LAPORAN PRAKTIKUM
TME 243 – Praktikum Material Teknik
Gambar 4. Skema peralatan impak dengan arah ayunan palu pendulum [1]
Keterangan:
U = energi yang untuk mematahkan spesimen = energi yang diserap (J)
W = berat pendulum (N)
h0 = ketinggian awal dari palu pendulum (m)
h1 = ketinggian akhir (m)
α = sudut jatuh pendulum (o)
β = sudut pantul pendulum (o)
R = jarak dari titik pusat (m)
*) Catatan tambahan:
Dalam menggunakan tombol manual, saat menurunkan pendulum
harus ditekan terus hingga ke posisi terendah sampai mengeluarkan
suara “klik” baru dapat dilepas, bila tidak maka pendulum akan
cenderung untuk kembali ke posisi tertinggi. Dalam penggunaan layar
sentuh hal tersebut tidak perlu dilakukan.
g. Amati besarnya nilai yang ditunjukkan oleh 2 indikator besaran energi
yang terserap, baik melalui layar ataupun manual (analog).
h. Amati juga bentuk permukaan patahan dengan mengambil gambar
permukaan patahan yang terjadi dengan stereo microscope.
i. Ambil spesimen selanjutnya yang sudah dipanaskan dari tungku dan
lakukan kembali tahap e hingga h (ikuti petunjuk asisten).
j. Demikian halnya pada spesimen dengan suhu rendah lakukan tahap e
hingga h (ikuti petunjuk asisten).
V. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa dalam uji impak perlu dibuat takik?
Jawab:
Keberadaan takik membuat daerah perpatahan menjadi lebih pasti.
Sehingga dalam pengamatan dan perhitungan teoritisnya, data yang
diperoleh melalui hasil patahan akan lebih mudah didapatkan.
2. Jelaskan pula ada berapa jenis takik dan mengapa takik V lebih umum
digunakan?
Jawab:
Jenis-jenis takikan yang terdapat dalam uji impak:
Takik Segitiga (V)
Memiliki energi impak paling kecil, sehingga mudah patah. Hal ini
disebabkan karena distribusi tegangan hanya terkonsentrasi pada
satu titik saja, yaitu pada ujung takik
Takik Setengah Lingkaran (U)
Memiliki energi impak yang terbesar karena distribusi tegangan
tersebar pada setiap sisi, sehingga tidak mudah patah
Takik Segiempat
Memiliki energi impak yang besar karena terdistribusi pada dua
titik pada sudutnya
b. Tabel
Luas Harga Harga Impak
Spesime Temperatur (oC) Energi (J) Patahan Impak teoritis
n (mm2) (J/mm2) (J/mm2)
Baja 23 165.2 115.99 2.064 1.424
Baja 16 77.3 130.96 0.967 0.590
Baja 389 179 31.01 2.238 5.772
Tabel 6.2 Hasil Pengujian Impak dan Perhitungan Teoritis
c. Diagram DBTT
Diagram DBTT
7
Harga Impak Teoritis (J/mm2)
6
5
4
3
2
1
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Temperatur (oC)
[3] ---------, (1991): Annual Book of ASTM Standards, Section 3: Metal Test
Methods and Analytical Procedure, Philadelphia.
[4] Dieter, G.E., (1988): Mechanical Metallurgy, McGraw Hill Book Co.,
London.
[5] Davis, H.E., et al., (1964): The Testing and Inspection of Engineering
Materials, McGraw Hill Book Co., London.
Gambar 9.5 Pengamatan Spesimen setelah Pengujian Impak pada Suhu 16oC
Gambar 9.6 Pengamatan Spesimen setelah Pengujian Impak pada Suhu 389oC