Anda di halaman 1dari 7

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

RINGKASAN MATERI KULIAH


“ RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO”

OLEH:

KELOMPOK 6

MAKSI 24 A

1. NENGAH JNANA PUTRA (1981611008)


2. NI MADE PRAPTI ANGGRENI K. (1981611012)
3. GEDE MANDIRTATAMA (1981611013)
4. ELIZABETH KARINA ADJI (1981611017)
5. LESTARI DEWI MALOKA (1981611027)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
8.1 PENDAHULUAN

Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut
dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan
risiko dalam suatu investasi, unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan
mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Teori Portofolio
Markowitz ini disebut juga sebagai Mean-Variance Model, yang menekankan pada usaha
memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian)
untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index Model
sebagai penyederhanaan dari Mean-Variance Model yang berusaha untuk menjawab
berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio dengan banyak kombinasi aktiva
berisiko. Pada perkembangan berikutnya, William F. Sharpe (1963) mengembangkan Single
Index Model yang merupakan penyederhanaan Index model dengan tujuan untuk
menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return indeks
pasar.

8.2 RETURN PORTOFOLIO


Return Portofolio realisasian portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-
return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Return
Ekspektasian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasian tiap-tiap
sekuritas tunggal di dalam portofolio.

8.3 RISIKO PORTOFOLIO


Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan secara formal oleh Harry M.
Markowitz di tahun 1950. Dia menunjukan bahwa secara umum risiko mungkin dapat
dikurangi dengan menggambungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.
Persyaratan utama untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan
sempurna untuk menunjukan hal ini, pembahasan di buku ini akan dimulai dengan portofolio
yang terdiri dari dua aktiva.

8.3.1 Portofolio Dengan Dua Aktiva

Misalnya suatu portofolio terdiri dari dari aktiva yaitu sekuritas A dan B. Porsi
sekuritas A di dalam porofolio adalah sebesar a dan B sebesar b atau (1-a). return
realisasian sekuritas A dan B berturut-turut adalah RA dan RB. Dengan demikian return
realisasian dari portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang return – return
sekuritas A dan B adalah sebesar :

Rp = a . RA + b . RB

Return portofolio ekspektasian adalah sebesar :

E (Rp) = E (a . RA ) + E(b. RB )

a. Deviasi Standar (Standard Deviation)


Salah satu pengukur risiko adalah standar deviasi (standard deviation) atau varian
(variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Risiko yang diukur
dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item
menyimpang dari rata-ratanya. Risiko portofolio jugs dspst diukur dengan
besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai return sekuritas-sekuritas
tunggal yang ada didalamnya.

b. Kovarian (Covariance)
Kovarian menujukkan hubungan antara pergerakan dari nilai-nilai return sekuritas
A dan B. Nilai kovarian yang positif menunjukkan nilai-nilai dari dua variable
bergerak ke arah yang sama yaitu jika satu meningkat, yang lainnya juga
meningkat atau jika menurun, yang lainnya juga menurun. Nilai kovarian yang
negatif menunjukkan nilai-nilai dari dua variable bergerak ke arah yang
berlawanan yaitu jika satu mengikat, yang lainnya menurun atau jika satu
menurun yang lainnya meningkat. Nilai kovarian yang nol menujukkan nilai-nilai
dari dua variable independen yaitu pergerakan satu variable tidak ada
hubungannya dengan pergerakan variabel yang lainnya. Kovarian dapat dihitung
menggunakan cara probabilitas maupun menggunakan data historis.
1. Kovarian denagn Cara Probabilitas
Kovarian yang dihitung dengan menggunakan probabilitas dapat dihitung
dengan rumus :

Cov(RA,RB) = σRA,RB

[(RAi-E(RA).(RBi-E(RB)]. pi

2. Kovarian Menggunakan Data Historis


Kovarian yang dihitung dengan menggunakan data historis dapay dilakukan
dengan rumus sebagai berikut.

Cov(RA,RB) = σRA,RB

3. Koefisien Korelasi
Konsep dari kovarian dapat dinyatakan dalam bentuk korelasi. Koefisien korelasi
menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua variabel relative
terhadap masing-masing deviasinya. Dengan demikian, nilai koefisien kolerasi
antara variable A dan B (rAB=pAB) dapat dihitung dengan membagi nilai kovarian
dengan deviasi variable-variabelnya.

8.3.2 Risiko Portofolio Banyak Aktiva

Uraian sebelumnya menggunakan portofolio yang berisi dua buah aktiva, yaitu
sekuritas A dan B. bagian ini akan membahas portofolio dengan banyak aktiva, yaitu
terdiri dari n buah sekuritas. Proporsi dari masing-masing aktiva ke-i yang
membentuk portofolio adalah sebesar wi. misalnya suatu portofolio berisi 3 buah
sekuritas dengan proporsi masing-masing sekuritas adalah sebesar w1, w2, dan w3,
berturut-turut untuk sekuritas ke 1,2 dan 3 adalah σ1, σ2, dan σ3. Besarnya kovarian-
kovarian untuk sekuritas (1 dan 2), (1 dan 3) dan (2 dan 3) adalah σ 1, σ2, dan
σ3. Menggunakan rumus (8-4), selanjutnya besarnya varian untuk portofolio dengan 3
sekuritas ini dapat di tuliskan:

σP2 = [w12 . σ12 + w22 . σ22 + w32 . σ32] + [2 w1. w2 .σ12 + 2 w1. W3 . σ13 + 2 w2. W3 .σ23]

= [proporsi varian] + [proporsi kovarian] .

8.4 RISIKO TOTAL

Bagian dari risko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk


portofolio yang well-diversified disebut dengaN risiko yang dapat di-diversifikasi
(diversifiable risk) atau risiko perusahaan (company risk) atau risiko spesifik (specific
risk) atau risiko unik (unique risk) atau risiko yang tidak sistematik (unsystematic
risk), karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk terjadi di
suatu perusahaan lain, maka risiko ini dapat diimbangi dengan hal yang baik terjadi di
perusahaan lain, maka risiko ini dapat di-diversifikasi di dalam portofolio. Contoh
dari diversifiable risk adalah pemogokan buruh, tuntutan oleh pabrik lain, peneliti
yang tidak berhasil dan lain sebagainya.

Sebaliknya, risiko yang tidak dapat di-diversifikasikan oleh portofolio


disebut dengan nondiversifiable riak atau risiko pasar (market risk) atau risiko umum
(general risk) atau risiko sistematik (systematic risk). Rsiko ini terjadi karena
kejadian-kejadian di luar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi dan lain
sebagainya.

Risiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversifiable dan


nondiversiable risks sebagai berikut ini.

Risiko Total = Risiko dapat di-diversifikasi + Risiko tak dapat di-diversifikasi

= Risiko perusahaan + Risiko pasar

= Risiko tidak sistematik + Risiko sistematik

= Risiko spesifik (unik) + Risiko umum

8.5 DIVERSIFIKASI

Diversifikasi adalah berinvestasi pada berbagai jenis saham, dengan harapan


jika terjadi penurunan pengembalian satu saham akan ditutup oleh kenaikan
pengembalian saham yang lain. Risiko yang dapat di diversifikasi adalah risiko yang
tidak sistematik atau risiko spesifik dan unik untuk perusahaan. Diversifikasi risiko ini
sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus
mengurangi return yang diterima. Investor dapat melakukan diversifikasi dengan
beberapa cara yaitu sebagai berikut:

8.5.1 Diversifikasi dengan Banyak Aktiva


Mengikuti hukum statistic bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin
dekat nilai rata-rata sampel dengan nilai ekspektasian dari populasi. Asumsi
yang digunakan disini adalah bahwa tingkat hasil untuk masing-masing
sekuritas secara statistik adalah independen. Ini berarti bahwa rate of return
untuk satu sekuritas tidak terpengaruh oleh rate of return sekuritas yang
lainnya.
8.5.2 Diversifikasi secara Random
Diversifikasi secara random merupakan pembentukan portofolio dengan
memilih sekuritas-sekuritas secara acak tanpa memperhatikan karakteristik
dari investasi yang relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri.
Investor hanya memilih sekuritas secara acak.
8.5.3 Diversifikasi secara Markowitz
Dengan menggunakan metode mean-variance dari Markowitz, sekuritas-
sekuritas yang mempunyai korelasi lebih kecil dari +1 akan menurunkan
risiko portofolio. Semakin banyak sekuritas yang dimasukkan ke dalam
portofolio, semakin kecil risiko portofolio.
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto.H,M. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh. BPFE:
Yogyakarta.

Jogiyanto.H,M. 2019. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesebelas. BPFE:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai