Anda di halaman 1dari 4

Teori Kepribadian Menurut Cattel "trait Approach"

Cattell
TRAIT APPROACH

A. Raymond Bernard Cattell


Raymond Cattell adalah seorang peneliti yang minat besarnya pada metode-metode
kuantitatif tidak mempersempit spektrum perhatiannya terhadap data dan masalah-masalah
psikologis. Baginya analisis faktor merupakan alat untuk menjelaskan berbagai masalah yang
semuanya telah disusun dalam suatu kerangka sistematis. Teorinya merupakan suatu usaha
penting dalam rangka menyatukan dan menyusun temuan-temuan dari berbagai penelitian
analisis faktor tentang kepribadian. Cattell menaruh perhatian pada penemuan peneliti-
peneliti yang menggunakan metode-metode penelitian lainnya, meskipun intisari
pandangannya didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor karena dari sinilah Cattell
mendapatkan variabel-variabel yang dianggapnya sangat penting untuk menerangkan tingkah
laku manusia.
Cattell mirip dengan Gordon Allport sebab pandangannya dapat disebut “teori sifat”
(trait theory) dan mirip dengan Kurt Lewin karena kemampuannya menerjemahkan ide-ide
spikologis ke dalam rumusan-rumusan matematis yang jelas. Akan tetapi dari sekalian
teoretikus yang dibicarakan dalam buku ini, mungkin Cattell paling menyerupai Henry
Murray. Keduanya memiliki pandangan yang luas tentang kepribadian dan telah
mengembangkan sistem-sistem teoretis yang luas dan padat mencakup banyak jenis variabel
yang berbeda. Keduanya sama-sama melakukan pemetaan secara empitis sampai ke sudut-
sudut terjauh dari wilayah kepribadian, dan keduanya sama-sama menghasilkan sejumlah
besar konstruk, yang secara opersional dihubungkan dengan data, dan yang sering diberi
nama yang aneh-aneh.
Kedua teoritikus itu sangat menekankan konstruk-konstruk motivasi: Murray
menyebutnya “needs” atau kebutuhan-kebutuhan, sedangkan Cattell menyebutnya “dynamic
traits” atau sifat-sifat dinamik: keduanya banyak menggunakan perumusan spikoanalitis; dan
memberikan status teoretis yang sistematik pada lingkungan maupun pada sang pribadi. Salah
satu perbedaan yang mencolok antara keduanya tentu saja adalah kegandrungan Cattell pada
suatu metodologi statistik khusus, yakni analisis faktor.
Raymond Bernard Cattell lahir di Staffordshire, Inggris, pada tahun 1905 dan
menyelesaikan sumua pendidikannya di Inggris. Ia mendapat gelar B.Sc. dari Universitas
London pada tahun 1924 dalam bidang kimia, dan Ph.D dalam bidang spikologi di bawah
bimbingan Spearman di institut yang sama pada tahun 1929. ia menjadi dosen pada
University College of the South West, Exeter, Inggris, tahun 1928-1931 dan menjadi direktur
City Psychological Clinic di Leicester, Inggris, tahun 1932-1937.

B. Kategori Traits
Sistem kontruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan salah satu dari antara
yang paling kompleks dari sekalian teori yang kita bahas dalam buku ini. Meskipun konsep-
konsep ini mendapatkan warna khasnya dan dalam banyak hal, definisi empiris konsep-
konsepnya berasal dari penelitian-penelitian yang menggunakan analisis faktor, namun
beberapa di antaranya diproleh dari penemuan-penemuan eksperimental atau dari penelitian-
penelitian tentang tingkah laku yang menggunakan teknik-teknik observasi sederhana. Akan
tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap sebagai keadaan sementara, sebagaimana
terungkap dari kutipan berikut:
“Pengetahuan kami tentang spikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan
metode naturalistic dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol. Penemuan-
penemuan dari yang pertama bahkan juga yang kedua, sedang dalam proses penempatan pada
sebuah basis yang lebih kokoh dengan memakai metode-metode statistic yang lebih canggih.
Khususnya eksperimen-eksperimen da kesimpulan-kesimpulan klinis perlu di rumuskan
kembali berdasarkan konsepsi-konsepsi nyata menyangkut sifat-sifat (khususnya dorongan-
dorongan) yang benar-benar merupakan suatu kestuan dan ini memerlukan suatu fondasi
penelitian analisis faktor” (Hall & Lindzey, 1993).

Cattell berpendapat bahwa tugas terinci untuk merumuskan kepribadian harus


menunggu suatu penjabaran yang tuntas tentang konsep-konsep yang direncanakan akan
dipakai oleh sang teoretikus dalam penelitiannya tentang tingkah laku.
Definisi yang umum, kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan predikat tentang
apa yang akan dikerjakan seseorang dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian psikologis
dalam bidang kepribadian adalah menetapkan hukum-hukum tentang apa yang akan
dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda dalam segala macam situasi sosial dan situasi
lingkungan seumumnya. Kepribadian berkenaan dengan semua tingkah laku individu, baik
yang terbuka maupun yang tersembunyi.
Kepribadian sebagai struktur sifat-sifat (traits) yang kompleks dan terdiferensi yang
motivasinya sebagian besar trgantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut
dynamic traits atau sifat-sifat dinamik. Sifat-sifat, sifat merupakan yang terpenting dari
konsep Cattell, sifat adalah “struktur mental”, suatu penyimpulan yang didasarkan pada
tingkah laku yang dapat diobservasi untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas atau
konsistensi dalam tingkah laku. Fokusnya adalah pembedaan antara surface traits atau sifat-
sifat permukaan, yakni gugus variabel yang nampak atau terbuka dan yang seperti saling
berhubungan dan source traits atau sifat-sifat sumber, yakni variabel dibalik layar, yang
menentukan berbagai manifestasi pada permukaan.
Sifat-sifat Abilitas dan Temperamen, dalam pandangan Cattell, ada tiga sumber data
utama tentang kepribadian, yakni: life record atau catatan riwayat hidup atau data-L; self-
rating questionnaire atau kuesioneer penilaian-diri atau data-Q; dan objective test atau tes
objektif atau data-T. Sumber pertama yakni data-L, pada dasarnya merupakan catatan-catatan
tentang tingkah laku seseorang di masyarakat. Self-rating atau penilaian diri (data-Q)
sebaliknya merupakan pernyataan orang yang bersangkutan tentang tingkah lakunya sendiri,
dengan demikian memberikan sejenis “sisi dalam” terhadap catatan luar yang dihasilkan oleh
data-L. Tes objektif (data-T) berpangkal pada kemungkinan ketiga yakni penciptaan situasi-
situasi khusus di mana tingkah laku seseorang dapat diskor secara objektif.

1. Kategori Kepemilikan
Trait Umum - Trait Khusus (Common – Unique Traits)
a. Trait umum adalah trait yang dimiliki oleh semua orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
Misalnya inteligensi, introversi, dan suka berteman. Sifat universal dari trait umum mungkin
dilatarbelakangi oleh hereditas manusia yang kurang-lebih sama, dan individu yang berada
pada kelompok budaya yang sama menghadapi pola tekanan sosial yang hampir sama pula.
Sudut pandangnya agak berbeda dengan trait umum dari Allport, yang membatasi sifat umum
sebagai sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang. Cattell mementingkan
universalitas, sehingga sifat umum itu dimiliki dalam kadar yang berbeda-beda, sedang
Allport mementingkan kesamaan sifat sehingga kepemilikannya lebih terbatas pada
kelompok tertentu saja.
b. Trait khusus adalah trait yang dimiliki satu orang saja (bias juga dimilki oleh beberapa orang
dengan kombinasi antar trait yang berbeda). Sifat unik ini terutama berhubungan dengan
interes dan atitud.
2. Kategori Kedalaman
Trait Permukaan – Trait Sumber (Surface-Source Traits)
a. Trait permukaan adalah sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa
tingkah laku. Misalnya, remaja yang lincah, menyenangkan orang lain, dan
merencanakan kegiatan yang menarik, mungkin dapat dikatakan memiliki trait yang
periang (surface traits cheerfulness). Sebaliknya remaja yang senang mengkritik
orang lain, memandang masa depan selalu suram, dan tampak kelelahan, dikatakan
miliki sifat permukaan depresif.
b. Traits sumber adalah elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku. Sifat ini
tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan tinkah laku, dan hanya dapat
diidentifikasi memakai analisis faktor. Berbagai trait permukaan dicari
introkoneksinya atau faktor-faktornya, untuk menentukan unit yang mempengaruhi
dan melatarbelakangi trait-trait itu. Trait sumber ini bersifat konstitusional (dibawa
sejak lahir), atau bersifat bentukan lingkungan (environmental mold). Menurut Cattell
trait sumber yang ketika berinteraksi dengan lingkungan menjadi trait permukaan,
lebih penting dalam pemahaman tingkah laku, sehingga disebut juga trait primer.
Jumlah trait sumber jauh lebih kecil disbanding jumlah trait permukaan, sehingga
lebih ekonomis dalam mendeskripsi tingkah laku.

3. Kategorio Modalitas Ekspresi: Trait Kemampuan – Temperamen - Dinamik (Ability-


Temperament-Dynamic Traits)
a.       Trait kemampuan: menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai tujuan, contoh:
kecerdasan.
b.       Trait temperamen: gaya atau birama tingkah laku.
Contoh: ketenangan atau kegugupan, keberanian, santai, mudah terangsang.
c.       Trait dinamik: motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku.
. Contoh: dorongan, interes, dan ambisi menguasai sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai