Anda di halaman 1dari 3

Judul : 5 CM

Penulis : Donny Dhirgantoro


Penerbit : PT. Grasindo
Terbit : Januari 2013 (Cetakan ke-28)
Tebal : 381 Halaman
Resentator : Muna Mushoffa

Menyimak dari judulnya yang cukup tak berkata-


kata, “5 cm” penulis seolah mempunyai misi untuk
memberikan kesan tersendiri bagi seseorang agar
penasaran dan membacanya. Ini menjadi karakteristik
tersendiri bagi para pembaca untuk mengingat karya-karya Donny Dirghantoro. Hal ini pun
membawa novel 5 cm sejak terbit perdana tahun 2005 ini kini telah melampaui cetakan kedua
puluh lima semakin digemari pembaca. Novel ini berkisah tentang persahabatan Genta, Arial,
Zafran, Ian dan Riani pada hari-hari yang tidak pernah sepi. Hari-hari yang selalu hidup dengan
kebersamaan mereka. Terlebih kisah persahabatan yang dimiliki berisi tidak hanya melulu
bermain, akan tetapi juga mempunyai esensi-esensi dan filosofi hidup. Persahabatan yang penuh
dengan impian, Cinta, Persahabatan, dan Nasionalisme.
Novel ini menyambut para pembaca dengan perkenalan masing-masing tokoh yang secara
langsung dipaparkan oleh penulis berikut karakteristiknya masing-masing sehingga pembaca tidak
perlu pusing menerka siapa saja tokohnya dan bagaimana sifatnya. Perjalanan persahabatan kelima
sahabat ini berjalan penuh inspiratif dan menghibur pembaca dengan keberagaman sifat dari
masing-masing tokoh. Arial yan gagah namun tenang, Genta yang berjiwa pemimpin, Ian yang
selalu membuat ramai suasana, Zafran sang penyair dengan filosofi-filosofinya dan Riani yang
cerdas dan lembut yang senantiasa menjadi penenang bagi yang lainnya.
Ikatan yang dijalani kelima sahabat selama 7 tahun ini, suatu hari mencapai titik jenuh dan
membuat Genta terbesit untuk mengusulkan agar mereka terpisah untuk sementara waktu.
Awalnya Riani menentang keras usulan ini, namun karena teman-teman yang lain meyakinkan dan
Genta berjanji akan memberi kejutan yang tidak akan terlupakan seumur hidup sewaktu mereka
bertemu kembali. Selama kurang lebih 3 bulan mereka berpisah dan berkutat dengan kesibukan
masing-masing tanpa pernah saling bertemu dan menghubungi satu sama lain. Kesempatan ini
ternyata mengahsilkan perubahan yang cukup signifikan dari personel 5 cm ini teruatama Ian yang
pada kesempatan berpisah ini ia manfaatkan untuk merampungkan skripsinya.
Kejutan dari Genta tiba dengan disambut penuh gairah oleh teman-temannya. Mereka
melepas rindu dengan bersama-sama menuju puncak Mahameru, puncak tertinggi Jawa. Dari sini,
tumbuhlah jiwa nasionalisme karena menyadari bahwa Indonesia yang selama ini mereka tinggali,
memiliki alam yang jika kita memandangnya, maka kita akan merasa seolah tidak ingin terpejam.
Jiwa nasionalisme yang diungkapkan dengan sederhana tanpa muluk-muluk. Berikut adalah
kalimat ajaib yang menjadi kekuatan sebagai tekad jiwa nasionalisme pemuda dalam kisah novel
5 cm ini.

"Yang kita perlu sekarang Cuma,


Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
Leher yang akan lebih sering melihat keatas,
Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,
Lapisan tekad yang seribukali lebih keras dari baja,
Serta mulut yang akan selalu berdoa”.

Donny Dirghantoro menggunakan bahasa informal gaya pemuda sehingga bisa dipastikan
bahwa penulis memang bermaksud bahwa para pemuda adalah sasarannya untuk membaca novel
ini. Novel ini mengemas, persahabatan, nasionalisme dan percintaan dengan ringan sehingga
mudah dicerna oleh pembaca. Akan tetapi ada bermacam-macam lirik lagu dan pengetahuan
tentang musik yang begitu beragam sehingga mungkin bagi orang awam hal ini sulit untuk
dipahami.

‘Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening
kamu.., jangan menempel. Biarkan…..”
“Dia…”
“Menggantung…”
“Mengambang…”
“5 centimeter… di depan kening kamu…”
“Jadi dia enggak akan pernah lepas dari mata kamu…”
Kalimat diatas merupakan sepenggal percakapan pada akhir kisah 5 cm yang ternyata
merupakan penjelasan dari judul “5 cm” itu sendiri.. Judul yang terbilang unik ini mempunyai
maksud yang disampaikan pada pembacanya. Bahwa 5 cm merupakan jarak bagi kita menaruh
mimpi dan cita-cita di depan mata. Biarkan cita-cita itu mengambang agar kita selalu melihatnya
dan bertekad mengejarnya. Semangat mengejar mimpi.

Tugas Bahasa Indonesia membuat Resensi novel

Nama : Muna Mushoffa


NIM : 111310400029
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai