Anda di halaman 1dari 12

RANGKAIAN LAMPU MENGGUNAKAN SAKLAR

PENGUNCI

Oleh
PATRISIUS J. FISCHER
1406030037
KEL. II

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2016
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjant kepada Tuhan Yang maha Esa, karana atas
berkat dan karunia-Nya laporan praktikum “Pengontrolan Lampu
Menggunakan Saklar Pengunci” dapat diselaikan.
Dengan adanya praktek ini telah menambah wawassan dalam hal
teknologi (bidang teknik) yang sangat dibutuhkan oleh seorang mahasiswa
agar menjadi seorang lulusan sarjana teknik yang mampu bersaing dalam
bidang industri.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada dosen bapak Nursalim ST, MT selaku
kepala Lab. Sistem Tenaga Listrik Teknik Elektro, serta teman teman
kelompok 2 yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan sehingga laporan
ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Akhir kata penulis mohon maaf bila dalam laporan ini masih banyak
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun penulis nantikan demi
kesempurnaan laporan ini. Penulis juga berharap agar laporan ini berguna
bagi semua pihak dalam memberi informasi.

Kupang, 05 januari 2017

Patrisius J. Fischer
1406030037
DAFTAR ISI
PENGONTROLAN LAMPU MENGGUNAKAN KONTAKTOR
MAGNET II
1. Kompetisi
 Mahasiswa dapat merangkai singgle line diadram menjadi wiring
diagram.
 Mahasiswa dapat merangkai rangkaian percobaan sesuai dengan
jobsheet.
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian percobaan sesuai dengan wiring
diagram.

2. Dasar Teori.
A. MCB/CB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi
listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini
berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban
lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit ataukorsleting). Dasar
pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu
disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang.
Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai
rating arus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman
terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan
memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya.

Gambar. MCB
Keterangan:
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
B. Saklar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju
beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan
instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat
umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did
alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi
lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena
pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.

 Saklar tunggal
saklar tunggal adalah saklar yang digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah
beban penerangan atau lampu listrik.

Gambar. Bentuk fisik dan simbol saklar tunggal


Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak
dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban. Berikut ini
digambarkan pemasangan saklar tunggal dengan satu titik cahaya.
Gambar. Single line dan pengamatan saklar kontak

Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar


juga dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem
instalasi listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem
instalasi tidak perlu dimatikan. Anda cukup mematikan saklar bebannya
saja. Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang dan bekerja
dengan baik dan benar.
 Saklar tukar

Gambar. Single line dan pengawatan saklar tukar.


Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi
saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan
menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi
penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel
atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga
saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong.
Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena
penggunaan saklar ini sangat praktis.
 Saklar seri
Saklar seri/ganda adalah sejins saklar listrik yang berguna untuk
mengontrol dua buah lampu secara bersamaan baik untuk mematikan lampu
maupun untuk menghidupkan lampu.
Gambar. Saklar seri

C. Stop kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai
muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini
adalah gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak
ditanam di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga sering
disebut terminal. Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan
komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik
dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam, yaitu: stop kontak in bow dan stop kontak out bow

Gambar. stop kontak


 Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam
tembok.
 Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya
diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak
portable.
3. Alat dan bahan.
Table III.1 Alat dan Bahan.
No Uraian materi Satuan Vol Ket
A Bahan
1 Circuit Breaker Unit 1
2 Saklar tunggal Unit 1
3 Saklar kutub ganda Unit 1
4 Fitting Unit 1
5 Lampu pijar Unit 2
6 Kabel NYA 1.5 meter Meter Secukupnya
7 Kabel NYA 2.5 meter Meter Secukupnya
8 Pipa paralon 5/8 Meter
9 Klem 5/8 Unit
10 Elbo Unit
11 Isolasi Unit
12 T. Dost Unit
13 Baut ulir Unit
B Alat
1 Tang kombinasi Unit 1
2 Tang lancup Unit 1
3 Tang potong Unit 1
4 Obeng kombinasi (+) Unit 1
(-)
5 Gergaji besi Unit 1
6 Palu Unit 1
7 Tespen Unit 1
8 Lux meter Unit 1
9 Ampere meter Unit 1
10 Vol meter Unit 1
11 Multi meter Unit 1

4. Rangkaian Percobaan
a. Single line diagram
b. Wirring diagram

5. Langkah kerja
1. Membaca modul dengan teliti, mempelajari gambar instalasi yang
diberikan, kemudian tentukan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
3. Merencanakan penempatan komponen-komponen yang akan dipasang
sesuai dengan gambar kerja yang telah diberikan oleh asisten yang
bertugas.
4. Memasang komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, saklar
tukar, stop kontak, dan lampu pijar sesuai dengan tata letak yang talah
direncanakan sebelumnya.
5. Memotong pipa dan kabel sesuai ukuran yang telah yang ditentukan.
6. Memasukan kabel NYA kedalam pipa sesuai dengan ukuran dan jumlah
yang ditentukan, kemudian pasang klem pada posisi yang sudah
ditandai.
7. Mengupas ujung kabel sepanjang 3cm dalam kotak cabang.
Sambungkan dengan jenis sambungan ekor babi.
8. Menghubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak
komponennya, seperti MCB, saklar tunggal, saklar seri, stop kontak, dan
lampu pijar.
9. Periksa rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar.
10. Jika rangkaian telah benar, menututup semua sambungan kabel yang ada
pada kotak cabang dengan isolasi listrik atau menggunakan losdop.
11. Melaporkan hasil praktek kepada asisten yang bertugas.
12. Apabila hasil pekerjaan telah disetujui, dihubungkan ke sumber
tegangan.
13. Coba dan mengamati dengan meng-on offkan saklar.
14. Mencatat Arus tegangan masing-masing lampu.
15. Buka semua komponen dengan hati-hati setelah semua selesai
praktikum
16. Mengembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan, setelah
selesai praktikum.
17. Membersihkan ruangan kerja terhadap sampah dan debu jika sudah
selesai praktikum.

6. Hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai