Anda di halaman 1dari 14

BILANGAN PECAHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika SD Kelas Bawah


Dosen Pengampu: Mahmudah Titi M, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama : 1. Nita Dwi Kurniawati : (2019015099)
2. Yuventina Heba Leumara : (2019015084)
3. Ratnawati Dwi Setyaningsih : (2019015101)
.4. Abdul Eko P : (2019015)
Semester :2
Kelas :C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERRSITAS SARJANA WIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2020

KATA PENGANTAR
‫بِ ْســــــــــــــــــــــ ِماللّ ِهالرَّحْ َمنِال َّر ِحي ِْم‬

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat,
rezeki, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bilangan
Pecahan” ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Matematika SD Kelas Bawah” dengan baik
dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkah manfaat yang besar kepada pembaca.
Walaupun pada awal penyusunannya penulis menemukan banyak kesulitan, namun
Alhamdulillah atas izin-Nya makalah ini dapat diselesaikan.
Besar harapan semoga makalah ini bisa menjadi sumber belajar serta bacaan yang baik
dan dapat mendatangkan manfaat untuk pembaca. Kamipun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu,
adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini sangat
dinantikan.

Yogyakarta, 13 Maret 2020

Tim Penulis
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

2
DAFTAR BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan...............................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bilangan Pecahan...............................................................................................2
B. Jenis-Jenis Bilangan Pecahan...............................................................................................2
C. Menyederhanakan Bilangan Pecahan...................................................................................3
D. Operasi Hitung Bilangan Pecahan........................................................................................4
E. Penerapan Pecahan Biasa dalam Kehidupan Sehari-Hari....................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

3
. Pecahan merupakansalah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekilah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada
pembelajaran (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian baik untuk pecahan biasa maupun campuran.
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi
merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi banyak siswa
mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar
menyatakan mengalami kesulitan untuk mengerjakan pecahan. Oleh karena itu makalah
berjudul “Bilangan Pecahan “ini untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan
1. Apa pengertian bilangan pecahan?
2. Apa saja jenis-jenis bilangan pecahan?
3. Bagimana cara menyederhanakan bilangan pecahan?
4. Apa saja operasi pada bilangan pecahan?
5. Bagaimana penerapan pecahan biasa dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang bilangan pecahan.
2. Mengetaui tentang jenis-jenis bilangan pecahan.
3. Mengetahui cara menyederhankan bilangan pecahan.
4. Mengetahui operasi pada bilangan pecahan.
5. Mengetahui penerapan pecahan biasa dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Pengertian Bilangan Pecahan
Kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang berukuran sama berasal dari bahasa
Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Sebuah
pecahan mempunya 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang penulisannya dipisahkan
oleh garis lurus dan bukan miring (/).
Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian yang utuh.
Apabila kakak mempunyai sebuah apel yang akan dimakan berempat dengan temannya,
maka apel tersebut harus dipotong-potong menjadi empat bagian yang sama. Sehingga
masing-masing anak-anak mempeoleh bagian dari apel tersebut. Pecahan biasa mewakili
ukuran dari masing-masing potongan apel.
Dalam lambing bilangan (dibaca sepermpat atau satu per empat) “4” menunjukan
banyaknya bagian-bagian yang sama dari suatu keseluruhan atau utuh dan disebut
“penyebut” sedangkan “1” menunjukan banyaknya bagian yang menjadi perhatian atau
digunakan atau diambil dari keseluruhan pada saat tertentu dan disebut pembilang.
Pecahan merupakan hasil bagi antara bilangan bulat dan bilangan asli. Bilangan yang
dibagi disebut pembilang, bilangan pembagi disebut penyebut. Nilai pembilang lebih kecil
dari penyebut (pecahan biasa).

B. Jenis-Jenis Bilangan Pecahan


1. Pecahan Biasa
Pecahan Biasa adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya berupa bilangan bulat.
1 2 3 1
Contoh :
3
, 7
, 4
, 10
2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran merupakan bilangan pecahan yang terdiri dari pecahan bilangan
bulat, pembilang dan penyebut.
1 1 1
Contoh : 2
2
,4 3
, 52
3. Pecahan Desimal
Merupakan pecahan yang penyebutnya adalah 10, 100, 1000, dsb. Yang kemudian
dinyatakan dengan tanda koma.
Contohnya:
4
10
= 0,4

5
56
100
= 0,56
200
1.000
= 0,200
6000
10.000
= 0,6000
4. Pecahan Persen atau Perseratus
Pecahan yang penyebutnya adalah 100 dan dinyatakan dengan lambang (%)
Contoh:
5
5% = 100
20
20% = 100

5. Pecahan Senilai
Pecahan dikatakan memiliki nilai yang sama jika pembanding dan penyebut dapat
dikali maupun dibagi dengan angka yang sama.
a a xm
b
= b xm

Contoh:
1 1x 2 2
3
= 3x 2
= 6

C. Menyerdehanakan Pecahan
Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan cara membagi antara pembilang
dan penyebut dengan angka yang sama.
p
q
= pq : a
a

Dimana a Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari p dan q.


Contoh :
4
8
= 48 :2
:2
= 2
4

4
8
= 48 ::44 = 1
2

6
Dari proses penyederhanaan di atas,tampak bahwa pecahan yang paling sederhana adalah

1
2

D. Operasi Hitung Bilangan Pecahan


1. Penjumlahan pada Pecahan
Untuk penjumlahan pada pecahan yakni dengan melihat penyebutnya terlebih dahulu.
Apabila sama maka jumlahkan pembilangnya. Sehingga hasilnya merupakan jumlah
dari pembilang dibagi dengan penyebut soal yang diketahui. Apabila penyebutnya
berbeda maka disamakan terlebih dahulu penyebutnya. Untuk menyamakan
penyebutnya menggunakan KPK dari kedua bilangan penyebutnya.
a. Penjumlahan Pecahan yang Penyebutnya Sama
Contoh:
1 1 2
 5 + 5 = 5
4 2 4+ 2 6
 7 + 7 = 7 = 7

b. Pecahan yang Penyebutnya tidak Sama


Contoh:
1 2
 2 + 3 = … KPK dari 2 dan 3 adalah 6, maka
1 2 3+4 7 1
2 +3 = 6 = 6 = 16
2 1
 5 + 3 = … KPK dari 5 dan 3 adalah 15
2 1 6+5 11
5 + 3 = 15 = 15

3 1
 7
5 +3 7 = … KPK dari 5 dan 7 adalah 35
3 1 3 1
7
5
+3 7 = (7 + 3)( 5 + 7 )
21+ 5
= 10 + 35
26
= 10 35

7
2. Pengurangan pada Pecahan
Pengurangan pada bilangan pecahan yakni dengan cara menyamakan penyebut dari
pecahan yang akan dioperasikan. Apabila penyebut telah sama maka kurangkan
pembilangnya. Untuk menyamakan penyebut memakai KPK dari kedua bilangan
penyebut pecahan.
Contoh:
2 1
 3 -2 =… KPK dari 3 dan 2 adalah 6
2 1 4−3 1
3 -2 = 6 = 6
7 5
 8 -6 = … KPK dari 8 dan 6 adalah 24
7 5 21−20 1
8 -6 = 24 = 24
2 1 6 5
 8
5 -5
3 = 8 15 -3 15
1
= 3 15

3. Perkalian pada Pecahan


Hasil kali pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan pembilang dengan
pembilang, dan penyebut dengan penyebut. Jika dalam perkalian pecahan terdapat
pecahan campuran maka pecahan campuran terlebih dahulu dinyatakan dalam bentuk
pecahan biasa.

Contoh:
2 4 2x 4 8
 3 x 7 = 3 x7 = 21
2 4 2x 4 8
 5 x 7 = 5 x7 = 35
3 1 11 x 7 77 5
 24 x 32 = 4 x2 = 8 =9 8

8
4. Pembagian pada Pecahan
Hasil bagi pecahan dapat diperoleh dengan mengalikan kebalikan pecahan itu.

Contoh:
1 2 1 3 3
 2 : 3 =2 x 2 = 4
4 6 4 7 28 14
 5 : 7 =5 x 6 = 30 = 15
2 5 5 23 5 9 45 15
 1
3 : 2 9 =3 : 9 = 3 x 23 = 69 = 23

E. Penerapan Pecahan Biasa dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Tuti membawa selayang kue bolu ke sekolanya untuk dibagi-bagi di kelasnya pada saat

1
ulang tahunnya. Pembagiannya seperti berikut, untuk gurunya bagian, untuk siswa
6

5
perempuan bagian dan sisanya untuk siswa laki-laki. Tentukanlah bagian kue untuk
8
siswa laki-laki.
Penyelesaian:
Kue bolu yang dibawa = 1 bagian
1
Untuk gurunya =  bagian
6
5
Untuk siswa putri =  8 bagian

1 5
Bagian siswa laki-laki = 1 - 6 - 8
24−4−15 5
= 24 = 24
5
Jadi, bagian kue bolu yang diperuntukkan untuk siswa laki-laki adalah  bagian.
24

9
2. Dalam pemilihan ketua kelas terdapat 3 calon yang akan dipilih, yaitu Andika, Benito,

3
dan Chandra. Setelah diadakan pemungutan suara, ternyata Andika memperoleh 
5

1
bagian suara dan Benito memperoleh  bagian suara. Jika banyak siswa di kelas itu 45
3
orang, Berapa banyak suara yang diperoleh Chandra?
Penyelesaian:
Suara seluruhnya (S) = 1
3
Suara yang diperoleh Andika (A) = 
5
1
Suara yang diperoleh Benito (B) =  3

Suara yang diperoleh Chandra (C) = S – A – B


3
= 1 – 
5
–   13
15 9 5
=   15 –   15 –   15
1
=   15

1
Maka jumlah suara yang diperoleh Chandara    × jumlah siswa
15
1
=  × 45 = 3 suara
15
Dengan demikian, banyak suara yang diperoleh Chandra adalah 3 suara.
3. Seorang ibu mempunyai 3 orang anak putri. Ibu ini bermaksud membagikan sehelai

2
kain sutera yang panjangnya 9 meter. Masing-masing putrinya memperoleh panjang
3
yang sama. Tentukanlah panjang masing-masing kain tersebut.
Penyelesaian:
Panjang kain yang diperoleh masing-masing putrinya adalah panjang seluruh kain
dibagi dengan jumlah putri yaitu 3:
2
= 9 :3
3
29 3
=  : 
3 1

10
29 1
=  3 x   3

29
=  9

2
= 3 9

Jadi, panjang kain setera yang diterima oleh masing-masing putri Ibu tersebut adalah

2
3 m.
9
4. Menjelang Hari Raya Idul Fitri tarif angkutan antarkota naik 15%. Tarif pada hari biasa
Rp30.000,00. Berapakah tarif angkutan pada Hari Raya Idul Fitri?
Penyelesaian:
Kenaikan tarif angkutan = 15% × tarif hari biasa
= 15% × 30.000
15

100
× 30.000
= 4.500
Maka, tarif angkutan pada Hari Raya adalah tarif lama ditambah kenaikan tarif yaitu
Rp30.000 + Rp4.500 = Rp34.500,00.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah pecahan mempunyai 2 bagian yaitu pembilang dan penyebut yang
penulisannya dipisahkan oleh garis lurus (-) dan bukan miring (/). Pecahan merupakan
hasil bagi antara bilangan bulat dan bilangan asli. Bilangan yang dibagi disebut
pembilang, bilangan pembagi disebut penyebut. Adapun jenis-jenis pecahan yaitu
pecahan biasa, pecahan murni, pecahan senama, pecahan sederhana, pecahan
campuran, pecahan ekuivalen, pecahan decimal, pecahan seratus, dan pecahan seribu.
Pecahan yang dipeljari di Sekolah Dasar yang pertama yaitu mengurutkan pecahan.
Operasi pecahan yang dipelajari di Sekolah Dasar yaitu penjumlahan pada pecahan,
pengurangan pada pecahan, perkalian pada pecahan, dan pembagian pada pecahan.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
pembaca. Mohon kritik dan saran yang dapat membangun untuk kami dalam
penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Jika ada kesalahan atau kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.co.id/operasi-penjumlahan-dan-pengurangan-pecahan/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/03/pengertian-bilangan-pecahan-dan-jenis-bilangan-
pecahan.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai