H041191072
H04119 1072
Makassar, 13 Maret2020
Asisten
PENDAHULUAN
oleh komponen organik.Makanan yang kita makan dan pakaian yang kita pakai
terdiri dari senyawa organik.Kemampuan kita untuk mencium bau atau melihat
sebagian besar dari senyawa organik seperti DNA, RNA, Protein, dan
berbagai tahap siklus kehidupan, seperti siklus krebs, proses fermentasi, dan
proses geologis atau dapat diproduksi di laboratorium atau dalam skala besar dari
olefin, dehidrogenasi alkohol yang dikatalisis basa atau melalui hidrolisis nitril,
ester, atau amida. Asam karboksilat memainkan peran penting dan beragam dalam
Pentingnya asam karboksilat ini diperkuat lagi bila kita menyadari bahwa
senyawa ini adalah senyawa induk dari kelompok besar derivat yang meliputi asil
klorida, anhidrida asam, ester, dan amida.Ester umumnya berbau harum dan
yaitu:
ester dengan mereaksikan alkohol dengan fenol, terjadinya reaksi ditandai dengan
TINJAUAN PUSTAKA
kehidupan sehari-hari, produk industri dan desain. Di antara sifat fisik asam
transisi fase asam dan dalam deskripsi banyak proses teknis seperti mendidih dan
tekanan sedang dengan presisi tinggi, tinggi suhu dan tekanan tinggi dengan
suhu Tdan mengambil nilai nol pada suhu kritis Tc dan mengambil nilai nilai
maksimal pada suhu triple point Ttr untuk jenuh cairan.(Yang dkk., 2020).
terionisasi sedikit air. Sebagai larutan berair, asam karboksilat khas terionisasi
sampai taraf hanya satu persen atau kurang.Pada kesetimbangan, sebagian besar
karboksilat, dimana R adalah gugus alkil, adalah 10-5 atau kurang. Kelarutan
dalam air sangat tergantung pada ukuran kelompok R. Hanya beberapa asam
dengan berat molekul rendah (hingga empat karbon) yang sangat larut dalam air
lebih kuat dari air. Jadi, sementara asam benzoat menunjukkan kelarutan air yang
adalah proses yang dapat dibalik. Ester yang bereaksi dengan air, menghasilkan
asam karboksilat dan alkohol disebut hidrolisis, itu dikatalisis asam. Basa yang
proses ini disebut saponifikasi. Saponifikasi berarti pembuatan sabun, dan garam
natrium dari asam lemak adalah sabun (Bettelheim dan Landesberg, 2010).
Perbedaan khas antara asam karboksilat dan ester ada pada bau khas.
Asam karboksilat terkenal karena bau asam dan tidak menyenangkan. Di sisi lain,
ester memiliki bau manis dan menyenangkan yang sering dikaitkan dengan buah-
buahan. Senyawa ini digunakan dalam industri makanan sebagai pewangi dan zat
penyedap. Sebagai contoh, bau busuk mentega adalah karena adanya asam butirat,
sedangkan bau nanas disebabkan oleh adanya ester etil butirat. Hanya asam
karboksilat dengan berat molekul rendah yang memiliki bau pada suhu kamar,
seedangkan unntuk molekul tinggi membentuk ikatan hidrogen yang kuat, padat,
dan memiliki tekanan uap yang rendah (Bettelheim dan Landesberg, 2010).
Ester disebut juga alkil alkanoat, yaitu senyawa karbon yang memiliki
yang memiliki gugus karboksil yang terikat pada dua alkil. Atom karbon pada
gugus karboksil ester mengikat dua atom oksigen, berbeda dengan gugus karbonil
pada aldehida dan keton yang hanya mengikat satu atom oksigen. Ester umumnya
Minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan dan berbentuk cair karena banyak
mengandung lemak tak jenuh, seperti asam linoleat dan asam linolenat, sedangkan
lemak umumnya diperoleh dari hewan memiliki bentuk padat karena mengandung
lemak jenuh, seperti asam laurat, asam palmitat dan asam stearat. Pada reaksi
a. Ester dengan alkil pendek sebagai arema khas buah-buahan (esens) dan
parfum.
b. Ester rantai panjang berupa minyak dan lemak dapat digunakan sebagai bahan
baku sabun, mentega dan malam mainan. Mentega dan dihasilkan dengan
sehingga padat.
reaktif dan berbau tidak enak, misalnya benzoil klorida yang digunakan sebagai
gas air mata (lachrymator). Asil helide biasanya dihuat dari asem dengan tonil
chloride (SOCl2) atau fosfor pentachlcrida (PCIS). Asil halida akan cepat bereaksi
tersebutlah yang akan berperan sebagai substrat. Esterifikasi tanpa katalis dapat
juga dilakukan dengan menggunakan satu molekul asam karboksilat dan pereaksi
secara berlebih. Pertambahan hasil juga dipengaruhi oleh dehidrasi yang artinya
mengeluarkan air yang terbentuk sebagai hasil samping air dapat dipisahkan
telah juga digunakan sebagai katalis dalam esterifikasi asam karboksilat. Dalam
beberapa kasus silika mesopori yang functionazalized dengan gugus asam sulfonat
yang dihasilkan katalis yang sangat baik untuk perumusan ester bisfuryallanes dan
pinol. Katalis homogen khas seperti H2SO4. HCl digunakan namun karena
dkk., 2015).
tahun sekarang ini, salah satu studi sistematik awal adalah oleh Othmer dan rekan
kerja yang menyelidiki reaksi ini dengan adanya asam sulfat sebagai katalis Alime
juga telah mempelajari esterifikasi fase cair asam asetat dengan isobutanol atas
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, pipet tetes, gelas piala 100 mL, gegep, batang pengaduk, korek api, dan
kasa.
A. 2 buah tabung reaksi disiapkan. Tabung pertama diisi dengan natrium formiat
tabung reaksi dipanaskan selama 10-15 menit (hingga keluar gelembung gas
didinginkan, kemudian dituang kedalam gelas piala berisi air dingin 50 mL.
Cairan pada gelas piala diaduk, diperhatikan dan dicium baunya, kemudian
alkohol.
BAB IV
Ada perubahan
Terbentuk
Ada sedikit warna menjadi
HCOONa banyak Bereaksi
gelembung gas kuning
endapan
kecokelatan
Tidak ada
Terbentuk
Ada banyak perubahan warna
CH3COONa sedikit Bereaksi
gelembung gas dan terdapat
endapan
endapan
4.2 Reaksi
A.1
O O
C C + Na+
H ONa H O
A.2
O O
C C + Na+
H3 C ONa H3C O
O O
C + H2 O C + OH-
H3 C O- H3 C OH
O O
2 C + CaCl2 2 C + Ca(OH)2
H3C OH H3 C Cl
B.1
O O
C + NaOH C + H2O
H OH H ONa
O O
C + H2O C + H2 O
H ONa H ONa
O O
C C + Na
H ONa H O
O O
C + H2O C + OH
H O- H OH
O O
2 C + CaCl2 2 C + Ca(OH)2
H OH H Cl
B.2
O O
C + NaOH C + H2O
H3C OH H3C ONa
O O
C + H2O C + H2O
H3C ONa H3C ONa
O O
C C + Na
H3C ONa H3C O
O O
C + H2O C + OH
H3C O- H3C OH
O O
2 C + CaCl2 2 C + Ca(OH)2
H3C OH H3C Cl
C.1
O C2H5 O H
H2SO4
H3C C + O H3C C + O
OH H OC2H5 H
O OH
+
H3C C H
H3C C
OH OH
OH C2H5 OH C2H5
-H+
H3C C + O H 3C C O
OH H OH H
OH C2H5 O H CH
2 5
H 3C C O H+ H3C C O
OH O
H H
H3C C + H+ + H2O
OC2H5
C.2
O C5H11 O H
H2SO4
H3C C + O H3C C + O
OH H OC5H11 H
Mekanisme reaksi esterifikasi asam asetat dan amil alkohol.
O OH
H3C C H+
H3C C
OH OH
OH C5H11 OH C5H11
-H+
H3C C + O H3C C O
OH H OH H
OH C5H11 O H CH
5 11
H3C C O H+ H3C C O
OH O
H H
H3C C + H+ + H2O
OC5H11
4.3 Pembahasan
menjadi buih putih. Percobaaan pada natrium formiat ini tidak dilanjutkan sebab
cairan hijau kehitaman, pemanasan ini bertujuan agar garam natrium asetat terurai
yang merupakan produk dari reaksi asam asetat dengan CaCl2. Pada reaksi
(HCOONa) dan air (H2O), reaksi ini merupakan reaksi netralisasi dimana asam +
basa menghasilkan garam dan air. Zat uji kemudian dipanaskan agar airnya
menguap sehingga hanya tersisa garam natrium formiat saja.Pada pemanasan zat
uji terjadi perubahan bentuk dari larutan menjadi serbuk putih yang merupakan
(CH3COONa) dan air (H2O). Pemanasan zat uji menguapkan air sehingga hanya
tersisa garam natrium asetat (berbentuk serbuk putik) saja.Pada pemanasan garam
dan formil klorida (CH3COCl) yang merupakan turunan dari asam asetat. Data
karena zat uji yang dipakai jenisnya sama. Namun didapatkan bahwa data hasil
Hal ini dimungkinkan terjadi karena pada bagian A garam natrium asetatnya
diambil langsung dari lemari asam sedangkan pada bagian B garam natrium
asetatnya didapatkan dari reaksi asam asetat dengan NaOH dimana kemungkinan
pada reaksi ini jumlah asam asetat dan NaOH tidak sama sehingga salah satu
asam asetat direaksikan dengan etanol dengan bantuan katalis H2SO4 pekat,
menghasilkan etil etanoat yang beraroma seperti cuka.Hal ini tidak sesuai dengan
teori dimana seharusnya etil etanoat beraroma pisang. Hal ini kemungkinan terjadi
disebabkan karena praktikan salah menebak bau ataupun karena reaktan yang
digunakan tidak sama, dalam hal ini asam asetat yang digunakan terlalu banyak
sehingga ia tidak habis bereaksi dan pada akhir reaksi jumlah asam asetat
kemungkinan lebih banyak dibanding ester (etil etanoat) yang terbentuk. Pada
bantuan katalis H2SO4 pekat, menghasilkan pentil etanoat yang beraroma tinta
spidol.Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya etil etanoat beraroma
menebak bau ataupun karena reaktan yang digunakan sudah tidak layak lagi.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam. Garam yang
airnya. Asam karboksilat dapat menghasilkan asil halida dan Ca(OH) 2dengan
mereaksikannyadengan CaCl2.
5.2 Saran
wastafel yang tersumbat dan bocor, pipet tetes yang pecah dan karetnya rusak
serta bahan yang pada kemasannya tidak dilengkapi konsentrasi dan tanggal
pembuatannya dicek dan segera ditangani agar percobaan dapat berjalan dengan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, A., Siadi, K., dan Cahyono, E., 2015, Reaksi Esterifikasi Butanol
Dengan Asam Asetat Terkatalisis Zr4+-Zeolit Beta (Cocos nucifera),
Jurnal Ilmu Kimia Indonesian,4(3): 164.
Yang, S., Tian, J., dan Jiang, H., 2020, Corresponding State Principle Based
Correlation For The Surface Tension of Carboxylic Acids, Fluid Phase
Equilibria,506(10): 1.
v