PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.2 Proses Berkembangnya Kerajaan Perlak di segala bidang
Bidang Politik
Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin
Shah II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-negeri
tetangga. Ia menikahkan dua orang puterinya dengan para pemimpin kerajaan
tetangga. Putri Ratna Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan
Muhammad Shah (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja
Kerajaan Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh. Kesultanan Perlak berakhir setelah
Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian menyatu
dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai
yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al Zahir yang juga
merupakan putera dari al-Malik al-Saleh.
Bidang Ekonomi
Kerajaan Perlak merupakan negeri yang terkenal sebagai penghasil kayu
Perlak, yaitu kayu yang berkualitas bagus untuk kapal. Posisi strategis dan hasil
alam yang melimpah membuat perlak berkembang sebagai pelabuhan niaga
yang maju pada abad VIII hingga XII. Sehingga, perlak sering disinggahi oleh
Jutaan kapal dari arab, persia, gujarat, malaka, cina, serta dari seluruh kepulauan
nusantara. karena singgahannya kapal-kapal asing itulah masyarakat islam
berkembang, melalui perkawinan campur antara saudagar muslim dengan
perempuan setempat.Perlak merupakan kerajaan yang sudah maju. Hal ini
terlihat dari adanya mata uang sendiri. Mata uang Perlak yang ditemukan
terbuat dari emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari tembaga atau
kuningan.
Bidang Sosial dan Budaya
Masuknya para pedagang tersebut juga sekaligus menyebarkan ajaran
Islam di kawasan ini. Kedatangan mereka berpengaruh terhadap kehidupan
sosio-budaya masyarakat Perlak pada saat itu. Sebab, ketika itu masyarakat
Perlak mulai diperkenalkan tentang bagaimana caranya berdagang. Pada awal
abad ke-8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju.
Model pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai
konsekuensi dari membaurnya antara masyarakat pribumi dengan masyarakat
pendatang. Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan misi Islamisasi
dengan cara menikahi wanita-wanita setempat. Sebenarnya tidak hanya itu saja,
pernikahan campuran juga dimaksudkan untuk mengembangkan sayap
perdagangan dari pihak pendatang di daerah ini.
3
2.3 Keadaan Puncak Kejayaan Kerajaan Perlak
Masa kejayaan Kerajaan Perlak terjadi pada masa pemerintahan Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat yakni pada
tahun 1225 sampai 1262 Masehi. Pada masa pemerintahan beliau, Kerajaan Perlak
mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat, yakni dalam bidang
pendidikan Islam dan bidang perluasan dakwah Islamiah.
2.4 Kemunduran Kerajaan Perlak
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat, yang
awalnya hanya menguasai Perlak Pedalaman kemudian ditetapkan sebagai
Sultan ke-8 pada Kesultanan Perlak. Ia melanjutkan perjuangan melawan
Sriwijaya hingga tahun 1006.
Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah
II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-negeri
tetangga. Ia menikahkan dua orang puterinya dengan para pemimpin kerajaan
tetangga. Putri Ratna Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan
Muhammad Shah (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja
Kerajaan Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh. Kesultanan Perlak berakhir setelah
Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian menyatu
dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai
yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al Zahir yang juga
merupakan putera dari al-Malik al-Saleh.
Alasan mengapa kerajaan perlak menggabungkan kekuasaan:
1. karena kedua kerajaan sama-sama berlokasi di negeri Aceh (daerah
pertama yang pertama dimasuki Islam)
2. Kerajaan perlak mengalami kemunduran karena adanyan perkembangan
kerajaan Malaka sehingga pusat pelayaran perdagangan beralih ke Malaka
3. Karena pada waktu itu raja yg memerintah sdh tdk mampu lg
mengembalikan kekuasaannya setelah Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul
Aziz Johan Berdaulat meninggal pada tahun 1292.
4
2.5 Peninggalan dari Kerajaan Perlak
Bukti-bukti peninggalan sejarah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendukung dan membukti mengenai keberadaan Kerajaan perlak ada tiga yakni ;
mata uang perlak, stempel kerajaan dan makam raja-raja Benoa.
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesultanan Perlak merupakan Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berdiri pada
tahun 225 H/ 840 M dan rajanya Syed Maulana Abdul Azis Syah, yang merupakan
keturunan Syi’ah. Banyak terjadi peperangan diantara Syi’ah dan Sunni yang pada
akhirnya terjadi perdamaian dengan dibagi wilayahnya menjadi dua, yaitu Perlak
Pesisir bagi golongan Syi’ah dan Perlak Pedalaman bagi golongan Sunni.
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Azis Johan Berdaulat adalah sultan terakhir
dari Kesultanan Perlak. Sultan Malik Abdul Azis adalah sultan terakhir dari
Kesultanan Perlak. Setelah dirinya wafat, Kesultanan Perlak digabungkan dengan
Kesultanan Samudra Pasai pada masa pemerintahan Sultan Malik Al- Zahir putra
Malik Al- Shaleh.
6
DAFTAR PUSTAKA