Anda di halaman 1dari 7

Workshop Dan Café Motor Custom Di Kabupaten Badung

PROPOSAL SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat penyusunan Seminar Tugas Akhir pada Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Disusun oleh:

Made Harry Priscila Dwipa

1519251017

Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik

Universitas Udayana
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan hal mengenai alasan pemilihan judul dalam latar
belakang yang dilengkapi juga dengan fakta-fakta pendukungnya, rumusan masalah,
tujuan, metode penelitian yang digunakan dan metode perancangan.

1.1 Latar Belakang


Pulau Bali merupakan salah satu tujuan destinasi pariwisata dalam negeri
maupun mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang datang ke
Bali pada periode bulan Januari - bulan Agustus 2018 sebanyak 2.393.709 orang
(Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2018). Kabupaten Badung merupakan salah satu
kabupaten besar yang terdapat di pulau Bali. Kabupaten Badung mengalami
kemajuan pembangunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Kehidupan masyarakat
di kabupaten Badung semakin lama semakin berkembang pesat dengan mengikuti
gaya hidup yang lebih maju dan berkembang.
Sepeda motor merupakan alat transportasi yang serba guna yang
perkembangannya sangat pesat. Hal tersebut disebabkan karena ekonomis dalam
penggunaan bahan bakar, tidak memerlukan parker yang luas, dan mampu melewati
jalan – jalan sempit. (Sutiman, M.T., 2005:1). Berdasarkan data dari Distinguished
Gentlemans Ride, pada tahun 2018 di Indonesia sendiri terdapat 2.812 orang yang
sudah terdaftar dalam komunitas ini (https://www.gentlemansride.com/). Kustom
Kulture adalah neologisme (kata bentukan baru) yang digunakan untuk
menggambarkan karya seni, kendaraan, gaya rambut, dan mode dari mereka yang
menyetir, memodifikasi dan membangun mobil dan sepeda motor di Amerika Serikat
di mulai tahun 1950-an sampai sekarang (Kustom Kulture,
http://magicinkmagz.com/kustom-kulture/).

Dewasa ini banyak masyarakat di Bali yang tertarik dengan hobi motor
custom ini. Tidak hanya anak muda saja, orang tua, laki – laki maupun perempuan
mulai menggemari hobi ini. Akan tetapi masih kurangnya fasilitas bagi para
penggemar motor custom ini untuk mewadahi kegiatan mereka seperti edukasi
tentang kustom culture, area berkumpul antar sesama komunitas motor custom.
Sebagian besar wadah komunitas motor custom hanya bengkel – bengkel saja.

Oleh karena itu, muncul ide untuk merancang sebuah konsep workshop dan
café motor kustom yang dilengkapi fasilitas toko penjualan merchandise motor
chustom, galeri motor kustom, playground bagi civitas yang membawa anak – anak
ke tempat workshop motor custom. Dengan di rencanakannya konsep workshop dan
café motor custom ini diharapkan mampu memenuhi dan mampu mewadahi setiap
kegiatan komunitas motor custom ini, dan mampu memberi daya tarik bagi
wisatawan untuk datang berkunjung. Workshop dan café motor custom ini juga dapat
dijadikan sebagai wadah dalam memberi edukasi kepada masyarakat tentang motor
custom, dan mampu menarik minat masyarakat terhadap motor custom.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka didapatkan beberapa rumusan
masalah antara lain :
1. Bagaimana spesifikasi rancangan dari Galeri Motor di Badung ?
2. Fasilitas apa saja yang diperlukan pada Galeri Motor Tua ?
3. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan Galeri Motor Tua di
Badung ?

1.3 Tujuan
1. Memahami spesifikasi rancangan dari Galeri Motor Tua di Badung yang akan
dibangun.
2. Mampu menentukan fasilitas-fasilitas yang akan disediakan pada Galeri Motor
Tua di Badung dengan alasan mendasar dalam pemilihan fasilitas tersebut.
3. Mampu menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan Galeri Motor di
Badung yang dapat mewadahi semua aktifitas secara maksimal.

1.3 Metode Penelitian


Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan
suatu permasalahan. Dalam memecahkan permasalahan ini digunakan beberapa
tahapan yaitu:
1.3.1 Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si bahwa: Data
Primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.
(Narimawati : 2008 :98).
a. Wawancara
Menurut Prabowo (1996) teknik wawancara adalah metode
pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada
seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap
secara tatap muka.
b. Teknik Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-
gejala dalam objek penelitian.
c. Teknik Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mencatat peristiwa-peristiwa,
seperti berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.

2. Data Sekunder
Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan
(Sugiono : 2008 : 402).
1.3.2 Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam mengolah data-data yang telah
dikumpulkan, antara lain :
1. Kompilasi Data
Data-data yang berhasil dihimpun dipilah, dikelompokkan, dan
digabungkan dan disusun, agar dapat ditemukan hubungan keterkaitan
yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan logika berpikir yang
benar.
2. Analisis Data
Penguraian data-data yang terkumpul menjadi suatu pertimbangan
terhadap solusi pemecahan data untuk digunakan sebagai acuan,
asumsi maupun proyeksi terhadap data-data yang dianalisa. Tahap
analisis dapat dilakukan dengan dua pendekatan,antara lain:
a. Kualitatif, data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau
dinilai dengan angka secara langsung. Penelitian kualitatif pada
dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, yang menghimpun
data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.
Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan.
Analisa data melalui proses deskripsi yang kemudian
ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan mudah
dimengerti, seperti dalam bentuk diagram maupun skema.
b. Kuantitatif, Metode kuantitatif pada dasarnya merupakan semua
data yang terukur dan dinyatakan dalam angka-angka, penilaian
subyektif terhadap suatu masalah, pengambilan keputusan yang
menggunakan model-model matematika dengan menggunakan
hitungan, tabel, statistik dengan kaidah2 tertentu. Teknik
pengumpulan data dengan questioner.
1.3.3 Teknik Penyimpulan Data
Setelah melalui tahap kompilasi kemudian analisa, data-data tersebut
kemudian diproses ke tahap penyimpulan, yakni merupakan konklusi terhadap
permasalahan yang ditemukan di lapangan. Pada tahap penyimpulan (sintesis),
merupakan upaya perumusan analisis yang disintesakan melalui kajian aturan
yang berlaku, prinsip-prinsip maupun teori yang mendukung dan data dari studi
pembanding. Hasil sintesis ini kemudian dapat dijadikan sebagai acuan dalam
mengerjakan rancangan dan usulan perencanaan yang sesuai dengan alur pikir
logis dan ilmiah.

1.4 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
metode penulisan, sistematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutiman, M.T.(2005). “Mesin Sepeda Motor”. Yogyakarta.
Nawawi & M. Martini Hardari. (1991). Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Jakarta:Balai Pustaka
Prabowo. (1996). Memahami Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Andi Offset
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
ALFABETA
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media
https://bali.bps.go.id/
https://www.gentlemansride.com/
http://magicinkmagz.com/kustom-kulture/

Anda mungkin juga menyukai