit rasional, maupun penggunaan alkes
Provinsi Aceh Drs. Dermawan, menular dan tidak menular yang PKRT yang tepat. “Program yang
MM. Dalam Sambutannya, selama ini cukup tinggi di Aceh, kita susun memberikan intervensi
Dermawan mengatakan meminta melalui kegiatan kuratif, preventif terhadap 4 aspek tersebut
agar pihak kefarmasian untuk dan promotif yang lebih baik. melalui tahap produksi-distribusi,

Buletin INFARKES Edisi II 2018 6


TOPIK UTAMA

manajemen logistik, serta pelayanan kefarmasian, serta reformasi yang lebih baik lagi. Pemerintah
kepada masyarakat” ujar Dirjen peraturan Izin Edar dan Sarana Pusat berperan menyusun program
Farmalkes menambahkan. Produksi dan Distribusi Alkes dan kerja dan pembinaan terkait
Dalam beberapa tahun terakhir, PKRT. premarket alat kesehatan dan PKRT
banyak capaian yang diraih oleh Dalam Instruksi Presiden menyusun program kerja terkait
Ditjen Kefarmasian dan Alkes. Nomor 6 Tahun 2016, Kementerian kemandirian Industri Farmasi dan
Diantaranya adalah; Persentase Kesehatan diminta melakukan Alkes dalam negeri, melakukan
puskesmas dengan ketersediaan hal-hal sebagai berikut: menyusun koordinasi dan kerja sama lintas
obat dan vaksin esensial yang dan menetapkan rencana aksi sektor dalam pengembangan
mencapai 85,99% pada tahun untuk Pengembangan Industri industri dalam negeri, melakukan
2017; Tumbuhnya opini publik Farmasi dan alkes, memfasilitasi bimbingan teknis bagi Provinsi
yang mengatakan bahwa harga pengembangan ke arah dan Kab/Kota terkait penggunaan
obat semakin terjangkau; Semakin biopharmaceuticals, vaksin, natural alkes yang baik dan benar di
banyaknya item obat yang terdapat dan API kimia, mendorong dan masyarakat, dan melakukan
dalam Formularium Nasional; mengembangkan research and pembinaan bagi industri farmasi
Semakin berkembangnya Industri development sediaan farmasi dan alkes dalam negeri. Sedangkan
Alkes, Industri Farmasi, Pedagang dan alkes menuju kemandirian Pemerintah Daerah berperan
Besar Farmasi, Penyalur Alkes dan IF dan alkes, memprioritaskan melakukan pembinaan industri
PKRT, serta apotek dan toko obat; penggunaan produk dalam farmasi dan alat kesehatan dalam
Meningkatnya nilai investasi sektor negeri melalui e-catalogue, negeri, melakukan pembinaan dan
farmasi dan alkes; Industri farmasi mengembangkan sistem data mendorong perkembangan industri
yang sudah mampu memproduksi dan informasi terintegrasi dari farmasi dan alkes dan PKRT di
bahan baku obat; Serta inovasi kebutuhan masyarakat produksi, daerahnya agar memiliki daya saing,
produk-produk alkes buatan dalam distribusi sampai fasilitas melakukan upaya peningkatan
negeri. Oleh karena itu, dalam pelayanan kesehatan serta IF dan penggunaan alat kesehatan dalam
upaya meningkatkan aksesibilitas alkes, menyederhanakan sistem negeri di fasyankes, melakukan KIE
dan mutu sediaan farmasi serta dan proses perizinan, melakukan penggunaan alkes dan PKRT yang
alat kesehatan, diperlukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan baik dan benar di masyarakat.
reformasi peraturan dan penerapan untuk memperluas faskes sesuai Rakonas kali ini juga
elektronik sistem pada berbagai kebutuhan. memaparkan hasil pengawasan
tahap, yaitu tata kelola obat yang Seperti yang disampaikan Inspektorat Jenderal terhadap
terpadu, optimalisasi pelayanan oleh Sekda Provinsi aceh diatas, program kefarmasian dan alkes
kefarmasian di Fasyankes dan Pemerintah Daerah dan Pemerintah dengan memberikan rekomendasi
masyarakat, reformasi peraturan Pusat harus saling bersinergi dalam atas beberapa permasalahan
sarana produksi dan distribusi mengembangkan sistem kesehatan seperti; Penyusunan Buku Profil dan

7 Buletin INFARKES Edisi II 2018


TOPIK UTAMA
Pemutakhiran data Kefarmasian mengusulkan agar dibuat regulasi penggunaan alkes dan PKRT yang
Kefarmasian dan Alat Kesehatan tentang Instalasi Farmasi, advokasi benar dengan melibatkan kader
Tingkat Provinsi belum tertib; kepada kemendagri terkait UPT kesehatan dan AoC. Kemudian,
Pengambilan Sampling dan Daerah. Dalam pengawasan ada juga beberapa usulan terkait
Pengujian Alat Kesehatan dan Produk, Sertifikasi Sarana Produksi peningkatan penggunaan alat
Perbekalan Kesehatan Rumah dan Distribusi Kefarmasian dan kesehatan dalam negeri di
Tangga (PKRT) belum sepenuhnya Alat Kesehatan, usulan yang Fasyankes yaitu; Sosialisasi tentang
sesuai dengan ketentuan; disampaikan oleh peserta Rakonas alkes yang sudah mampu dibuat
Pengelolaan obat/vaksin dan yaitu penyusunan dan perbaikan oleh produsen dalam negeri dan
alat kesehatan pada Instalasi regulasi teknis sesuai kebijakan telah terjamin keamanan, mutu, dan
Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi percepatan pelaksanaan berusaha manfaatnya; Pembinaan terhadap
belum dilakukan secara tertib; di bidang produksi dan distribusi produsen alkes dalam negeri untuk
dan Ketersediaan obat indikator Kefarmasian dan Alkes, sosialisasi menambah jenis yang di produksi
untuk mendukung obat Pelayanan regulasi teknis di bidang produksi dan mendorong produsen alkes
Kesehatan Dasar (PKD), obat dan distribusi Kefarmasian dan dalam negeri untuk memasukan
program dan vaksin di kabupaten/ Alkes dan pengawalan oleh K/L produknya kedalam e-katalog;
kota pengelolaannya belum tertib. terhadap standar dan persyaratan Mengoptimalkan anggaran
Oleh sebab itu, dibahas sertifikasi produksi dan distribusi Dekonsentrasi atau APBD untuk
beberapa permasalahan yang Kefarmasian dan Alkes, serta pelaksanaan sosialisasi penggunaan
kerap dialami oleh tenaga Dinas memanfaatkan sistem Online Single Alat Kesehatan Dalam Negeri di
Kesehatan dilapangan. Dalam hal Submission (OSS) yang terintegrasi fasyankes; serta meningkatkan
upaya peningkatan penggunaan dengan sistem pemantauan dan pengawasan dengan melibatkan
aplikasi sistem informasi logistik pengawasan sarana produksi dan Inspektorat, BPK dan BPKP dalam
obat, diusulkan perbaikan dengan distribusi kefarmasian dan alkes proses pengadaan serta penegakan
usulan perhitungan honorarium berbasis risiko secara elektronik. sanksi.
pengelola dan mempertimbangkan Dalam hal peningkatan
kebijakan daerah/UMR, E-logistik Komunikasi Informasi dan
yang harus terus disempurnakan Edukasi (KIE) penggunaan Alkes
sesuai kebutuhan, Integrasi sistem dan PKRT yang benar, akan
e-logistik dengan sistem informasi tercapai bila adanya sosialisasi
yang digunakan di daerah, serta dan pelatihan kepada tenaga
pendampingan teknis pelaksanaan kesehatan dan (Agent Of Change)
integrasi sistem. Upaya peningkatan AoC tentang KIE Alkes dan PKRT
penggunaan e-monev katalog obat yang benar, pembuatan Pedoman/
dalam menjamin ketersediaan obat NSPK tentang pelaksanaan KIE
bisa dilakukan dengan sinkronisasi penggunaan alkes dan PKRT
data obat RKO e-Monev Katalog yang benar dan pembuatan
dengan e-Fornas, Penyebaran instrument pendukung seperti
informasi dilakukan melalui video dan leaflet, pengusulan
e-monev, sosialisasi kewajiban anggaran untuk pelaksanaan
pemanfaatan aplikasi e-monev, kegiatan KIE Penggunaan Alkes
serta pendampingan teknis dan PKRT yang benar di Provinsi
pemanfaatan aplikasi e-monev. dan Kab/Kota,serta melakukan
Untuk mendorong bentuk sosialisasi secara berjenjang
Kelembagaan Instalasi Farmasi sehingga dapat menumbuhkan
sebagai UPTD, peserta Rakonas kesadaran masyarakat tentang

Buletin INFARKES Edisi II 2018 8


LIPUTAN

RAKERKESDA BENGKULU 2018


D
alam rangka Kemenkes RI Maura Linda Kemenkes RI sejak 2015 juga telah
mempercepat Sitanggang, komitmen Pemerintah meluncurkan Program Nusantara
pembangunan Pusat terhadap kualitas layanan Sehat. “Melalui program ini
kesehatan di kesehatan hingga saat ini terus diharapkan mampu meningkatkan
Provinsi Bengkulu, ditingkatkan, melalui Rakerkesnas jumlah, jenis, sebaran, dan
Pemprov Bengkulu melalui Dinas yang dilaksanakan dalam setiap mutu tenaga kesehatan karena
Kesehatan (Dinkes) Provinsi tahunnya. Hal ini juga sebagai melibatkan tenaga kesehatan yang
Bengkulu melaksanakan Rapat Kerja upaya meningkatkan kesadaran, terlatih, disamping kesadaran hidup
Kesehatan Daerah (Rakerkesda) kemauan dan kemampuan sehat masyarakat juga ditingkatkan,”
2018, bertajuk “Sinergi Pusat dan hidup sehat setiap orang, agar pungkasnya.
Daerah Dalam Upaya Percepatan terwujud masyakat dengan Mewakili Plt. Gubernur Bengkulu,
Eliminasi TBC, Penurunan Stunting derajat kesehatan optimal. “Untuk Asisten I Setda Provinsi Bengkulu
dan Peningkatan Cakupan mencapai hal tersebut diperlukan Hamka Sabri menyambut baik
Serta Mutu Imunisasi Melalui hal strategis yang didukung sistem perhatian yang diberikan Kemenkes
Program Indonesia Sehat dengan kesehatan nasional yang handal. terhadap optimalisasi layanan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)”, di Rencana Pembangunan Jangka kesehatan masyarakat Bumi
Ruang pertemuan hotel Nala Sea Panjang 2005-2024 menetapkan Raflesia. Terlebih faktor masih
side Kota Bengkulu, Kamis (03/05). pembangunan kesehatan tingginya angka kemiskinan di
Rakerkesda ini merupakan diupayakan promotif dan preventif Bengkulu juga dipengaruhi atas
agenda rutin Dinkes Provinsi sesuai kebutuhan dan tantangan minimnya tingkat kesadaran
Bengkulu, sekaligus tindak lanjut kesehatan,” papar Dirjen Farmalkes masyarakat pola hidup sehat dan
dari Rapat Kerja Kesehatan dalam sambutannya. belum cukupnya pusat layanan
Nasional (Rakerkesnas) 2018. Selain itu lanjut Maura Linda dan tenaga kesehatan di beberapa
Sementara Rekerkesda 2018 Sitanggang, terkait fokus utama wilayah Kabupaten. “Pada dasarnya
ini dihadiri Dirjen Kefarmasian Rakerkesnas dan Rakerkesda Pemprov Bengkulu siap mendukung
dan Alat Kesehatan (Farmalkes) 2018, yaitu percepatan eliminasi Pemerintah Pusat dalam upaya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) TBC, penurunan stunting dan optimalisasi layanan kesehatan
RI Maura Linda Sitanggang. peningkatan cakupan serta masyarakat. Diharapkan peserta
Dikatakan Dirjen Farmalkes mutu imunisasi melalui PIS-PK, Rakerkesda bisa segera menyusun

9 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
langkah strategis dalam bentuk maslaah serius di Bengkulu. Dan warga yang benar-benar miskin
rencana aksi sehingga berdampak Presiden Jokowi sudah berpesan atau dalam keadaan darurat
positif kepada masyarakat,” kepada kita semua ke depan jangan belum memiliki BPJS Kesehatan.
ungkapnya. sampai ada lagi. Memalukan kalau “Penambahan anggaran untuk
Selain itu juga Kepala dinas masih ada,” kata Riri. kesehatan ini juga penting untuk
kesehatan (Kadinkes) Provinsi Anggota Komite III DPD RI ini mengatasi gizi buruk yang masih
Bengkulu, Herwan Antoni menjelaskan, Pemerintah telah ada di Bengkulu. Yang perlu diingat,
mengatakan, banyaknya penderita menyusun langkah-langkah masih ada warga belum tercover
TBC di Indonesia membuat strategis dengan sistematis dalam dalam BPJS. Di DPD RI sendiri
Indonesia menduduki peringkat 2 meningkatkan status kesehatan program ini masih kita evaluasi,”
penderita TBC terbanyak di dunia. ibu, anak dan gizi masyarakat demikian Riri.
“Hasil tersebut baru yang terdata yang indikatornya dilihat dari Sementara itu, dalam
saja, diperkirakan masih banyak menurunnya angkat kematian bayi, Rakerkesda Provinsi Bengkulu 2018
masyarakat penderita TBC yang ibu, dan prevalensi stunting pada juga dilaksanakan Penyerahan
sampai saat ini belum terdeteksi. anak bawah dua tahun (baduta). Medali kepada 10 Balita dengan
Permasalahan stunting juga “Sinergi antar Pemerintah Pusat, Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
menjadi permasalahan di Provinsi Provinsi, Kabupaten, dan Kota oleh Plt. Gubernur diwakili
Bengkulu, tercatat sebanyak 5 sampai dengan tingkat kecamatan Asisten I Setda Provinsi Bengkulu.
Kabupaten di Provinsi Bengkulu ke Puskesmas memang sangat Penandatanganan Komitmen
masih ditemukan stunting,” terang dibutuhkan. Waktunya semakin Upaya Percepatana Mutu Imunisasi,
Herwan. sempit untuk mencapai target Eliminasi TBC dan Penurunan
Rakerkesda Provinsi Bengkulu dan pencapaian yang telah Stunting oleh Bupati/ Walikota
juga dihadiri anggota DPD RI, direncanakan,” ungkap Riri. Se-Provinsi Bengkulu. Serta
Riri Damayanti John Latief. Riri Namun Riri berharap, porsi Penandatanganan MoU tentang
memberikan apresiasi kepada anggaran untuk subsidi kesehatan Catin, Kesehatan Reproduksi,
Kementerian Kesehatan RI dapat terus ditingkatkan. Menurut UKS dan IVA Test antara Kanwil
dan stakeholder terkait atas Ketua Bidang Tenaga Kerja, Kemenag RI, Dikbud Provinsi
komitmennya dalam memerangi gizi Kesehatan, Pemuda dan Olahraga Bengkulu, DPW Nasyiatul Aisyiah
buruk. “Dari paparan Kemenkes tadi BPD HIPMI Provinsi Bengkulu itu, dan Muslimat Nahdatul Ulama.
jelas gizi buruk ini masih menjadi hal ini penting untuk membantu

Buletin INFARKES Edisi II 2018 10


LIPUTAN Dilaksanakan dengan tujuan
untuk menindaklanjuti
resolusi Islamic Conference
Indonesia sebagai Pusat Pengembangan of Health Ministers (ICHM)
Produksi Vaksin dan Bioteknologi ke-6 di Jeddah pada tanggal
6-7 Desember 2017, yang

L
angkah awal pada bioteknologi. CoE akan menjadi telah menunjuk Indonesia
hari ini dilaksanakan pusat kolaborasi para peneliti sebagai Centre of Excellence
launching yang dalam melakukan inovasi di bidang (CoE) produksi vaksin dan
menjadi momentum vaksin dan produk bioteknologi,
awal kegiatan Centre juga untuk berbagi pengetahuan
produk bioteknologi.
of Excellence (CoE), ditandai tentang proses produksi dibidang
pemukulan gong oleh Menteri vaksin dan bioteknologi.
perkembangan penyakit yang
Kesehatan (Menkes) Prof. DR. dr. Dalam menghadapi
ada. Negara-negara Low Middle
Nila Moeloek, Sp.M(K). didampingi permasalahan kesehatan yang akan
Income Country (LMIC) yang saat ini
Sekjen Kemenkes. CoE vaksin terjadi, sudah seharusnya semua
masih mengalami permasalahan
dan produk biologi dimaksudkan negara bekerjasama menemukan
kesehatan akan lebih rentan
untuk mendukung penelitian dan solusi untuk mencegah dan
terhadap wabah, penyakit yang
pengembangan vaksin dan sediaan mengobati penyakit yang timbul.
mungkin terjadi karena kapasitas
biologik yang lebih efisien dalam Negara-negara anggota OKI,
respon yang tidak mencukupi,
mengantisipasi wabah penyakit sebagai kelompok negara besar
kepadatan, dan pertumbuhan
yang tidak dapat diprediksi. Lingkup dengan banyak kesamaan baik
penduduk yang tinggi serta iklim
kerja CoE meliputi penelitian, demografi, sosial maupun ekonomi
tropis menyebabkan penyebaran
penemuan vaksin baru, dan menganggap perlu berkontribusi
penyakit menular tidak dapat
pengembangan vaksin lama yang dalam mewujudkan kesehatan di
dihindari.
akan bermanfaat bagi dunia dunia.
Menkes berharap Launching
terutama bagi negara-negara Masyarakat global terus
and Workshop Centre of Excellence
anggota OKI. menghadapi ancaman penyakit,
(OIC) ini akan terjadi percepatan
CoE diharapkan akan baik berupa penyakit infeksi baru
dari seluruh rangkaian aktivitas CoE
memberikan keuntungan, karena ataupun infeksi lama berulang
sebagaimana yang direncanakan
di masa mendatang dapat yang akan menyebabkan risiko
dan dapat mencapai tujuannya
dimanfaatkan oleh seluruh anggota pandemi global. Sayangnya, laju
untuk mewujudkan kemandirian
neggara-negara OKI khususnya pengembangan penelitian dan
vaksin dan produk bioteknologi
untuk melaksanakan aktifitas teknologi kesehatan lebih lambat
di negara OKI dan berkontribusi
pengembangan vaksin dan produk dan tidak dapat mengikuti cepatnya
terhadap kesehatan dunia”.

11 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN

Pertemuan
Ilmiah Tahunan
Ikatan Apoteker
Indonesia 2018

F
armalkes (Direktorat mendalam tentang berbagai hal Transformasi industry farmasi dan
Jenderal Kefarmasian terkait program dan kebijakan industry formulasi menjadi industry
dan Alat Kesehatan) Kementerian Kesehatan terhadap berbasis riset, oleh Dra. Sadiah,
Kementerian peran tenaga kefarmasian Apt., M.Kes – Direktur Produksi
Kesehatan Republik dalam penyelenggaraan dan dan Distribusi Kefarmasian; Serta
Indonesia selaku regulator di bidang keterkaitannya ikut mensukseskan materi Mendukung profesionalisme
Kefarmasian dan Alat Keehatan program yang dicanangkan oleh Apoteker melalui integrasi STRA
mendukung serta mengawal Kementerian Kesehatan. online dengan SIPA kembali
kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan Dalam seminar dan symposium disampaikan oleh Dr. Dra Agusdini
dan Kongres Ikatan Apoteker yang diselenggarakan, Dirjen dan Banun S.,Apt. MARS
Indonesia (PIT IAI) Tahun 2018 yang para Direktur Farmalkes menjadi Selain seminar dan simposium,
diselenggarakan di Labersa Hotel pembicara/keynote speaker dalam dalam kegiatan pameran yang
Convention Center di Pekanbaru – berbagai materi diantaranya: diikuti berbagai industri farmasi
Riau. Optimalisasi peran apoteker serta stake holder terkait, Farmalkes
Kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan kefarmasian di juga membuka stand dalam
dari tanggal 17-21 April 2018 puskesmas, serta materi tentang upaya memberikan edukasi serta
dibuka langsung oleh Direktur Reformasi peraturan berbasis digital pendekatan secara massif melalui
Jenderal Kefarmasian dan Alat industry kesediaan farmasi dan alat quiz dan tanya jawab dengan
Kesehatan - Dra. Maura Linda kesehatan oleh Sekretaris Ditjen pengunjung booth yang memiliki
Sitanggang Ph.D mewakili Menteri Farmalkes – Dr. Dra Agusdini Banun permasalahan serta pertanyaan
Kesehatan Republik Indonesia, S.,Apt. MARS; Lima tahun perjalanan terkait kebijakan Kementerian
serta memberikan arahan terkait e-catalogue dalam era JKN-BPJS, Kesehatan khususnya Farmalkes
sosialisasi kebijakan dan program oleh dra. Engko Sosialine M.,Apt – seperti tata cara pengurusan
Kementerian Kesehatan kepada Direktur Tata Kelola Obat Publik; Surat Tanda Registrasi Apoteker
peserta kongres. e-farmasi/pengaturan pelayanan (STRA), Surat Izin Praktek Apoteker
Tidak hanya arahan, kefarmasian secara elektronik, serta (SIPA), Gerakan Masyarakat Cerdas
pendampingan dalam kegiatan materi Optimalisasi peran Agent Menggunakan Obat (Gema Cermat)
seminar dan simposium yang of changes GEMACERMAT oleh dan lain sebagainya.
difasilitasi penyelenggara Dra. R. Dettie Yulianti, Apt., M.Si –
memberikan penjelasan lebih Direktur Pelayanan Kefarmasian;

Buletin INFARKES Edisi II 2018 12


LIPUTAN

Evaluasi Implementasi SIPNAP

G
unung Merapi Para petugas dari Dinas pengendalian dan pengawasan NPP
mengalami letusan Kesehatan Provinsi seluruh dapat memberikan daya ungkit dan
freatik pada 11 Mei Indonesia berkumpul dalam hasil yang bermakna. Advokasi ke
2018. Jenis letusan rangka evaluasi dan penyusunan Kabupaten/Kota dapat dilakukan
ini terjadi akibat rencana tindak lanjut implementasi dengan memasukkan kegiatan
dorongan tekanan uap air akibat pelaporan sediaan Narkotika, dalam penganggaran. Selain itu
kontak massa air dengan panas di Psikotropika dan Prekursor Kabupaten/Kota perlu bekerja
bawah kawah. Hujan abu kemudian Farmasi (NPP). Selain materi dari sama dengan Ikatan Apoteker
menyelimuti sebagian besar wilayah Direktorat Produksi dan Distribusi Indonesia (IAI). Diusulkan SKP
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kefarmasian, terdapat sesi berbagi untuk Apoteker Penanggung Jawab
‘Batuk’ Merapi saat itu memang pengalaman terkait “Implementasi Sarana yang rutin melaporkan
membuat bandara Adisutjipto SIPNAP dalam Meningkatkan SIPNAP. Jejaring komunikasi sangat
ditutup sementara selama 30 menit. Pembinaan Dan Pengawasan” berguna untuk memecahkan
Namun kondisi tersebut tidak dari Dinas Kesehatan Provinsi permasalahan terkait SIPNAP. Dapat
menghalangi antusiasme peserta Kalimantan Barat dan Jawa Timur. diusulkan kesepakatan agar PBF
acara “Evaluasi Implementasi Sistem Hasil diskusi menghasilkan tidak melayani sarana yang belum
Pelaporan Narkotika, Psikotropika beberapa kesimpulan, antara melaporkan via SIPNAP.
dan Prekursor Farmasi” tanggal 13- lain. Diperlukan strategi dalam
15 Mei 2018 di Hotel Royal Darmo merancang dan menetapkan Regulasi Khusus
Yogyakarta. kegiatan sehingga hasil pembinaan Sediaan NPP memang

13 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
merupakan komoditi yang khusus mencegah terjadinya diversi NPP yang mudah diakses, real-
dengan regulasi yang lebih ketat ke jalur ilegal. Kedua tujuan ini time dan paper-less sehingga
dibanding obat pada umumnya. berjalan beriringan dan harus dapat digunakan dalam rangka
Regulasi NPP meliputi seluruh siklus dipertimbangkan pada saat pengambilan keputusan dan
hidupnya sejak dari pengadaan, implementasi regulasi terkait. perumusan kebijakan.
impor-ekspor, produksi, distribusi Jangan sampai ketatnya regulasi Rekomendasi dan Tindak lanjut
sampai penyerahan ke konsumen. membuat sarana pelayanan yang diusulkan pada pertemuan ini
Konvensi internasional kefarmasian menjadi enggan untuk antara lain penyampaian informasi
menyepakati mekanisme menyediakan sediaan NPP untuk SIPNAP (leaflet/media informasi)
pengaturan NPP terkait kepentingan pengobatan. pada saat pemberian izin di dinas
perencanaan kebutuhan, Terkait dengan pelaporan NPP, perijinan terpadu dan bekerja sama
pengadaan, produksi hingga sarana pelayanan kefarmasian wajib dengan organisasi profesi. Advokasi,
penyaluran dan pelaporan. Di membuat catatan pemasukan dan sosialisasi dan pelatihan dalam
tingkat nasional, konvensi ini pengeluaran NPP, yang antara lain rangka peningkatan kapasitas SDM
diterjemahkan ke dalam regulasi meliputi: nama, bentuk sediaan, dan di unit layanan. Reward (SIPNAP
terkait NPP antara lain UU Narkotika kekuatan NPP; jumlah persediaan; Award) dan punishment (rangking
No 35 tahun 2009, PP Prekursor dokumen, dan sumber penerimaan; terendah diumumkan saat Rakonas)
No 44 Tahun 2010, Permenkes No jumlah yang diterima; dokumen untuk SDM Pengelola SIPNAP di
10 tahun 2013 dan Permenkes No 3 penyaluran/penyerahan; jumlah Dinkes Kab/kota dalam bentuk
tahun 2015 serta peraturan lainnya. yang disalurkan/diserahkan; nomor sertifikat. Peningkatan kerjasama
Kebijakan-kebijakan ini bets dan kedaluwarsa. dengan organisasi profesi
dimaksudkan untuk mencapai Untuk memudahkan pelaporan untuk meningkatkan kepatuhan
setidaknya dua tujuan, Yang tersebut, maka Kemenkes membuat pelaporan. Pengembangan Menu
pertama adalah menjamin sistem daring pelaporan NPP yang SIPNAP yang diusulkan antara lain
kebutuhan kepentingan dikenal dengan nama SIPNAP. fitur atau notifikasi teguran, fitur
pengobatan dan pengembangan Sistem ini diharapkan dapat upload Berita Acara Pemusnahan
Iptek, dan yang kedua adalah mewujudkan laporan peredaran NPP.

Buletin INFARKES Edisi II 2018 14


LIPUTAN

PERCEPATAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU


DENGAN ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)
untuk melaksanakan percepatan
pengembangan industri farmasi
dan alat kesehatan melalui Inpres
Nomor 6 Tahun 2016. Inpres ini
bertujuan untuk mewujudkan
kemandirian dan meningkatkan
daya saing industri farmasi dan
Alat Kesehatan dalam negeri.
Dalam Inpres tersebut, salah satu
instruksi yang harus dilaksanakan
oleh Kementerian/Lembaga

D
ialah untuk menyusun rencana
engan adanya rakyat akan mendapatkan banyak aksi pengembangan industri
Peraturan Presiden manfaat yaitu biaya kesehatan dan farmasi dan Alat Kesehatan serta
Nomor 91 Tahun obat menjadi murah”, demikian menyederhanakan sistem dan
2017 tentang yang disampaikan Presiden. proses perizinan.
Percepatan Kementerian Kesehatan, pada Sebagai implementasi dari
Pelaksanaan Berusaha, sistem 18 Mei 2018 menggelar Sosialisasi Instruksi Presiden tentang
perizinan akan dilakukan secara Online Single Submission (OSS) percepatan pengembangan industri
Online Single Submission (OSS) yang kepada para pelaku usaha industri farmasi tersebut, Kementerian
merupakan sistem pelayanan farmasi dan alat kesehatan, dalam Kesehatan telah menerbitkan
perizinan terpadu dan terintegrasi rangka Reformasi Pelayanan Publik Permenkes Nomor 17 Tahun
secara elektronik dengan terkait Sertifikasi Produksi Industri 2017 tentang Rencana Aksi
tujuan percepatan pelayanan Farmasi dan Sertifikasi Distribusi Pengembangan Industri Farmasi
perizinan berusaha. OSS ini Pedagang Besar Farmasi, serta dan Alat Kesehatan. Rencana
merupakan reformasi sistem Terkait Sertifikasi Produksi dan aksi tersebut bertujuan untuk
perizinan dari pemerintah pusat Distribusi Alkes dan PKRT. Dengan
hingga pemerintah daerah yang narasumber yaitu Direktur Jenderal
terintegrasi menjadi satu kesatuan.
UU Kesehatan No 36
Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Sesuai amanat Presiden pada rapat Deputi Bidang Koordinasi dan tahun 2009 tentang
terbatas tanggal 5 Januari 2018 Perniagaan dan Industri, Kemenko Kesehatan Pasal 46 menyatakan
“Melihat permasalahan rendahnya Perekonomian, Ketua Tim Persiapan bahwa “Untuk mewujudkan
investasi di sektor obat-obatan dan Online Single Submission, Kemenko derajat kesehatan yang setinggi-
alat kesehatan, lamanya proses Perekonomian, Direktur Deregulasi
tingginya bagi masyarakat,
perizinan dan permasalahan Penanaman Modal, BKPM.
lainnya maka Sektor Kesehatan Dalam upaya kemandirian
diselenggarakan upaya
harus melihat kembali regulasi dan meningkatkan daya saing kesehatan yang terpadu dan
yang sekiranya dapat menghambat industri farmasi Bapak Presiden menyeluruh dalam bentuk upaya
investasi yang ada. Apabila investasi telah memberikan instruksi kesehatan perseorangan dan
di bidang industri kesehatan dan kepada 12 Kementerian/Lembaga upaya kesehatan masyarakat.
obat-obatan dapat masuk, maka

15 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
melaksanakan pengawalan,
supervisi, pembinaan, dan fasilitasi
kepada industri farmasi dan alat
kesehatan itu sendiri. Sedangkan,
persyaratan sertifikasi distribusi
pedagang besar farmasi juga
akan diminimalisir yaitu terdiri
atas Nomor Induk Berusaha
(NIB) dan komitmen pemenuhan
penanggungjawab teknis.
Saat ini Kementerian Kesehatan
tengah mempersiapkan regulasi
mewujudkan kemandirian dan Elektronik. Maka Kementerian
teknis dalam rangka penerapan
meningkatkan daya saing industri Kesehatan tidak lagi menerbitkan
sistem perizinan online melalui OSS
farmasi dalam negeri serta izin sarana produksi dan distribusi
yang di antaranya untuk bidang
percepatan pengembangan industri kefarmasian dan alat kesehatan,
produksi dan distribusi kefarmasian,
farmasi. Dalam rangka mencapai namun akan diterbitkan Sertifikat
dengan mengembangkan sistem
tujuan, pada Permenkes Nomor 17 Produksi bagi Industri Farmasi
pelayanan berusaha (e-Licensing)
Tahun 2017 telah diatur tugas dan dan Alat Kesehatan dan Sertifikat
yang terintegrasi dengan OSS
fungsi berbagai pihak yang terlibat Distribusi bagi Pedagang Besar
dan instansi/lembaga terkait,
yaitu industri farmasi, Industri Alat Farmasi dan Alat Kesehatan.
yang digunakan dalam rangka
Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Keduanya merupakan salah
pelaksanaan berusaha di bidang
serta K/L terkait dan diharapkan satu petanda komitmen untuk
produksi dan distribusi kefarmasian
dapat bertransformasi dari industri penerbitan izin usaha oleh sistem
dan dan alat kesehatan.
farmasi dan Alat Kesehatan OSS.
E-Licensing melingkupi perizinan/
berbasis formulasi industri berbasis Persyaratan sertifikasi produksi
sertifikasi industri farmasi, industri
riset. industri farmasi dan alat kesehatan
obat tradisional, industri ekstrak
Sejalan dengan instruksi untuk akan sangat minimal yaitu terdiri
bahan alam, sertifikasi produksi
menyederhanakan sistem dan atas Nomor Induk Berusaha
industri kosmetika, dan Pedagang
proses perizinan, pada bulan (NIB), komitmen pemenuhan
Besar Farmasi. E-Licensing telah
September 2017 telah diterbitkan penanggungjawab teknis, dan
diterapkan pada bulan Desember
Peraturan Presiden Nomor 91 business plan.
2017 dalam rangka pilot-project
Tahun 2017 tentang Percepatan Dalam business plan, industri
perizinan PBF secara online di
Pelaksanaan Berusaha. farmasi dan alat kesehatan akan
wilayah DKI Jakarta terintegrasi
Dengan terbitnya Peraturan mendeskripsikan beberapa hal
dengan Badan dan Balai POM serta
Presiden Nomor 91 Tahun 2017 mulai dari overview bisnis yang akan
PTSP Provinsi DKI Jakarta. Saat
diharapkan terjadi perubahan atau sedang dilaksanakan, milestone
ini implementasi e-Licensing terus
paradigma sistem perizinan dan timeplan bisnis, analisis dan
diperluas secara bertahap dan
berusaha di Indonesia melalui feasibility study, permodalan, skema
segera terintegrasi dengan sistem
reformasi perizinan berusaha. produksi/riset/kerjasama/joint-
perizinan OSS. Sistem perizinan
Selanjutnya, sebagai tindak lanjut venture/public-private partnership,
OSS akan terintegrasi dengan
dalam rangka penyusunan dasar struktur organisasi, skema
sistem di PTSP dan juga sistem
hukum pelaksanaan, dalam waktu pembiayaan, forecast, dan hal lain
di K/L terkait, dengan demikian
dekat pemerintah akan segera yang diperlukan. Business plan
proses izin usaha akan lebih mudah
menerbitkan Peraturan Pemerintah ini kedepannya akan digunakan
dan cepat serta efisien karena
tentang Pelayanan Perizinan sebagai acuan pemerintah untuk
menggunakan data sharing.
Berusaha Terintegrasi Secara

Buletin INFARKES Edisi II 2018 16


LIPUTAN

Peran Serta Kader Kesehatan Dalam


Mewujudkan Pangan Aman

C
atatan lain memberikan pemahaman langsung
memperkirakan dari pemerintah kepada masyarakat
lebih dari 200 jenis perihal persyaratan keamanan,
penyakit dapat timbul Berbagai catatan World mutu, dan gizi berdasarkan
akibat mengkonsumsi Undang-Undang Pangan No. 18
pangan yang tidak sehat. Salah Health Organization tahun 2012.
satunya diabetes yaitu suatu Pemerintah hadir bagi
kondisi ketidakmampuan tubuh
(WHO) tahun 2006, masyarakat dalam tugasnya
memetabolisme glukosa (gula) mendefinisikan food untuk melindungi masyarakat
yang diasup oleh tubuh, sehingga dari bahaya yang disebabkan oleh
kadar gula dalam darah menjadi borne disease sebagai produk yang mengandung bahan
tinggi. Demikian juga data tahun berbahaya, dengan salah satu
2017 Pusat Krisis Kementerian istilah umum untuk upayanya melakukan peningkatan
Kesehatan menunjukkan bahwa kerjasama antar jejaring pemangku
menggambarkan penyakit
korban keracunan pangan di 12 kebijakan dan lintas sektor di pusat
kecamatan berjumlah 423 orang. yang disebabkan oleh dan daerah, baik tingkat nasional,
Pangan yang aman dan bermutu regional serta internasional
merupakan salah satu kebutuhan makanan dan minuman secara berkesinambungan.
esensial yang berpengaruh besar Dengan melakukan komunikasi
bagi perwujudan kesehatan
yang terkontaminasi, atau dan koordinasi dengan berbagai
masyarakat Indonesia. Banyaknya biasa disebut keracunan pihak terkait, antara pemerintah,
produk makanan yang beredar akademisi, industri, maupun
di masyarakat baik produk dari makanan. masyarakat; untuk mencapai tujuan
dalam negeri maupun luar negeri terwujudnya bersedarnya pangan
tentunya memerlukan upaya dalam yang aman, bermutu, dan bergizi di

17 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
masyarakat, sehingga peningkatan kimia pada pelaku usaha yang tidak Belitung, Kota Pangkal Pinang,
derajat kesehatan masyarakat sesuai aturan dapat mengganggu, dan kader puskesmas, posyandu,
indonesia dapat terwujud. merugikan dan membahayakan serta organisasi masyarakat.
Salah satu upaya yang kesehatan manusia. Sampai saat Materi yang disampaikan antara
dilaksanakan adalah dengan ini masih ada pelaku usaha yang lain kewaspadaan terhadap
menyelenggarakan kegiatan melakukan produksi pangan bahan berbahaya dan kemasan
“Peningkatan Kapasitas Kader untuk diedarkan dengan sengaja pangan yang aman; higiene dan
Kesehatan Kabupaten/Kota Tentang menggunakan bahan tambahan sanitasi pengolahan produk
Makanan Yang Aman, Bermutu dan
Bergizi” pada tanggal 21-22 Mei
2018 di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Sasaran kegiatan adalah
para kader kesehatan sebagai
pelaku sekaligus menjembatani
komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) yang efektif langsung dengan
masyarakat, sehingga pemahaman
akan prinsip-prinsip keamanan
pangan kepada masyarakat akan
lebih mendalam. Dengan kegiatan
ini diharapkan praktik-praktik
keamanan pangan yang baik dapat
secara konsisten diterapkan mulai
dari tingkat individu hingga industri,
untuk menjamin tersedianya
pangan yang aman, bermutu dan
bergizi di Indonesia.
Kasubdit Obat dan Pangan, Riza
Sultoni, Apt, MM menyampaikan
“Penggunan bahan kimia pada
pelaku usaha yang tidak sesuai
aturan dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan yang tidak sesuai dengan takaran makanan, serta edukasi perihal
kesehatan manusia. Oleh karena atau bahan yang dilarang digunakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
itu perlu adanya komunikasi sebagai bahan tambahan pangan dengan Cuci Tangan Pakai Sabun.
kepada seluruh pihak terkait, baik yang dapat dikenakan hukuman Penyampai materi berasal dari
pemerintah, akademisi, industri, pidana.” Direktorat Produksi dan Distribusi
maupun masyarakat; untuk Dalam acara yang Kefarmasian Kementerian
mencapai tujuan makanan yang diselenggarakan secara estafet Kesehatan RI, Direktorat Promkes
aman, bermutu dan bergizi yang di dua tempat di Bangka Belitung dan Pemberdayaan Masyarakat,
beredar di masyarakat” lanjut Riza yaitu Hotel Grand Puncak Lestari Direktorat Kesehatan Lingkungan
Sultoni. Kepala Bidang Sumber di Kota Pangkal Pinang dan Hotel Kementerian Kesehatan, Direktorat
Daya Kesehatan Dinkes Provinsi Santika Bangka di Kabupaten Pemberdayaan Masyarakat dan
Kepulauan Bangka Belitung - Azwani, Bangka Tengah, yang menyasar Pelaku Usaha BPOM dan Direktorat
S.Kep., M.Kes dalam sambutannya lebih dari 200 kader kesehatan Pengawasan Produk dan Bahan
menyampaikan “Penggunan bahan dari Provinsi Kepulauan Bangka Berbahaya BPOM.

Buletin INFARKES Edisi II 2018 18


LIPUTAN

WORKSHOP
KOMUNIKASI,
INFORMASI
DAN EDUKASI
KEAMANAN DAN
MUTU PRODUK
ALKES DAN
PERBEKALAN
KESEHATAN
RUMAH TANGGA

P
ada tahun 2016, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan adalah terkait cara penggunaan
bersamaan dengan dan PKRT mengadakan kegiatan produk Alat Kesehatan (Alkes) dan
peringatan Hari Komunikasi, Informasi dan Edukasi Perbekalan Kesehatan Rumah
Kesehatan Nasional, (KIE) Keamanan dan Mutu Produk Tangga (PKRT) yang baik dan benar
pemerintah Alkes dan PKRT. Kegiatan KIE dengan memperhatikan label
meluncurkan program Gerakan mengenai keamanan dan mutu dan informasi produk Alkes dan
Masyarakat Hidup Sehat atau produk alkes dan PKRT ini ditujukan PKRT, serta cerdas mencermati
yang dikenal dengan GERMAS. untuk meningkatkan pengetahuan dan melihat iklan alkes dan PKRT
GERMAS merupakan suatu tindakan dan pemahaman masyarakat dalam yang tayang, sehingga masyarakat
sistematis dan terencana yang menggunakan alat kesehatan dapat turut berperan aktif dalam
dilakukan secara bersama-sama dan PKRT. Melalui pemahaman pengendalian keamanan, mutu
oleh seluruh komponen bangsa yang tepat, diharapkan dapat dan kemanfaatan Alkes dan PKRT
dengan kesadaran, kemauan, menumbuhkan kepedulian dan yang beredar. Masyarakat harus
dan kemampuan berperilaku mendorong perubahan perilaku mengetahui penggunaan alkes dan
sehat untuk meningkatkan masyarakat dalam penggunaan alat PKRT yang baik dan benar, antara
kualitas hidup. Alat kesehatan kesehatan dan PKRT yang baik dan lain apakah produk tersebut sudah
dan PKRT merupakan faktor benar. memiliki izin edar, tahu bagaimana
yang juga mendukung dan perlu Dalam upaya mendukung cara penggunaan, penyimpanan,
mendapatkan perhatian dalam GERMAS dan dalam rangka masa kadaluarsa serta tujuan
peningkatan kualitas hidup pemberdayaan masyarakat, KIE penggunaan produk tersebut.
masyarakat. Oleh karena itu, untuk yang dilaksanakan oleh Direktorat Beberapa penyebab risiko
mendukung program GERMAS, Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT penggunaan alkes dan PKRT bila

19 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
terjadi kesalahan penggunaan yaitu: Kab. Purwakarta (26- 28 April mudah diterima oleh komunitas
atau sistem antara lain tidak 2018), Kab. Luwu Timur (4-6 Mei serta melibatkan partisipasi aktif
mengerti cara penggunaan, tidak 2018), Kab. Lumajang (13-15 Mei para peserta. Melalui kegiatan ini,
mengetahui perhatian, tidak 2018), Kota Padang (25-27 Mei bagi pada AoC, Tim Penggerak
mengetahui peringatan, waktu 2018) dan Kab. Tapanuli Selatan PKK, Dharma Wanita diharapkan
penggunaan tidak sesuai, kondisi (1-3 Juni 2018). kedepanya dapat melakukan
penyimpanan tidak sesuai dan Workshop yang dilakukan pembinaan kepada masyarakat
tempat penggunaan/pengoperasian berupa pertemuan dengan peserta yang lebih luas lagi, serta bagi
tidak sesuai, atau tidak memenuhi dari AoC (Agent of Change), Tim masyarakat secara umum dapat
persyaratan. Hal-hal tersebut Penggerak PKK, Dharma Wanita dan memahami dan menerapkan
dapat mengakibatkan pengukuran masyarakat sebanyak 300 orang. cara penggunaan alkes dan PKRT
tidak akurat, keracunan, alergi, Pertemuan tersebut merupakan yang baik dan benar mulai dari
tujuan tidak tercapai, dan berbagai salah satu program kemitraan keluarga sendiri sehingga dapat
kejadian tidak diinginkan lainnya. Kementerian Kesehatan dengan meminimalisir resiko penggunaan
Direktorat Penilaian Alat Komisi IX DPR RI yang juga turut yang salah atau penyalahgunaan.
Kesehatan dan Perbekalan melibatkan peran serta dari Dinas Mari CERDAS MEMILIH ALKES
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kesehatan Provinsi dan Dinas dan PKRT dengan PERIKSA Izin Edar,
melaksanakan kegiatan WORKSHOP Kesehatan Kabupaten/Kota. BACA Cara Penggunaan, GUNAKAN
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN Bentuk kegiatan yang dilakukan Sesuai Petunjuk serta PERHATIKAN
EDUKASI KEAMANAN DAN MUTU adalah melalui penyuluhan yang Peringatan.
PRODUK ALKES DAN PERBEKALAN bersifat interaktif, berbagi informasi
KESEHATAN RUMAH TANGGA yang dan ide melalui cara-cara yang
akan dilaksanakan di 17 (tujuh
belas) kota/kabupaten di beberapa
wilayah Indonesia. Sampai
dengan bulan Juni 2018
sudah terlaksana
di 5 (lima)
tempat,

Buletin INFARKES Edisi II 2018 20


LIPUTAN

PENGUKUHAN
PENYIDIK
PEGAWAI
NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN
KESEHATAN RI

M
enteri Kesehatan bidang kesehatan sudah selayaknya aparatur sipil negara yang ditunjuk
RI, Nila Farid dilakuka’’, jelas Menkes. dan diberi kewenangan untuk
Moeloek, Menkes berharap agar para melakukan penyidikan dalam tindak
mengukuhkan PPNS dapat segera melaksanakan pidana tertentu yang menjadi
Penyidik Pegawai tugas di daerah masing-masing lingkup peraturan undang-undang
Negeri Sipil (PPNS) Kementerian sesuai tugas dan fungsinya. Menkes yang menjadi dasar hukumnya.
Kesehatan. Pengukuhan juga menegaskan bahwa sanksi Beberapa instansi, lembaga dan
dilaksanakan bertepatan dengan tegas sesuai peraturan perundang- badan pemerintah tertentu masing-
kegiatan pelantikan pejabat tinggi undangan akan dikenakan bagi masing memiliki PPNS, termasuk
madya dan pratama di kantor PPNS yang menyalahi kewenangan. saat ini Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan, Jakarta ‘’Jika diantara Saudara ada yang PPNS Kementerian Kesehatan
Selatan, Rabu siang (23/5). menyalahgunakan kewenangan mengacu pada Undang-undang
Menkes mengatakan bahwa maka Saudara akan dikenakan Kesehatan Nomor 36 tahun
keberadaan PPNS Kementerian sanksi sesuai peraturan perundang- 2009 pasal 189. Dikatakan dalam
Kesehatan tidak terlepas dari undangan. Tetapi saya yakin pasal 189 ayat (1), bahwa selain
upaya Kemenkes dalam rangka Saudara merupakan para penyidik penyidik polisi negara Republik
menegakkan regulasi bidang yang bertanggung jawab dan dapat Indonesia, kepada pejabat
kesehatan. melaksanakan penegakan hukum pegawai negeri sipil tertentu di
‘’Tindakan tegas kepada mereka bidang kesehatan’’, tandas Menkes. lingkungan pemerintahan yang
yang melakukan pelanggaran di PPNS merupakan pejabat menyelenggarakan urusan di

21 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
bidang kesehatan juga diberi d) Melakukan pemeriksaan atas adanya tindak pidana di bidang
wewenang khusus sebagai penyidik surat dan/atau dokumen lain kesehatan.
sebagaimana dimaksud dalam tentang tindak pidana di bidang
Undang-Undang Nomor 8 Tahun kesehatan; Untuk menjadi PPNS, mereka
1981 tentang Hukum Acara Pidana e) Melakukan pemeriksaan atau telah melewati pendidikan dan
untuk melakukan penyidikan tindak penyitaan bahan atau barang pelatihan yang cukup berat
pidana di bidang kesehatan. bukti dalam perkara tindak lebih kurang tiga bulan yang
Penyidik sebagaimana dimaksud pidana di bidang kesehatan; dilaksanakan oleh kepolisian (tahun
pada ayat (1) tersebut berwenang f) Meminta bantuan ahli dalam 2016-2017 lalu), dan telah dilantik
untuk: rangka pelaksanaan tugas oleh Kementerian Hukum dan
a) Melakukan pemeriksaan atas penyidikan tindak pidana di HAM.
kebenaran laporan serta bidang kesehatan; serta Pada dasarnya, setiap
keterangan tentang tindak g) Menghentikan penyidikan penyidikan harus mengacu pada
pidana di bidang kesehatan; apabila tidak terdapat cukup ketentuan UU No. 8 Tahun 1981
b) Melakukan pemeriksaan bukti yang membuktikan tentang Hukum Acara Pidana
terhadap orang yang diduga
melakukan tindak pidana di
bidang kesehatan;
c) Meminta keterangan dan
bahan bukti dari orang atau
badan hukum sehubungan
dengan tindak pidana di bidang
kesehatan;

(KUHAP). Maka dari itu, dalam masih cukup kompeten untuk pidana yang sedang disidik. Jika
melaksanakan kewenangannya, menjadi PPNS bisa diperpanjang dari penyidikan yang dilakukan
PPNS dalam bidang apapun harus secara langsung. oleh PPNS ditemukan bukti yang
berkoordinasi dengan penyidik Untuk kepentingan penyidikan, kuat maka tindak pidana tersebut
Kepolisian. penyidik Polri memberikan dapat diajukan kepada penuntut
Keanggotaan PPNS petunjuk kepada PPNS dan umum. Ketika memulai penyidikan,
berlaku selama lima tahun. memberikan bantuan penyidikan PPNS wajib terlebih dahulu
Untuk memperpanjang, yang yang diperlukan. PPNS harus memberitahukan dimulainya
bersangkutan dapat mengikuti melaporkan kepada penyidik penyidikan kepada Penuntut
pelatihan kembali, atau bila dinilai Polri tentang adanya suatu tindak Umum melalui Penyidik Polri

Buletin INFARKES Edisi II 2018 22


LIPUTAN
dengan surat pemberitahuan penyidik Polri dan penuntut umum. pidana yang bukan merupakan
dimulainya penyidikan (SPDP), Pelimpahan penyidikan dari kewenangan Penyidik Polri.
kecuali undangundang PPNS kepada Penyidik Polri,
menentukan lain. Apabila dilaksanakan apabila: Di lingkungan Ditjen Farmalkes,
PPNS telah selesai melakukan - peristiwa pidana yang ditangani terdapat 16 Orang PPNS. Mereka
penyidikan, hasil penyidikan meliputi lebih dari satu wilayah adalah:
tersebut harus diserahkan hukum PPNS; • Suherman SSi, Apt dari
kepada penuntut umum melalui - berdasarkan pertimbangan Sekretariat Direktorat Jenderal
penyidik Polri dengan membuat keamanan dan geografi, • Isa Islamawan, SH dari
Surat Pemberitahuan Dimulainya PPNS tidak dapat melakukan Sekretariat Direktorat Jenderal
Penyidikan (SPDP). Apabila PPNS penyidikan; dan • Mariani Sipayung, SH dari
menghentikan penyidikan yang - peristiwa pidana yang ditangani, Sekretariat Direktorat Jenderal
telah dilaporkan kepada penyidik merupakan gabungan tindak • Dwi Pump Yetty Ningsih,
Polri, penghentian penyidikan pidana tertentu dan tindak S.Farm, Apt, M.Sc dari
itu harus diberitahukan kepada pidana umum, kecuali tindak Sekretariat Direktorat Jenderal
• Albert Christanto, S.Farm, Apt
dari Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
• Aji Wicaksono, S.Farm Apt
dari Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan

• Drg. Melly Juwitasari dari Alkes dan PKRT • Tri Setyo Wardhani, S.Si,
Direktorat Pengawasan Alkes • Dwi Yudiarti S.Si, Apt dari Apt, M.Kes dari Direktorat
dan PKRT Direktorat Pengawasan Alkes Pengawasan Alkes dan PKRT
• dr. Fahrina dari Direktorat dan PKRT • Roni Syah Putra S.Farm, Apt,
Pengawasan Alkes dan PKRT • Hasnawati S.Si, MM dari dari Direktorat Pelayanan
• Rini Sugiyati, S.Farm, Apt dari Direktorat Pengawasan Alkes Kefarmsian
Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT • Apriandi, S.Farm, Apt, MT
dan PKRT • M. Muchafid Maulana, dari Direktorat Pelayanan
• Noer Afia Subandy, S.Farm, Apt S.Farm, Apt dari Direktorat Kefarmasian.
dari Direktorat Pengawasan Pengawasan Alkes dan PKRT

23 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
yang sesuai ketentuan yang berlaku,
mewujudkan pengelolaan keuangan
negara yang tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan,
efisien, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan

PEMBINAAN
memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan, serta mewujudkan
kesamaan pemahaman dan
keterpaduan pengelolaan keuangan

PERBENDAHARAAN
negara bagi seluruh pengelola
keuangan di lingkungan Direktorat
Jenderal Kefarmasian dan Alat

TAHUN 2018
Kesehatan.
Berdasarkan Perpres Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan

DALAM MENCAPAI WTP


Barang/Jasa Pemerintah dan
Permenkeu Nomor 145/
PMK.05/2017 tentang Tata Cara
Pembayaran Atas Beban APBN
sebelum Barang/Jasa diterima.

“U
Dimana Pejabat Pembuat
ntuk Daerah di lingkungan Direktorat
Komitmen (PPK) mempunyai peran
menghasilkan Jenderal Kefarmasian dan Alat
dalam proses pengadaan barang/
proses Kesehatan.
jasa dan mekanisme pencairan
pengelolaan Pertemuan yang dilaksanakan
pelaksanaan anggaran. Oleh karena
keuangan yang baik dan dapat di Hotel Aston Imperial Bekasi dari
itu PPK dan Bendahara Pengeluaran
dipertanggungjawabkan harus tanggal 22 hingga 25 Mei 2018
harus cakap dalam memahami dan
diawali dengan pembenahan pada ini dihadiri oleh Pejabat Pembuat
mengimplementasikan peraturan
tingkat satker. Saya berharap Komitmen (PPK) dan Bendahara
perundang-undangan yang berlaku.
kepada seluruh Satker di lingkungan Pengeluaran (BP) dari Satuan Kerja
Pada kesempatan ini Inspektur
Ditjen Kefarmasian dan Alkes Pusat dan Daerah di lingkungan
Jenderal hadir dan menyampaikan
baik Satker Pusat maupun Satker Direktorat Jenderal Kefarmasian
paparan tentang feedback hasil
Daerah (DK-07) di masing-masing dan Alat Kesehatan yaitu 6 Satker
pemeriksaan aparat fungsional
wilayah dapat terus meningkatkan Pusat dan 34 Satker Dekonsentrasi
terhadap Ditjen Kefarmasian dan
sinergisitas dan harmonisasi yang (07) Dinas Kesehatan Provinsi.
Alkes (Satker Pusat dan Daerah).
telah kita bina selama ini, sehingga Pada pertemuan ini dilakukan
Selain itu turut hadir pula sebagai
harapan untuk mendapatkan pembahasan materi terkait
Narasumber, perwakilan dari
apresiasi WTP 5 (lima) tahun kebijakan dalam pelaksanaan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
berturut-turut dapat tercapai dan anggaran tahun 2018.
Kemenkeu, Badan Pemeriksa
kita dapat terus mempertahankan Tujuan diadakannya
Keuangan, Kantor Pelayanan
predikat WTP di tahun-tahun pertemuan ini adalah untuk
Perbendaharaan Negara Jakarta
mendatang.” Demikian sambutan meningkatkan pengetahuan
VII, Biro Keuangan dan BMN Setjen
Direktur Jenderal Kefarmasian dan pelaksana keuangan satker baik
Kementerian Kesehatan dan
Alat Kesehatan dalam Pertemuan di pusat maupun di daerah dalam
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pembinaan Perbendaharaan melaksanakan pengelolaan dan
Barang/Jasa Pemerintah.
Tahun 2018 bagi Satker Pusat dan pertanggungjawaban keuangan

Buletin INFARKES Edisi II 2018 24


LIPUTAN

Jabatan
Dengan semakin tinggi tingkat
pendidikan dan tingkat sosial
masyarakat maka semakin

Fungsional
tinggi pula tuntutan dan
kebutuhan masyarakat
akan pelayanan
kesehatan termasuk

Apoteker
pelayanan kefarmasian.
Oleh karena itulah,
sumber daya manusia

dan Asisten
pelaksana pekerjaan
kefarmasian merupakan
unsur kunci yang perlu
ditingkatkan kualitas dan

Apoteker
profesionalitasnya.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah

dalam
Nomor 16 Tahun
1994, pasal 8 ayat (1)
mengenai Jabatan
Fungsional

Mendukung
Pegawai Negeri
Sipil ditetapkan
bahwa

SDM
penilaian
prestasi
kerja bagi
pejabat

Kesehatan
fungsional
ditetapkan
dengan
angka kredit

S
oleh tim
penilai. Apoteker.
ejalan dengan
Kementerian Kesehatan dalam Pelaksanaan penilaian angka
mewujudkan Visi
menyiapkan pegawai negeri kredit oleh tim penilai Jabatan
Kementerian Kesehatan
sipil yang ditugaskan untuk Fungsional Apoteker dan Asisten
”Masyarakat Sehat
melaksanakan kegiatan atau Apoteker bertujuan untuk
yang Mandiri dan
pelayanan bidang kesehatan sesuai membuka peluang bagi mereka
berkeadilan” sangat ditentukan
profesinya telah menetapkan 28 yang berkarya di bidang pekerjaan
oleh ketersediaan dukungan
jenis jabatan fungsional melalui kefarmasian di sarana kesehatan
sumber daya kesehatan yang
Keppres dan Perpres Rumpun Pemerintah, agar dapat mencapai
memadai. Bidang kefarmasian
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri jenjang jabatan fungsional tertinggi
sebagai bagian integral dari
Sipil, yang diantaranya adalah Jabatan fungsional asisten
pembangunan kesehatan harus
Jabatan Fungsional Apoteker apoteker pertama kali ditetapkan
mampu mengantisipasi perubahan
dan Jabatan Fungsional Asisten melalui KepmenPAN No. 7/Kep/M.
lingkungan secara tepat waktu.

25 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
PAN/12/1999 yang kemudian
direvisi oleh PermenPAN No.
16 tahun 2006 tentang Jabatan
Fungsional Asisten Apoteker
dan Angka Kreditnya. Sementara
itu, jabatan fungsional Apoteker
pertama kali diatur oleh
KepmenPAN No. 140 Tahun 2003.
Peraturan-peraturan tersebut
kemudian direvisi pada tahun
2008 karena dianggap tidak sesuai
dengan perkembangan tuntutan
kompetensi, sehingga pada tahun
2008 ditetapkan PermenPAN
No. 7 dan No. 8 tentang Jabatan
Fungsional Apoteker dan Asisten
Apoteker dan Angka Kreditnya. Kota, Organisasi Profesi, Praktisi di revisi PermenPAN No. 7 dan No.
Sejalan dengan perkembangan Sarana Pelayanan Kefarmasian. 8 tahun 2008 dengan harapan
saat ini, dengan terbitnya PP 51 Hal-hal tersebut disampaikan bahwa peraturan yang baru dapat
tahun 2009 tentang Pekerjaan pada Pertemuan Pembahasan mengakomodasi seluruh pekerjaan
Kefarmasian menuntut peningkatan dan Penilaian Jabatan Fungsional yang dilakukan oleh pemangku
pelayanan Kefarmasian di Apoteker dan Asisten Apoteker jabatan fungsional Apoteker dan
masyarakat. Direktorat Jenderal yang dilaksanakan di Hotel Aston Asisten Apoteker.
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Imperial Bekasi mulai tanggal 12 Melalui pertemuan ini
telah melakukan identifikasi dan sampai 14 Juni 2018. Pertemuan diharapkan usulan revisi dapat
menginventaris revisi butir-butir ini dihadiri oleh narasumber dari berproses dengan baik sesuai
kegiatan Jabatan Fungsional Biro Hukum, Pusat Peningkatan ketentuan tatanan hukum yang
Apoteker dan Asisten Apoteker Mutu SDM Kesehatan serta Tim berlaku, yang selanjutnya akan
sejak tahun 2013, dengan Penilai. Output yang diharapkan berproses ke stakeholders
melibatkan stakeholders Dinas dari pertemuan ini adalah batang selanjutnya, yang berujung pada
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/ tubuh yang akan diusulkan untuk revisi PermenPAN RI.

Buletin INFARKES Edisi II 2018 26


LIPUTAN

SOSIALISASI PEMBUATAN JAMU YANG


BAIK DAN PEMANFAATANNYA

O
bat tradisional di luas masyarakat. Bukti empirik yang luas diantaranya kesehatan,
Indonesia yang menunjukkan bahwa Jamu dapat perekonomian dan sosial budaya.
dikenal dengan menjaga dan meningkatkan Sudah saatnya Jamu Indonesia
nama jamu kesehatan masyarakat, utamanya dikembangkan menjadi komoditi
merupakan bagian dalam upaya promotif dan yang kompetitif baik ditingkat lokal,
dari budaya bangsa sejak berabad- preventif. regional maupun global.
abad lalu dan penggunaannya Jamu Indonesia memiliki Dalam rangka melindungi
didasarkan pada pengetahuan keunggulan komparatif yang tinggi masyarakat dari hal-hal yang
empiris. Jamu merupakan salah karena berasal dari keragaman merugikan kesehatan sebagai
satu warisan budaya bangsa yang budaya dan kearifan lokal akibat dari pembuatan obat
perlu dilestarikan, dikembangkan masyarakat serta keragaman tradisional yang tidak memenuhi
dan dimanfaatkan untuk kesehatan hayati yang sangat tinggi. Jamu syarat mutu serta untuk menjamin
dan kesejahteraan seluruh rakyat. juga merupakan produk ekonomi keamanan, mutu, dan kemanfaatan
Jamu memiliki nilai historis, kreatif bangsa Indonesia yang obat tradisional yang dikonsumsi
menjaga dan mengembangkan berbasis budaya turun- temurun. oleh masyarakat, diperlukan
warisan leluhur bangsa Indonesia Jamu sebagai aset nasional proses pembuatan yang higienis
(traditional knowlegde) yang dikenal mempunyai dimensi manfaat dan menggunakan jamu yang

27 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN

tidak berisi bahan kimia obat. Data Badan Pengawas beberapa daerah di Indonesia sebagai program yang
Obat dan Makanan menunjukkan bahwa penggunaan melibatkan peran serta masyarakat dan pemerintah
bahan kimia obat (BKO) masih banyak di dalam jamu dalam upaya pengembangan jamu di daerah yang
yang beredar. Usaha jamu gendong (UJG) dan usaha potensial akan bahan-bahan alamnya. Kegiatan ini
jamu racikan (UJR) merupakan pelaku usaha yang dimulai pada bulan Mei 2018, dan dari periode Mei
menggunakan jamu pabrikan dan jamu racikan sendiri sampai dengan Juli 2018 telah dilaksanakan di 5
yang langsung dijajakan kepada masyarakat. UJG (lima) kabupaten/kota diantaranya Kabupaten Yapen,
dan UJR tidak memerlukan izin tetapi harus terdaftar Lampung Timur, Kudus, Padang Lawas dan kota
untuk melaksanakan usahanya, namun para pelaku Jakarta Pusat. Program ini dirancang bersama antara
usaha perlu ditata dan dibina. Salah satu upaya untuk Kementerian Kesehatan dan DPR RI sebagai mitra
pembinaan UJG-UJR dan mengedukasi masyarakat kerja. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk
maka diperlukan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Jamu menambah pemahaman kepada masyarakat terkait
yang Baik dan Pemanfaatannya. pembuatan jamu yang baik dan pemanfaatannya, serta
Tahun 2018 Direktorat Produksi dan Distribusi diharapkan adanya masukan secara langsung dari
Kefarmasian melaksanakan kegiatan sosialisasi masyarakat kepada Pemerintah dalam hal ini DPR RI
pembuatan jamu yang baik dan pemanfaatannya di dan Kementerian Kesehatan.

Buletin INFARKES Edisi II 2018 28


LIPUTAN

B
atas waktu pensiun
bagi pegawai negeri
sipil (PNS) eselon I
adalah 60 tahun. Hal itu
pula yang berlaku pada
Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt,
Ph.D, Direktur Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan periode 2012
hingga 2016.
Banyak hal yang telah
dikerjakannya selama kurun waktu
6 tahun menjabat sebagai Dirjen.
Semua hal itu tertuang dalam buku
“Mewujudkan Akses dan Kemandirian
Farmasi Dan Alat Kesehatan
yang bermutu 2012-2018” yang
diluncurkan pada 31 Mei 2018,
tepat hari terakhir beliau bekerja di
Kementerian Kesehatan.
Dalam sambutannya, Maura Linda
mengatakan, puji syukur, selama
periode 2012 – 2018 ini, Direktorat

Mewujudkan
Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan telah melahirkan berbagai
upaya terobosan dalam meningkatkan

Akses dan
akses terhadap pelayanan kesehatan,
melalui jaminan terhadap akses,
kemandirian, dan mutu sediaan

Kemandirian
farmasi dan alat kesehatan. “Upaya
tersebut diselenggarakan secara
komprehensif, berdasarkan siklus

Farmasi dan
rantai suplai sediaan farmasi dan
barang medis habis pakai. Upaya
peningkatan akses yang dilakukan

Alat Kesehatan
mulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan, distribusi, pelayanan,
serta evaluasi dari sediaan farmasi

yang Bermutu dan alat kesehatan. Dilakukan juga


upaya pengawasan alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah

2012-2018 tangga (PKRT) yang aman, bermutu


dan bermanfaat” ujar Maura Linda,

29 Buletin INFARKES Edisi II 2018


LIPUTAN
Kementerian Kesehatan melalui
Ditjen Kefarmasian dan Alkes telah
menyusun Formularium Nasional
untuk menjamin terlaksananya
penggunaan obat rasional, dan
untuk menunjang implementasi
e-katalog. “Konsep Obat Esensial
diterapkan pada Formularium
Nasional sebagai acuan dalam
pelayanan kesehatan, sehingga
pelayanan obat dapat menjadi
costeffective. Selain itu, pelayanan
publik di bidang kefarmasian
dan alkes juga menunjukkan
peningkatan kualitas bersamaan
dengan diterapkannya digitalisasi
“Termasuk ke dalam upaya- prioritas melalui percepatan dan reformasi perizinan”, tambah
upaya tersebut, berbagai terobosan pengembangan industri farmasi Menkes.
untuk mewujudkan kemandirian dan alat kesehatan. Upaya Buku tersebut merupakan
obat, bahan baku obat, dan alat ini memberikan hasil yang rekam jejak Dirjen Farmalkes yang
kesehatan di Indonesia” tambah membanggakan bahwa saat dikomandoi Ibu Linda selama
wanita yang akrab dengan ini telah terwujud sejumlah 6 tahun silam. Semoga dengan
panggilan Ibu Linda ini. pengembangan dan produksi keberadaan buku tersebut bisa
Menteri Kesehatan dalam bahan baku obat, obat tradisional dimanfaatkan oleh generasi
sambutannya mengungkapkan, dan alat kesehatan dalam negeri. penerus sebagai salah satu bahan
bangga dan senang bisa Di sisi lain, pelaksanaan Jaminan referensi dibidang farmasi dan alat
bekerjasama dengan Maura Linda Kesehatan Nasional memiliki kesehatan
Sitanggang. “Pada kesempatan ini potensi untuk meningkatkan
saya ingin mengucapkan apresiasi kebutuhan akan obat esensial
yang setinggi-tingginya pada dan alat kesehatan. Dalam
Ditjen Kefarmasian dan Alkes yang upaya peningkatan
telah menghasilkan kinerja positif ketersediaan obat dan
dalam upaya meningkatkan akses, alat kesehatan yang
kemandirian dan mutu sediaan aman, bermutu,
farmasi dan alat kesehatan. dan berkhasiat
Meningkatnya akses, kemandirian tersebut,
dan mutu sediaan farmasi dan
alkes merupakan salah satu arah
Kebijakan dan Strategi Nasional”,
ujar Menkes .
Menkes berpesan agar
Ditjen Kefarmasian dan Alkes
telah berupaya meningkatkan
produktifitas dan daya saing melalui
upaya kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan industri

Buletin INFARKES Edisi II 2018 30

Anda mungkin juga menyukai