Judul Praktikum :
Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe
B. Hari, Tanggal :
Senin, 02 Maret 2020 pukul 07.00 – 12.00 WIB
C. Tujuan :
1. Memilih peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang
dikerjakan
2. Memilih bahan – bahan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang
dikerjakan
3. Mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dengan cara yang tepat
D. Dasar Teori
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan rempah-rempah Indonesia
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang
kesehatan. Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang
semu dan termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Jahe berasal
dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina (Paimin, 2008). Berikut
adalah sistematika tanaman rimpang jahe :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Musales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale (Rukmana,2000)
2. Kandungan Jahe
Jahe memiliki kandungan kimia yang berbeda dari senyawa kimia
lainnya. Senyawa kimia rimpang jahe menentukan aroma dan tingkat
kepedasan jahe. Menurut Rismunandar, terdapat faktor – faktor yang
dapat mempengaruhi komposisi kimia rimpang jahe diantaranya adalah
jenis jahe, tanah sewaktu jahe ditanam, umur rimpang saat dipanen, dan
pengolahan rimpang jahe (Putri, 2014).
Komponen – komponen yang terkandung dalam jahe diantaranya
adalah air sebanyak 80,9%, protein 2,3%, lemak 0,9%, mineral 1-2%,
serat 2-4%, dan karbohidrat 12,3% (Rahingtyas, 2008). Sedangkan kadar
air pada jahe basah sebesar 85-90% (Ma’mun, 2006).
Secara umum jahe mengandung pati, minyak atsiri, serat, sejumlah
kecil protein, vitamin, mineral, dan enzim proteolitik yang disebut
zingibain (Hernani & Christina, 2010).
Jahe mengandung tiga komponen yakni minyak menguap (volatile
oil), minyak tak menguap (non volatile oil) dan pati. Minyak menguap
disebut minyak atsiri. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning, sedikit
kental, dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada
jahe.
3. Minyak Atsiri
Minyak atsiri membuat tanaman Zingiber Officinale memiliki bau
yang khas ini diperoleh hanya berkisar pada 1-3% dari total massa jahe
kering (tergantung jenis jahe). Komponen utama dalam minyak jahe
adalah zingiberen dan zingiberol (sesqueterpen alkohol (C15H26O), yang
menyebabkan bau khas minyak jahe). Sedangkan senyawa penyusun dari
keduanya adalah n-desilaldehide (bersifat optis dan inaktif), n-nonil
aldehide d-camphene, d-α-phellandrene, metal heptenon, sineol, borneol
dan geraniol, lineol, asetat dan kaprilat, sitral, chaviol, limonene, dan
fenol zingiberen (senyawa yang paling utama dalam minyak). Selama
proses penyimpanan, senyawa pada tanaman jahe akan mengalami proses
resinifikasi (Guenter, 1952).
Indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakan parameter
yang dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi dan komposisi
larutan, untuk menentukan kemurnian dan kadaluarsa dari bahan (Yunus,
Fen, & Yee, 2009). Indeks bias minyak atsiri/jahe secara teori adalah
1,4853-1,4920. (SNI 06.1312.1998.minyak jahe) Minyak atsiri dapat
diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizome jahe kering.
Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1–3 % (Daryono,
2009).
5. Pelarut n-heksana
N-hekasana merupakan jenis pelarut organik. Fungsi dari heksana
adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak, sehingga
merubah warna dari kuning menjadi jernih. N-heksana memiliki titik didih
68,70C, sedangkan minyak jahe memiliki titik didih 140-1800C.
Perbedaan titik didih inilah yang dimanfaatkan untuk memisahkan minyak
jahe dan pelarut nheksana (Mahmudi, 1997). Indeks bias minyak n-hexana
1,3746 dan rendemen minyak atsiri jahe 1-3% (Ibrahim, 2014). Fungsi
Na2SO4 anhidrat adalah sebagai zat pengering untuk memisahkan minyak
jahe dari pelarutnya dan dari kandungan air yang masih tersisa. karena
Na2SO4 anhidrat bersifat mengikat air di dalam minyak atsiri.
6. Sokletasi
Sokletasi adalah proses ekstraksi yang menggunakan penyarian
berulang dan pemanasan. Penggunaan metode sokletasi adalah dengan
cara memanaskan pelarut hingga membentuk uap dan membasahi sampel.
Pelarut yang sudah membasahi sampel kemudian akan turun menuju labu
pemanasan dan kembali menjadi uap untuk membasahi sampel, sehingga
penggunaan pelarut dapat dihemat karena terjadi sirkulasi pelarut yang
selalu membasahi sampel. Proses ini baik untuk senyawa yang tidak
terpengaruh oleh panas (Johnson, 1983).
7. Prinsip sokletasi
Prinsip soklet yaitu penyaringan yang berulang sehingga mendapat
hasil yang baik dan pelarut yang digunakan relative sedikit. Ketika
penyaringan selesai, pelarut diuapkan kembali menghasilkan zat yang
tersari. Metode sokletasi menggunakan pelarut yang lebih mudah
menguap dan dapat melarutkan senyawa organik pada bahan yang akan
diekstraksi dan tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan (Oktora,
Aylianawati, & Sudaryanto, 2007).
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
a. Bahwa pada percobaan isolasi minyak jahe dari rimpang jahe
dilakukan dengan cara ekstraksi Soxhlet di peroleh rendemen minyak
jahe sebesar 3,24%. Indeks bias yang diperoleh dari n-hexana adalah
1,404004 sedangkan indeks bias minyak atsiri yang pertama adalah
1,435709, sedangkan setelah pemurnian kembali indeks biasnya
menjadi 1,486809.
b. Kadar air jahe diperoleh sebesar 86,4% pada jahe basah, dan 9,49%
pada jahe bubuk.
J. Daftar Pustaka
- Jawaban Pertanyaan
1. Buatlah pertanyaan penelitian dari praktikum tersebut
Jawab:
Mengapa pelarut yang digunakan adalah pelarut n-heksana?
Bagaimana cara menghitung indeks bias dari ekstrak minyak jahe
dan pelarut n-heksana?
Mengapa harus setelah diekstraksi harus diuapkan terlebih dahulu
sebelum diambil minyaknya?
2. Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksis soxhlet yang digunakan
dalam percobaan ini
Jawab:
Prinsip kerja ekstraksi soxhlet adalah pelarut yang digunakan lebih
sedikit dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal
dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak
sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Selain itu
ekstraksi ini menggunakan prinsip perbedaan titik didih pelarut
dan zat terlarut, pelarut haruslah memiliki titik didih di bawah zat
terlarut.
3. Bilamana pemisahan pelarut dengan menggunakan alat evaporator?
Berikan alasan
Jawab:
Pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator bila pelarut yang
digunakan adalah bersifat mudah menguap, karena prinsip kerja
dari evaporator adalah dengan cara menguapkan pelarut.
4. Berdasarkan hasil rendemen minyak atsiri yang anda peroleh, apakah cara
pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil?
Jelaskan!
Jawab:
Cara pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil
rendemen minyak atsiri
Pengeringan : Apabila dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi
akan merusak minyak jahe, karena sifat minyak yang dapat
menguap.
Penghalusan : Serbuk jahe yang halus memiliki luaspermukaan
yang besar, sehingga pelarut lebih cepat untuk melarutkan
komponen minyak jahe.
5. Apa fungsi Na2SO4 anhidrat dalam percobaan ini? Jelaskan
Jawab:
Fungsi Na2SO4 anhidrat adalah sebagai zat pengering untuk
memisahkan minyak jahe dari pelarutnya dan dari kandungan air
yang masih tersisa, karena Na2SO4 anhidrat bersifat mengikat air
di dalam minyak atsiri.
6. Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe
dan tuliskan rumus strukturnya
Jawab:
Senyawa (Prosentase) Struktur
Geraniol (25.9%)
a-zingiberen (9,5%)
(E,E)-a-farnesen (7,6%)
Neral (7,6%)
ar-curcumen (6,6%)
β-sesquiphellandren
(27,16%)
Caryophyllen (15,29%)
β-bisabolen (11,4%)
- Perhitungan
1) Rendemen Minyak Jahe
Kadar air jahe basah
Massaawal−massa akhir
%= x 100%
Masa Awal
1,0031−0,1364
%= x 100%
1,0031
0,8667
= x 100%
1,0031
= 86,4 %
Ditanya : % rendemen ?
Kadar air jahe kering (serbuk jahe)
Massaawal−massa akhir
%= x 100 %
Massa Awal
1,0004−0,9054
= x 100 %
1,0004
= 9,49 %
2) Menghitung Rendamen
Diketahui :
massa ekstrak yang dihasilkan = 0,3242 gram
massa jahe yang diekstrak = 9,9964 gram
Massaekstrak yang dihasilkan
rendamen = x 100 %
Massa jahe yang diekstrak
0,3242
= x 100 %
9,9964
= 3,24 %
DOKUMENTASI
NO GAMBAR KETERANGAN
A. Isolasi minyak jahe
1. Alat-alat isolasi minyak jahe
-labu didih
-soxlet
-kondensor
-corong
-batu didih
-gelas kimia
-gelas ukur
2. Bahan-bahn isolasi minyak
jahe
-n-heksan
-Na2SO4