Artikel TGK HAJI
Artikel TGK HAJI
Unit : IV
Prodi : PAI(Pendidikan Agama Islam)
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu :Ibu Mutia Sari M.Pd,
Judul : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
Karya : Elizabeth B. Hurlock
BAB I
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang
terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan
kemunduran atau involusi. Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan berperan,
sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran terjadi semenjak
kehidupan janin. Pada bagian kehidupan selanjutunya, kemunduran yang berperan
sekalipun pertumbuhan tidak berhenti; rambut tumbuh terus dan sel-sel terus menerus
berganti.
Berbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan
orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Untuk mencapai
tujuan ini, maka realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi-diri” adalah
sangat penting. Namun tujuan ini tidak pernah statis. Tujuan dapat dianggap sebagai
suatu dorongan untuk sesuatu yang tepat untuk dilakukan, untuk menjadi manusia
seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis.
Fakta kedua yang penting dari perkembangan adalah kematangan dan belajar
memainkan peranan yang penting dalam perkembangan. Kematangan adalah
terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang berasal
dari latihan dan usaha pada pihak individu. Tiga fakta penting timbul dari
pengetahuan kita akan saling keterhubungan antara kematangan dan belajar sebagai
penyebab perkembangan. Diantaranya itu, karena manusia mampu belajar, maka
keanekaan mungkin terjadi. Perbedaan-perbedaan individu dalam kepribadian, sikap-
sikap dan pola-pola perilaku terjadi bukan karena kematangan saja tetapi dari
kematangan dan belajar.
Fakta yang kesembilan adaalah bahwa terdapat harapan social untuk setiap
tahap perkembangan. Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai
keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada
berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Havighurst menamakannya tugas-tugas
dalam perkembangan.
PERIODE PRANATAL
1. Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi
perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. Sementara itu
kondisi-kondisi yang baik atau tidak baik sebelum atau sesudah kelahiran
sampai tingkat tertentu, serta perubahan- perubahan yang terjadi bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif.
2. Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan
sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat
perkembangannya bahkan sampai mengganggu perkembangan yang akan
datang.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan
mempengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama
periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh
kehidupan individu.
5. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik
fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini
merupakan periode yang paling bahaya dalam seluruh rrentang kehidupan.
6. Periode pranatal merupakan saat di mana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan.
Masa bayi neonatal menurut kamus yang baku, merupakan permulaan atau
periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai parasite di dalam tubuh
ibu. Kamus juga merumuskan bayi sebagai seorang anak dalam kehidupannya yang
pertama. Ada lima ciri paling penting dalam periode bayi, yaitu:
1. Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode
perkembangan. Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi
menjelang dua minggu.
2. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
3. Masa bayi neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan. Maeskipun
terhentinya perkembangan dalam periode ini merupakan hal yang normal,
tetapi banyak orang tua, terutama yang baru pertama sekali punya anak,
menjadi khawatir dan takut kalau ada yang salah pada anak mereka.
Akibatnya, terhentinya perkembangan ini dapat menjadi bahaya fisik.
4. Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya.
5. Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya. Secara fisik periode
ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secaara radikal
yang penting pada lingkungan yang baru. Secara psikologis, masa bayi
merupakan saat terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti bagi bayi.
Periode masa bayi neonatal mencakup sekitar dua minggu pertama dari
kehidupan, yaitu waktu yang diperlukan bayi neonatal untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru di luar Rahim ibu. Periode ini biasanya dibagi menjadi
dua bagian, yang pertama disebut periode partunate yang berlangsung sejak janin
keluar dari rahim ibu sampai tali pusar dipotong dan diikat, yang kedua disebut
periode neonate sampai akhir minggu kedua dari kehidupan.
Nama yang diberikan kepada bayi merupakan bahaya yang potensial terhadap
penyesuaian social dan penyesuaian pribadi yang baik karena ketika anak bertambah
besar mungkin ia tidak menyukai dan merasa malu dengan namanya.
1. Nama yang sangat umum sehingga individu merasa kurang memiliki identitas
pribadi.
2. Nama yang sangat aneh membuat individu perlu menarik perhatian.
3. Nama yang dapat digunakan baik untuk anak laki-laki maupun perempuan,
jadi tidak sesuai untuk satu jenis kelamin.
4. Nama yang dihubungkan dengan tokoh komik murahan atau tokoh-tokoh
yang tidak popular dalam film seri televisi.
5. Nama yang menggolongkan individu dengan kelompok, ras, agama, etnit,
terhadap mana orang sering berprasangka.
6. Nama yang sulit disebut atau sulit dieja.
7. Nama yang menghasilkan nama panggilan yang memalukan.
8. Nama yang kuno.
BAB IV
MASA BAYI
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir
dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir,
tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode
pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
Ada bebarapa ciri-ciri yang sangat penting yang membedakan masa bayi dari
periode-periode sebelumnya dan sesudahnya, yaitu :
1. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya. Namun masa bayi adalah
dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola
perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.
2. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
3. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
4. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
5. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi.
6. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran-seks.
7. Masa bayi adalah masa yang menarik.
8. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
9. Masa bayi adalah masa berbahaya. Bahaya dapat berupa fisik dan bahaya
psikologis.
Bayi yang terlambat dalam menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi,
yaitu tugas yang membuatnya tidak bergantung pada bantuan orang dewasa,
mengalami hambatan kalau ia mencapai masa kanak-kanak.
Untuk dapat berkomunikasi, bayi harus mengerti apa yang disampaikan oleh
orang lain dan kemudian berkomunikasi dengan orang lain. Karena tidak mampu
berbicara selama hampir seluruh masa bayi, maka komunikasi bayi terutama dalam
bentuk prabicara yaitu menangis, mengoceh/berceloteh, gerakan isyarat, dan ekspresi-
ekspresi wajah.
Emosi masa bayi berbeda dengan emosi anak yang lebih besar, anak remaja,
dan orang-orang dewasa. Pertama, emosi bayi disertai dengan pola perilaku yang
terlalu besar dibandingkan dengan rangsangan yang membangkitkannya. Kedua,
emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan dengan periode-periode
lain. Dasar-dasar social awal adalah penting. Pertama, karena jenis perilaku yang
diperlihatkan bayi dalam berbagai situasi social mempengaruhi penyesuaian pribadi
dan social. Kedua, karena sekali terbentuk pola-pola ini cenderung menetap.
Ada beberapa ciri-ciri awal masa kank-kanak, yang cirinya itu tercermin
dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli
psikologi.
1. Sebutan yang digunakan orang tua. Seringkali orang tua menganggap masa
awal kanak-kanak sebagai usia mainan karena muda menghabiskan sebagian
besar waktu juga bermain dengan mainannya.
2. Sebutan yang digunakan para pendidik. Para pendidik menyebut masa awal
kanak-kanak sebagai usia prasekolah unuk membedakannya dari saat di
mana anak dianggap cukup tua, baik secara fisik dan mental, untuk
menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan
formal.
3. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi. Salah satu sebutan yang banyak
digunakan adalah usia kelompok, masa dimana anak-anak mempelajari dasar-
dasar perilaku social yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri
pada waktu mereka masuk kelas satu.
Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun, oleh
orang tua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan, atau mainan; oleh
para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah; dan oleh para ahli psikologis
sebagai prakelompok, penjelajah atau bertanya.
Awal masa kanak-kanak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa
dimana anak belajar mamatuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan
pujian. Periode ini juga merupakan masa penegakan disiplin dengan cara yang
berbeda, ada yang dikenakan disiplin yang otoriter, lemah dan demokratis. Minat
umum anak meliputi minat terhadap agama, tubuh manusia, diri sendiri, seks dan
pakaian. Awal masa kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis dalam
penggolongan peran seks karena pada saat ini sejumlah aspek penting dalam
penggolongan peran-seks dikuasai terutama belajar arti stereotip peran-seks yang
disetujui oleh kelompoknya.
Permulaan masa akhir anak-anak ditandai dengan masuknya anak kelas satu,
hal yang wajib untuk anak berusia enam tahun di Amerika saat ini. Bagi sebagian
besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi
anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama setahun.
1. Label yang digunakan oleh orang tua. Bagi banyak orang tua, akhir masa
kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan-suatu masa dimana anak
tidak mau lagi menuruti perintah dan di mana ia lebih banyak dipengaruhi
oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lain.
2. Label yang digunakan oleh para pendidik. Pendidik melabelkan akhir masa
kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Pada usia tersebut anak diharapkan
memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa; dan mempelari
berbagai keterampilan penting tertentu, baik keterampilan kurikuler maupun
extra kurikuler.
3. Label yang digunakan ahli psikologi. Bagi ahli psikologi, akhir masa kanak-
kanak adalah usia kelompok-suatu masa dimana perhatian utama anak tertuju
pada keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok,
terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya.
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun samapai anak
mencapai kematangan seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan,
dan empat belas tahun bagi anak laki-laki, oleh orang tua disebut bagai usia
yang”menyulitkan”, oleh para pendidikan disebut usia”pendidikan”. Dan oleh para
ahli psikologi disebut sebagai”usia berkelompok” atau “usia penyesuaian” atau “usia
kreatif.”
Status sosiometris anak berkisar dari yang populer sampai yang secara social
terkucil. Sekali status anak terbentuk dalam kelompok social, hal ini sulit di ubah,
baik status sebagai pemimpin, pengikut atau dikucilkan. Minat bermain dan jumlah
waktu yang digunakan untuk bermain bergantung lebih pada derajat dukungan social
daripada kondisi-kondisi lain.
1. Kegemukan,
2. Bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya,
3. Kecenderungan mengalami kecelakaan,
4. Kecanggungan dan kesederhanaan.
MASA PUBER
Ada beberapa cari-ciri yang sangat penting kita ketahui di masa puber ini,
yaitu :
MASA REMAJA
1. Masa remaja sebagai periode yang penting. Ada periode yang penting akibat
fisik da nada yang psikis. Kedua-duanya sama-sama penting.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan,
3. Masa remaja sebagai periode perubahan,
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah. Pada masa ini, remaja merasa diri
mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak
bantuan orang tua dan guru-guru.
5. Masa remaja adalah masa mencari identitas,
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan,
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic, dan
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Masa remaja yang berlangsung dari saat individu menjadi matang secara
seksual sampai usia delapan belas tahun-usia kematangan yang resmi-dibagi ke dalam
awal masa remaja, yang berlangsung sampai usia tujuh belas tahun dan akhir masa
remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Karena penguasaan
tugas-tugas perkembangan masa remaja memerlukan perubahan-perubahan besar
dalam sikap dan pola perilaku anak-anak, banyak remaja mencapai kematangan resmi
deangan beberapa tugas perkembangan yang belum selesai dikuasai sehingga mereka
membawa banyak tugas yang belum terselesaikan ke masa dewasa.
Menurut tradisi, masa remaja adalah periode dari meningginya emosi, saat”
badai dan tekanan,” namun hanya sedikit bukti menunjukkan bahwa ini bersifat
universal atau menonjol atau menetap seperti anggapan orang pada umumnya.
Perubahan social yang penting dalam masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh
kelompok sebaya, pola perilaku social yang lebih matang, pengelompokan social baru
dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan pemimpin, dalam dalam dukungan
social.
Minat yang paling penting dan paling universal remaja masa kini terbagi
kedalam tujuh kategori, yaitu :
1. Minat rekreasi,
2. Minat pribadi dan social,
3. Minat pada pendidikan,
4. Minat pada pekerjaan,
5. Minat agama, dan
6. Minat dalam dukungan social.
Ada banyak akibat dari penggolongan peran seks pada remaja, yang
terpenting di antaranya adalah perasaan keunggulan pria, prasangka seks, prestasi
rendah dalam berbagai kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan peran seks, dan
takut akan berhasil pada anak perempuan karena kemungkinan akan menghadapi
noda dalam ketidakpatutan-seks.
Di antara beberapa bahaya fisik masa remaja, bunuh diri menjadi semakin
sering dan serius, meskipun bahaya fisik lain seperti kecanggungan bentuk tubuh
yang tidak sesuai dengan seksnya dan sesederhanaan begitu sering diabaikan. Bahaya
psikologis utama dari masa remaja berkisar di sekitar kegagalan melaksanakan
peralihan ke arah kematangan, yang merupakan tugas perkembangan terpenting dari
masa remaja.
Perubahan pokok dalam moralitas selama masa remaja terdiri dari mengganti
konsep-konsep moral kusus dengan konsep-konsep moral tentang benar dan salah
yang bersifat umum; membangun kode moral berdasarkan pada prinsip-prinsip moral
individu; dan mengendalikan perilaku melalui perkembangan hati nurani.
Sebagian besar orang dewasa mengenang masa remaja sebagai masa yang
tidak berbahagia. Sejumlah telaah tentang masa remaja menunujukkan bahwa hal ini
berlaku selama awal masa remaja, tidak selama akhir masa remaja.
BAB IX
Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan,
umumnya dibagi atas tiga peiode, yaitu :
1. Masa dewasa dini dari umur delapan belas hingga lebih kurang empatpuluh
tahun,
2. Masa dewasa pertengahan, dari kira-kira empatpuluh hingga kira-kira enam
puluh tahun, dan
3. Masa dewasa akhir, dari enampuluh tahun hingga mati.
Masa dewasa dini adalah masa pencarian kematangan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
isolasi sosia, periode komitmen dan masa ketergantungan perubahan nilai-nilai,
kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Minat pribadi pada masa dewasa ini meliputi perhatian pada penampilan,
pakaian dan tata rias, lambing-lambang kedewasaan dan status uang dan agama.
Walaupun rekreasi bagi orang dewasa mempunyai tujuan yang sama dengan kegiatan
bemain di masa kanak-kanak,rekreasi orang dewasa dlam banyak hal berbeda dari
permainan masa kanak-kanak karena terdapat perubahan pada peran-peran dan poal
kehidupan. Bentu-bentuk rekreasi yang terpenting di antara orang dewasa muda
dalam budaya Amerika sekarang ini meliputi berbincang-bincang, menjamu teman,
hobi dan hiburan, yang semuanya sebagian besar dilakukan di rumah.
Diantara bahaya pekerjaan yang paling umum dan paling serius pada masa
dewasa dini adalah ketidakpuasan kerja dan pengangguran. Bahaya perkawinan yang
paling umum dan paling serius pada masa dewasa dini berpusat di sekitar masalah
penyesuaian diri dengan pasangan hidup, persaingan dalam hubungan perkawinan,
penyesusaian seksual, penerimaan status ekonomi keluarga dan perubahan peran,
hubungan dengan pihak keluarga pasangan, penyesuaian diri dengan masa orang tua.
Ada dua masalah penyesuaian dalam perkwinan kembali yang hampir umum
terjadi pada kebudayaan Amerika saat ini; pertama pnyesuaian diri dengan pasangan
baru, dan kedua penyesuaian diri dengan peran sebagai orangtua tiri. Diantara
masalah yang paling sering dihadapi oleh pria dan wanita yang bercerai adalah
masalah ekonomi, pekerjaan sehari-hari, kronologis, emosional, social, kesepian,
seksual, pemiliharaan anak yang terpisah-pisah dan perubahan konsep-diri.
Keberhasilan penyesuaian diri dengan masa dewasa dapat dinilai dengan tiga
kriteria : prestasi dalam pola pekerjaan dan pola hidup yang dipilih oleh seseorang,
tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan dan pola hidup yang dipilih, dan
keberhasilan dari penyesuaian personal.
BAB XI
Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa
usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya
perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya tejadi
penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Oleh karena
usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia,
biasanya usia tersebut dibagi-bagi ke dalam dua sub bagian, yaitu : usia madya dini
yang membentang dari usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yang
berbentang antara usia 50 hingga 60 tahun.
Penyesuaian diri dengan berbagai perubahan fisik pada masa usia madya
biasanya sulit, terutama dalam penampilan, fungsi fisiologis dan seksual.
Keberhasilan dalam menyesuaiakan diri dengan berbagai perubahan fisik pada masa
usia madya dikarenakan oleh usaha untuk menyembunyikan tanda-tanda ketuaan.
Karena masa madya merupakan masa paling sulit dalam budaya Amerika,
maka penyesuaian diri terhadap periode ini sangat bergantung pada nilai yang
terbentuk pada awal kehidupan seseorang. Terdapat bukti bahwa kemunduran mental
umumnya terjadi mulai usia madya, terutama bagi mereka yang mempunyai
kemampuan intelektual rendah.
Berbagai perubahan minat dan keinginan pada usia madya jauh lebih
berkurang daripada yang terjadi pada awal masa itu oleh karenanya sebagian besaar
mengakibatkan perubahan peran. Minat pria usia madya terhadap uang berbeda
dengan wanita namun wanita lebih mengutamakan keamanan dan keinginannya untuk
memperoleh symbol status sehingga keinginannya untuk memperoleh banyak uang
meelebihi pria.
Bahaya yang paling besar bagi orang yang telah berusia madya adalah karena
orang menganut kepercayaan tradisional yang keliru tentang apa yang terjadi pada
masa usia madya, idealism orang muda, aspirasi yang tidak realistis, perubahan peran,
perubahan keinginan dan kedudukan nilai symbol status. Diantara sekian banyak
bahaya umum yang ada yang mempengaruhi proses penyesuaian social bagi orang
berusia madya adalah orang secara filosofis dianggap duduk dalam kursi berkarang,
kurang mempunyai keterampilan social, lebih suka berhubungan dengan keluarga
dari pada dengan orang luar, mempunyai masalah keuangan, tekanan keluarga dan
kewajiban-kewajiban lain, keinginan untuk populer, dan mobilitas social.
BAB XII
Penyesuaian diri terhadap pekerjaan bagi pria maupun wanita usia madya
sangat pelik karena dipengaruhi oleh berbagai factor, misalnya, sikap social yang
tidak menyenangkan, kebijaksanaan system kontrak kerja, meningkatnya penggunaan
mesin otomatis, kelompok kerja, peran penting isteri semakin meningkat, keharusan
pension, dominasi perubahan besar dan kemungkinan adanya relokasi perusahaan.
Tingkat penyesuaian terhadap pekerjaan pada usia madya dapat dinilai dengan
menggunakan dua kriteria, yaitu prestasi dan kepuasan. Sedang kepuasan biasanya
memberikan kontribusi yang lebih penting daripada prestasi. Usia madya disebut
“tahap mengecilnya daur keluarga” dalam kehidupan berumahtangga, karena
perubahan terpenting pada periode tersebut dibantu dengan berkurangnya jumlah
anggota keluarga yang tinggal di rumah.
Usia madya disebut juga periode “sarang kosong”, yaitu suatu periode di
mana perubahan peran secara drastic terjadi baik bagi suami maupun isteri yang
kurang menyebabkan traumatic daripada sebab yang ditimbulkan oleh kepercayaan
yang sudah populer dalam masyarakat tentang periode sarang kosong yang
mengerikan. Bagi wanita dalam masa ini lebih banyak memerlukan penyesuaian
terhadap pola hidup ketimbang pria. Ada dua bentuk penyesusaian terhadap keluarga
pihak pasangan yang harus dilakukan oleh sebagian besar orang usia madya. Pertama,
penyesuaian diri terhadap anak-anak dan kedua, penyesuaian diri untuk merawat
orang tua usia lanjut.
Pria dan wanita usia madya memainkan peran nenek dan kakek yang berbeda.
Ada lima peran yang bersifat umum yaitu peranan formal, peran suka berkawan,
peran pengganti orang tua, peran cadangan keluarga bijaksana dan peran tokoh jarak
jauh. Masalah yang bersifat umum bagi para janda dan duda adalah ekonomi, social,
hubungan kekeluargaan, pekerjaan rumah tangga sehari-hari, kebutuhan seksual dan
tempat tinggal. Kesempatan menikah lagi setelah kematian pasangan atau perceraian
dengan pasangan, semakin kecil dengan bertambahnya usia wanita, terutama yang
tinggal di kota kecil, pedesaan atau pinggiran kota. Sedang kesempatan untuk
menikah lagi bagi pria lebih besar, bergantung pada daerah di mana dia tinggal.
Mempersiapkan diri dalam mendekati masa pension dan masa usia lanjut,
merupakan tugas penting bagi orang yang berusia madya baik bagi pria maupun
wanita. Penyesuaian mereka menjadi lebih sulit daripada yang seharusnya, karena
sikap social yang tidak menyenangkan yang menghambat persiapan tersebut secara
memadai. Diantara sekian banyak bahaya penting bagi mereka yang berusia madya
yang masih bekerja, bahaya yang paling penting adalah kegagalan dalam mencapai
tujuan dan cita-cita yang telah ditentukan sebelumnya, menurunnya kreativitas,
kebosanan, adanya kecenderungan tumbuhnya perusahaan dan industry raksasa,
merasa terjebak dengan pekerjaannya, menganggur, sikap yang tidak menyenangkan
terhadap pekerjaan yang sedang ditekuninya, dan mobilitas tempat kerja yang jauh
dengan tempat tinggal karena demi perkembangan karier, atau agar tetap bekerja pada
pekerjaan sekarang.
Diantara bahaya-bahaya pernikahan yang paling umum dan serius pada usia
madya adalah keharusan untuk mengubah peran, kebosanan (terutama bagi wanita),
ketidakmampuan dalam menetapkan hubungan yang baik dan memuaskan dengan
pasangan sebagai pribadi, menentang penikahan anaknya, penyesuaian seksual,
merawat orang tua usia lanjut, kehilangan pasaangan dan perkawinan kembali.
Tingkat keberhasilan pria dan wanita menyesuaiakan diri dengan usia madya dapat
dinilai dengan empat kriteria : prestasi, tingkat emosional, pengaruh perubahan fisik
pada kepribadiannya, dan tingkat kepuasan dan kebahagiaan yang diperoleh
seseorang pada usia tersebut.
BAB XIII
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu
periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Usia enam
puluhan biasanya di pandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut.
Akan tetapi orang sering menyadari bahwa usia kronologis merupakan kriteria yang
kurang baik dalam menandai permulaan usia lanjut karena terdapat perbedaan
tertentu di antara individu-individu dalam usia pada saat mana usia lanjut mereka
mulai.
Orang usia lanjut, yang kira-kira mulai terjadi pada usia enam puluh tahun
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang cenderung
mengarah ke penyesuaian diri yang buruk dan hidupnya tidak bahagia. Ada
perbedaan perubahan individual yang menonjol sebagai akibat dari usia lanjut,
dengan ketuaan yang bersifat fisik mendahului ketuan psikologis yang merupakan
kejadian yang bersifat umum. Perubahan fisik termasuk perubahan dalam
penampilan, perubahan yang berbeda pada system organ dalam, perubahan pada
system syaraf, dan perubahan penampilan dan kemampuan seksual. Perubahan yang
bersifat sangat umum terhadap kemampuan motoric, termasuk perubahan kekuatan
fisik dan kecepatan dalam bergerak, bertambanhnya waktu yang diperlukan untuk
bealajar keterampilan, konsep dan prinsip baru serta ada kecenderingan sikapnya
menjadi canggung dan kikuk. Sementara itu banyak hal-hal yang menyebabkan
perubahan kemampuan mental, kurangnya rangsangan lingkungan dan kurang
motivasi terhadap kesadaran mental yang ada untuk membedakan kondisi yang paling
bersifat umum dan yang paling serius.
Ketertarikan pribadi orang usia lanjut termasuk tertarik pada diri sendiri,
penampilan, pakaian dan uang. Ketertarikan terhadap agama sering dipusatkan pada
masalah tentang kematian pada usia tersebut, menjadi sesuatu yang bersifat pribadi
sebagai pengganti sesuatu yang abstrak, teoritis yang sering dijumpai pada
kehidupan. Bahaya yang potensial terhadap penyesuaian pribadi dan social sebagian
disebabkan oleh menurunnya fungsi fisik dan mental sebagai ciri-ciri usia lanjut,
yang mengakibatkann orang usia lanjut mudah diserang penyakit dan sebagian lagi
disebabkan oleh kurangnya pengenalan terhadap bahaya potensial yang berasal dari
kelompok social.
Di antara sekian bahaya fisik yang bersifat umum yang merupakan ciri-ciri
uisa lanjut adalah penyakitan, hambatan yang bersifat jasmaniah, kurang gizi, gigi
banyak yang tanggal, kecelakaan dan hilangnya kemampuan seksual. Bahaya yang
bersifat psikologis meliputi kepercayaan terhadap pendapat klise tentang usia lanjut,
perasaan rendah diri, perassan tak berguna dan perasaan tidak enak sebagai akibat
dari perubahan fisik, perubahan pola hidup, kecenderungan untuk tidur secara mental,
perasaan bersalah karena mengannggur, terutama yang mau tidak mau harus
mengakibatkan perubahan terhadap pola hidup.
BAB XIV
Penyesuaian dalam pekerjaan pada usia lanjut sangat dipengaruhi oleh sikap
pekerja itu sendiri. Ada dua sikap pekerja yang paling bersifat umum yakin; sikap
kerja yang memelihara atmosfer masyarakat pekerja (society maintaining) yaitu,
sikap kerja yang ditandai oleh sedikit atau tanpa minat terhadap perkerjaannya itu
sendiri tetapi hanya berminat pada gajinya saja, dan sikap kerja yang melibatkan
keaakuan (ego-involving), yaitu sikap kerja yang ditandai dengan kepuasan pribadi
yang besar, penghargaan terhadap diri sendiri besar dan perasaan terhadap
faedah/nilai besar.
Kesempatan kerja bagi pekerja usia lanjut relatitif dibatasi oleh berbagai
factor tertentu seperti kaeharusan untuk pension, kemudahan sistem kontrak kerja,
rencana pension, sikap social terhadap orang usia lanjut, daur usaha, jenis kelamin
pekerja, dan jenis pekerjaannya itu sendiri. Pensiun yang mengakibatkan perubahan
peran seperti perubahan terhadap minat, nilai dan pola hidup, bisa bersifat sukarela
maupun keharusan, terjadi lebih awal maupun pada usia standar.
Sikap terhadap pensiunan dipengaruhi oleh sejumlah kondisi, ada tiga kondisi
terpenting dalam hal ini, yaitu :
Perubahan terhadap pola hidup keluarga, jauh lebih biasa terjadi karena
pension, pendapatan berkurang, atau kematian satu anggota pasangan, memerlukan
lima penyesuaian utama, yaitu perubahan hubungan dengan anggota keluarga,
perubahan pada perilaku social, perubahan hubungan dengan anak turunannya dan
dengan cucu-cucu serta perubahan peran yang berbalik, yaitu ketergantungan orang
tua pada anak keturunannya. Penyesuaian karena kehilangan suami/isteri, yang
disebabkan oleh kematian, atau perceraian, pada usia lanjut perlu tipe penyesuaian
yang berbeda bagi pria dan wanita. Sedang bagi pria dpersulit dengan perasan
kesepian dan ketergantungan, sedang bagi wanita dipersulit oleh pendapatan yang
berkurang.
Terdapat banyak masalah penyesuaian diri dalam hal menikah lagi di usia
lanjut, masalah yang paling umum biasanya mengenai penyesuaian dengan pasangan
hidup yang baru, dengan kerabat keluarga yang baru, dan seringkali dengan rumah
baru atau dengan lingkungan hidup yang baru. Hidup bersama tanpa menikah di amsa
usia lanjut yang dewasa ini jumlahnya meningkat, terutama di daerah perkotaan,
biasanya didorong oleh berbagai alasan praktis dan pertimbangan keuangan, jadi
bukan alas an keinginan untuk mencari kesesuaian yang biasanya dilakukan oleh anak
muda.
Mobilitas geografik pada usia lanjut, yang sering diakibatkan oleh kondisi
ekonomi, kesehatan atau keluarga, atau oleh perubahan status perkawinan karena
perceraian atau kematian pasangannya, lebih sering merupakan suatu hal yang
terpaksa daripada yang suka rela. Dua resiko pekerjaan yang paling umum dan paling
serius pada usia lanjut disebabkan oleh tidak adanya kesempatan kerja atau
menganggur meskipun ia ingin bekerja, dan pension, khususnya jika terpaksa, atau
lebih awal, karena kondisinya tak terkontrol, atau tak punya persiapan.
Resiko kehidupan keluarga yang paling umum pada usia lanjut adalah
gangguan seksual, kesepian, khususnya jika kehilangan pasangan hidup karena
perceraian atau kematian, perubahan penataan hidup yang sering terjadi karena
terpaksa, dan kebutuhan untuk membuat perubahan peran karena perubahan
kesehatan, status ekonomi atau kondisi hidupnya. Terdapat empat kriteria yang umum
yang digunakan untuk menilai penyesuaian para usia lanjut sebagian baik para pria
maupun wanita kualitas pola perilaku, apakah aktif atau dicirikan oleh pelepasan diri
secara terpaksa atau sukarela; perubahan perilaku emosional; perubahan kepribadian;
dan kepuasan – diri atau kebahgiaan.
Kebahagiaan pada orang berusia lanjut dicirikan oleh aktivitas yang kontinu,
sementara ketidakbahagiaan dipengaruhi oleh pelepasan diri baik secara sukarela
maupun terpaksa.
ALHAMDULILLAH