By .
Dr. Satrijo Saloko
RUANG LINGKUP
I. Pendahuluan
II. Analisis Monosakarida dan
Disakarida
III. Analisis Polisakarida dan Serat
URGENSI ANALISIS KARBOHIDRAT
• Standards of Identity - foods must have
compositions which conform to government
regulations
• Nutritional Labeling - to inform consumers of
the nutritional content of foods
• Detection of Adulteration - each food type has a
carbohydrate "fingerprint"
• Food Quality - physicochemical properties of foods
such as sweetness, appearance, stability and
texture depend on the type and concentration of
carbohydrates present.
• Economic - industry doesn't want to give away
expensive ingredients
• Food Processing - the efficiency of many food
processing operations depends on the type and
concentration of carbohydrates that are present
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
A. MONOSAKARIDA
B. OLIGOSAKARIDA
C. POLISAKARIDA
PREPARASI SAMPEL
• Menghilangkan lemak
• Metode ekstrak utk KH dgn BM rendah:
dilarutkan dalam alkohol 80%
• Yg larut dalam alkohol :
Monosaccharides dan oligosaccharides
• Yg tidak larut dlm alkohol :
proteins, polysaccharides, serat
PREPARASI SAMPEL (lanjutan)
• Pelarut alkohol dievaporasi shg menghasilkan
larutan KH saja
• Catatan penting : bila diduga sampel msh
mengandung komponen lain seperti : asam amino,
asam organik, pigments, vitamins, minerals dll
maka dilakukan :
– Penambahan bahan penjernih : Pb Asetat
– Melewatkan sampel pada resin pertukaran ion
METODE ANALISIS KARBOHIDRAT YG SEDERHANA
Homopolysakarida - Heteropolysakarida
Penghilangan Proteins
Penghilangan Pati
Analisis serat
Metoda analisis serat :
a. Metode grafimetrik :
a. Penentuan serat kasar
b. Penentuan total serat, serat larut dan serat tidak larut
b. Metode kimia : Prosedur Englyst-Cummings
Penentuan Serat Kasar
• Metode penentuan serat kasar memberikan informasi
kadar serat yg tidak dapat dicerna dalam makanan.
• Prosedur : Sampel deffated
Endapan
Penyaringan
Pengeringan
Penimbangan
Total Serat
Penentuan serat larut air dan tidak
larut air :
Yaitu dengan penambahan enzim sehingga pada
saat disaring, yg tertinggal dikertas saring
adalah serat tidak larut sedangkan yang
melewati kertas saring adalah serat larut air.
Serat tidak larut air dikeringkan lalu ditimbang
Serat larut air ditambahkan alcohol 95% agar
mengendap, lalu disaring dan yang tertinggal di
kertas saring ditimbang.
Pada serat dapat juga masih mengandung
protein dan mineral, untuk itu perlu dikoreksi
dengan rumus :
Serat = berat residu – berat (protein + abu)
Prosedur Englyst-Cummings
Sampel defatted + Air Sentrifugasi
Dipanaskan Pencucian
CATATAN :
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan total serat,
serat larut dan serat tidak larut tetapi tidak dapat
menentukan kandungan lignin karena lignin tidak termasuk
polisakarida shg tidak dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida.
Pada kebanyakan produk pangan hal ini tidak menjadi
masalah karena kandungan ligninnya rendah.
Jika produk pangan mengandung lignin dalam jumlah yang
tinggi maka metode lain yg dpt digunakan : metode
gravimetric atau metode kimia (misalnya, method Theander-
Marlett).
Selulosa
• Homopolysaccahride linear, biasanya memiliki
hingga 10.000 subunit glukosa
• Agregatnya membentuk mikrofibril yang
memberikan kekuatan dan kekakuan pada
dinding sel tanaman.
Hemicellulosa
• Heteropolysaccharides bercabang
• Bersifat larut dalam larutan alkali encer
• Bersifat tidak larut dalam air.
GO ON
TO THE NEXT CHAPTER...