Anda di halaman 1dari 4

ALERGI SUSU SAPI rinokonjungtivitis, bronkospasme

 Definisi : suatu reaksi yang tidak dan anafilaksis.


diinginkan yang diperantai secara - Tipe ini didukung dengan kadar igE
imunologis terhadap protein susu sapi. susu sapi yang positif (uji tusuk
 Klasifisikasi : kulit atau pemeriksaan igE
a. IgE mediated spesifik/IgE RAST)
- Gejala klinis yang timbul dalam 30 b. Non IgE-mediated
menit hingga 1 jam setelah - Diperantai oleh IgG
mengkonsumsi protein susu sapi. ‘ - Gejala klinis timbul lebih lambat
- Manifestasi: urtikaria, (>1jam)
angioedema, ruam kulit, dermatitis - Manifestasi : allergic eosinophilic
atopic, muntah, nyeri perut, diare, gasteroenteropathy, kolik,
enterocolitis, proktokolitis,
anemia, gagal tumbuh.
Alergi Susu Sapi Diperantarai Intoleransi Laktosa
Non - IgE
Gejala Kulit, sistem gastrointestinal, Hanya gejala usus, contoh : nyeri,
atau pernapasan perut kembung, diare
Mekanism Reaksi imun terhadap protein Tidak ada reaksi imun. Kemampuan
e susu sapi mencerna laktosa menurun
Uji Diet eliminasi protein susu Diet eksklusi yaitu diet rendah
sapi (perbaikan gejala) dan laktosa (perbaikan gejala) kemudian
diberi ulang (timbul gejala diberi ulang (timbul gejala lagi).
lagi). Perbaikan gejala akan Akan mengalami perbaikan dalam
dilihat setelah 4 – 6 minggu 48 jam setelah konsumsi diet bebas
laktosa
Saran diet Diet bebas protein susu sapi. Diet rendah laktosa. Eliminasi susu
Harus mengeliminasi produk sapi dan makanan mengandung
makanan yang mengandung susu sapi meskipun beberapa orang
susu sapi dan produk susu dapat toleransi laktosa dalam
sapi. Pertimbangkan jumlah kecil. Pada intoleransi
terjadinya toleransi dan laktosa sekunder, pasien akan
pemberian produk susu yang sembuh dalam waktu 6 minggu
telah dihangatkan secara
ekstensif setelah 6 bulan.
 Pendekatan untuk alergi susu sapi tipe IgE susu formula berbasis asam amino. Diet eliminasi
mediated : uji kulit atu uji RAST (uji IgE selama 2-4 minggu tergantung berat ringannya
spesifik) gejala. Diet eliminasi sampai 4 mingggu bilat
 Pendekatan untuk alergi susu sapi non igE erdapat gejala berat disertai gejala saluran cerna
adalah dengan adanya riwayat alergi colitis alergi. Pada pasien dengan riwayat alergi
terhadap protein susu sapi, diet eliminasi, berat, uji provokasi dilakukan dibwah pengwasan
uji provokasi makanan, kadang dokter dan di rs.
dibutuhkan pemeriksaan tambhan seperti
endoskopi dan biopsy.
 Dd : kelainan metabolism bawaan,
kelainan anatomi, seliac disease, cystic
fibrosis, intoleransi laktosa, keganasan,
infeksi.
 PP:
a. IgE spesifik
 Skin prick test
Dilakukan di volar lengan
bawah atau bagian punggung.
Batasan usia terendah : 4 bulan
Hasil uji tusuk kulit biasnya
lebih kecil pada ank <2thn.
Bila (+) keungkinan alergi
susu sapi sebesar <50%
Jika (-) alergi susu sapi yang
IgE mediated dapat
disingkirkan.
b. IgE RAST ( radio allegro sorbent test)
 Dilakukan apabila uji tusuk
kulit tidak dapat dilakukan
akrena adanya lesi kulit yang
luat di daerah pemeriksaan
dan bila pendertia tidak bisa
lepas minum obat
antihistamin.
 Kadar serum IgE spesifik
antibody untuk susu sapi
dinyatakan postif jika >5kIU/L
pada anak usia <2thn atau >15
kIU/L pada anak > 2 thn.
c. Uji eliminasi dan provokasi
Double blind placebo controlled food
challenge  gold standard utk
diagnosis alergi makanan, namun
memerlukan waktu dan biaya. Oleh
karena itu bisa dilakukan uji eliminasi
dan provokasi terbuka, dan masih
menjadi baku standar diagnosis alergi
susu sapi. Selama eliminasi, bayi
dengan gejala alergi ringan sampai
sedang diberikan susu formula
terhidrolisat ekstensif, sedangkan bayi
dengan gejala alergi berat diberikan
Alergi susu sapi pada bayi dengan ASI
Alergi susu sapi pada bayi dengan sufor

Anda mungkin juga menyukai