ABSTRAK
Struktur atas jalan rel Lintas Tanjung Karang – Bekri merupakan lintas utama jalan
rel sepanjang 64,95 kilometer yang melewati 4 stasiun dan melayani 48 kereta api
perharinya, sehingga otomatis akan menurunkan kualitas pelayanan komponen jalan rel
kereta api.
Evaluasi komponen rel terpasang pada jalan rel kereta api dilakukan dengan
menghitung daya angkut lintas jalan rel untuk satu tahun, kemudian membandingkan
komponen jalan rel terpasang berdasarkan standar perencanaan jalan rel sesuai dengan
klasifikasi kelas jalan rel.
Hasil dari penelitian ini menunjukan jalan rel termasuk dalam kelas I dengan daya angkut
lintas 54,940.644 ton/tahun, Untuk analisis beban lintas bantalan beton produksi BSD
sangat memenuhi syarat namun untuk Rel perhitungan berdasarkan Tegangan ijin yang
terjadi di dasar rel = 1.181,56 kg/cm2 > 1.176,80 kg/cm2 (tidak memenuhi syarat),maka
dianjurkan untuk mengembalikan fungsi dengan mengganti rel R.54 menjadi R.60
sepanjang 64,95 kilometer. Alasannya komponen ini dianggap kurang memenuhi standar
operasional pelayanan jalan rel berdasarkan daya angkut lintas jalan rel.
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 33
p-ISSN ; 2089-2098
jumlah masyarakat yang lebih Komponen Jalan Rel
menggunakan moda transportasi publik, 1. Struktur Atas Jalan Rel
maka angka kemacetan lalu lintas akibat a. Rel (Rail)
peningkatan angkutan pribadi dan tingkat b. Sambungan (Joint)
polusi akan semakin berkurang. - Sambungan Menumpu
(Support Joint)
TINJAUAN PUSTAKA - Sambungan menggantung
(Suspendedjoint)
Peraturan Menteri Perhubungan nomor c. Bantalan
60 Tahun 2012 menjelaskan bahwa jalan - Bantalan beton blok ganda
rel merupakan satu kesatuan konstruksi (bi-block)
yang terbuat dari baja, beton atau - Bantalan beton blok tunggal
konstruksi lain yang terletak di (monolithic)
permukaan, di bawah dan di atas tanah d. Penambat Rel
atau bergantung beserta perangkatnya e. Wessel
yang fungsinya mengarahkan jalannya - Lidah
kereta api dan sebagai pijakan - Jarum dan sayap
mengelindingnya roda kereta api dan - Rel lantak
meneruskan beban dari roda kereta api - Rel paksa
kepada bantalan. - Penggerak wessel
2. Struktur Bawah Jalan Rel
Kelas Jalan Rel a. komponen balas (ballast),
Kelas jalan rel yang ada di b. sub-balas (subballast),
indonesia dapat dibagi berdasarkan lebar c. drainase jalan rel,
jalan rel yang ada di Indonesia. Lebar d. tanah dasar (improve subgrade)
jalan rel tersebut dibagi atas lebar lebar e. tanah asli (natural ground).
jalan rel 1067 mm dan lebar jalan rel
1435 mm. Beban Lintas JalanRel
Secara garis besar struktur jalan rel
Struktur Jalan Rel yang baik, harus dapat menjamin
Secara umum jalan rel terbentuk keamanan, kenyamanan, umur teknis dan
dari dua batang rel baja yang diletakan geometri dan dapat dipelihara dengan
diatas balok-balok melintang. Balok- biaya yang optimal.
balok melintang inilah yang disebut
dengan bantalan. Gaya Transversal (Lateral)
Gaya ini terjadi akibat adanya gaya
sentrifugal (ketika rangkaian kereta api
berada di lengkung horizontal), gerakan
ular rangkaian (snake motion) dan tidak
ratanya geometrik jalan rel yang bekerja
pada titik yang sama dengan gaya
vertikal.
Gaya ini dapat menyebabkan
tercabutnya penambat akibat gaya angkat
(uplift force), pergeseran pelat andas dan
memungkinkan terjadinya derailment
Gambar 1. Struktur Jalan Rel (Sumber : (anjlog atau keluarnya roda kereta dari
Sri Atmaja P. Rosyidi, 2005) rel). Secara skematis gaya transversal
akibat beban lintas yang terjadi dapat
dilihatn pada gambar dibawah ini.
e-ISSN ; 2548-6209
34 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
T1=Tonase Lokomotifharian,
S=Koefisien yang besarnya bergantung
pada kualitas lintas, yaitu:
S=1,1 untuk lintas dengan kereta
penumpang dengan kecepatan maksimum
120 km/jam
S=1,0 untuk lintas tanpa kereta
Gambar 2. Skematis gaya transversal penumpang
pada rel Kb=Koefisien yang besarnya bergantung
pada beban gandar, yaitu : Kb = 1,5
Risiko Kerusakan pada JalanRel untuk beban gandar < 18 ton
1. Keausan pada kepalaRel Kb=1,3 untuk beban gandar > 18 ton
2. Gerakan ular (SnakeMotion) K1=Koefisien yang besarnya ditentukan
3. Patah pada sambungan sebesar 1,4
4. Patah pada bantalan Analisis tegangan pada komponen
5. Kerusakan akibat sabotase struktur jalan rel, rel dianggap sebagai
6. Kerusakan akibat longsor pada tubuh suatu balok tidak berhingga panjangnya,
jalan rel pemebebanan yang terjadi dianggap
terpusat dengan modulus elastisitas jalan
Evaluasi Komponen jalan rel rel (track stiffness = k).Persamaannya
berdasarkan passingtonnage adalah :
Dalam tahapan perhitungan beban Formulasi Talbot :
lintas yang melewati jalan rel, tahapan Vrencana
Pd Ps1 0.01 5
awal adalah dengan melakukan 1,609
perhitungan beban lintas berdasarkan Dumping Faktor :
susunan lokomotif dan gerbong kereta K
4
api (Stamformasi). Perhitungannya dapat 4EI
dilakukan denganpersamaan:
Momen Maks
Beban Lintas (Pd) = (T1) + (Tb) Pd
( Momen Maksimum)
Dimana ; 4
Pd = Beban Lintas Harian Kereta Api Konfigurasi Loc CC Roda 6
(ton) Ma = 0,82 M maks (Momen
Tb = Tonase barang dan gerbong harian Maksimum)
(ton) Tegangan Ijin Kelas Jalan
Tp = Tonase penumpang dan kereta Ma X y
harian(ton) Tegangan IjinI pada Bawah Rel
Ma
Sbase
Untuk menghitung daya angkut Wb
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 35
p-ISSN ; 2089-2098
Wb = momen tahanan bantalan sisi
bawah
y = letak garis netral
Sedangkan analisa pada bantalan
rel dilakukan untuk mengetahui
ketahanan bantalan beton yang menerima
beban yang melintasinya. Tegangan yang
terjadi pada bantalan beton adalah : Momen dibagian Bawah Rel (Mcd)
Analisis Nilai Modulus Elastisitas
sinh c(sin c sin ( L c)
berdasarkan nilai Fcu sin c(sinh c sinh ( L c))
Q 1
Mo .
E 6400 500 2 sin L sinh L coshc. cos ( L c)
cos c. cosh ( L c )
Analisis perhtungan nilai Dumping
Faktor r pada bagian di Bawah Momen dibagian Tengah Bantalan
Rel dan Tengah Bantalan : (Mo)
- Bagian bantalan dibawah rel 2 cosh2 a(cos 2c cosh L)
K Q
2
2 cos a(cosh 2c sinh L)
r 1 sinh 2a(sin 2c
4
4 EI X Mcd 1 .
4 sin L sinh L
r
180 kg / cm 2 sinh L) sin 2a
(sinh c cos L)
4
4 x143 .108,351kg / cmX 15.139,09cm 4
180
r 4
0,866120082 x10 10 cm 4
Analisis Tegangan tahap Pratekan
r 207 ,8232 x10 10 cm 4
Awal
r 2,078232 x10 8 cm 4
r 1,2 x10 2 cm 1
r 0,012 cm 1 Sisi atas bagian bantalan bawah rel
Pinitial Pinitial.e
- Bagian Tengah Bantalan dengan e 0,135
A1 W1( a )
K
r 4 Sisi bawah bagian Bantalan Bawah
4 EI X 2
Rel
180 kg / cm 2
r 4
4 x143 .108,351kg / cmX 10.190,02cm 4 Pinitial Pinitial.e
dengan e 0,135
180 A1 W1(b )
r 4
0,58331078 x10 10 cm 4
Sisi Atas bagian Tengah Bantalan
r 308,583359 x10 10 cm 4
Pinitial Pinitial.e
r 3,08583359 x10 8 cm 4 dengan e 1,055
A2 W1( a )
r 1,33 x10 cm 2 1
e-ISSN ; 2548-6209
36 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
Komponen jalan Rel yakni Rel dan
Sisi bawah bagian Bantalan Bantalan tersebut memenuhi syarat
Bawah Rel atau tidaknya sehingga diketahui
perlu atau tidaknya untuk
Pefektif Pefektif .e M
dengan e 0,135 melakukan penggantian komponen
A1 W1(b ) W1(b )
mengembalikan fungsi jalan Rel
Sisi Atas bagian Tengah berdasarkan Klasifikasi Jalan Rel
Bantalan KeretaApi.
Pefektif Pefektif .e M
dengan e 1,055
A2 W1( a ) W1( a )
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 37
p-ISSN ; 2089-2098
Sumber : Gapeka 2017 DIVRE IV
Tanjung Karang
e-ISSN ; 2548-6209
38 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
KMP2 = 1 x 40 Ton = 40 Ton/hr Lintas Tarahan – Tanjung Enim Baru
Total tonase per-hari = 274 Jenis Gerbong yang digunakan 60 GB
Ton/hr BBR kosong
Jenis Lokomotif yang digunakan : Jenis Lokomotif yang digunakan 3
Lokomotif Jenis CC 201 berat isi 82 ton Lokomotif CC 202
Maka total beban yang ditarik untuk 1 Beban lintas SF kosongan = GB BBR
jenis kereta api penumpang per-hari (60 x 50 Ton) + Lok CC 202
sebesar 274 ton/hr + 82 ton (berat loko) = (3 x 102 Ton) = 3.324 Ton x 1 kali
356 ton/hr (untuk satu jenis kereta api). melintas = 3.324 Ton/hr (Tonase Lok
Perhitungan daya angkut lintas + Gerbong 1 rangkaian KA BBR
kereta api KRD dilakukan dengan dengan jenis Lokomotif CC 202)
langkah berikut: Dengan demikian perhitungan untuk
Kereta KRD lintas Tnk-Kb. daya angkut lintas Kereta Api Barang
Terdiri dari 4 buah badan kereta Batubara (3006) kondisi Kosong per-
masing-masing 40 ton (4 Gerbong x hari adalah 3.324 ton/hr (1 rangkaian KA
40 Ton x 4 kali melintas) = 640 BBR kosongan), dan tiap hari nya
Ton/hr, terdapat 41 rangkaian Kereta Barang
Maka daya angkut lintas kereta api KRD Batubara (isi dan kosongan).
per- hari nya sebesar 640 Ton/hr. Daya angkut lintas Kereta Api Barang
Sedangkan untuk perhitungan daya Batubara isian yaitu dapat dihitung
angkut lintas kereta api barang Pulp dengan ditambahkan Tonase angkut
(Kertas) per-hari dilakukan dengan kapasitas harian (57.000/41 rangkaian =
langkah berikut: 1.390Ton/hr), maka daya angkut lintas
Kereta Api Barang Pulp (Kertas) Kereta Api Barang Batubara isian yaitu
Lintas Tarahan - Niru 3.324 + 1.390Ton = 4.714Ton/hr (1
Jenis Gerbong yang digunakan 8 GD rangkaian KA BBR dengan Lok CC
kosong dan 20 GT kosong 202).
Jenis Lokomotif yang digunakan 1 Untuk perhitungan beban harian
Lokomotif CC 203 lintas baik kereta api penumpang dan
Beban lintas SF kosongan = GD (12 x barang dengan nomor kereta yang
42 Ton) + GT (20 x 50 Ton) + Lok lainnya, dilakukan dalam bentuk Tabel
CC 203 (1 x 84 Ton) = 1588 Ton x 2 dibawah :
kali melintas = 1588 x 2 = 3176 Tabel 7. Beban Lintas Harian KA
Ton/hr (Tonase Lok + Gerbong) Penumpang Lintas Tnk - Bki (Gapeka
Dengan demikian perhitungan untuk 2017)
daya angkut lintas Kereta Api Barang
Pulp (Kertas) kondisi Kosong per-hari
adalah 3176 ton/hr. Sedangkan untuk
daya angkut lintas Kereta Api Barang
Pulp (Kertas) isian yaitu dapat dihitung
dengan ditambahkan Tonase angkut
kapasitas harian (5344 Ton/hr), maka
daya angkut lintas Kereta Api Barang
Pulp (Kertas) isian yaitu 3176 + (5344 x
2 = 10688 Ton) = 13.864 Ton/hr.
Sedangkan untuk perhitungan daya Sumber : Stamformasi Unit Operasi PT
angkut lintas kereta api barang Batubara KAI Divre IV Tanjung Karang
per-hari dapat dilakukan dengan langkah
berikut : Tabel 8. Beban Lintas Harian Kereta Api
Kereta Api Barang Batubara (3006) Barang Lintas Tnk - Bki (Gapeka 2017)
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 39
p-ISSN ; 2089-2098
Dimana:
TE = 1.139 + (1.3x92.824) + (1,40
x12.092)
TE = 138.739 Ton/Hr
Maka daya angkut lintas tahunan jalan rel
adalah:
T = 360 x S x TE
T = 360 x1.1 x 138.739
T = 54.940.644 Ton/tahun
Berdasarkan perhitungan Daya Angkut
lintas tahunan jalan rel diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kelas jalan rel untuk
lintas Tanjung Karang - Bekri termasuk
dalam kelas I (Klasifikasi Jalan rel
menurut PM 60 Tahun 2012) dengan
daya angkut lintas > 20.10 6
e-ISSN ; 2548-6209
40 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
yang terjadi pada struktur jalan rel yang dinamis roda) sehingga masih memenuhi
menjadi bagian utama mengetahui syarat dalam tegangan ijin kelas jalan
besaran reaksi ini maka akan dapat rel (OK!).
diketahui kesesuaian komponen rel yang Perhitungan Faktor
telah terpasang, dilakukan penggantian Reduksi/Pengurangan (Dumping
(angkatan sempurna) atau hanya Faktor) :
melakukan proses pemeliharaan biasa. 4
K
4 EI
Analisis Beban Lintas terhadap Rel 180 Kg / cm 2
4
R.54 4 x 2,1x10 6 x 2346cm 4
Koreksi dimensi rel berdasarkan 180
passing tonnage 4
19.706,4 x10 6 cm 4
Type rel yang digunakan pada jalan rel
180
Tanjung Karang - Bekri ini terdiri atas 4
197,064 x108 cm 4
satu jenis type rel yaitu R.54. Jalan rel
untuk lintas Tanjung Karang - Bekri 4 0,913408842 x10 8 cm 4
termasuk dalam kategori kelas I. 0,0098960cm 1
Distribusi beban jalan rel dan akibatnya Perhitungan Momen Maksimum (M
pada type rel, akan dilihat pada analisis maks) :
berikut: Pd 16.940,30kg
4 x 0,039584cm 1
Tabel 9. Data teknis kelas Jalan rel lintas 4 16.940,30kg
Tanjung Karang – Bekri lintas Tanjung 0,039584cm 1
Karang – Bekri 427.958,266kg / cm
Sumber : Unit Jalan Rel dan Jembatan
Divre IV Tanjung Karang DATA TEKNIS NILAI
Berdasarkan data teknis kelas jalan rel KELAS JALAN REL
diatas, maka kontrol tegangan pada Kecepatan maksimum 120 Km/Jam
komponen jalan rel dapat dihitung (V maks)
dengan analisis pembebanan sebagai Kecepatan rencana 1.25 x Vmaks = 125
berikut : Km/Jam
1. Type rel R.54 Tekanan gandar 18 Ton
Analisis Beban Dinamis Jenis rel R.54
menggunakan Persamaan Talbot Inersia rel (Ix) R.54 = 2346 cm4
(Formulasi Talbot) :
Jarak Tepi bawah kaki Yb = 76,20 mm
Vrencana rel ke garis netral (Iy)
Pd Ps1 0.01 5
1,609 Modulus elastic rel R.54 = 2.1 x 106
150
Pd 9000 1 0,01 5 kg/cm2
1,609
Pd 9000 1 0,0188,225606
Modulus kekakuan rel 180 kg/cm2
Pd 9000 1 0,88225606 Panjang per-batang rel R.54= 24 meter
Pd 9000 1,88225606 (meter)
Pd 16.940,30 Kg Maka Nilai Ma untuk Konfigurasi 6 roda
(CC) adalah sebagai berikut :
Dengan Nilai :
Ma = 0,82 M makx
Beban Gandar = 18 Ton
= 0,82 x 427.958,266
Kecepatan Rencana (V) = 1,25 x V maks
kg/cm
= 1,25 x 120 = 150 km/jam
= 350.925,778 kg/cm
Nilai yang diperoleh diatas adalah <
Analisis Tegangan terhadap
16.940 kg (nilai tegangan ijin beban
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 41
p-ISSN ; 2089-2098
Tegangan ijin Kelas Jalan : 64.950 meter.
Ma X y - Total kebutuhan Rel R 60
adalah = 64.950meter
I 2.706btg
350.925,778kg / cm X 7cm 24meter
Perhitungan untuk menetukan
2.364cm 4
Umur Rel
1.047,09312kg / cm 2 - Perhitungan nilai Konstanta
Dengan Nilai : Total Nilai K 55,07
K= = = 0,8479
Ma = 350.925,778 kg/cm Total Jarak 64,95
I = 2.346 cm⁴
Y = 7 cm - Perhitungan nilai T
Nilai yang diperoleh diatas adalah < W = berat rel
1.325 (nilai tegangan ijin kelas jalan) = 54kg/m x 2.016 = 108,9 lbs/yd
sehingga masih memenuhi syarat dalam
tegangan ijin kelas jalan rel ( OK ! ). D = 54,940644 ton x 0.9.9
Analisis Tegangan terhadap = 60,44075247 MGT
Tegangan ijin yang terjadi di dasar T=
rel :
K .W .D 0.565 0,8479 x108,9 x60,4400,565 936,29 juta ton
Ma
Sbase
Wb - Umur Rel
350.925,778kg / cm
Sbase 936.29 jutaton
297cm 3 T= 17,04thn 17thn
54.940.644ton / tahun
Sbase 1.181,56828kg / cm 2
Nilai yang diperoleh diatas adalah > Tabel 10. Kebutuhan penggantian rel
1.176,80 kg/cm² (nilai tegangan ijin dasar setiap resort lintas Tanjung Karang -
rel) sehingga tidak memenuhi syarat Bekri
dalam tegangan ijin dasar rel (Tidak OK
!).
Tipe rel R.54 merupakan rel yang
telah terpasang sebelumnya, namun
seiring dengan potwnsi meningkatnya
jumlah daya angkut lintas kedepan,
penggunaan rel R.54 kurang memenuhi
syarat sebagai bagian dari komponen
struktur jalan rel dalam kurun waktu Sumber : Unit Jalan Rel dan Jembatan
kedepan. Kebutuhan pergantian rel R.54 Divre IV Tanjung Karang
menjadi R.60 adalah 64,95 kilometer
apabila dilakukan penggantian rel guna Analisis Beban Lintas terhadap
memenuhi persyaratan operasional jalan Bantalan Beton
rel untuk lintas Tanjung Karang - Bekri. Data bantalan beton rel terpasang tipe N-
Kebutuhan penggantian rel 67 kuat tekan K-500 produksi wika beton
Kebutuhan rel untuk program dan BSD yang dapat dilihat pada tabel
penggantian rel R.54 menjadi rel dibawah ini :
R.60 sepanjang 64,95 kilometer
adalah sebagai berikut :
- Panjang 1 batang rel kereta api
R 60 adalah 24 meter
- Panjang lintasan yang akan
diganti menjadi R.60 adalah
e-ISSN ; 2548-6209
42 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
Tabel 11. Data teknis bantalan beton
terpasang (lanjutan) r 4
K
4 EI X
180kg / cm 2
r 4
4 x143.108,351kg / cmX 15.139,09cm 4
180
r 4
0,866120082 x10 10 cm 4
r 207,8232 x10 10 cm 4
r 2,078232 x10 8 cm 4
r 1,2 x10 2 cm 1
r 0,012cm 1
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 43
p-ISSN ; 2089-2098
Bantalan Bawah Rel
Analisis Tegangan tahap Pratekan Pefektif Pefektif .e M
dengan e 0,135
Awal A1 W1(b ) W1(b )
Sisi atas bagian bantalan bawah rel 18 x1.783,76kg 18 x1.783,76 x0,135 102 .123,2
Pinitial Pinitial.e
dengan e 0,135 456 cm 2 1.571,26cm3 1.571,26
A1 W1( a ) 70,41 2,76 64,99
18 x 2.270,24 kg 18 x 2.270,24 x0,135
8,18kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK! )
456 cm 2 10460 ,46cm 3
89,6147368 3,7773600 Sisi Atas bagian Tengah
85,8373768 Bantalan
Pefektif Pefektif .e M
85,84 kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK!) dengan e 1,055
A2 W1( a ) W1( a )
Sisi bawah bagian
18 x1.783,76 kg 18 x1.783,76 x1,055 50.613,54
Bantalan Bawah Rel 400,75cm 2 1,125,35cm3 1,125,35
80,12 30,10 44,98
Pinitial Pinitial.e
dengan e 0,135 65,24 kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK! )
A1 W1( b )
18 x 2.270,24 kg 18 x 2.270,24 x0,135 Sisi Bawah bagian Tengah
Bantalan
456 cm 2 11571,26cm 3
89,6147368 3,51099322 Pefektif Pefektif .e M
dengan e 1,055
93,1257 A2 W1(b ) W1(b )
93,13kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK!) 18 x1.783,76 kg 18 x1.783,76 x1,055 50.613,54
400,75cm 2 1.206,63cm3 1.206,63
Sisi Atas bagian Tengah Bantalan 80,12 28,07 41,95
Pinitial Pinitial .e
dengan e 1,055 94kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK! )
A2 W1( a )
Dari perhitungan analisa tegangan,
18 x 2.270,24 kg 18 x 2.270,24 x1,055
bantalan beton diatas dengan kuat tekan
400,75cm 2 1.125,35cm 3
beton K-500 kg/cm² dapat diambil
101,969607 38,3097326
kesimpulan bahawa bantalan beton yang
140,27934
ada saat ini masih memenuhi syarat
140,28kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK!) standar dalam pengoperasian
Sisi Bawah bagian Tengah perkeretaapian yang ada pada wilayah
Bantalan penelitian yakni Tanjung Karang – Bekri
Pinitial P
initial
.e
dengan e 1,055 Divre IV Tanjung.
A2 W1( b )
18 x 2.270,24kg 18 x 2.270,24 x1,055 KESIMPULAN DAN SARAN
400,75cm2 1.206,63cm3
101,969607 35,7291445
66,2404625 Kesimpulan
66,24kg / cm 200kg / cm .......(OK! )
2 Berdasarkan perhitungan dan
analisa tegangan pada Rel dan bantalan
Analisis Tegangan tahap Pratekan Beton jalan rel lintas Tanjung Karang-
Efektif Bekri berdasarkan passing tonnage maka
Sisi atas bagian bantalan bawah rel dapat
Pefektif Pefektif .e M disimpulkan :
dengan e 0,135
A1 W1( a ) W1( a ) 1) Jalan rel lintas Tanjung Karang-Bekri
18 x1.783,76 kg 18 x1.783,76 x0,135 102 .123,2
merupakan jalan rel kelas I
456 cm 2 1.460,46cm 3 1.460,46 (Klasifikasi jalan rel PM-60 Tahun
70,41 2,97 69,93 2012) dengan daya angkut lintas yang
137 ,37 kg / cm 2 200 kg / cm .......(OK!)
melewati jalan rel sebesar 20 x 106
Sisi bawah bagian Ton/tahun,
e-ISSN ; 2548-6209
44 TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018
p-ISSN ; 2089-2098
2) Analisis Rel berdasarkan beban dalam waktu dekat ini guna keamanan
dinamis = 16.940,30 kg dan kenyamanan operasional jalan rel
3) Analisis Rel berdasarkan Tegangan kereta api, dari analisis momen dan
terhadap Tegangan ijin Kelas Jalan = tegangan bantalan, tipe bantalan beton
1.047,09 kg/cm2 < 1.325 kg/cm2 produksi BSD beton memenuhi
(memenuhi syarat) standar layanan untuk operasional
4) Analisis Rel berdasarkan Tegangan jalan rel.
terhadap Tegangan ijin yang terjadi di
dasar rel = 1.181,56 kg/cm2 > Saran
1.176,80 kg/cm2 (tidak memenuhi Perlunya dilakukan penggantian rel
syarat) R.54 sesuai dengan Peraturan Desain
5) Perhitungan umur rel berdasarkan jalan rel peraturan Menteri Perhubungan
kondisi lintas (asumsi rel baru) = 17 nomor 60 tahun 2012 (PM 60 Tahun
tahun 2012) yang menggunakan R.54/R.60
6) Berdasarkan analisa nilai modulus sebagai tipe rel untuk jalan rel kelas I,
elastisitas bantalan berdasarkan nilai untuk lintas Tanjung Karang-Bekri.
Fcu = √ Penggantian ini bertujuan menjaga
keamanan dan kenyamanan pada
Analisis Tegangan tahap Pratekan operasional jalan rel kereta api.
Awal Bantalan :
- Sisi atas bagian bantalan bawah DAFTAR PUSTAKA
rel = 85,84 kg/cm2 < 200 kg/cm2
(OK) Anonim. 2012. Persyaratan Teknis Jalur
- Sisi bawah bagian Bantalan Kereta Api, Peraturan Menteri
Bawah Rel = 93,13 kg/cm2 < 200 Perhubungan Republik Indonesia
kg/cm2 (OK) Nomor 60 Tahun 2012. Jakarta.
- Sisi Atas bagian Tengah Bantalan Anonim, 2011, Penggunaan Sarana
= 140,28 kg/cm2 < 200 kg/cm2 (OK) Pada Lintas Dengan Lebar Jalan
- Sisi Bawah bagian Tengah Rel 1.067, (Peraturan Dinas No. 8
Bantalan = 66,24 kg/cm2 < 200 Edisi 2011). Bandung.
kg/cm2 (OK) Atmaja. Sri P. Rosyidi 2015. Rekayasa
7) Analisis Tegangan tahap Pratekan Jalan Kereta Api (Tinjauan
Efektif Bantalan : Struktur Jalan Rel). Lembaga
- Sisi atas bagian bantalan bawah Penelitian, Publikasi dan
rel = 137,37 kg/cm2 < 200 kg/cm2 Pengabdian Masyarakat Universitas
(OK) Muhammadiyah Yogyakarta.
- Sisi bawah bagian Bantalan PJKA. 1986. Perencanaan Konstruksi
Bawah Rel = 45,12 kg/cm2 < 200 Jalan Rel (Peraturan Dinas No. 10).
kg/cm2 (OK) Bandung.
- Sisi Atas bagian Tengah Bantalan PJKA. 1986. Penjelasan Perencanaan
= 65,24 kg/cm2 < 200 kg/cm2 (OK) Konstruksi Jalan Rel (Peraturan
- Sisi Bawah bagian Tengah Dinas No. 10). Bandung.
Bantalan = 94,00 kg/cm2 < 200 PJKA. 1986. Spesifikasi Rel dan
kg/cm2 (OK) Bantalan Berdasarkan Peraturan
8) Jalan rel untuk lintas Tanjung Karang- Dinas No. 10 PJKA 1986 Sub
Bekri rel yang digunakan sepenuhnya Direktorat Jalan Jembatan.
adala rel tipe R.54 sepanjang 64.95 Bandung.
Kilometer, berdasarkan daya angkut PT KAI. 2017. Buku Grafik Perjalanan
lintas maka rel R.54 perlu dilakukan Kereta Api. (GAPEKA) Divisi
pengantian menjadi rel tipe R.60 Regional IV Tanjung Karang.
e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 8 No. 1 November 2018 45
p-ISSN ; 2089-2098