Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari kata corruptus yang berarti perubahan tingkah laku dari baik
menjadi buruk (to change from good to bad in morals. manners. or actions): rot, spoil (rontok,
rusak); dan lain-lain. Secara hukum, korupsi adalah "sebuah perbuatan yang dilakukan
dengan maksud memberikan keuntungan yang tidak sesuai dengan tugas resmi dan hak orang
lain" (an act done with an intent to give some advantage inconsistent with official duty and
the right of orhers). Pasal 2 ayat (I) UU No. 21 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi menyebutkan bahwa orang yang dapat dipidana karena tindak pidana korupsi
adalah "Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
Sementara itu, teori Ramirez Torrez menyatakan bahwa korupsi adalah kejahatan
kalkulasi atau perhitungan (crime of calculation) bukan hanya sekedar keinginan
(passion). Seseorang akan melakukan korupsi jika hasil yang didapat dari korupsi lebih tinggi
dan lebih besar dari hukuman yang didapat serta kemungkinan tertangkapnya yang relatif
kecil.
B. Undang-Undang Korupsi
Terdappat banyak bentuk dan perpuatan ataupun perilaku menyimpang dalam lingkup
sebagai korupsi. Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi, setidaknya ada 8 kelompok delik korupsi, yaitu:
a. Kelompok delik yang dapat merugikan keuangan negra atau perekonomian negara;
b. Kelompok delik penyuapan (aktif maupun pasif);
c. Kelompok delik penggelapan dalam jabatan;
d. Kelompok delik pemerasan dalam jabatan;
e. Kelompok delik pemalsuan;
f. Kelompok delik berkaitan dengan pemborongan, leveransi, dan rekanan;
g. Kelompok delik gratifikasi;
h. Kelompok delik yang merintangu dan menghalang-halangi penanganan perkara
korupsi.
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang (UUTPPU) maka tindak pidana korupsi dapat
dikumulasikan dengan tindak pidana pencucian uang.
Selanjutnya bila berpijak pada United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC)
Tahun 2003 yang diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006
tentang pengesahan United Nations Convention Againts Corruption, 2003 (Konvensi PBB
Anti Korupsi, 2003), ruang lingkup korupsi ternyata lebih luas yaitu:
C. Bentuk-Bentuk Korupsi
D. Penyebab Korupsi
Menurut teori Jack Bologne (GONE) akar penyebab korupsi ada 4 (empat), yaitu:
E. Pemberantasan korupsi