Anda di halaman 1dari 9

Modul III

ANALOG-TO-DIGITAL CONVERTER
Gusti Putu Haristyadi (13117020)
Asisten : Khansa Salsabila Suhaimi (13116046)
Tanggal Percobaan : 09/03/2020
EL3203 Praktikum Sistem Mikroprosesor
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan


Abstrak—Pada Praktikum Sistem Mikroprosesor modul 3, mikrokontroler.
praktikan akan melakukan percobaan Analog-to-Digital
Converter pada CodeVision AVR. ADC pada CodeVison AVR ini Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor yang
akan diimplementasikan dengan pengukuran suhu dengan didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock serta
bantuan transistor sensor suhu LM35DZ dan pengukuran
peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan
tegangan dengan bantuan LDR (Light Dependent Resistor).
Kedua percobaan diatas akan ditampilkan outputnya pada terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya
jendela HyperTerminal. dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita
tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh
Kata Kunci—Code Vision AVR, ATMega 8535, Khazamma pabrik yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).
Programmer, Analog-to-Digital Converter, Hyperterminal Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR
berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer),
I. PENDAHULUAN sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex
Mikrokontroler adalah sebuah sistem Mikroprosessor yang Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR dapat
didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny,
fasilitas lainnya. Fasilitas yang ada pada Mikrokontroler sudah keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga
saling terhubung serta terintegrasi satu sama lain dan dikemas AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing
kedalam satu chip yang sudah siap pakai. kelas adalah memori, kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi
Jenis Mikrokontroler yang akan digunakan oleh praktikan tambahan yang dimiliki. Berikut adalah penjelasan singkat
pada percobaan ini adalah ATMega 8535, dengan software mengenai ATMega 8535.
Code Vision AVR, Khazamma Programmer, dan A. Pengertian ATMega 8535
Hyperterminal. ADC digunakan untuk mengubah input yang ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya
awalnya Analog menjadi kode-kode Digital.
rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu
Adapun tujuan praktikum modul 2 yaitu :
siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati
1. Praktikan mampu membuat program yang
menggunakan ADC pada AVR ATMEGA 8538 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja
untuk mengkonversi input tegangan analog menjadi dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya
nilai digital rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur
2. Praktikan mampu membuat program untuk mengubah atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali
hasil konversi dalam satuan biner menjadi satuan yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut
BCD dan dikirimkan ke PC melalui komunikasi serial antara lain:
USART
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri
II. LANDASAN TEORETIS atas Port A, B, C dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter)
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang
seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan
chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. perbandingan
Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang 4. CPU yang terdiri atas 32 register
mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, 5. Watchdog Timer dengan osilator internal
berbeda dangan PC (Personal Computer) yang memiliki 6. SRAM sebesar 512 byte
beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM 7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read
while write
8. Unit Interupsi Internal dan External atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC
9. Port antarmuka SPI untuk men-download program (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani
ke flash pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat
operasi Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input
11. Antarmuka komparator analog analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan
sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan
12. Port USART untuk komunikasi serial
rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan
sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog
dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/
B. Kemampuan ATMega 8535 berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan menggunakan sistim digital (komputer).
kecepatan maksimal 16 MHz.
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter
2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable
Read Only Memory) sebesar 512 byte.  Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan “seberapa
3. Memiliki ADC (pengubah analog-ke-digital) internal sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital
dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran. pada selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS)
4. Memiliki PWM (Pulse Width Modulation) internal
sebanyak 4 saluran.
5. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan
maksimal 2.5 Mbps.
6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat
penggunaan daya listrik.
C. Pin-pin pada ATMega
Gambar 1. Ilustrasi Kecepatan Sampling
1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.  Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi
3. PortA (PA0 – PA7) sebagai port Input/Output dan ADC”. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8
memiliki kemampuan lain yaitu sebagai input untuk bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
ADC. dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit
output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit
memiliki kemampuan yang lain. akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh
lebih baik daripada ADC 8 bit.
5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk
ATMega8535.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke
6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan
memiliki kemampuan yang lain. sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila
tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
7. RESET untuk melakukan reset program dalam mikro terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8
kontroler. bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001
clock. (bentuk biner).
9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya III. METODOLOGI
untuk ADC.
A. Alat dan Bahan
10. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.
1. Starter-kit AVR DT-Combo
2. USBasp
3. PC/Laptop
D. Analog-to-Digital Converter
4. Software Code Vision AVR
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat 5. Software Khazamma Programmer
elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog 6. Software Hyperterminal
(sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC
(Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul
B. Langkah Kerja IV. HASIL DAN ANALISIS
a. Pengukuran Suhu dengan LM35DZ A. Pengukuran Suhu dengan LM35DZ
•Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan  Tugas III.A.1
1

•Buatlah rangkaian untuk mengukur suhu


2 menggunakan LM35DZ seperti pada modul

•Jalankan contoh program yang ada pada modul


3

•Amati hasilnya buatlah flowchartnya


4

•Jika program berhasil dijalankan untuk pembacaan


5 suhu maka akan ditampilkan pada HyperTerminal

Gambar 1. Hasil percobaan pengukuran suhu dengan suhu ruangan


b. Mengukur Tegangan Output LDR
 Tugas III.B.1

•Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


1
•Buatlah rangkaian untuk mengukur tegangan OUTPUT
menggunakan LDR seperti gambar pada modul
2

•Jalankan contoh program yang ada pada modul


3

•Amati hasilnya buatlah flowchartnya


4
•Jika program berhasil dijalankan untuk pembacaan tegangan
pada LDR maka akan ditampilkan pada HyperTerminal
5 Gambar 2. Hasil percobaan pengukuran suhu dengan penambahan suhu
tubuh

 Tugas III.B.2 START

•Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk


percobaan modifikasi
1
Input V
•Buatlah rangkaian untuk mengukur tegangan OUTPUT ADC
menggunakan LDR dan mengukur suhu dengan
2 LM35DZ seperti gambar pada modul

•Modifikasi dan gabungkan contoh program kedua Konversi ADC


percobaan sebelumnya Kirim Data ke
3 PC
•Jika program modifikasi berhasil dijalankan maka pada
HyperTerminal akan ditampilkan gabungan dari hasil
4 dua percobaan sebelumnya

Apakah Hasil
Pengukuran
benar ?
Tampilan suhu
pada
HyperTerminal

Gambar 3. Flowchart Percobaan Tugas III.A.1

Pada percobaan pertama, prakatikan menjalankan contoh


program yang akan dilampirkan pada lampiran. Pada percobaan
pengukuran suhu, kami menggunakan transistor LM35DZ pada
rangkaian yang dimana digunakan sebagai sensor suhu. Berikut Gambar 6. Hasil percobaan dengan tambahan flashlight pada LDR
adalah gambar rangkaiannya
 Tugas III.B.2

Gambar 4. Rangkaian percobaan pengukuran suhu

Dari source code yang digunakan dapat dilihat ada fungsi


untuk mengubah input biner yang digunakan menjadi bentuk
input BCD. Pendeklarasian input hasil pada awal program
nantinya dapat dipanggil lagi kedalam fungsi untuk
menentukan hasil outputnya. Percobaan ini menggunakan
tegangan input ADC yang akan dibaca oleh program yang
dibuat. Untuk fungsi menampilkan pada jendela Gambar 7. Hasil percobaan modifikasi gabungan
HyperTerminal menggunakan fungsi flash unsigned char string
[ ] yang artinya kita akan menampilkan beberapa kata dengan Pada Tugas.III.B.1, kita akan melakukan percobaan
fungsi char string dan diikuti dengan array atau perulangan pengukuran tegangan pada LDR. Input tegangan yang
yang tidak dibatasi akhirnya. Pengiriman data dari digunakan adalah 5 V. Hasil percobaan pada Tugas.III.B.1
mikrokontroler ke komputer menggunakan komunikasi hampir mendekati tegangan input yaitu sekitar 4,90 V. Source
USART. Code yang digunakan akan dilampirkan pada lampiran. Apabila
kita memahami source codenya, maka dapat disimpulkan
B. Mengukur Tegangan Output LDR bahwa pola source codenya sama seperti percobaan
 Tugas III.B.1 sebelumnya. Perbedaannya hanya ada pada input tegangan
ADC yang digunakan serta fungsi utama untuk mengukur
tegangan pada LDR. Konsep tegangan pada LDR yaitu jika
itensitas cahaya tinggi maka nilai hambatan pada resistor nya
akan menurun. Hal ini menjelaskan mengapa tegangan pada
LDR akan menurun seiring bertambahnya itensitas cahaya.

START

Input V
ADC

Gambar 5. Hasil percobaan mengukur tegangan OUTPUT LDR


 Untuk menggabungkan output pengukuran suhu dan
Konversi ADC
pengukuran tegangan harus dibedakan scriptnya, baik untuk
Kirim Data ke
input tegangan yang digunakan, fungsi menampilkannya,
PC
dan fungsi utama untuk sensornya.

REFERENSI
Tampilan [1] Modul 2 Praktikum Sistem Mikroprosesor, Institut Teknologi Sumatera,
2020
tegangan [2] https://pemudaminangkabau.wordpress.com/2013/02/28/pengertian-
Output LDR mikrokontroler-atmega8535 akses : 11/03/2020
pada [3] http://kl301.ilearning.me/2015/05/02/pelajari-tentang-setting-port-
HyperTerminal register-pada-atmega-8535 akses : 11/03/2020
[4] http://nurcahyokun.blogspot.com/2015/03/cara-kerja-komunikasi-usart-
dan-uart.html akses : 11/03/2020
Gambar 8. Flowchart Percobaan Tugas III.B.1 [5] https://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-
cara-mengukur-ldr/ akses : 12/03/2020
[6] https://blog.ruangguru.com/hambatan-listrik akses : 12/03/2020
Percobaan selanjutnya adalah percobaan modifikasi program [7] http://blog.unnes.ac.id/antosupri/adc-analog-to-digital-converter/ akses
yang sudah dibuat agar memenuhi syarat untuk :12/03/2020
menggabungkan output Tugas III.A.1 dan Tugas III.B.1 untuk
ditampilkan pada HyperTerminal. Source Code yang
digunakan akan dilampirkan pada lampiran.
Penambahan hanya dilakukan pada beberapa bagian. Fungsi
untuk menampilkan string ADC1 dan ADC0, fungsi untuk
menambahkan input tegangan pada ADC 1 dan ADC 0, serta
fungsi untuk membaca input tegangan ADC1 dan ADC0. Pada
fungsi utama untuk ADC1 dan ADC0 berbeda pada bagian
menampilkan string yang digunakan dan sudah dideklarasikan
sebelumnya. Tegangan input untuk ADC1 dan ADC0
dibedakan agar fungsi pada keduanya mempunyai input yang
berbeda. Jika tidak dibedakan maka hanya akan muncul fungsi
untuk mengukur tegangan pada LDR dan tidak akan
menampilkan fungsi pengukuran suhu.

V. SIMPULAN
 Praktikan dapat mengetahui spesifikasi dari ATMega 8535
dari datasheet yang ada
 Output pada jendela Hyperterminal dapat diatur dengan
script yang digunakan pada Code Vision AVR
 Pada percobaan ini, untuk mengirimkan data dari
Mikrokontroler ke PC menggunakan Komunikasi serial
USART
 Pengiriman data beberapa kata ke PC dapat menggunakan
fungsi char string dengan array yang tidak ditentukan
jumlahnya agar perulangan dapat terus dilakukan
 Ciri dari serial komunikasi USART adalah memiliki
Baudrate yang sama, baik pada Code Vision AVR dan pada
Hyperterminal
 LM35DZ merupakan sejenis transistor yang digunakan
sebagai sensor suhu, apabila panas yang diberikan pada
LM35DZ besar, maka sensor suhu akan merespon dengan
memberikan penambahan suhu yang diukur
 LDR (Light Dependent Resistor) adalah sejenis resistor
yang nilai hambatannya bergantung pada itensitas cahaya
yang diterimanya dan antara nilai hambatan dan intensitas
cahaya hubungannya saling bertolak belakang atau berbalik.
Lampiran
1. Source code untuk percobaan pengukuran suhu dengan LM35DZ
 Percobaan Tugas III.A.1
2. Source Code untuk percobaan pengukuran tegangan output pada LDR
 Percobaan Tugas III.B.1
3. Source Code untuk percobaan modifikasi
 Percobaan Tugas III.B.2

Anda mungkin juga menyukai