Anda di halaman 1dari 3

DATA MAYOR DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI

MINOR KH
Data Mayor Pola nafas Setelah Manajemen jalan nafas
Ds : Dispnea (+) tidak efektif dilakukan Definisi : Mengidentifikasi dan
Do : tindakan mengelola kepatenan jalan nafas
 penggunaan otot keperawatan
bantu nafas selama 2x 24 Observasi
 fase ekspirasi jam pola nafas  Monitor pola nafas (frekuensi,
memanjang klien teratasi kedalaman, usaha nafas)
 pola nafas dengan KH :  Monitor bunyi nafas tambahan
abnormal (mis. Tujuan Umum (mis. Gurgling, mengi,
Takipnea,  Pola nafas wheezing, ronkhi kering)
Bradipnea, kembali  Monitor sputum (jumlah,
Hiperventilasi, efektif warna, aroma
Kussmaul, Tujuan Khusus
Cheyne-stokes)  Tidak ada Terapeutik
Data Minor keluhan  Pertahankan kepatenan jalan
Ds : Ortopnea (+) sesak napas nafas dengan head-tiit dan
Do :  Kecepatan chin lift (jaw-trust jika curiga
 pernapasan respirasi trauma servikal)
pursed-lip normal  Posisikan semo fowler atau
 pernafasan fowler
cuping hidung  Berikan minum hangat
 diameter  Lakukan fisioterapi dada, jika
thoraks anterior- perlu
posterior  Lakukan penghisapan lendir
meningkat kurang dari 15 detik
 ventilasi  Lakukan hiperoksigenasi
semenit sebelum penghisapan
menurun endotrakeal
 kapasitas vital  Keluarkan sumbatan benda
menurun padat dengan forsep McGill
 tekanan  Berikan oksigen, jika perlu
ekspirasi
menurun Edukasi
 tekanan  Anjurkan asupan cairan 2000
inspirasi ml/hari, jika tidak
menurun kontraindikasi
 ekskursi dada  Ajarkan teknik batuk efektif
berubah
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.

IMPLEMENTASI RASIONAL
1. Memonitor pola nafas (frekuensi, 1. Kecepatan biasanya meningkatkan
kedalaman, usaha nafas) dyspnea dan terjadi peningkatan kerja
2. Memonitor bunyi nafas tambahan nafas, kedalaman pernafasan
(mis. Gurgling, mengi, wheezing, ber1ariasi tergantung derajat gagal
ronkhi kering) nafas.
3. Memonitor sputum (jumlah, warna, 2. Ronchi dan mengi menyertai
aroma) obstruksi jalan
4. Mempertahankan kepatenan jalan nafas/kegagalan pernafasan.
nafas dengan head-tiit dan chin lift 3. Untuk memanatu kepatenan jalan
(jaw-trust jika curiga trauma servikal) nafas
5. Melakukan Posisikan semo fowler 4. Membebaskan jalan napas untuk
atau fowler menjamin jalan masuknya udara ke
6. Memberikan minum hangat paru secara normal sehingga
7. Melakukan fisioterapi dada menjamin kecukupan oksigenase
8. Melakukan penghisapan lendir kurang tubuh
dari 15 detik 5. Membantu ekspansi paru.
9. Melakukan hiperoksigenasi sebelum 6. membantu meringankan beberapa
penghisapan endotrakeal gejala infeksi pernapasan.
10. Mengeluarkan sumbatan benda padat 7. Meningkatkan efesiensi pola
dengan forsep McGill pernapasan dan membersihkan
11. Memberikan oksigen jalan napas.
12. Menganjurkan asupan cairan 2000 8. Mengurangi lendir yang berlebih
ml/hari 9. Untuk menghindari hipoksemi akibat
13. Mengajarkan teknik batuk efektif penghisapan lender
14. Mengkolaborasi pemberian 10. Memasang intubasi atau alat bantu
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik saluran nafas atau mengambil benda
asing dari saluran napas bagian atas
pasien.
11. Memenuhi kekurangan oksigen dan
mencegah hipoksia
12. Mempertahankan Keseimbangan
Elektrolit Dan Volume Cairan
13. Untuk meningkatkan ekspansi paru,
mobilisasi sekresi dan mencegah efek
samping dari retensi skresi
14. Untuk meredakan pasien yang
mengalami penyempitan dan
penumpukan lendir atau dahak di
saluran pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai