Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

KONSEP TRORI

A. KANKER

1.PENGERTIAN

TENTANG KANKER

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi
sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga
dapat menyebabkan kematian.

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor
adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan
tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun
lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.

Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya
keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.

2.ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Berbagai jenis kanker memiliki penyebab yang berbeda dan tergantung pada

banyak faktor. Beberapa kanker lebih umum daripada yang lain, dan

kemungkinan untuk bertahan hidup bervariasi di antara berbagai jenis.

Kebanyakan kanker tidak memiliki penyebab, namun diketahui disebabkan dari

bahan kimia, lingkungan, genetik, imunologi, atau asal virus. Kanker juga dapat

muncul secara spontan dari penyebab yang sejauh ini tidak dapat dijelaskan.

Penyebab kanker sangat kompleks, melibatkan sel dan faktor lingkungan.


Banyak kemajuan telah dibuat dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab

kanker, termasuk:

a. Kimia dan zat lainnya

Bahan kimia tertentu, logam, atau pestisida dapat meningkatkan risiko

kanker apabila masuk kedalam tubuh. Contoh karsinogen yang terkenal antara

lain: asbes, nikel, kadmium, uranium, radon, vinil klorida, benzidene, dan benzena. Misalnya,
menghirup serat asbes meningkatkan risiko penyakit paru-paru, termasuk kanker, dan risiko
kanker terutama tinggi bagi pekerja asbes yang

merokok.

b. Tembakau

Karsinogen yang paling umum dalam masyarakat kita adalah rokok (asap

rokok). Asap rokok diketahui mengandung setidaknya 60 karsinogen dan racun 6.

Selain menyebabkan 80 sampai 90 persen dari kanker paru-paru, merokok juga

dapat menyebabkan kanker mulut, faring, laring, esofagus, pankreas, ginjal, dan

kandung kemih. Menghindari produk tembakau adalah salah satu cara untuk

mengurangi risiko seseorang terkena kanker.

c. Radiasi

Beberapa jenis radiasi, seperti sinar-x, sinar dari zat radioaktif, dan sinar
ultraviolet dari paparan sinar matahari, dapat menghasilkan kerusakan pada DNA

sel, yang mungkin menyebabkan kanker.

d. Keturunan

Beberapa jenis kanker lebih sering terjadi penderita yang anggota keluarga

sebelumnya menderita kanker pula. Hal ini menunjukkan bahwa faktor keturunan

juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit kanker (Agency for toxic subtances and disease
registry, 2002).

Faktor lingkungan merupakan penyebab kejadian kanker sebesar 80-

85%,sedangkan sekitar 10-15% disebabkan oleh kesalahan replikasi dan genetika,

dan diyakini sepertiga dari kanker berhubungan dengan diet (Damayanthi 2008).

Penyebab kanker bervariasi dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Kanker terjadi

karena kerusakan struktur genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi

tidak terkontrol. Pola insiden kanker bervariasi sesuai jenis kelamin, ras, dan letak

geografik. Beberapa kanker dapat dipengaruhi faktor genetik keluarga, namun

yang paling sering terjadi karena faktor lingkungan dan gaya hidup. Promotor

kanker, yang disebut karsinogen seperti bahan kimia, virus serta faktor lingkungan

dan gaya hidup (Mendelsohn 2000; Duyff 2006).

Hubungan Kuantitatif Struktur..., Kheriyah, Fak. Farmasi UMP 20


3.JENIS-JENIS PENYAKIT KANKER

Terdapat 10 (sepuluh) jenis kanker yang banyak ditemukan dan mematikan

(National Cancer Institute, 2012) yaitu:

A. Kanker Paru-paru dan Bronkial. Penyebab utama terjadinya kanker paru-

paru dan bronkial adalah kebiasaan merokok dan penggunaan produk

tembakau. Ada dua jenis utama kanker paru-paru yaitu kanker paru-paru

non-sel kecil (paling umum) dan kanker paru-paru sel kecil (menyebar

lebih cepat).

B. Kanker Colon dan Rektum. Kanker usus besar tumbuh di jaringan usus

besar, sedangkan kanker rektum tumbuh beberapa inci dari usus besar

dekat dengan anus.

C. Kanker Payudara. Kanker ini biasanya terbentuk di dalam saluran yang membawa susu ke
kelenjar susu yang menghasilkan susu pada wanita.

D. Kanker Pankreas. Kanker Pankreas dimulai dari jaringan-jaringan pankreas yang membantu
pencernaan.

E. Kanker Prostat. Kanker prostat biasanya mulai tumbuh perlahan-lahan di kelenjar prostat yang
memproduksi air mani untuk mengangkut sperma.
F. Leukemia (kanker darah). Ada banyak jenis leukemia, tetapi semua mempengaruhi darah
terutama jaringan pembentukan tubuh seperti sumsum tulang dan sistem limfatik. Leukimia
mengakibatkan kelebihan produksi sel darah putih yang abnormal.

G. Non-Hodgkin Lymphoma. Kanker ini mempengaruhi limfosit (sejenis sel darah putih) dan
ditandai oleh kelenjar getah bening yang membesar, demam dan penurunan berat badan.

H. Kanker Hati dan Saluran Empedu Intrahepatic. Sebagian besar kanker hati dimulai di tempat
lain dan kemudian menyebar ke hati. kanker hati berkaitan erat terkait dengan kanker saluran
empedu intrahepatic yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari liver ke usus kecil.

I. Kanker Ovarium. Kanker ini lebih mudah untuk diobati tapi sulit dideteksi pada tahap awal.
Gejala-gejalanya adalah ketidaknyamanan perut, desakan untuk buang air kecil dan nyeri panggul.

J. Kanker Esophageal. Kanker ini dimulai pada sel yang melapisi esofagus

(saluran yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut) dan biasanya

terjadi di bagian bawah kerongkongan.

K. Kanker kandung kemih. Kanker yang terbentuk di jaringan kandung kemih

(organ yang menyimpan urin). Sebagian besar kanker kandung kemih

adalah karsinoma sel transisional (kanker yang dimulai di sel-sel yang

biasanya membentuk lapisan dalam kandung kemih).

L. Kanker endometrium. Kanker yang terbentuk di jaringan lapisan rahim (kecil, berongga, organ
berbentuk buah pir di panggul wanita di mana janin berkembang). Sebagian besar kanker
endometrium adalah adenocarcinoma (kanker yang dimulai di sel yang membuat dan melepaskan
lendir dan cairan lainnya).

M. Kanker ginjal. Kanker yang terbentuk di jaringan ginjal. Kanker ginjal termasuk karsinoma sel
ginjal (kanker yang terbentuk di lapisan tabung yang sangat kecil dalam ginjal yang menyaring
darah dan mengeluarkan produk sisa) dan ginjal pelvis karsinoma (kanker yang terbentuk di pusat
ginjal di mana urin mengumpulkan).
N. Melanoma: Suatu bentuk kanker yang dimulai di melanosit (sel yang membuat pigmen melanin).
Ini mungkin dimulai pada tahi lalat (melanoma kulit), tetapi juga dapat dimulai pada jaringan
pigmen lain, seperti pada mata atau di dalam usus.

O. Kanker tiroid. Kanker yang terbentuk di kelenjar tiroid (organ di dasar tenggorokan yang
membuat hormon yang membantu mengontrol detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan
berat). Empat jenis utama kanker tiroid papiler, folikular, meduler, dan kanker tiroid anaplastik.
Keempat jenis tersebut didasarkan pada bagaimana sel-sel kanker terlihat di bawah mikroskop.

4. Pengobatan Kanker

Ada empat macam cara pengobatan penyakit kanker (Foye, 1996) yaitu

operasi atau pembedahan, radioterapi, imunoterapi dan kemoterapi.

a. Pembedahan merupakan salah satu pengobatan kanker. Namun demikian

penanganan kanker dengan pembedahan umumnya hanya berhasil kepada

sel kanker yang belum mengalami metastasis. Tetapi apabila sel kanker

sudah menyebar ke organ lain, tidak dapat dilakukan dengan pembedahan.

b. Radioterapi adalah penggunanan radioaktif untuk menghancurkan sel

tumor. Keuntungan cara pengobatan kanker secara radioterapi adalah

hanya menyebabkan kerusakan sekecil mungkin terhadap jaringan normal

di sekitarnya. Gabungan terapi pembedahan dan radiasi dapat lebih

memberi keuntungan karena radioterapi dapat menghancurkan sel kanker


mikroskopik yang dapat tersisa setelah pembedahan. Selain itu, dengan

radiasi dapat memperkecil tumor yang besar, menurunkan kambuh

setempat dan dapat menurunkan kemungkinan terjadinya metastasis. Jenisjenis sinar radiasi yang
biasa digunakan untuk terapi kanker adalah Sinar

Gamma (γ) dari Kobalt-60 (Co-60) dan Sinar-X. Namun dengan radiasi ini

memberikan efek samping yang sangat membahayakan, yaitu dengan

adanya sinar-X yang memiliki panjang gelombang rendah dan energi

tinggi dapat mempengaruhi sel-sel normal di sekitar sel-sel kanker target.

Hal ini dapat merusak bahkan membunuh sel – sel normal.

c. Imunoterapi adalah pengobatan kanker melalui pemanfaatan reaksi imun

di dalam tubuh penderita untuk menghancurkan sel kanker. Cara

imunoterapi merupakan pengobatan lanjutan karena dapat menangguhkan

munculnya kembali sel kanker untuk jangka waktu yang lama. BCF

(Bacillus Calmette Guerin) sebagai turunan bakteri Mycrobacterium bovis

yang telah dilemahkan merupakan zat imunoterapi karena meningkatkan

secara aktif respon kekebalan umum dan merangsang makrofag. BCF

bersifat nonspesifik karena tidak mempergunakan antigen unik untuk jenis


sel kanker tertentu.

d. Kemoterapi adalah pengobatan kanker melalui penggunaan agen kimia

(obat anti kanker). Berbeda dengan pembedahan dan radioterapi,

kemoterapi tidak dibatasi oleh metastasis. Akan tetapi, obat antikanker

tetap tidak mampu menghancurkan semua sel kanker di dalam tubuh

penderita sehingga masih harus dikombinasi dengan cara pengobatan lain

seperti imunoterapi. Persyaratan obat antikanker yang baik masih sulit

ditentukan karena perbedaan antara sel kanker dan sel normal cukup kecil.

Pengobatan dengan kemoterapi tidak selektif, sehingga dapat

mempengaruhi sel-sel normal, dan menyebabkan kerusakan.

6. PATHWAY KANKER

7.MANIFESTASI KLINIS KANKER

Gejala-gejala kanker yaitu:

1.    Gejala awal. Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi
pada bronkus.

2.    Gejala umum.

a.    Batuk : Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk   mulai sebagai
batuk kering tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk
sputum yang kental dan purulen dalam berespon terhadap infeksi sekunder.
b.    Hemoptisis : Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor   yang
mengalami ulserasi.

c.    Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan.

8. KLAFIKASI

Kanker paru dibagi menjadi kanker sel kecil (small cell lung cancer, SCLC) dan kanker sel
tidak kecil (non-small lung cancer, NSCLC). Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan
terapi. Termasuk didalam golongan kanker sel tidak kecil adalah epidermoid,
adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar, atau campuran dari ketiganya.

a.    Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)

Merupakan tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan, berasal dari
permukaan epitel bronkus.Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat
merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. Karsinoma sel
skuamosa biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan menonjol ke dalam bronki besar.
Diameter tumor jarang melampaui beberapa sentimeter dan cenderung menyebar secara
langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada, dan mediastinum. Karsinoma ini lebih
sering pada laki-laki daripada perempuan (Wilson, 2005). 

b.    Adenokarsinoma

Memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus.
Kebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang
dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi
sering kali meluas ke pembuluh darah dan limfe pada stadium dini dan sering bermetastasis
jauh sebelum lesi primer menyebabkan gejala-gejala. 

c.    Karsinoma bronkoalveolus

Dimasukkan sebagai subtipe adenokarsinoma dalam klasifikasi terbaru tumor paru dari
WHO. Karsinoma ini adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk
dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung
timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke
tempat-tempat yang jauh. 

d.    Karsinoma sel kecil

Umumnya tampak sebagai massa abu-abu pucat yang terletak di sentral dengan perluasan
ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus dan mediastinum.
Kanker ini terdiri atas sel tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong, sedikit sitoplasma, dan
kromatin granular. Gambaran mitotik sering ditemukan. Biasanya ditemukan nekrosis dan
mungkin luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering memperlihatkan fragmentasi dan “crush
artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling jelas
pada pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus akibat letak sel tumor dengan sedikit
sitoplasma yang saling berdekatan (Kumar, 2007). 

e.    Karsinoma sel besar

Adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang
besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru
perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh
(Wilson, 2005).

9.PENCEGAHAN
Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan
menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui,
setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab
kanker:

 Mengenai makanan:
o Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
o Lebih banyak makan makanan berserat.
o Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari
o Lebih banyak makan makanan segar
o Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
o Membatasi minuman alkohol
 Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
 Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
 Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
 Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

J. KOMPLIKASI

Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan

kanker yaitu karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National

Cancer Institute, 2009).

1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi

organ internal.

2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot,
pembuluh darah, atau jaringan ikat.

3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan

sistem kekebalan tubuh.

4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar

adrenal, dan jaringan kelenjar lainnya.

5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti

sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.

B.konsep dasar askep

1.pengkajian

1.    Anamnesis

Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci untuk diagnosis tepat.
Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal penyakit kanker paru. Batuk
disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang bercampur darah, sesak nafas dengan
suara pernafasan nyaring (wheezing), nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan
anoreksia merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
pada pasien tersangka kanker paru adalah faktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok,
dan terpapar zat karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.

2.    Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa perubahan bentuk


dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah bening dan tanda-tanda obstruksi
parsial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan pleura.

3.    Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk : 

a.    Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru. Kerusakan pada paru
dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau pemeriksaan analisis gas. 

b.    Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada organ-organ
lainnya. 

c.    Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada jaringan tubuh
baik oleh karena tumor primernya maupun oleh karena metastasis. 
4.    Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama dipergunakan untuk kanker
paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologi yang bervariasi. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk menentukan keganasan tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening,
dan metastasis ke organ lain. 

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode tomografi komputer. Pada


pemeriksaan tomografi komputer dapat dilihat hubungan kanker paru dengan dinding toraks,
bronkus, dan pembuluh darah secara jelas. Keuntungan tomografi komputer tidak hanya
memperlihatkan bronkus, tetapi juga struktur di sekitar lesi serta invasi tumor ke dinding
toraks. Tomografi komputer juga mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi
lesi kecil dan tumor yang tersembunyi oleh struktur normal yang berdekatan.

5.    Sitologi

Sitologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai nilai


diagnostik yang tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan dilakukan dengan
mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat menunjukkan gambaran
perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun kanker. Selain itu dapat juga
menunjukkan proses dan sebab peradangan. 

Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk
mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang paling
sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium preinvasif maupun invasif.
Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama untuk kanker paru yang letaknya
sentral. Pemeriksaan ini juga sering digunakan untuk skrining terhadap kanker paru pada
golongan risiko tinggi.

6.    Bronkoskopi

Setiap pasien yang dicurigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi untuk
bronkoskopi. Dengan menggunakan bronkoskop fiber optik, perubahan mikroskopik mukosa
bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan daging. Bronkoskopi akan lebih mudah
dilakukan pada tumor yang letaknya di sentral. Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai
oleh ujung bronkoskop.

7.    Biopsi Transtorakal

Biopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk mendiagnosis tumor pada
paru terutama yang terletak di perifer. Dalam hal ini diperlukan peranan radiologi untuk
menentukan ukuran dan letak, juga menuntun jarum mencapai massa tumor. Penentuan
letak tumor bertujuan untuk memilih titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang berdekatan
dengan tumor.
8.    Torakoskopi

Torakoskopi adalah cara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan histopatologik
untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan alat torakoskop yang
ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk melihat dan mengambil sebahagian
jaringan paru yang tampak. Pengambilan jaringan dapat juga dilakukan secara langsung ke
dalam paru dengan menusukkan jarum yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian
dilakukan pengisapan jaringan tumor yang ada

2.Diagnosa

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif adanya eksudat di alveolus

2. Pola nafas tidak efektif sindrom hipoventilasi

3. Gangguan pertukaran gas hipoventilasi

4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan


pemasukan/ mencerna/ mengabsorbsi zat-zat gizi karena factor biologis dan psikologi

3.Rencana

Anda mungkin juga menyukai