Anda di halaman 1dari 2

Oral Hygiene Index in Early Childhood Caries, Before and After

Topical Fluoride Treatment


Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan korelasi antara kebersihan mulut dengan
indeks OHI dengan awal munculnya kavitas superfisial sebelum dan setelah pemberian
topikal fluoride

Kavitas yang muncul pada anak usia dini (1-1,5 tahun) setelah erupsi gigi sulung dan
berbentuk melingkar pada sepertiga gigi dikenal sebagai “baby bottle caries” atau “nursing
bottle caries” dan dikenal juga dengan sebutan early chilhood caries (EEC).

Pada anak-anak di bawah usia tiga tahun ada tanda karies permukaan halus sebagai indikasi
early childhood caries (S-ECC). Selama periode ini anak-anak masih terlalu muda untuk
dapat membersihkan mulut dengan benar sehingga banyak plak lunak pada permukaan gigi
sulung.
Penyakit ini memiliki etiologi multifaktorial seperti kebiasaan makan dan kebersihan,
sedangkan penyelidikan mikroba menunjukkan adanya Mutans Streptococci (MS) dan
Lactobacillus. Namun beberapa penulis, mengatakan faktor etiologis yang paling penting
adalah adanya defek pada struktur adamantine pada gigi sulung, yang mulai berkembang
oada bulan keempat di dalam rahim. Penyakit sistemik dan infeksi kronik seperti diabetes
dan malnutrisi dapat berdampak pada pembentukan struktur ini.

Anak-anak yang disusui secara langsung pada ibunya memiliki resiko EEC yang lebih rendah,
maka dari itu orang tua disarankan untuk menghindari pemberian susu botol dan
mengurangi minuman bergula (susu, the dan jus) di sela-sela waktu makan

Pencegahan sedini penyakit ini sangat penting, dan perawatan terbaik adlah dengan
menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride 2 kali sehari dan memberikan topikal fluor
secara profesional. Pada anak usia kurang dari 6 tahun diberikan 5% sodium fluoride varnish
(NaFV) 22,500 ppm.

Cara :
Penelitian dilakukan pada asien di dep kedokteran gigi anak dan preventif di klnik gigi
University Dental Clinic “Ss Paneteleimon” in Skopje, Macedonia. Dengan pasien berjumlah
117 di diagnosis tahap awal karies cicular berusia 2-3 tahun. pada tahap awal di bagi
menjadi dua kelompok, setiap kelompok dilakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali dan
dilakukan prosedur : menghilangkan plak lunak pd gigi, saran diet untuk pasien, OHI, dan
melakukan OHI-s dan melihat perkembangan dari karies sampai penggantian gigi secara
fisiologis.

1. Pengukuran oral hygine indeks  menunjukan kebersihan mulut pasien dan


menunjukan adanya plak pd permukaan gigi
2. Diberikan larutan aminofluoride dengan pH 3,8 digunakan untuk aplikasi topikal
fluoride seminggu sekali selama 6 bulan. Setelah menyikat gigi dioleksan larutan
dengan kapas selama 2 menit. Pasien diinstruksikan tidak makan dan minum selam
30 menit
Hasilnya :
Tidak semua pasien menyikat gigi 2x sehari. Kelompok 1 pasien yang menerima perawatan
topkal fluoride dan kelompok 2 pasien yang datang kontrol hanya untuk dibersihkan plak
secara rutin tp tdk diaplikasi topcal fluoride

Hasil dari kuisioner OHI dan frekuensi menyikat gigi pada anak berkolerasi dengan hasil tes,
menunjukan kebiasaan memberishkan mulut yang rendah akan meningkatkan ECC yang
signifikan. pencegahan dengan apliakasi fluoride bersama dengan penerapan langkah-
langkah pencegahan lainnya memberikan manfaat maksimal. Pada fase ini, dengan
menghilangkan penyebab karies (plak gigi) dan mengambil tindakan pencegahan maksimum
(kebersihan mulut yang baik dan perawatan topikal fluoride).

Penggunaan topikal fluoride efektif dalam pencegahan karies. Kalsium fluoride (CaF2)
memiliki efek kariostatik. CaF2 akan melepaskan ion F yang kemudian berikatan dengan
matriks enamel membentuk fluohydroxyapatite (FHAp) atau fluorapatite (FAP).
Efek kariostatik juga dicapai dengan mempertahankan kebersihan mulut secara teratur.

- OHI berkorelasi dengan perkembangan perubahan keadaan pada struktur enamel;


- pada kelompok pasien yang melakukan pemberian topikal fluoride memiliki efek yang
positif pada indeks kebersihan mulut (OHI).

Anda mungkin juga menyukai