Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Metabolisme atau metabolismos merupakan seluruh reaksi kimia yang terjadi

pada suatu organisme termasuk pada tingkat paling kecil atau seluler. Pemahaman

lebih mudahnya, metabolisme adalah proses pembentukan atau pembuatan energi

yang dibutuhkan tubuh pada makhluk hidup.

Pada tahapan ini makanan yang telah dilumatkan kemudian akan diambil zat

gizinya dan diubah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan pada

proses metabolisme tubuh, zat gizi yang didapatkan dari makanan seperti

karbohidrat akan diubah menjadi energi sehingga dapat digunakan untuk

melakukan aktivitas sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme zat gizi?

2. Bagaimna proses enzim pencernaan?

3. Bagaimana terjadinya proses penyerapan zat gizi?

4. Bagaimana proses metabolisme masing-masing zat gizi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui metabolisme zat gizi.

2. Untuk mengetahui proses enzim pencernaan.

3. Untuk mengetahui terjadinya proses penyerapan zat gizi.

4. Untuk mengetahui proses metabolisme masing-masing zat gizi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme Zat Gizi

Metabolisme (bahasa yunani : metabolismos, perubahan) adalah semua

reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat

seluler. Terdapat berbagai macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein,

vitamin dan mineral. Vitamin terbagi atas 2 macam, yaitu vitamin larut lemak dan

vitamin larut air. Contoh vitamin larut lemak adalah A, D, E, K, contoh vitamin

larut adalah vitamin B dan C. Contoh mineral adalah zat besi (Fe), kalsium ( Ca )

Zat gizi adalah zat kimia yang dapat di gunakan oleh organisme untuk

memepertahankan kegiatan metabolismetubuhnya. Kegiatan metabolisme pada

manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhaan,

pembaruan jaringan dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai

zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam, lemak, vitamin dan elemen lain. Bahan

kimia seperti serat makanan dan metabolit skunder tanaman merupakan bagian

dari makanan tetapi tidak di klalifikasikan sebagai zat gizi.

Beberapa zat gizi penting tidak dapat di sintesi dalam tubuh dan hannyan di

sediakan dari makan. Zat gizi penting untuk menyediakan proses metabolisme,

misalnya vitamin, asam askobat, dan mineral mikro, serta untuk pembentuk

struktur misalnya protein asam amino esensial, vitamin dan elemen mineral.

Kebutuhan zat gizi terganting pada faktor yang beragam seperti umur,

2
pertumbuhan, kehamilan dan penyakit sehingga perlu di tentukan perkiraan secara

hati-hati.1

B. Enzim pencernaan

Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang

memecah makanan,misalnya pepsin adalah sebuah enzim dilambung yang

memecah protein,lipase untuk memecah lemak,amilase memecah

karbohidrat,disamping itu juga terdapat getah lambung yang berupa asam klorida

(HCL) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari hati9 dan

pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati

untuk menetralkan racun.Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu :

1. Pencernaan mekanik

Adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil

atau bahan halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi didalam

mulut.

2. Pencernaan kimiawi

Adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat zat

yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut,lambung

dan usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi

mempercepat reaaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.

a. Mulut
1
Novita wijayanti, “fisiologi manusia dan metabolisme zat gizi” (malang :UB press)h.3

3
Makanan masuk kedalam tubuh pertama kali melewati rongga mulut. Oleh

karena itu proses pencernaan mkanan secara mekanik dan kimiawi sudah

dimulai pada bagian ini pada rongga mulut terdapat beberapa bagian yang

berperan dalam proses pencernaan yakni gigi,lidah,dan kelenjar ludah.

1. Gigi

Terdapat 4 macam gigi,yaitu gigi seri,gigi taring,geraham depan,dan geraham

belakang. Makanan dipotong dengan gigi seri,dirobek dengan gigi taring dan

dikunyah dengan gigi geraham. Pada orang dewasa,gigi yang lengkap terdiri

atas 32 buah gigi. Gigi memiliki 3 bagian utama meliputi :

1. Mahkota gigi yang terletak menonjol diatas tulang

2. Leher gigi

3. Akar gigi

2. Lidah

Lidah sebagian besar terdiri atas otot,lidah berfungsi untuk mengaduk

makanan didalam rongga mulut dan membantu mendorong makana ( proses

penelanan ) serta menghasilkan kelenjar ludah,

3. Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ),kelenjer ludah

dalam mulut ada 3 pasang yaitu :

1. Kelenjar parotis,terletak dibawah telinga. Mnghasilkan ludah yang berbentuk

cair,

2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.

4
3. Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah. Kelenjar submandibularis dan

kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan,membasahi,dan

melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Didalam ludah terdapat enzim

petialin (emilase) yang berfungsi mngubah mkananan dalam mulut yang

mengandung zat karbohidrat atau amilum menjadi gula sederhana jenis

maltosa.

b. Kerongkongan

Setelah makanan kita kunyah dalam mulut,makanan akan masuk menuju

kerongkongan. Sebeleum ke kerongkongan,pada pangkal tenggorokanatau laring

gterdapat bagian yang memiliki katub dinamakan epiglotis yang berfungsi

mengatur masuknya makanan dan udara kedalam tubuh. Krongkongan merupakan

organ yang berperan sebagai tempat jalannya makanan menuju lambung,dinding

kerongkingan tersusun atas epitelium berlapis pipih.

c. Lambung

Makanan dari kerongkongan terdorong kedalam lambung, lambung di

ibaratkan seperti lumbung yang bertugas untuk menyimpan makanan yang telah

ditelan untuk sementara waktu. Lambung terdiri atas tiga bagian berikut :

a. Kardiaks,merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari

kerongkongan.

b. Fundus,adalah bagian tengah lambung,tempat maknan ditampung dan

mrngalami perlakuan kimiawi.

5
c. Pilorus,merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan

berhubungan langsung dengan usus 12 jari.

Makanan dalam lambung mengalami serangkain proses kimiawi oleh

getah lambung,sekitar 1-2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar,anatara lain

hcl,enzim pepsion,enzim renin,lipase,mukus,dan faktro intrinsik.

Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida,enzim renin

akan mencerna protein susu menjadi kasein,sedangkan enzim lipase akan

mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi,perlakuan kimiawi protein pertama

kali dilakukan didalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan

oleh enzim-enzim tersebut juga ada hcl yang membantu dalam proses pencernaan.

Fumgsi hcl,antara lain :

a. Membunuh kuman pada makanan yang dimakan.

b. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

c. Mempercepat reaksi antara air,protein dan pepsin.

d. Mengendorkan pilorus,karena hcl bersifat asam dengan ph kurang lebih 1-3.

Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat

melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan faktor intrinsik berfungsi

untuk menghasilkan vitamin B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah

dan membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini

pula,maka vitamin B12 didalam lambung dilindungi dari asam lambung sehingga

tidak rusak. Setelah mendapat perlakuan tersebut,makanan kemudian bercampur

6
dengan getah lambung membentuk khim seperti bubur yang lembut. Kemudian

khim sedikit demi sedikiit dikeluarkan menuju usus 12 jari .

d. Hati

Hati adalah alat yang besar, terletak di bawah sekat rongga badan dan

mengisis sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Dalam

metabolisme karbohidrat, hati berfungsi untuk :

1. Menyimpan glikogen.

2. Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa.

3. Glukoneogenesis (pengubahan molekul-molekul lemak protein, dan laktat

menjadi glukosa).

4. Membentuk senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme

karbohidrat.

Pada metabolisme protein, hati berfungsi untuk :

1. Pembentukan sebagian besar lipoprotein.

2. Pembentuk sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid.

3. Mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Hati

mempunyai kecendrungan untuk menyimpan vitamin. Vitamin yang disimpan

dihati adalah A,D, dan vitamin B12.

e. Kelenjar pankreas

Pankreas berada dalam lipatan duodenum, berbentuk huruf U yang rebah. Pada

pankreas terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar endokrin menghasilkan

hormon insulin, sedangkan kelenjar eksrokrin menghasilkan getah pankreas.

Getah pankreas memiliki Ph 8, berfungsi menetralkan chymus yang bersifat asam

7
dari lambung serta mengandung NaHCO3 dan enzim-enzim. Enzim tersebut

adalah lipase pankreas, amilopsin, nuklease, disakarase, enterokinase, dan tripsin.

f. Usus halus

Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu :

a. Duodenum (usus 12 jari)

b. Jejenum (usus kosong)

c. Ileum (usus penyerapan)

Pencernaan didalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat

berperan sebagai kelenjar endikrin dengan menghasilkan hormon insulin dan

sebagai kelenjar eksokrin dengan menhasilkan getah pencernaan berupa tripsin,

amilase, dan lipase.

a. Insulin, berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.

b. Tripsin, berfungsi memecah protein menjadi pepton.

c. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

d. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

g. Usus besar

Usus besar pada umumnya terdiri atas usus besar ascending (menaik), transfers

(melintang), descending (menurun) dan berakhir pada rektum, yaitu bagian

berotot yang mengeluarkan kotoran melalui anus. Usus besar tidak memiliki villi

sehingga tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan tetapi terjadi penyerapan air

sehingga feses menjadi lebih padat. Pada kolon juga terjadi proses pembusukan

sisa pencernaan (yang tidak dapat diserap oleh usus halus) oleh bakteri escherecia

8
coli yang menghasilakan gas H2S, NH4, indole, skatole, dan vitamin K (berperan

dalam proses pembekuan darah).

h. Anus

Feses yang terkumpul dalam rektum dikeluarkan melalui saluran pengeluaran

yang dinamakan anus. Proses pengeluaran feses lewat anus ini disebut proses

defikasi. Pada anus terdapat otot sfingeter anus yang berupa otot polos dan otot

lurik. Masing-masing otot ini berturut-turut berada didalam dan bagian luar

lubang anus. Saat feses menyentuh dinding rektum, otot lurik terangsang

melakukan proses defikasi. Akibatnya, secara sadar kita akan melakukan

mengejan berkontraksi. Tindakan kita ini akan menjadikan otot polos mengendur,
2
sehingga feses keluar dari tubuh.

C. Penyerapan zat gizi

Zat gizi telah mengalami pencernaan secara mekanis dan kimia akan memiliki

struktur yang lebih kecil dan sederhana, sehingga dapat diserap kedalam sel epitel

usus halus. Proses penyerapan atau perpindahan transeluler pada masing – masing

zat gizi berbeda – beda.

1. Penyerapan Monosakarida

Setelah proses hidrolisis yang terjadi pada usus halus,monosakarida yang

dihasilkan akan di serap oleh sel usus halus (gambar 4.1). Berikut ini adalah

tahapan proses penyerapan monosarida dari lumen usus halus kepembuluh darah:

2
Sabila Nur Amalina,”sistem pencernaan manusia”, Jurnal penelitian , vol 1. No 3 tahun
2013.

9
a. Energi cadangan yang terdapat pada pompa ion sodium kalium mendorong

penyerapan glukosa dana galaktosa dengan membuat gradien konsentrasi yang

curam pada sodium sehingga masuk kedalam sel usus.

b. Sodium bergerak melintasi membran melalui protein konstranporter pada

membran (SGLT) sehingga mendorong glukosa terhadap gradien konsentrasi

kedalam sel.

c. Fruktosa memasuki sel dengan cara difusi terfasilitasi.

d. Ketiga monosakarida keluar melintasi membran basolateral melalui difusi

terfasilitasi pada tranporter gula (GLUT2)

1. Penyerapan Asam Amino

Setelah proses denaturasi dan hidrolisis protein menjadi peptida dengan enzim

pepsin di lambung, kemudian dalam usus halus masih terjadi hidrolisis peptida

dengan beberapa protease yang terdapat pada usus halus, asam amino yang

dihasilkan akan diserap oleh usus halus (gambar 4.2). Berikut ini adalah tahapan

proses penyerapan asamamino darilumen usus halus ke pembuluh darah dengan

tahapan sebagai berikut:

10
a. Peptida dicerna menjadi asam amino oleh protease pankreas (tripsin,

kemotripsin dan karboksipeptidase) dan enzim di brush border

(karboksipeptidase,aminopeptidase dan diprptidase) dari sel mukosa.

b. Asam amino kemudian diserap dengan cara transpor aktif ke dalam sel

dan pindah melintasi membran sel.

c. Asam amino meninggalkan sel epitel usus halus dengan cara difusi

terfasilitasi dan melalui celah antar kapiler.

2. Penyerapan Lipid

Penyerapan lemak sangat berbeda dengan penyerapan karbohidrat dan protein,

karena ketidak mampuan lemak untuk larut dalma air. Lemak harus menjalani

serangkaian transformasi fisik dan kimia untuk menghindari masalah ini selama

pencernaan dan penyerapannya. Adanya garam empedu di usus halus membuat

globula lemak yang besar terdispersi menjadi emulsifikasi lipid dengan globula

yang kecil, sehingga luas permukaan lemak yang jauh lebih besar untuk

pencernaan dengan lipase pankreas. Produk pencernaan lipase (monogliserida dan

asam lemak bebas) juga tidak larut dalam air, jadi sangat sedikit produk akhir

yang bisa berdifusi melalui chyme untuk mencapai lapisan absorptif. Namun,

11
komponen empedu memudahkan penyerapan produk akhir lemak dengan

membentuk misel.

Sekitar 95% dari lipid yang diserap di usus halus. Garam empedu tidak hanya

mempercepat percernaan lipid, tetapi juga penting untuk penyerapan produk akhir

pencernaan lipid. Subunit sebaliknya lipid memasuki pori – pori besar

lakteral(gambar 4.3). Lakteral adalah pembuluh limfatik yang terdapat pada usus

halus dan merupakan bagian dari sistem limfatik. Berikut ini adalah tahapan

proses penyerapan lipid dari lumen usu halus ke pembuluh darah:

a. Asam lemak dan monogliserida (yang dihasilkan dari pencernaan lemak)

meninggalkan misel dan masuk ke dalam sel epitel secara difusi

b. Asam lemak berikatan untuk membentuk trigliserida setelah melewati

membran sel usus halus

c. Globula lemak menggabungkan diri dengan protein untuk membentuk

kilomikron (dalam aparaus golgi)

d. Kilomikron keluar dari sel epitel secara eksositosis dan memasuki lakteral

(kapiler getah bening)

12
e. Cairan getah bening dalam lakteral (lymph duct) menstransportasikan

kilomikrom menjauhi dari usus halus.3

D. Metabolisme masing-masing zat gizi

Energi yang dihasilkan untuk tubuh tidaklah melalui proses yang singkat dan

cepat, melainkan harus melalui proses panjang dan membutuhkan tahapan yang

cukup banyak. Oleh sebab itu, pada tahap metabolisme sendiri terbagi menjadi

dua macam yaitu katabolisme dan anabolisme.

Katabolisme adalah suatu proses penguraian atau pemecahan senyawa dari

bentuk kompleks menjadi lebih sederhana. Proses pemecahan ini dilakukan ketika

katabolisme mendapat bantuan enzim yang terdapat pada tubuh makhluk hidup.

Sedangkan anabolisme merupakan sebuah proses penyusunan atau pembentukan

senyawa sederhana menjadi lebih kompleks atau biasa disebut makromolekul.

Jadi bisa disimpulkan jika kedua macam metabolisme ini memiliki makna yang

saling berseberangan, dimana pembedanya terdapat pada proses dan energi yang

dihasilkan.

1. Katabolisme

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika katabolisme merupakan proses

perubahan senyawa kompleks menjadi lebih sederhana. Untuk fungsinya sendiri

adalah untuk menyediakan bahan baku pada proses sintesis yang dilakukan

molekul lain. katabolisme juga memiliki fungsi sebagai penyedia energi yang

dibutuhkan aktivitas sel. Pada proses ini katabolisme melakukan reaksi oksidasi

3
Novita wijayanti, “fisiologi manusia dan metabolisme zat gizi” (malang :UB press)h.44-
47

13
menggunakan energi bebas dan menggunakan bantuan enzim. katabolisme juga

terbagi menjadi empat tahap yaitu dekarbosilasioksidatif, glikolisis, tansport

elektron dan siklus asam sitrat. Tahap glikosis terjadi pada sitoplasma dengan

substrat glukosa serta menghasilkan 2 ATP, 2 NADH dan 2 asam piruvat. Proses

ini juga sering kali diartikan sebagai tahap pengubahan glukosa menjadi molekul

piruvat yang selanjutnya menghasilkan ATP dan NADH. Fungsi dari kedua

senyawa tersebut adalah untuk menyimpan energi dan NADH untuk transport

electron. Pada tahap berikutnya yaitu dekarbosilasi oksidatif terjadi di

mitokondria dengan subsrat asam piruvat serta hasil asetil CO-A. Proses ini juga

bisa terjadi pada intermembram mitokondria.

Senyawa yang dihasilkan pada proses dekorboksilasi oksidatif atau DO

antara lain adalah asetil CO-A. Kemudian proses siklus asam sitrat yaitu sebuah

proses yang terjadi di matriks mitokondria dengan subsrat NADH2 serta ATP.

Proses ini akan menghasilkan berbagai senyawa seperti NADH 6, 1 ATP, 1

FADH dan 4 CO2.

proses yang juga sering disebut sebagai siklus krebs ini juga menghasilkan

elektron dalam jumlah besar. Yang terakhir yaitu proses transport electron atau

biasa disebut dengan panen energi dari hasil FADH2 dan NADH. Pada tahap ini,

jumlah ATP yang dihasilkan jauh lebih banyak dibandingkan pada proses lainnya.

Tak cukup disini, proses transfer electron juga akan membentuk senyawa air atau

H2O.

14
2. Anabolisme

Berbanding terbalik dengan katabolisme, bagian dari metabolisme satu ini

justru mengubah senyawa sederhana menjadi lebih kompleks. Tahap

perubahan senyawa tersebut harus didukung dengan energi kimia seperti

cahaya, yang mana fungsinya adalah untuk mengikat berbagai senyawa

sederhana sehingga dapat membentuk suatu senyawa kompleks.

Anabolisme terdiri dari 3 tahap, yaitu:

 Produksi monosakarida, nukleotida dan asam amino. Monosakarida

sendiri merupakan sebuah senyawa paling sederhana dari karbohidrat

seperti glukosa yang memiliki rasa manis. Sedangkan asam amino

merupakan monomer protein dan nukleotida adalah suatu molekul dari

gugus gula serta basa penyusunnya ialah purin dan pirmidin.

 ATP yang juga digunakan sebagai sumber energi pada proses pengubahan

asam amino, nukleotidan dan monosakarida menjadi bentuk yang reaktif.

 Asam amino, nukleotida dan monosakarida reaktif diubah dalam bentuk

molekul kompleks.

Molekul kompleks dari asam amino ialah protein, nukleotida, asam nukleat dan

lipid serta monosakarida adalah polisakarida.5

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beberapa zat gizi penting tidak dapat di sintesi dalam tubuh dan hannyan di
sediakan dari makan. Zat gizi penting untuk menyediakan proses metabolisme,
misalnya vitamin, asam askobat, dan mineral mikro, serta untuk pembentuk
struktur misalnya protein asam amino esensial, vitamin dan elemen mineral.
Kebutuhan zat gizi terganting pada faktor yang beragam seperti umur,
pertumbuhan, kehamilan dan penyakit sehingga perlu di tentukan perkiraan
secara hati-hati.

B. SARAN

Di dalam makalah ini penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dai kata

sempurna maka untuk kedepannya penulis akan memperbaikinya.

16

Anda mungkin juga menyukai