Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH

ACCOUNTING THEORY CONSTRUCTION


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi yang diampu oleh:
DR. Zuhrohtun, S.E., M.Si., A.K., C.A.

Disusun oleh:
Ardelia Kumala Helga
(EA-A/ 142170093)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020

1
A. DEFINISI TEORI AKUNTANSI
Teori Akuntansi adalah susunan konsep, defenisi dan dalil yang menyajikan
secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.
Cara yang berguna untuk mempelajari dan menilai teori akuntansi adalah
mengklasifikasikan mereka sesuai dengan asumsi pada apa mereka bergantung,
bagaimana mereka dirumuskan, dan pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi peristiwa aktual.
Beberapa klasifikasi yang sering digunakan dalam penyusunan teori dan metode
perumusan adalah pragmatic, syntatic, semantic, normative, positive, dan pendekatan
perspektif lainnya.

A. PRA TEORI
Sebelum sistem double–entry akuntansi hanyalah record-keeping yang sangat
sederhana, maksdunya adalah hanya untuk pencatatan dari apasaja yang terjadi dalam
dunia bisnis saat itu. Dimana sangat sedikit yang menulis mengenai teori pokok praktik
akuntansi. Tidak sampai tahun 1494 dimana Franciscan monk, Fra Pacioli, menulisbuku
pertama mereka untuk dokumen sistem akuntansi double – entry yang kita semua
ketahui.
Akuntansi dipandang sebagai praktik dan teori, hal ini pada akhirnya dapat
bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara
merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial
tertentu.
Praktik akuntansi tersebut tentu saja dipengaruhi oleh, berbagai faktor
lingkungan, seperti faktor sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Hal ini
menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu berbeda dengan
praktik akuntansi di negara lainnya. Untuk melaksanakan praktik yang baik, tidak cukup
untuk mempelajari akuntansi secara praktik. Karena praktik akuntansi terdapat berbagai

2
gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dan sebagainya, yang semuanya terangkum
dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel
dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang akan muncul. Teori akuntansi sendiri merupakan suatu
pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada
sekarang, dalam artian berbeda praktik akuntansi antar negara (keanekaragaman
akuntansi). Pada awal praktiknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori
akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka
yang adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya,
semua diizinkan dan membuat kebingungan pada masyarakat.
Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode
ilmiah atau logika. Teori ini terdiri dari dua bagian, pertama asumsi – asumsi klasik
termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel
tersebut. Keduan himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis
merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan dianalisis. Tujuan dari
teori akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.

B. PRAGMATIC THEORY
Pendekatan pragmatic menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi
terhadap perilaku atau keputusan. Dimana sasarannya pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau
kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi
Teori pragmatic dibagi dua pendekatan :
 Descriptive Pragmatic
Pendekatan ini merupakan pendekatan induktif yaitu pendekatan yang didasarkan
oberservasi yang nyata untuk belajar dari apa yang dilakukan oleh akuntan dan
bagaimana pengguna merespon informasi akuntansi dalam menerapkan/
mencontoh prinsip-prinsip atau prosedur akuntansi. Dalam metode ini akuntansi

3
dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode
perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive.
Kritik terhadap pendekatan Deskriptif Pragmatis :
- Tidak memasukkan pertimbangan mengenai kualitas aktivitas akuntan.
- Tidak memberikan peluang untuk mengeksplor teknik akuntansi karena
dalam pendekatan ini teknik-teknik akuntansi tidak boleh dirubah.
- Lebih memfokuskan pada perhatian prilaku akuntan dan tidak mengukur
unsur lainnya dalam perusahaan seperti aset maupun kewajiban.
 Pshychological pragmatic
Pendekatan ini mencoba mengamati reaksi dari pemakai laporan keuangan
terhadap output akuntansi (laporan keuangan) yang dimaksud dari berbagai
aturan, standar, prinsip atau pedoman.
Kritik terhadap pendekatan Psikologis Pragmatis :
- Beberapa pengguna output dari akuntan terkadang mempunyai respon atau
prilaku yang tidak logis.
- Terdapat kemungkinan para penguna tidak bereaksi (padahal diperkirakan
akan bereaksi).
- Hanya melakukan observasi terhadap beberapa penguna output akuntan.

C. SYNTATIC DAN SEMANTIC THEORY


Salah satu interpretasi teoritis dari akuntansi biaya historis tradisional adalah teori
sintetik. Beberapa ahli akuntansi mengkritik teori ini, mereka menganggap bahwa teori
inihanya memiliki komponen semantik pada basis inputnya. Tidak terdapat operasi
empiris independen, misalnya laba atau total aset. Bagian tersebut tidak diamati, hanya
merupakan penjumlahan sederhana dari akun-akun neraca dan proses auditing.
Pada dasarnya merupakan suatu rekalkulasi yang sederhana. Teori ini
berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori
ini mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan
bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka
akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.

4
Teori semantic diperlukan untuk memberikan pengertian tentang konsep-konsep
akuntansi sehingga sehingga penafsiran konsep-konsep oleh pembuat (akuntan) sama
dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi. Pada umumnya,konsep akuntansi
tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil prosedur
akuntansi itu sendiri. Misalnya, laba merupakan konsep buatan yang mencerminkan
kelebihan pendapatan atas beban, setelah diterapkan suatu aturan untuk mengukur
pendapatan dan beban.

D. NORMATIVE THEORY
Teori normatif ini berfokus pada dua hal yakni (deriving true income)
penelusuran pendapatan sebenarnya (laba) untuk suatu periode akuntansi, atau diskusi
tentang jenis informasi akuntansi yang akan berguana dalam membuat keputusan
ekonomi.
- True income: fokus pada suatu pengukuran tunggal untuk aset dansuatu bentuk/
sifat laba yang unik.
- Decision-usefulness: pendekatan ini berasumsi bahwa tujuan dasardari akuntansi
adalah membantu dalam proses pembuatan keputusan terhadap pengguna laporan
keuangan tertentu dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan
bermanfaat.
Teori decision-usefulnes bersifat normatif karena didasarkan pada beberapa asumsi
berikut:
1. Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran
2. Laba dan nilai dapat terukur dengan tepat
3. Akuntansi keuangan bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi
4. Akuntansi konvensional adalah tidak efisien
5. Terdapat satu pengukuran laba yang unik

E. POSITIVE THEORY
Selama tahun 1970-an teori akuntansi menerapkan metode empiris yang juga
disebut sebagai metodologi positif atau empiris berarti pengujian,atau hipotesis atau teori
akuntansi harus dikembalikan sesuai fakta dan kejadian yang ada dalam dunia nyata.

5
Fokus utama kajian akuntansi positif adalah pada pengujian empiris beberapa
asumsi-asumsi yang dibuat oleh teoritis akuntansi normatif. Contohnya dengan
menggunakan kuisioner dan teknik survei lainnya, sifat atau bentuk dari manfaat teknik-
teknik akuntansi yang berbeda akan ditentukan.
Perbedaan utama antara teori positif dan normatif adalah teori normatif bersifat
preskriptif sedangkan teori positif bersifat deskriptif, penjelasan atau prediksi. teori
normatif menuntun utnuk memerintah bagaimana akuntan seharusnya bertindak untuk
meraih outcome yang dianggap baik,cocok dan adil dan sebagainya. Sedangkan teori
positif menggambarkan bagaimana seseorang bertindak dengan baik, menjelaskan
mengapa orang-orang harus bertindak dengan cara tepat, contohnya dalam meraih
beberapa sasaran seperti memaksimalkan nilai saham atau meramalkan apa yang orang-
orang telah lakukan atau akan dilakukan dengan cara yang baik dan tepat.

F. PERSPEKTIF YANG BERBEDA


Pada poin ini,kita akan berfokus pada apa yang mungkin dipertimbangkan yaitu
pendekatan ilmiah. Pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi
dan dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akademik. Perlu di ingat bahwa ini
didasarkan pada asumsi ontologi yang pasti (cara kita memandang dunia) yang mana
berdampak pada epistemology yang berbeda (bagaimana kita belajar) dan metode
penelitian ilmiah untuk kajian yang berbeda.
Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian akuntansi ilmiah
yang lebih cendrerung untuk menggeneralisasi hasil pengujian sejumlah hipotesis dari
teori-teori akuntansi umum. Penelitan naturalistik berawal adalah untuk menjawab
pertanyaan ‘apa yang terjadi disini?’’ tidak menyediakan generalisasi kondisi segmen –
segmen kondisi yang luas.

G. PERBEDAAN PENELITIAN NATURALISTIK DAN ILMIAH


Penelitian ilmiah Penelitian naturalistic

Asumsi ontologi - Reaitas adalah objektif - Realitas adalah


dan konkrit konstruksi sosial
- Akuntansi adalah realitas produk dan imajinasi

6
seseorang
objektif - Akuntansi adalah
konstruksi realitas

- Bagian dari kemajuan


- Menyeluruh
ilmu pengetahuan
- Kompleksitas dunia
- Menguji hipotesis
Pendekatan tidak dapat
individual
epistemology dipecahkan dengan
- Laws capable of
reductionism
generalization
- Irreducible laws
- Reductionism

- Terstruktur
- Berbasis teori - Tidak terstruktur
Metodologi sebelumnya - Tidak ada teori
- Validasi untuk perluasan sebelumnya
empirik

- Formulasi model - Studi kasus


sintaktik - Eksplorasi dari
Metode - Induksi empiris untuk fleksibilitas
membentuk hipotesis - Pengalaman akan
- Metode static yang tepat peristiwa-peristiwa

H. PENDEKATAN ILMIAH DIAPLIKASIKAN KEAKUNTANSI


Kekurang pahaman terbesar yang ada tentang usaha untuk menerapkan
pendekatan ilmiah terhadap teori konstruksi dalam akuntansi adalah tidak tepat karena
hal tersebut mencoba untuk memisahkan para pakar ilmiah mengasumsikan bahwa
terdapat suatu kebenaran mutlak yang mana akuntansi harus mencapainya. Kedua
pandangan ini adalah tidak tepat meskipun seseorang peneliti oleh pengamat akuntansi
mungkin menerapkan metode ilmiah kedalam teori konstruksi, para praktisi tidak dapat
bertindak sebagai para ahli, melainkan mereka menggunakan bukti empiris dan
penjelasan logis melalui pendekatan praktek yang mendukungnya. Metode ilmiah tidak

7
mengklaim adanya kebenaran melainkan berusaha menyediakan bukti persuasif yang
mungkin tersedia sebagai suatu deskripsi yang baik,penjelasan atau prediksi seperti
halnya teori.

8
DAFTAR PUSTAKA

Godfrey, Jayne; Allan Hodgson; Ann Tarca; Jane Hamilton; dan Scott Holmes. 2010.
Accounting Theory 7 th. Edition.

https://www.slideshare.net/abdeeaikawa88/konstruksi-teori-akuntansi

http://pajak-serta-akuntansi.blogspot.com/2016/08/kontruksi-teori-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai