MAKALAH GEOLOGI
DINAMIK
O
L
E
H
:
SUFI AMRULLAH
R1C1 18 050
KEN
DAR
I
2
0
1
9
KATA PENGANTAR
Kendari, 26
oktober 2019
Penulis
Sufi amrullah
BAB I
PENDAHULUAN
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu bagian dari pulau Sulawesi yang
berada di lengan tenggara Sulawesi . Adanya penunjaman Lempeng Samudera Pasifik
dan Benua Eurasia mengakibatkan terbentuknya gugusan pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Aktifitas tektonik tersebut juga berdampak pada terbentuknya sesar-sesar
yang cukup besar. Sesar besar tersebut diantaranya yaitu sesar Lawanopo, Sesar
konaweha, Sesar kolaka dan Sesar Hamilton. Aktifitas sesar-sesar tersebut hingga
saat ini aktif dan dibuktikan dengan beberapa catatan gempa yang cukup kuat di
sekitar daerah penelitian.
Ada pun para pakar peniliti telah membagi lengan tenggara sulawesi menjadi
tiga bagian: ujung utara, bagian tengah,dan ujung selatan (gambar 4.2), Ujung utara
mulai dari palopo sampai teluk tolo; dibentuk oleh batuan ofiolit, Bagian tengah
,yang merupakan bagian paling lebar (sampai 162,5 km), didominasi oleh batuan
malihan dan batuan sedimen mesozoikum. Ujung selatan lengan tenggara merupakan
bagian yang relative lebih landai ; batuan penyusunya didominasi.
1.2 Rumusan masalah
1.Bagaimana tektonik lengan tenggara sulawesi
2. bagaimana Stratigrafi Regional di sulawesi tenggara
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Pulau Sulawesi, yang mempunyai luas sekitar 172.000 km2 (van Bemmelen,
1949), dikelilingi oleh laut yang cukup dalam.Sebagian besar daratannya dibentuk
oleh pegunungan yang ketinggiannya mecapai 3.440 m (gunung Latimojong)
seperti telah diuraikan sebelumnya, Pulau Sulawesi berbentuk huruf “K”
dengan empat lengan: Lengan Timur memanjang timur laut barat daya, Lengan Utara
memanjang barat timur dengan ujung baratnya membelok kearah utara selatan,
Lengan tenggrara memanjang barat laut tenggara, dan Lengan Selatan mebujur utara
selatan. Keempat lengan tersebut bertemu pada bagian tengah Sulawesi.sebagian
besar Lengan Utara bersambung dengan Lengan Selatan melalui bagian tengah
Sulwesi yang merupakan pegunungan dan dibentuk oleh batuan gunung api. Di ujung
timur Lengan Utara terdapat beberapa gunung api aktif, di antaranya Gunung Lokon,
Gunung Soputan, dan Gunung Sempu. Rangakaian gunung aktif ini menerus sampai
ke Sangihe.Lengan Timur merupakan rangkaian pegunungan yang dibentuk oleh
batuan ofiolit.Pertemuan antara Lengan Timur dan bagian Tengah Sulawesi disusun
oleh batuan malihan, sementara Lengan Tenggara dibentuk oleh batuan malihan dan
batuan ofiolit
seperti yang telah di uraikan sebelumnya,pulau Sulawesi dan daerah
sekitarnya merupakan pertemuan tiga lempeng yang aktif bertabrakan.Akibat tektonik
aktif ini,pulau Sulawesi dan daerah sekitarnya dipotong oleh sesar regional yang
masih aktif sampai sekarang.Kenampakan morfologi dikawasan ini merupakan
cerminan system sesar regional yang memotong pulau ini serta batuan penyusunya
bagian tenga Sulawesi,lengan tenggara,dan lengan selatan dipotong oleh sesar
regional yang umumnya berarah timur laut barat daya.sesar yang masih aktif sampai
sekarang ini umumnya merupakan sesar geser mengiri.
van bemmelen (1945) membagi lengan tenggara sulawesi menjadi tiga bagian:
ujung utara, bagian tengah,dan ujung selatan. Ujung utara mulai dari palopo sampai
teluk tolo; dibentuk oleh batuan ofiolit, Bagian tengah ,yang merupakan bagian paling
lebar (sampai 162,5 km), didominasi oleh batuan malihan dan batuan sedimen
mesozoikum. Ujung selatan lengan tenggara merupakan bagian yang relative lebih
landai ; batuan penyusunya didominasi oleh batuan sedimen tersier, uraian dibawah
ini merupakan berian morfologi dan morfogenesis lengan tengah Sulawesi.
ujung utara lengan tenggara Sulawesi mempunyai cirri khas dengan
munculnya kompleks danau malili yang terdiri atas danau matano,danau towuti,dan
tiga danau kecil disekitarnya (danam mahalona,danau lantoa, dan danau masapi;
.pembentuka kelima danau itu diduga akibat sistem system sesar matano,yang telah
diketahui sebagai sesar geser mengiri. Pembedaan ketinggian dari kelima danau itu
memungkinkan air dari suatu danau mengalir ke danau yang terletak lebih rendah
FORMASI MELUHU
Surono (1997) membagi formasi Meluhu mennjadi tiga anggota (dari bawah
ke atas):
1.Anggota toronipa yang didominasi oleh batu pasir dan konglomerat,
2.Anggota watutaluboto didominasi oleh batulumpu, batulanau, dan serpih.
3.Anggota Tuetue dicirikan oleh hadirnya napal dan batu gamping
Anggota Toronipa
Gambar 2.2 Penyebaran Anggota Batupasir dan Anggota Konglomerat, Formasi Langkowala
Daerah Kendari dan Sekitarnya dan Stratigrafi Regional Lengan Tenggara Sulawesi
.
Gambar. Penampang Tegak Anggota Toronipa, Formasi Meluhu dan Tipe Lokasinya
Tanjung Toronipa
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah yaitu :
a) Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah yang kompleks karena
merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng
Indo- Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang
bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia yang bergerak ke arah
selatan- tenggara serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng
Filipina.
b) Kondisi Geologi Lengan Tenggara Sulawesi terdapat tiga periode
tektonik yang terjadi di LenganTenggara Sulawesi, yaitu periode
pra tumbukan yang terekam dalam runtunan stratigrafi dan
sedimentologi Trias – Oligosen Awal dari kepingan Benua
Sulawesi Tenggara, periode tumbukan, yang terinditifikasi dari
kepingan benua dan Ofiolit dari Lajur Ofiolit Sulawesi Timur, dan
periode pasca tumbukan yang terekam dalam runtunan Molasa
Sulawesi.
2. SARAN
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa
banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan
sebuah pedoman yang bisa di pertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut.
Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimulan diatas
DAFTAR PUSTAKA