Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan
ibu serta janin atau bayi yang dilahirkan terancam. Dari definisi tersebut
dapat dijelaskan bahwa setiap kehamilan dengan adanya faktor risiko tertentu
keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. Jika ibu sehat dan
8
kandungan akan berjalan baik. Selama kehamilan, plasenta akan befungsi
transportasi dan pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya.
Jika salah satu atau beberapa fungsi di atas terganggu, maka pertumbuhan
wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka risikonya untuk
mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan datang adalah lebih
besar. Untuk menentukan apakah suatu kehamilan risiko tinggi atau tidak,
1. Usia ibu
yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan
rendah. Pada usia ini belum cukup dicapai kematangan fisik, mental dan
9
fungsi dari calon ibu. Sehingga terdapat juga risiko fisik yaitu berupa
tekanan darah tinggi, diabetes atau fibroid di dalam rahim serta lebih
Jarak antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun) dapat
adalah paling sedikit dua tahun, untuk memungkinkan tubuh wanita dapat
bagi upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Tingkat pendidikan
10
dan status ekonomi hampir selalu sejalan dengan pengetahuan ibu tentang
sering tidak sadar akan keadaan dan juga tanda-tanda bahaya yang timbul
selama kehamilannya. Pada kelompok ini sering ditemui ibu hamil yang
kekurangan zat gizi. Hal ini juga berpengaruh terhadap persiapan hidup
4. Status perkawinan
5. Primigravida
panggul dan kepala janin. Penilaian perlu dikerjakan oleh dokter pada
11
Paritas 2 – 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
kali) dan paritas > 4 memiliki angka kematian maternal lebih tinggi.
Paritas ≤ 1 dan usia muda berisiko karena ibu belum siap secara medis
6. Grandemultipara.
paritas di atas 4 dan usia tua, secara fisik ibu mengalami kemunduran
proporsi kematian maternal tertinggi terdapat pada ibu yang berusia > 34
12
7. Riwayat obstetri
a. Jejas atau bekas luka dalam pada alat-alat kandungan, ataupun jalan
seperti siphilis serta infeksi lainnya baik oleh virus, bakteri maupun
parasit.
(manual plasenta).
13
a. Tinggi badan kurang dari 145(150) cm.
jenis obat, jumlah serta lamanya pemakaian , oleh karena dewasa ini
Faktor lain yang tidak kalah penting yang mempengaruhi kehamilan adalah
tinggal yang pengap, kurang udara segar, lingkungan yang kotor merupakan
faktor penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil dan janin
Saat ini semua kelainan yang menjadi risiko kehamilan di usia rentan Sudah
dapat dideteksi. Sebagian besar dapat dicegah dan yang lain bisa dirawat
14
sehingga mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitasnya. Tekanan darah,
caesaria. Jadi sebagian kelainan bisa dikoreksi. Sebagian lagi bisa dipantau
dengan ketat dan yang lain bisa diatasi dengan melakukan tindakan untuk
hanya pada segi medis atau kesehatan saja. Faktor sosial ekonomi rendah juga
kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak berpartisipasi dalam
keluarga berencana. Disamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga
yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapat asuhan prenatal
yang baik, cakupan yang luas dan jumlah pemeriksaan yang cukup. Di negara
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan
1. Asuhan prenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil
15
3. Peningaktan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan
berencana
6. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
Kelainan yang tidak dapat dicegah adalah sindrom down. Satu-satunya cara
untuk meminimalkan risiko ini adalah ibu harus hamil di usia reproduksi
sehat. Namun kelainan tersebut dapat dideteksi dengan screening darah dan
USG pada kehamilan dini. Tapi deteksi terakurat hanyalah melalui tindakan
kromosomnya. jika janin terbukti menderita down syndrome maka dokter bisa
melakukan konseling pada suami-istri. Apa yang akan terjadi, apa yang bisa
dilakukan oleh dokter, apakah kehamilan akan diteruskan atau tidak. Bila
2.4 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – Keluarga Berencana (KB)
Program KIA dan KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six)
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Upaya kesehatan Ibu dan anak
kesehatan bayi, upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah, upaya kesehatan
16
Posyandu
Pada program KIA para kader berperan serta dalam pendataan ibu hamil di
Puskesmas dalam hal ini adalah petugas Posyandu. Hasil pencatatan sasaran
ibu hamil para kader menjadi sumber data bagi petugas KIA untuk melakukan
pelayanan kesehatan bagi ibu hamil yang sesuai dengan target jumlah ibu
hamil. Sehingga petugas KIA dapat melakukan tindak lanjut apabila target
yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah sasaran dari ibu hamil di wilayah
kerjanya.
Antenatal Care
Antenatal care (ANC) adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
17
bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat
penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu
c. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada
menahun. Ibu risiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari
18
c. Ukur (Tinggi) fundus uteri
Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat. Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya,
19
a. Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu)
c. Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke-36).
Pelayanan dasar
persyaratan pokok :
20
2. Kunjungan ibu hamil : kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk
3. Kunjungan baru ibu hamil (K1) : Kunjungan ibu hamil pertama sekali
4. Kunjungan ulang : Kontak ibu hamil yang kedua dan seterusnya untuk
5. K4 : Kontak ibu hamil ke-empat atau lebih untuk ANC sesuai standar (1 x
kunjungan 1 x sejak 6 hari- 7 hari setelah lahir, kunjungan ke-2 hari ke-8
7. Cakupan akses : Persentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu
masa kehamilan.
9. Sasaran ibu hamil : Jumlah semua ibu hamil di suatu wilayah dalam satu
tahun
21
10. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan : Presentase ibu
bersalin di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang ditolong tenaga
kesehatan.
11. Cakupan penjaringan ibu hamil berisiko yang ditemukan kader/dukun bayi
12. Cakupan bumil berisiko oleh tenaga kesehatan : Presentase ibu hamil
13. Ibu hamil berisiko : Ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan risiko
Neonatal (bayi umur kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan
28).
22