Oleh :
Nama : Dita Febriyanti
NIM : PO.62.20.1.18.008
VONIS RINGAN: Efrin Ipan terdakwa korupsi pembangunan Taman Hijau Bungo ketika
menjalani sidang beragendakan vonis majelis hakim Tipikor Jambi. Muslimin / Jambi
Independent
Penulis Editor
Tribunjambi/Jaka HB
EI mendengarkan putusan kasus Taman Hijau Bungo, Rabu(9/10).
Erfin Ipan selaku tenaga ahli Arsitektur CV Dinamika Teknik, baik secara sendiri sebagai orang
yang melakukan, maupun bersama-sama sebagai turut serta, melakukan dengan saksi Darma Suardi
(almarhum) melakukan tindak pidana korupsi pembangunan Taman Hijau Bungo.
Dalam perspektif budaya, korupsi menjadi sesuatu yang dianggap biasa karena telah dilakukan,
baik secara sadar maupun tidak sadar dalam sikap hidup sehari-hari. Jika dikategorikan secara
berjenjang perilaku seseorang terhadap praktik korupsi dimulai dari sangat permisif, permisif,
antikorupsi dan sangat antikorupsi. Dalam hal ini pelaku sadar bahwa tindakannya akan merugikan suatu
pihak dan akan ada konsekuensi yang dihadapinya apabila kecurangan itu diketahui.
Korupsi dalam perspektif agama, agama sebagai dasar dari segala kepercayaan dan keyakinan
tiap individu berperan penting. Dalam semua ajaran agama, tidak ada agama yang mengajarkan
umatnya untuk berlaku atau melakukan tindak pidana korupsi. Dalam hal ini Erfin Ipan selaku pelaku
tindak pidana korupsi tidak benar benar menerapkan Ilmu agama yang didapatnya, sehingga iman nya
lemah dan tergiur dengan uang yang banyak, sehingga ia berani melakukan hal yang salah.
Korupsi dalam perspektif hukum dipahami sebagai tindakan melawan hukum dan ada
pandangan sebagai tindakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Sebagai pelaku tindak pidana
korupsi Erfin Ipan telah melawan hukum dan melakukan kejahatan luar biasa menimbulkan dampak
kerugian dari banyak pihak, dengan itu pelaku divonis penjara 1 tahun.
Dampak dari Perilaku korupsi pembangunan Taman Hijau Bungo adalah sebagai berikut:
1. Dampak ekonomi, Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat kalau uang rakyat dalam
praktek APBN dan APBD menguap oleh perilaku korupsi. Sekitar 30-40 persen dana menguap
karena dikorupsi, dan korupsi terjadi 70 persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh
pemerintah.
2. Dampak korupsi terhadap social dan kemiskinan, Praktek korupsi menciptakan ekonomi biaya
tinggi yang membebankan pelaku ekonomi. Kondisi ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada
mahalnya harga jasa dan pelayanan publik karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi
kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang dilakukan karena penyelewengan yang
mengarah ke tindak korupsi.
3. Dampak Korupsi terhadap Birokrasi Pemerintahan, Aparat hukum yang semestinya
menyelesaikan masalah dengan adil dan tanpa adanya unsur [emihakan, seringkali harus
mengalahkan integritasnya dengan menerima suap, iming-iming, gratifikasi atau apapun untuk
memberikan kemenangan.
4. Dampak Korupsi terhadap Politik dan Demokrasi, Konstituen didapatkan dan berjalan karena
adanya suap yang diberikan pleh calon-calon pemimpin partai, bukan karena simpati atau
percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya. korupsi yang menyandera pemeirntahan
akan menghasilkan konsekuensi menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikuasai pemilik
modal/kapitalis).
5. Dampak Korupsi terhadap Penegakan Hukum, Dampak korupsi yang menghambat berjalannya
fungsi pemerintahan sebagai pengampu kebijakan negara diantaranya menghambat peran
negara dalam pengaturan alokasi dan menghambat negara melakukan pemerataan akses dan
asset.
6. Dampak Korupsi terhadap Pertahanan dan Keamanan, Dampak korupsi terhadap pertahanan
dan keamanan diantaranya melemahkan alutsista dan SDM karena anggaran hankam menguap
sia-sia. Seringkali kita mendapatkan berita dari berbagai media tentang bagaimana negara lain
begitu mudahnya menerobos batas wilayah negara Indonesia.
7. Dampak Korupsi terhadap Kerusakan Lingkungan, Dampak korupsi terhadap lingkungan
diantaranya menurunnya kualitas lingkungan. Akibat yang dihasilkan oleh perusakan alam ini
sangat merugikan khususnya bagi kualitas lingkungan itu sendiri. Dari kasus ilegal loging saja
disinyalir kerugian negara yang terjadi sampai 30-42 triliun rupiah per tahun.