Anda di halaman 1dari 20

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Keperawatan Perianestesi


1. Pre-anestesi
a. Prolog
Pasien atas nama Tn.S datang dengan keadaan sadar mengeluh
sakit di tumit kiri setelah kecelakaan sepeda motor sebelum masuk
Rumah Sakit . Pasien mengatakan sakit seperti tertusuk-tusuk,
nyeri terus menerus, skala nyeri 6. Kesadaran pasien composmentis
, nilai GCS E4M6V5 , TD 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20
x/menit, suhu 37°C. Pasien mengendarai sepeda motor memakai
helm, tiba-tiba tergelincir dan jatuh ke sisi kanan dengan
pergelangan kaki dan kakinya menabrak aspal Riwayat tidak sadar
(-), mual (-), muntah (-) Kejang (-). Pasien dirujuk dari Rumah
Sakit Umum Ganesa oleh Ahli Bedah Ortopedi yang didiagnosis
Open Fraktur calcaneus. Pasien mengatakan baru pertama kali
operasi , pasien tampak cemas.
Anggota tim operasi terdiri dari :
1) Dokter bedah : dr. Suci
2) Dokter anestesi : dr. Isroful Ikhsan. MKes, SpAn
3) Penata anestesi : Agus Riyadi, SST

Pemeriksaan fisik

1) Kepala
Mesocephal, tidak terdapat lesi, simetris
2) Wajah
Simetris, tidak oedema, tidak ada sianosis, ekspresi wajah terlihat
menahan nyeri
3) Mata
Normal , tidak ada gangguan penglihatan
4) Telinga
Tidak ada serumen, membrane timpani normal, pendengaran normal
5) Mulut
Stomatitis tidak ditemukan, tidak bau, kelainan tidak ada
6) Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, tidak terdapat pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran limfa dan tidak ada pembesaran
thyroid.
7) Thoraks

Inspeksi : Gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding


dada
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal
fremitus kuat dan simetris
Perkusi : Bunyi sonor pada paru, bunyi redup pada jantung
Auskultasi : Bunyi vesikuler
8) Abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 12x/menit
Palpasi : tidak asites, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : bunyi timpani
9) Genitalia
Tidak terkaji
10) Ekstermitas
Terdapat lesi pada ekstermitas bawah dan fraktur pada tumit kaki
sinistra
Hasil Rongent :

Hasil pemeriksaan laboratorium pasien adalah :


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 16.68 11.7 – 15.5 g/dl
Eritrosit 5.39 4.4 – 5.9 10^6/ Ul
Kalium 3.73 3.4 – 4.5 mg/dL
Hbs Ag Negative Negative

b. Analisa data
Data Masalah Penyebab
DS : Ansietas Kurang
- Pasien pengetahuan
mengatakan baru masalah
pertama kali pembiusan atau
masuk kamar operasi
operasi
DO :
- GCS E4M6V5
- TD 120/70
mmHg
- HR 80 x/menit
- RR 20 x/menit
- Suhu 37°C
- Pasien tampak
cemas
DS : Nyeri akut Agen cedera fisik
- Pasien mengatakan
nyeri seperti
tertusuk-tusuk terus
menerus
DO :
- kesadaran pasien
composmentis
- tekanan darah pasien
120/70 mmHg,
- nadi 80 x/menit
- skala nyeri 6
- RR 20 x/menit
- Suhu 37°C
- pasien tampak
menahan nyeri

c. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera (NANDA,
2018 Kode: 00132), ditandai dengan :
a) Tekanan darah pasien 120/70 mmHg,
b) Nadi 80 x/menit
c) Pasien mengatakan skala nyeri 6 dalam rentang 1 sampai
dengan 10
2) Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
(NANDA, 2018 Kode: 00146), ditandai dengan :
a) Hasil data anamnesa, pasien mengatakan merasa cemas
akan dilakukan operasi
b) Tekanan darah pasien 120/70 mmHg
c) Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit

2. Intra-anestesi
a. Persiapan
1) Pasien
a) Pasien tiba di IBS jam 11.15 WIB.
b) Serah terima pasien dengan perawat bedah, periksa status
pasien termasuk informed consent, dan obat-obatan yang
telah diberikan diruang perawatan.
c) Memindahkan pasien ke brancard OK.
d) Memposisikan supinasi pasien di meja operasi.
e) Memperkenalkan diri kepada pasien, mengecek ulang
identitas pasien, nama, alamat dan menanyakan ulang puasa
makan dan minum, riwayat penyakit dan alergi, serta berat
badan saat ini.
f) Memasang monitor tanda vital (monitor tekanan darah,
saturasi oksigen)
g) Memeriksa kelancaran infus dan alat kesehatan yang
terpasang pada pasien.
h) Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan OK.
i) Mempersilahkan pasien berdoa sebelum tindakan anestesi
dilakukan.
j) Memposisikan pasien supinasi dengan kepala miring ke kiri.
2) Alat/mesin anestesi
a) Mesin anestesi dihubungkan dengan sumber gas dan
mengecek ulang kelengkapan serta fungsinya, pastikan
vaporizer sudah terisi agen, absobser tidak berubah warna,
dan sambungkan dengan sumber listrik.
b) Pastikan bag mask, circuit, konektor sesuai tempatnya.
c) Persiapan alat spinal anestesi : Sarung tangan steril, jarum
spinal 27.
d) Persiapan bedside monitor yaitu pulse oxymetri dan tensi
meter.
e) Siapkan lembar laporan intra-anestesi dan balance cairan.
3) Obat anestesi
a) Obat premedikasi : ondansentron 4mg, ceftriakson
b) Obat induksi : bupivakain
c) Cairan kristaloid : RL 1000 ml, asering 500 ml
b. Pelaksanaan anestesi
1) Pra-induksi
Sign In
Sign In dilakukan pada jam 11.40 WIB. Perawat sirkular
memastikan kembali identitas pasien, yaitu Tn.S umur 37 tahun
dengan diagnosa fraktur calcaneus sinistra yang akan dilakukan
tindakan operasi orif, persetujuan operasi (inform consent)
sudah disetujui. Pasien terpasang bedside monitor dan pulse
oxymetri, dengan hasil : saturasi oksigen 100%, tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu tubuh 37ºC, RR 20
x/menit, kesadaran CM. Status fisik pasien ASA I . Operasi
dilakukan dengan tim kamar operasi no.3, dengan dokter bedah :
dr. Suci dokter anestesi : dr. Isroful Ikhsan. MKes, SpAn, penata
anestesi : Agus Riyadi, SST. Pasien di berikan injeksi melalui
intravena dengan obat premedikasi ondansentron 4mg dan
keterolac 30mg.
2) Induksi
Time Out
Pasien di berikan injeksi bupivacain 20 mg, 11.30 WIB,
kemudian diberikan oksigenasi 3lpm. dilakukan pengecekan
rangsang bulu mata. Pasien dilakukan insisi pembedahan jam
11.40 WIB.
3) Pasca-induksi
Sign Out
Pembedahan selesai pada jam 12.05 WIB. Perawat sirkuler
mengecek kembali kassa dan alat pembedahan yang digunakan.
Pasien dilakukan ekstubasi sadar dengan tekanan darah 113/70
mmHg, nadi 78 x/menit, saturasi oksigen 100%. Tindakan
anestesi selesai jam 12.20 WIB.
c. Maintanance kebutuhan cairan operasi
Maintanance (M) : 2cc/kgBB X BB = 2cc X 67kg =134cc
Stress Operasi (SO) : 4 X 67kg = 268cc
Pengganti Puasa (PP) : 4 jam X 134cc = 536cc
Kebutuhan cairan :
Jam I = M + 1/2PP + SO
= 134cc + ½ 536cc + 268cc
= 670cc
Jam II = M + 1/4PP + SO
= 134cc + ¼ 536cc + 268cc
= 536cc

d. Monitoring selama intra-anestesi (hemodinamik dan cairan)


Hemodinamik
JAM TD N SPO2 O2
11.30 120/60 80x/mnt 100% 2 lt/mnt
11.35 125/60 85 x/mnt 99% 2 lt/mnt
11.40 130/65 80 x/mnt 99% 2 lt/mnt
11.45 120/70 82 x/mnt 100% 2 lt/mnt
12.00 125/71 83 x/mnt 100% 2 lt/mnt
Hemodinamik
JAM TD N SPO2 O2
12.05 120/62 84 x/mnt 100% 2 lt/mnt
12.10 120/59 83 x/mnt 100% 2 lt/mnt
12.15 120/60 80 x/mnt 100% 2 lt/mnt
12.20 120/60 80 x/mnt 99% 2 lt/mnt
Balance cairan
selama intra
operasi
Cairan RL :
Cairan masuk
1000cc
Cairan keluar Perdarahan
: 100cc
Stress
operasi :
268cc
Balance cairan 1000cc –
368 cc =
+632cc
Catatan selama
intra operasi
 Hemodinamik
stabil

e. Analisa data
Data Masalah Penyebab
DS : Risiko hipotermi Terpapar lingkungan
- Pasien mengeluh dingin dan pengaruh
kedinginan obat spinal anestesi
DO :
- Kulit dingin, pucat
- Akral dingin
- Suhu : 35,1oC

f. Diagnosa keperawatan
1) Risiko hipotermi berhubungan dengan Terpapar lingkungan
dingin dan pengaruh obat spinal anestesi, ditandai dengan :
a) Pasien mengeluh kedinginan
b) Kulit dingin, pucat
c) Akral dingin
d) Suhu : 35,1oC

3. Pasca-anestesi
Pasien dipindahkan ke ruang Recovery Room (RR), pasien belum bisa
menggerakan ekstemitas bawah. TD 123/70 mmHg, Nadi 100 x/menit,
RR 18 x menit. Pasien dilakukan pemantauan hemodinamik post operasi.
Pasien terpasang bedside monitor.
Pasien dipindahkan ke bangsal Dahlia 3 jam 13.00 WIB.

Penilaian Bromage Score


Penilaian Skor
Dapat mengangkat tungkai bawah 0
Tidak dapat menekuk lutut tetapi dapat mengangkat kaki 1
Tidak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi masih 2
dapat menekuk lutut
Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali 3
Ket :
Pasien dapat di pindah ke bangsal, jika score kurag dari 2
Total Skor 2

Dari penilaian bromage score didapatkan hasil 2 jadi pasien dapat


dipindahkan ke ruangan.

Analisa data

Data Masalah Penyebab


DS : Hambatan mobilitas Pengaruh obat
- Pasien mengatakan ekstremitas bawah spinal anestesi
kakinya kesemutan
- Pasien mengatakan
kakinya tidak terasa
DO :
- Neuropati
ekstremitas bawah
- Tidak mampu
menggerakkan
esktremitas bawah

DS : - Risiko kecelakaan Efek spinal


DO : cedera anestesi
- Pasien tidak bisa
menggerakan
ekstremitas bawah
DS : Gangguan rasa Sekunder obat
- Pasien mengatakan nyaman mual muntah anestesi
mual
DO :
- Kulit pucat, lembab,
dingin
- Peningkatan saliva
- Takikardi
- Tampak mual-mual

Diagnosa keperawatan
1) Hambatan mobilitas ekstremitas bawah berhubungan dengan
Pengaruh obat spinal anestesi, ditandai dengan :
a) Pasien mengatakan kakinya kesemutan
b) Pasien mengatakan kakinya tidak terasa
c) Neuropati ekstremitas bawah
d) Tidak mampu menggerakkan esktremitas bawah
2) Risiko kecelakaan cedera berhubungan dengan efek anestesi spinal,
ditandai dengan :
a) Pasien tidak bisa menggerakan ekstremitas bawah
3) Gangguan rasa nyaman mual muntah berhubungan dengan
Sekunder obat anestesi, ditandai dengan :
a) Pasien mengatakan mual
b) Kulit pucat, lembab, dingin
c) Peningkatan saliva
d) Takikardi
e) Tampak mual-mual
B. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


PRE-ANESTESI
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan NIC : - Dengan mengkaji nyeri
agen pencendera fisik keperawatan nyeri dapat - Kaji derajat, lokasi , durasi, dapat mengetahui tingkat
berkurang, dengan frekuensi, dan karakteristik nyeri, area nyeri
kriteria hasil : nyeri - Dengan melatih nafas dalam
- Pasien mengatakan - Gunakan teknik komunikasi dapat membentu
nyeri berkurang atau terapeutik mengurangi rasa nyeri pada
hilang - Ajarkan ternik relaksasi pasien
- Pasien mampu - Kolaborasi dengan dokter - Dengan kolaborasi
istirahat atau tidur dengandokter dan farmasi
- Ekspresi wajah dapat memberikan analgesik
nyaman dan tenang yang sesuai dengan klien
2 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan NIC : - Dengan mengkaji
ancaman pada status terkini keperawatan cemas - Kaji tingkat kecemasan kecemasan dapat
berkurang atau hilang, - Orientasikan dengan tim mengetahui seberapa tingkat
dengan kriteria hasil : anestesi atau kamar operasi kecemasan pasien
- Pasien mengatakan - Jelaskan jenis prosedur - Dengan menjelaskan jenis
tahu tentang proses tindakan anestesi yang akan prosedur tindakan anestesi
kerja obat dilakukan yang akan dilakukan dapat
anestesi/pembiusan - Beri dorongan pasien untuk mengurangi rasa kecemasan
- Pasien mengatakan mengungkapkan perasaan pasien
siap dilakukan - Damping pasien untuk - Identifikasi masalah spesifik
pembiusan mengurangi rasa cemas akan meningkatkan
- Pasien - Ajarkan ternik relaksasi kemampuan individu untuk
mengkomunikasikan - Kolaborasi untuk pemberian menghadapinya dengan
perasaan negative obat penenang lebih realistis
secara tepat - Dengan mengajarkan teknik
- Pasien tampak relaksasi dapat membantu
tenang dan sien secara non
kooperatif farmakologi
- Tanda-tanda vital
normal
INTRA-ANESTESI
1 Risiko hipotermi berhubungan Setelah dilakukan NIC : - Dengan mempertahankan
dengan Terpapar lingkungan keperawatan pasien - Mempertahankan suhu tubuh suhu agar tidak terjadi
dingin dan pengaruh obat spinal menunjukan selama pembiusan atau operasi hipotermi
anestesi termoregulasi : sesuai yang diharapkan - Guna untuk mengentahu
- Kulit hangat, suhu - Pantau tanda vital perubahan vital sign
tubuh dalam batas - Beri penghangat - Agar tidak terjadi shivering
normal
- Perubahan warna
kulit tidak ada
- Keletihan dan
musah tersinggung
tidak tampak
PASCA-ANESTESI
1 Gangguan rasa nyaman mual Setelah dilakukan NIC : - Dengan mengatur posisi
muntah berhubungan dengan keperawatan mual - Atur posisi pasien pasien dengan kepala
Sekunder obat anestesi. muntah berkurang - Meningkatkan keseimbangan diiringkan dapat mencegah
dengan kriteria hasil : cairan dan pencegahan terjadinya aspirasi
- Pasien menyatakan kompikasi - Dengan memantau tanda –
mual berkurang - Pantau vital sign tanda aspirasi dapat
- Pasien tidak muntah - Pantau gejala mual mengetahui tanda – tanda
- Pasien mnegatakan - Pantau turgor kulit aspirasi pasda pasien
bebas dari mual, - Pantau jumlah muntah - Dengan memantau status
pusing - Pantau masukan dan keluaran paru dapat mengetahui
- Hemodinamik stabil cairan apakah ada suara tambahan
- Akral kulit hangat - Kolaborasi dengan dokter pada paru – paru atau tidak.
- Dengan berkolaborasi
dengan dokter dapat
mencegah risiko aspirasi
dengan cara farmakologi.
2 Hambatan mobilitas ekstremitas Setelah dilakukan NIC : - Memberikan kenyamanan
perawatan pasien - Atur posisi pasien pada pasien
bawah berhubungan dengan
mampu menggerakan - Bantu pergerakkan ekstermitas - Dengan melakukan
Pengaruh obat spinal anestesi ekstermitas bawah : bawah pergerakan membantu
- Tidak ada neuropati - Ajarkan proses pergerakkan waktu pulih sadar lebih
- Mampu - Ajarkan dan dukung pasien cepat
menggerakkan dalam latihan pergerakkan - Penilaian dilakukan untuk
ekstermitas bawah - Ajarkan teknik pergerakkan mengetahui apakah pasien
(BS : 0) yang aman sudah dapat dipindah ke
- Latihan angkat atau gerakan bangsal atau belum
extermitas bawah
- Lakukan penilaian Bromage
Score
3 Risiko kecelakaan cedera Pasien aman selama dan NIC : - Meningkatkan keamanan
berhubungan dengan efek anestesi setelah pembiusan , - Tingkatkan keamanan dan dan ketajaman dapat
spinal dengan kriteria hasil : ketajaman mencegah tingginya tingkat
- Selama operasi tidak - Jaga posisi imobilitas kecelakaan cedera
bangun dan tenang - Ubah tempat atau tubuh pasien - Dengan memasang
- Pasien sadar setelah untuk meningkatkan fungsi pengaman tempat tidur
anestesi selesai fisiologis dan psikologis dapat menurunkan risiko
(Aldrate score 8-10) - Cegah resiko injury jatuh pasien jatuh
- Kemampuan untuk - Pasang pengaman tempat tidur
melakukan gerakan - Pantau penggunaan obat
yang bertujuan anestesi dan efek yang timbul
- Kemampuan untuk
bergerak atau
komunikasi
- Pasien aman tidak
jatuh

C. Impemantasi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi


PRE-ANESTESI
1 Nyeri akut berhubungan NIC : - Mengkaji derajat, lokasi S:
dengan agen pencendera - Kaji derajat, lokasi durasi, frekuensi, dan Pasien mengatakan nyeri
fisik , durasi, frekuensi, karakteristik nyeri seperti tertusuk-tusuk di
dan karakteristik - Mengkolaborasi pemberian tumit kaki kiri, skala nyeri
nyeri terapi obat 6, nyeri terus menerus
- Gunakan teknik O:
komunikasi - TD : 120/70 mmHg,
terapeutik Nadi 80 x/menit, RR
- Ajarkan ternik 20 x/menit.
relaksasi - Pemberian ketorolac 30
- Kolaborasi mg
pemberian terapi - Skala nyeri 6
obat A:
Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencendera
teratasi sebagian
P:
- Pantau TD dan nadi
- Kaji ulang nyeri

1 Ansietas berhubungan NIC : - Menjelaskan jenis prosedur S:


dengan ancaman pada - Kaji tingkat tindakan anestesi yang akan Pasien mengatakan cemas
status terkini kecemasan dilakukan berkurang
- Orientasikan - Memberi dorongan pasien O:
dengan tim anestesi untuk mengungkapkan - Pasien lebih tenang
atau kamar operasi perasaan - Pasien tampak rileks
- Jelaskan jenis - Mendampingi pasien untuk - TD : 120/70 mmHg,
prosedur tindakan mengurangi kecemasan Nadi 80 x/menit, RR
anestesi yang akan - Mengajarkan teknik relaksasi 20 x/menit.
dilakukan - Ekspresi wajah cemas
- Beri dorongan A:
pasien untuk Ansietas berhubungan
mengungkapkan dengan ancaman pada
perasaan status terkini tercapai
- Damping pasien sebagian
untuk mengurangi P:
rasa cemas - Pantau Hemodinamik
- Ajarkan ternik pasien
relaksasi - Ajarkan teknik
- Kolaborasi untuk relaksasi
pemberian obat
penenang
INTRA-ANESTESI
1 Risiko kecelakaan cedera NIC : - Pantau TTV S:-
berhubungan dengan efek - Tingkatkan - Pantau penggunaan obat O:
anestesi spinal keamanan dan anestesi dan efek yang timbul - TD : 120/62 mmHg
ketajaman - HR : 90 x/menit
- Jaga posisi - SPO2 : 100%
imobilitas - Pasien tidak merasa
- Ubah tempat atau nyeri saat operasi
tubuh pasien - Dosis obat sesuai
untuk dengan kebutuhan
meningkatkan pasien
fungsi fisiologis A:
dan psikologis Risiko kecelakaan cedera
- Pantau penggunaan berhubungan dengan efek
obat anestesi dan anestesi umum teratasi
efek yang timbul sebagian
- Pantau TTV P:
- Pantau penggunaan
obat anestesi dan
efek yang timbul
- Pantau TTV

PASCA-ANESTESI
1 Gangguan rasa nyaman NIC : - Mengatur posisi pasien S:
mual muntah - Atur posisi pasien - Memantau tanda aspirasi -
berhubungan dengan - Meningkatkan - Memantau vital sign O:
Sekunder obat anestesi. keseimbangan - Memantau gejala mual - Posisi pasien supinasi
cairan dan - Memamtau turgor kulit - Pasien tidak muntah
pencegahan - Tidak terjadi aspirasi
kompikasi - TD : 120 /75 mmHg,
- Pantau vital sign nadi 88, RR 20
- Pantau gejala mual - Turgor kulit bagus
- Pantau turgor kulit A:
- Pantau jumlah Gangguan rasa nyaman
muntah mual muntah
- Pantau masukan berhubungan dengan
dan keluaran cairan Sekunder obat anestesi
- Kolaborasi dengan tercapai
dokter P:
- Pantau vital sign

2 Hambatan mobilitas NIC : - Mengatur posisi pasien S:


- Atur posisi pasien - Membantu pergerakkan -
ekstremitas bawah
- Bantu pergerakkan ekstermitas bawah O:
berhubungan dengan ekstermitas bawah - Melakukan penilaian - Posisi pasien supinasi
- Ajarkan proses bromage score - Pasien masih berat
Pengaruh obat spinal
pergerakkan untuk menggerakan
anestesi - Ajarkan dan ekstermitas bawah
dukung pasien - Bromage score 2
dalam latihan A:
pergerakkan Hambatan mobilitas
- Ajarkan teknik ekstremitas bawah
pergerakkan yang berhubungan dengan
aman Pengaruh obat spinal
- Latihan angkat anestesi tercapai
atau gerakan P:
extermitas bawah - Lakukan latihan
- Lakukan penilaian pergerakkan
Bromage Score
3 Risiko kecelakaan cedera NIC : - Menjaga posisi imobilitas S:
berhubungan dengan efek - Tingkatkan - Memasang pengaman tempat -
anestesi spinal keamanan dan tidur O:
ketajaman - Mencegah resiko injury - Pasien aman atau
- Jaga posisi tidak jauh
imobilitas - Pasien terpasang
- Ubah tempat atau pengaman tempat
tubuh pasien tidur dan sabuk
untuk pengaman tempat
meningkatkan tidur
fungsi fisiologis A:
dan psikologis Risiko kecelakaan cedera
- Cegah resiko berhubungan dengan efek
injury jatuh anestesi umum teratasi
- Pasang pengaman sebagian
tempat tidur P:
- Pantau penggunaan - Pantau Bromage score
obat anestesi dan
efek yang timbul

Anda mungkin juga menyukai