Name : Kenti Sugiyati

Class : Skill 1
Sn : 1810302004
Subject : Creative Writing:Poetry And Short Story

ANALYSIS OF THE FREUD'S ID, EGO AND SUPEREGO IN "CLARA ATAWA

WANITA YANG DIPERKOSA"
A Story By Seno Gumira Ajidarma

Firstly, the writer analyzed the elements of the prose stated in the story.
1. Character, Characters, Characterization
Character Characters Characterization

Clara Protagonist Brave, responsible

Journalist Antagonist Filthy, irresponsible
Clara’s Family Static Irresponsible
The Grany Static Kind

2. Plot: Flash-back.
3. Point of View: First person point of view, by using the terms 'Aku' for the journalist
and 'Saya' for Clara.
4. Setting:
 Place: In the road and journalist's office.
 Time: At afternoon and Night.
 Situation: pathetic.
5. Theme: Racism, Violation
6. Mood: heartbreaking
7. Tone: The diction leads the reader feel emotionally, and the concept of point of view
are great.
8. Irony: Clara has faced terrible moment but when she want to claim justice, the
journalist kept seeing at her lecherous.
 Analysis of The Id, Ego And Superego
Journalist's Side
1. ID: Sudah bertahun-tahun aku dicekoki pikiran bahwa orang-orang merah adalah orang-
orang yang berbahaya. (He kept in his mind if 'red people' are dangerous).
EGO: Jadi, aku tidak perlu percaya kepada wanita ini, yang rambutnya sengaja dicat
merah. (He had decided not believe the red hair girl in front of him as he thought that 'red
people' are dangerous).
SUPEREGO: Barangkali isi kepalanya juga merah. Barangkali hatinya juga merah. Siapa
tahu? Aku tidak perlu percaya kepada kata- kata wanita ini, meski ceritanya sendiri dengan
jujur kuakui lumayan mengharukan. (He was still considering the girl's terrible experience)

2. ID: Mestinya aku terharu. Mestinya. Setidaknya aku bisa terharu kalau membaca roman
picisan yang dijual di pinggir jalan.(He wondered why he couldn’t feel sad)
SUPEREGO: Tapi, menjadi terharu tidak baik untuk seorang petugas seperti aku. Aku harus
mencatat dengan rinci, objektif, deskriptif, masih ditambah mencari tahu jangan-jangan ada
maksud lain di belakangnya.(He remains his duty)
EGO: Aku tidak boleh langsung percaya, aku harus curiga, sibuk menduga kemungkinan,
sibuk menjebak, memancing, dan membuatnya lelah supaya cepat mengaku apa maksudnya
yang sebenarnya.(He decided not to easily trust the girl and try to solve the case)

3. ID: Rasanya aku juga ingin memperkosanya.(There is desire to assaul the girl).
EGO: Sudah kubilang tadi, barangkali aku seorang anjing, barangkali aku seorang babi.
(He stated that he might be a depraved man).
SUPEREGO: — tapi aku mengenakan seragam.(He remains that he is a professional
journalist)

Clara's Side
EGO: Saya ngotot untuk tidak mem-PHK para buruh.(He decided no to discharge her
employees)
ID: Selain kasihan,(She naturally felt pity of the employees’fate)
SUPEREGO: ....itu juga hanya akan menimbulkan kerusuhan.(Considering the bigger
problem that might happen)
2. ID : Apakah saya harus menabraknya? (Clara wondered whether she has to hit the people
or not)
SUPEREGO: Pejalan kaki tidak dibenarkan berdiri di tengah jalan tol, tapi saya tidak
ingin menabraknya. (She decided not to hit them)
EGO: Saya menginjak rem, tidak langsung, karena mobil akan berguling-guling. Sedikit-
sedikit saya mengerem, dan toh roda yang menggesek aspal semen itu tetap mengeluarkan
bunyi Ciiiiiiitttt! Yang sering dianggap sebagai petanda betapa para pemilik mobil sangat
jumawa ( She decided to stop her car)

3.ID: Tangan saya secara refleks bergerak memegang rok span saya, tapi tangan saya tidak
bisa bergerak. Ternyata sudah ada dua orang yang masing-masing memegangi tangan
kanan dan tangan kiri saya. Terasa rok saya ditarik.(Clara automatically tries to defend)
SUPEREGO: Saya menyepak-nyepak. Lagi-lagi dua pasang tangan menangkap kedua kaki
saya.(She decided to try some effort)
EGO: ”Aaaahhh! Tolongngng!” Saya menjerit. Mulut saya dibungkam telapak kaki berdaki.
Wajah orang yang menginjak mulut saya itu nampak dingin sekali.(She tried to call for help
by screaming)