Corpus dr vesica fellea bersentuhan dg facies visceralis hepar kearah superoposterior sinistra.
Sedangkan collum dr vesica fellea melanjut sbg ductus cysticus yg berjalan dalam omentum
minus dan akan bersatu dg ductus hepaticus communis dan membentuk ductus choledocus/ ductis
billiaris.
Vesica fellea berfungsi utk menyimpan cairan billiaris yg diproduksi oleh sel hepatosit, utk
kemudian nantinya akan diregulasi ke dalam lumen duodenum utk mengemulsikan lemak.
Vesica fellea divaskularisasi oleh a. cystica yg merupakan cabang dr R.dexter a. hepatica propria,
yg merupakan cabang dr a. hepatica propria, yg merupakan cabang dr a. hepatica communis, yg
merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery yg dicabangkan mll aorta abdominalis
setinggi Vertebrae Thoracal XII – Vertebrae Lumbal I.
Sedangkan utk aliran vena nya, mll v. cystic yg akan bermuara ke v. portae hepatis.
Ductus hepaticus
Ductus hepaticus dextra et sinistra keluar dr hepar mll porta hepatis, lalu akan bersatu membentuk
ductus hepaticus communis. Ductus hepaticus communis berukuran sekitar 4 cm, dan berjalan di
tepi bebas omentum minus. Ductus hepaticus communis akan bersatu dg ductus cysticus utk
membentuk ductus choledocus(billiaris).
Ductus cysticus
Ductus cysticus berukuran sekitar 4cm, berbentuk spt huruf S dan berjalan pd tepi bebas di kanan
dr omentum minus. Ductus cysticus ini menghubungkan antara collum vesica fellea dg ductus
hepaticus communis utk nantinya bersatu membentuk ductus choledocus (biliaris). Mukosa dr
ductus cysticus menonjol berbentuk lipatan spiral yg disebut dg plica spiralis/ valvulla heister/
valvulla spiralis. Fungsi dr valvulla ini yaitu utk memperkuat dinding dr ductus cysticus dan jg
utk membantu agar lumen dr ductus cysticus ttp terbuka.
2. Mengapa pasien punya keluhan nyeri perut yang hilang timbul dan bisa menjalar ke pundak ?
Jika peradangan meliputi peritoneum parietal yang melapisi diafragma, nyeri tidak bisa hanya
terasa pada kuadran kanan atas abdomen, namun dapat menjalar ke bahu kanan n.
Supraclavicula (segmen C3-C4). Ini disebabkan karena innervasi peritoneum parietal yang
menyelimuti diafragma dipersarafi n. phrenicus (segmen C3-C5) juga menginnervasi kulit
bagian bahu.
3. Apa hubungan makanan berlemak dengan keluhan pasien ?
4. Mengapa BAK seperti teh dan feses berwarna seperti dempul ?
5. Apa saja faktor resiko dari kasus tersebut ?
KOLESISTITIS
Etiologi:
95% penderita kolesistitis memiliki batu empedu.
Infeksi bakteri menyebabkan terjadinya peradangan.
Kolesistitis akut tanpa batu merupakan penyakit yang serius dan cenderung timbul
setelah terjadinya:
Luka bakar yang serius
Pembedahan
Sepsis / infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh
Adenokarsinoma kandung empedu
Diabetes mellitus
Torsi kandung empedu
9. Apa saja pemeriksaan penunjang dasar dan lanjutan yang dilakukan dari skenario ?
- Foto polos abdomen tidak memperlihatkan gambaran kolesistitsi akut. Hanya 15% pasien
kemungkinan dapat terlihat batu tidak tembus pandang (radioopaq) oleh karena mengandung
kalsium yang banyak.
- Kolesistografi oral tidak memperlihatkan gambaran kandung empedu ketika terjadi
obstruksi.
- USG (Gold Standart) untuk memperlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding kandung
empedu, batu dan saluran ekstrahepatik.
- Skintigrafi menggunakan zat radioaktif HIDA / 99n Tc6 Imunodiacetic acid. Terliht
gambaran duktus choledochus tanpa adanya gambaran kandung empedu. Pemeriksaan ini
menyokong untuk kolesistitis akut.
- CT Scan kurang sensitif dan mahal tetapi mampu memperlihatkan adanya abses
perikolesistik yang masih kecil yang mungkin tidak terlihat saat USG.
- ERCP untuk memperlihatkan adanya batu di kandung empedu dan duktus choledochus
10. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik, lab, dan USG pasien ?
Murphy sign
Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri tekan epigatrium serta Murphy sign.
Murphy sign positif karena kandung empedu yang meradang. Pada perabaan hepar ditemukan
sedikit pembesaran hepar, hal ini biasa ditemukan pada kasus batu saluran empedu karena fungsi
hepar yang terganggu akibat aliran balik bilirubin direk ke hepar. Pada kasus ini juga terdapat
tanda trias charcot yakni demam kadang sampai menggigil, nyeri pada daerah epigastrium
dan ikterus, trias ini muncul akibat adanya peradangan pada kandung empedu atau kolangitis.
Metode
Pasien di periksa dalam posisi supine (berbaring). Ketika pemeriksa menekan/palpasi regio
subcostal kanan (hipokondriaka dextra) pasien, kemudian pasien diminta untuk menarik nafas
panjang yang dapat menyebabkan kandung empedu turun menuju tangan pemeriksa.
Ketika manuver ini menimbulkan respon sangat nyeri kepada pasien, kemudian tampak pasien
menahan penarikan nafas (inspirasi terhenti), maka hal ini disebut “murphy’s sign positif”.
Hal ini terjadi karena adanya sentuhan antara kandung empedu yang mengalami inflamasi
dengan peritoneum abdomen selama inspirasi dalam yang dapat menimbulkan reflek
“menahan” nafas karena rasa nyeri. Bernafas dalam menyebabkan rasa yang sangat nyeri dan
berat beberapa kali lipat walaupun tanpa tekanan/palpasi pada pasien dengan inflamasi akut
kandung empedu.
Pasien dengan kolesistitis biasanya tampak kesakitan dengan manuver ini dan mungkin akan
terjadi penghentian mendadak dari inspirasi (menarik nafas) ketika kandung empedu yang
terinflamasi tersentuh jari pemeriksa. Hal ini disebut dengan istilah inspirasi terhenti (inspiration
arrest) dan dideskripsikan sebagai “shutting off” dari inspirasi (menarik nafas).
Kolesistitis akut:
Jika terdapat komplikasi (misalnya abses, gangren atau perforasi kandung empedu),
diperlukan pembedahan segera.
Kolesistitis kronis:
Demam tinggi, menggigil, peningkatan jumlah leukosit dan berhentinya gerakan usus
(ileus) dapat menunjukkan terjadinya abses, gangren atau perforasi kandung empedu.
Serangan yang disertai jaundice (sakit kuning) atau arus balik dari empedu ke dalam hati
menunjukkan bahwa saluran empedu telah tersumbat sebagian oleh batu empedu atau
oleh peradangan.
Jika pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan kadar enzim amilase, mungkin telah
terjadi peradangan pankreas (pankreatitis) yang disebabkan oleh penyumbatan batu
empedu pada saluran pankreas (duktus pankreatikus).