Anda di halaman 1dari 15

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 388-402

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2015

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki
Di Samarinda

Mariana 1

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
kualitas produk terhadap harga Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di
samarinda. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk terhadap
harga secara simultan terhadap Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di
samarinda.untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi kualitas
harga Amplang Belida UD. Sinar Rejeki di samarinda. Metode yang
digunakan adalah analisis deskriktif, analisisregresi linear berganda, dan uji
hepotesis. Berdasar kan hasil analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian produk pada industri UKM amplang UD
sinar Rejeki di Samarinda berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen
adalah price alasannya karena kualitas produk Amplang belida lebih baik dan
berkualitas di bandingkan dengan produk amplang lain nya serta selalu di
kunjungi oleh calon konsumen.

Kata Kunci : product, price, promotion place dan keputusan konsumen

Pendahuluan
Pergeseran perilaku konsumen Indonesia saat ini sudah tidak hanya
konsumsi produk atau jasa saja secara emosional tetapi kini lebih menjadi
konsumen yang rasional. Hal ini dapat dilihat bagaimana penjualan produk di
pasaran yang tidak berkualitas dan harganya mahal, dimana tentu tidak diminati
oleh konsumen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka kebutuhan
konsumen akan produk berkualitas juga semakin meningkatbagi kualitas
produk makanan, indikatornya bisa dilihat dari higienisnya, kesehatannya, dan
kandungan gizinya dalam produk, sehingga konsumen dapat memutuskan
membeli produk makanan yang berkualitas,selain itu dalam mengeluarkan
produk, produsen sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Dalam persaingan bisnis bebas ini syarat agar suatu perusahaan
dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah perusahaan mencapai tujuan
untuk menciptakan dan pertahankan pelanggan.
Kualitas produk merupakan faktor persaingan utama dalam menentukan
keberhasilan dan kelangsungan dari suatu perusahaan. Konsep kualitas sering

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: bisnismariana@gmail.com
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri
atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian merupakan suatu ukuran seberapa
jauh suatu produk dapat memenuhi persyaratan dan spesifikasi kualitas yang
ditetapkan.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk
makanan ringan,berupa Amplang maka terbuka peluang bagi para pengusaha
khususnya industri makan ringan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jenis
dan merek makanan ringan Amplang yang ditawarkan pada saat ini. Dengan
banyaknya perusahaan dan merek makanan ringan yang bermunculan sekarang
ini, mengakibatkan konsumen semakin teliti dan kritis dalam memilih produk
yang sesuai dengan keinginannya.
Dalam hal ini yang terkait dalam penelitian adalah industri yang bergerak
dibidang makanan ringan Amplang UD. Sinar Rejeki yang terletak di Jl. Slamet
Riyadi No.15 RT.15, usaha ini mulai berjalan sekitar 7 tahun yang lalu dan
pendapatan rata-rata perbulan sebesar Rp. 2,350,000,-. Usaha ini lebih
memprioritaskan kualitas produk dibandingkan harga, karena diketahui bahwa
usaha pesaing yang lain banyak menurunkan harganya untuk mendapatkan
konsumen dan tidak memperdulikan masalah kualitas produk dari kemasan,
merek, rasa, desain. Dengan demikian usaha ini memiliki peluang untuk
bersaingan dalam kualitas produk, sehingga konsumen yang ingin mendapatkan
kualitas produk yang baik maka konsumen tersebut akan melakukan pembelian
pada perusahaan di industri UD. Sinar Rejeki.
Sejalan dengan hal ini akan dilakukan penelitian, yang
berjudul:“Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di
Samarinda”.
Rumusan Masalah
Atas dasar uraian diatas,maka penting kiranya dilakukan suatu penelitian
maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kualitas produk dan harga secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda
2. Apakah kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki samarinda
3. variabel apakah yang paling kuat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kualitas produk dan harga secara
parsial terhadap keputusan pembelian Amplang Belida UD.Sinar Rejeki di
Samarinda.
2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kualitas produk dan harga secara
simultan terhadap Amplang Belida UD. Sinar Rejeki Di Samarinda.

389
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

3. Untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi keputusan


pembelian Amplang Belida UD.Sinar Rejeki di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori


Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Kaller (2006:6),pemasaran adalah salah satu fungsi
organisasi dan seperangkat prosen untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para memilik sahamnya.
Charles W. Lamb, Jr et.al (2001:6) mengemukakan bahwa: Pemasaran
merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi
dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran
yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Assauri ( 2007:12) menjelaskan pengertian manajemen pemasaran
adalah: “manajemen pemasaran adalah merupakan kegiatan penganalisian,
perencanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk
membentuk dan membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran
melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam
jangka panjang”.
Marketing Mix (Bauran pemasaran)
Dalam bukunya “Manajemen Pemasaran” Kotler (2007) mengemukakan
: Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujauan pemasarannya di pasar sasaran. Dalam
pengertian lain, Marius P. Angiopora (2002) mengemukakan bahwa Marketing
Mix (bauran pemasaran) adalah perangkat variabel-variabel pemasaran
terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran (target market).
Strategi Pemasaran
Tingkat penjualan dan kemampuan untuk produk, jasa, dan lini produk
dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor diluar kendali seperti kekuatan-
kekuatan demografi dan ekonomi.Tetapi tingkat ini juga dipengaruhi oleh
usaha-usaha pemasaran. Oleh karena itu, tanggung jawab seorang manajer
pemasaran adalah merencanakan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang
akan membantu mencapai sasaran penjualan, bagian pasar dan laba untuk
sebuah produk, artinya setelah perencanaan harus menentukan pendekatan yang
diambil oleh perusahaan untuk memastikan bahwa masing-masing produk
memenuhi perannya.
Strategi pemasaran dan setiap perusahaan merupakan suatu rencana
keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan dapat dilakukan manajer
pemasaran dengan membuat tiga macam keputusan, yaitu:
1. Pelanggan mana yang akan yang akan dituju.
2. Kepuasan seperti apakah untuk memberikan kepuasan.

390
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

3. Pemasaran seperti apakah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan


tersebut.
Menurut Tuli dan Kahle dalam Tjiptono (2002:6) mendefinisikan strategi
pemasaran sebagai berikut: “Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang akan
dikendalikan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”.
Kualitas Produk
Tjiptono (2002:76) dalam memberikan definisi mengenai kualitas, yaitu:
“suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi standar (4 harapan) yang telah
ditetapkan”.
Kotler (2002:49) “kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu
produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat”.
Kualitas baik itu produk maupun pelayanan merupakan hal yang perlu
mendapatkan perhatian utama dari sebuah perusahaan, mengingat kualitas
berkaitan erat dengan masalah keputusan konsumen yang merupakan tujuan
dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Harga
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel dan
dapat diubah dengan cepat.Namun, persaingan harga dan penetapan harga juga
merupakan diskursus yang panting bagi penjual.
Tjiptono(2008:151), harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh
hak kepemilikan ataupenggunaan suatu barang atau jasa.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran
atau marketing mix (4P=product, price, place, promotion/produk, harga,
distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang dan jasa
yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Keputusan Pembelian
Perusahaan yang cerdas berusahan untuk memahami proses keputusan
pembelian pelanggan secara penuh, semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk.
keputusan pembelian adalah “the selection of on option from two or alternative
choice”, jadi keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana
dia memilih salah satu beberapa alternatif pilihan yang ada.
Pengertian keputusan pembelian, Kotler dan Armstrong (2002:226)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.

391
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Perisat pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses


keputusan pembelian. Konsumen melalui lima tahap: evalusi alternatif,
pencarian informasi, pengenalan kebutuhan, keputusan pembelian, dan perilaku
setelah pembelian.

Definisi konsepsional
Untuk dapat membantu dan memudahkan masalah yang setelah
ditemukan pada bab sebelumnya maka perlu suatu perumusan yang dapat
menjadi batasan dari pengertian variabel-variabel yang akan diperhitungkan
dan pokok materi secara operasional, yaitu mengenai kualitas produk dan harga
yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan produk yang
ditawarkannya. Dalam penelitian terdapat dua variabel yang terdiri atas
variabel bebas atau yang disebut dengan variabel independen adalah:
1. Variabel kualitas produk
Kualitas produk adalah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di eksplisit (berwujud)
atau implisit (tidak berwujud). Kotler (2002:49)
2. Variabel harga
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang dan jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter. Tjipto (2008:151)
3. Variabel keputusan pembelian
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen bener-bener membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Kotler dan
Amstrong (2002:226)

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Data kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif yang mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefinisikan dalam bentuk operasionalnya. Penelitian kuantitatif memerlukan
adanya hipotesis dan pengujiannya serta menentukan tahapan-tahapan
berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan
digunakan serta lebih menjelaskan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik (Sarwono, 2006).Data kuantitatif yang diperoleh dari
perusahaan berupa data yang dapat dihitung atau angka yang diperoleh dari
dokumen atau laporan-laporan, misalnya data keuangan pada usaha amplang.
Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) yang
mewakili Kualitas Produk(X1)dan Harga (X2) serta 1 (satu) variabel terikat

392
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

(dependen) berupa Keputusan Pembelian (Y). Untuk memperjelas masing-


masing variabel tersebut,digunakan indikator untuk setiap variabel sebagai
berikut:
1. (X1) Kualitas produk
Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi standar (harapan) yang telah
ditetapkan.
Indikator yang akan diukur dari kualitas produk terdiri dari:
1) Higienis (bersih)
2) Rasa
3) Tampilan
4) kemasan
5) Merek
2. (X2) Harga
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel dan dapat
diubah dengan cepat.Namun, persaingan harga dan penetapan harga juga
merupakan diskursus yang penting bagi penjual.
Indikator yang akan diukur dari harga terdiri dari:
1) variasi
2) kompetitif
3) potongan harga
3. (Y) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana memilih
salah satu beberapa alternatif pilihan yang ada.
Indikator yang akan diukur dari keputusan pembelian terdiri dari:
1) Melakukan pembelian ulang
2) Kebiasaan dalam membeli produk
3) Kemantapan pada sebuah produk

Analisis dan Pembahasan


Analisis
Untuk mengetahui nilai validitas dan reabilitas dari data kuesioner
masing-masing butir digunakan seri program statistik (spss 17.0) dan hasilnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Uji Validitas
Validitas merupakan suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan
dan kesahihan suatu insgtrumen. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu
mengahasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran
yang cermat mengenai data tersebut. Cara pengujian validitas dengan
menghitung kolerasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total
dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dengan menggunakan
alat bantu komputer Spss 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel Hasil Pengujian Validitas

393
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Item Pearson correlation R hitung Keterangan

Skor_1 1000 0.195 Valid


Skor_2 .572 0.195 Valid
Skor_3 .573 0.195 Valid
Skor_4 .456 0.195 Valid
Skor_5 .566 0.195 Valid
Skor_6 .616 0.195 Valid
Skor_7 .540 0.195 Valid
Skor_8 .644 0.195 Valid
Skor_9 .466 0.195 Valid
Skor_10 .522 0.195 Valid
Total_Skor .594 0.195 Valid
Sumber : data penelitian yang diolah, 2014
Dari setiap item pertanyaan diperoleh nilai R hitung lebih besar dari R
tabel (0.195) maka item pertanyaan pada penelitian di atas adalah valid dan
dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk analisis
selanjutnya, menggunakan analisis regresi.
Uji Reliabilitas
Analisis Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat
memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua
kali atau lebih. Metode yang digunakan dalam analisis reliabilitas ini adalah
metode Alpha-Cronboch. Nilai Alpha-Cronboch (r alpha) program SPSS 17.0
ditujukkan oleh besarnya nilai alpha (α) . pengambilan keputusan reliabilitas
suatu variabel ditentukan dengan membandingkan nilai r alpha dengan nilai
0,6, apabila r alpha > 0,6 maka variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Table Hasil Pengujian Reablitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.628 11

Item-Total Statistics

Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan


item_1 .612 Reliabel
item_2 .606 Reliabel
Reliabel
item_3 .616 Reliabel
item_4 .585 Reliabel
item_5 .603 Reliabel
Reliabel
item_6 .581 Reliabel
item_7 .599 Reliabel
item_8 .598 Reliabel
item_9 .636
item_10 .610
total_11 .614

Sumber: data penelitian yang diolah, 2014 Berdasarkan

394
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

Tabel di atas, hasil uji relibilitas tersebut menunjukkan bahwa semua


variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas
0,600 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel dari kuisioner
adalah reliabel yang berarti bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan kuisioner yang handal. Secara keseluruhan butir-butir
pertanyaan dari tiap-tiap variabel digunakan dan dapat di distribusikan kepada
seluruh responden (100 orang), karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang
valid dan reliabel.
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Model regresi linier bergandadapatdisebutsebagai model yang baikjika
model tersebutmemenuhikriteria BLUE (best linear unbiased estimator) .
BLUE dapat dicapai jika memenuhi asumsi klasik. Uji penyimpangan asumsi
klasik dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan empat modal
asumsi, yaitu:
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Tabel Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .81088066
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .042
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .626
Asymp. Sig. (2-tailed) .827
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil uji normalis dengan Kolmogorov-smirnov test
diperoleh nilai KSZ sebesar 0,626 dan Asymp.sig. sebesar 0,826 lebih besar
dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Auto korelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
modal regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 ( sebelumnya).
Dengan menggunakan asumsi : jika nilai DW terletak antara dU dan (4 – dU)
atau dU ≤ DW ≤ (4 – dU) berarti bebas dari Autokorelasi, sebalik nya jika nilai
DW <dL atau DW > (4 – dL) berarti terdapat Autokorelasi. Hasil uji
Autokorelas idapat dilihat pada table berikutini :
Table Hasil Asumsi Auto korelasi

395
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .652 .630 .696 .81920 1.612
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Nilai Durbin Watson pada signifikan = 5
% : n = 100 : k- 2 = 1 diperoleh nilai dL = 1.604 dan dU 1.603 = .
Hasil pengolahan data pada tabel menunjukkan Durbin Watson sebesar 1.612
jadi, nilai Durbin Watson tersebut berada di antara nilai du dan (2_du) atau
maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tersebut terdapat
autokelasi di antara kesalahan penggangu.
Uji Multikolinearitas
Uji Asumsi multikoliniearitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi liner berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Gejala multikolinearitas terdeteksi apabila nilai VIF lebih besardari 10 atau VIF
>10.JikanilaiVIF < 10 maka tidak ditemukan korelasi di antara variabel
independen. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 .969 1.032
X2 .969 1.032
Sumber :Data penelitian yang diolah, 2014
Pada tabel tersebut nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas, X1 =
1.032, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10 atau VIF = 1.032 < 10, X2 =
1.032, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10 atau VIF 1.. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolineritas dalam model
regresi linear berganda.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidak samaan variance dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak
terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika signifikan lebih kecil dari α
(5%) maka terdapat Heteroskedastisitas.
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients T Sig.

396
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

B Std. Error Beta


1 (Constant) .162 .277 .585 .560
X1 .089 .079 .115 1.131 .261
X2 .063 .058 .110 1.084 .281
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber : Data penelitian yang di olah,2014
Nilai t statistik pada tabel coeficient untuk variabel X1 diperoleh nilai -
1.131 dibandingkan dengan ttabel1.984 atau -1.131 < 1.984 artinya tidak
signifikan, nilai t statistik pada X2 diperoleh nilai 1.084 < 1.984 artinya tidak
signifikan, artinya tidak signifikan. Jadi secara keseluruhan, nilai t statistic dari
semua variabel penjelas tida ada berpengaruh secara statistic sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunkan tidak mengalami masalah
heteroskedastisitas.
Uji Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen apabila variabel independen minimal dua atau lebih.
Uji Koefisien Korelasi
Hasil uji koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Correlations
Correlations
Control Variables X1 X2
Y X1 Correlation 1.000 .672
Significance (2-tailed) . .089
Df 0 97
X2 Correlation .672 1.000
Significance (2-tailed) .089 .
Df 97 0
Hasil korelasi variabel X1 dengan Y diperoleh nilai 1.000 terdapat
tingkat yang sangat kuat, hasil dari variabel X2 dengan Y diperoleh nilai 0.622
terdapat tingkat kuat.
Uji Koefisien determinasi
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel summary berikut:
Tabel Model Summary
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .652 .630 .696 .81920 1.612
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

397
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Pada tabel tersebut di atas hasil koefisien Determinasi (R Square)


sebesar 0,630 ( Kuadrat dari R = 0,652 ). Hal ini dapat dijelaskan bahwa
variabel X1, X2, mempengaruhi sebesar 63 % terhadap variabel Y. sedangkan
sisanya dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain yaitu sebesar (100%
- 63%= 37%)
Uji F (Simultan)
Hasil uji F statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel Anova berikut ini :
Tabel Anova
ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 16.768 2 5.384 5.572 .566a

Residual 65.095 98 .671


Total 65.864 100
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Pada tabel uji Anova diperoleh nilai Fhitung 5.572 kemudian nilai Fhitung
tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel dicari dengan rumus :
Ftabel = F{( 1-α) (dk pembilang = k) (dk penyebut = n – k – 1)}
Ftabel = F{(1-0,05) (dk pembilang = 2) (dk penyebut = 100 – 2– 1)}
Ftabel = F{(0,95) (2) (95) }
Ftabel = 3,09
Pada tingkat signifikan 0,05 dengan penjelasan sebagai berikut :
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel yang berarti variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dan
Ho diterima apabila Fhitung< Ftabel, yang berarti variabel independen tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Ternyata hasil uji pada tabel Anova diperoleh nilai Fhitung lebih
kecil dari nilai Ftabel atau 5.572>3,09. Jadi secara simultan variabel independen
(X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Uji t (parsial)
Uji t (parsial) dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
X1, X2 terhadap Y. Hasil uji secara parsial ditunjukan oleh tabel Coefficients di
bawah ini :
Tabel Coefficientsa
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

398
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

1 (Constant) 2.547 .450 5.664 .000


X1 .357 .128 .346 4.446 .656
X2 .583 .094 .390 4.878 .382
a. Dependent Variable: Y
Pada tabel koefisien diperoleh nilai konstanta a = 2.547β untuk
Variabel X1 = 0,346, nilai β untuk variable X2 = 0,390, Sehingga dapat
dirumuskan persamaan regresi linier berganda yaitu :
Y = 2,547 + 0,346 (X1) + 0,390 (X2)
Selanjutnya dengan tingkat signifikan (α = 0,05) dilakukan uji statistik
secara parsial.
1. Pengaruh Variabel X1 Terhadap Y
Pada tabel coefficient, variabel periklanan (X1) diperoleh Persamaan regresi
Y = 2,547 + 0,346 (X1), Selanjutnya dilakukan uji signifikansi, hipotesis
yang digunakan adalah :
Ha : product berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen
Ho : product tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
konsumen dengan penjelasan :
Jika nilai t hitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Jika t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Pada tabel coefficient diperoleh nilai thitung = 4,466 selanjutnya dibandingkan
dengan nilai t tabel.
Nilai t tabel dicari dengan kriteria :
Tingkat signifikansi (α = 0,05) untuk uji dua pihak (2-tailed)
Df atau dk = jumlah data –2(100 – 2 = 98)
Sehingga diperoleh nilai t tabel = 1984
Ternyata nilai t hitung 4,466 > t table 1,984 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya berpengaruh secara signifikan.
2. Pengaruh Variabel X2 Terhadap Y
Persamaan regresi uji t (Y =2,547 + 0,390 (X2), selanjutnya dilakukan
uji signifikan dengan hipotesis :
Ha :Price berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen
Ho : Price tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Dengan Penjelasan :
Jika nilai t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
signifikan. Jika nillai t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak signifikan.
Pada tabel coefficient diperoleh nilai t hitung = 4,878, selanjutnya
dibandingkan dengan nilai t tabel. Nilai statistik t tabel dicari dengan kriteria :
Tingkat signifikansi (α = 0,05) untuk uji dua pihak (2-tailed)
Df atau dk = jumlah data – 2 (100 – 2 = 98)
Sehingga diperoleh nilai t tabel = 1,984

399
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Ternyata nilai t hitung 4,878,>t tabel 1,984 maka Ho ditolak dan Haditerima,
artinya tidak berpengaruh secara signifikan.
Variabel Yang Paling Berpengaruh
Variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dapat
diketahui dengan membandingkan nilai koefisien regresi baku masing-masing
variabel bebas. Nilai koefisien regresi baku tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel Standardised Coefficients
No Variabel Bebas Standardised – Coefficients
1 Product 0,346
2 Price 0,390
Sumber : data diolah,2014
Pada tabel standardized coefficients dapat dilihat bahwa nilai price
mempunyai nilai koefisien regresi baku lebih besar dari nilai koefisien regresi
baku product (0,346 < 0,390). Jadi dapat diberi kesimpulan bahwa variabel
Price adalah variabel yang paling kuat berpengaruh terhadap Kepuasan
Konsumen..
Pembahasan
Pengaruh antara masing – masing variabel independen yang meliputi
product, price ,terhadap keputusan konsumen yaitu bagaimana ke dua variabel
bebas tersebut di atas dapat memenuhi harapan konsumen Amplang Belida UD
Sinar Rejeki samarinda, sehingga dapat tercapai pada keputusan konsumen.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel marketing mix
product, price, secara signifikan seluruhnya berpengaruh positif terhadap
keputusan konsumen pada Amplang Belida UD Sinar Rejeki samarinda.
Namun yang berpengaruh paling kuat adalah variabel price.
Dari penelitian bahwa dari 4P pada marketing mix yang paling
berpengaruh pada keputusan pembelian produk pada Amplang Belida UD Sinar
Rejeki samarinda yang berpengaruh adalah product, price
Hasil analisis menunjukan bahwa product berpengaruh positif dan
siginfikan terhadap keputusan konsumen. Pengaruh positif menunjukkan
bahwa semakin baik kualitas produk yang ditawarkan maka semakin besar
tingkat keputusan konsumen membeli produk Amplang Belida UD Sinar
Rejeki. Jika suatu usaha mempunyai produk yang baik maka konsumen juga
akan rasa puas, dengan demikian produsen harus mengembangkan dan
mempertahankan kualitas produk yang sudah ada. Begitu juga dengan Amplang
Belida UD Sinar Rejeki samarinda, dari hasil analisis ditunjukan bahwa
produknya dapat memuaskan konsumen hal tersebut dikarenakan produk yang
ditawarkan mempunyai kualitas produk yang bagus dan memenuhi kebutuhan
konsumen.
Dari hasil analisis bahwa price berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen.pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin
baik suatu produk yang ditawarkan maka semakin besar tingkat keputusun

400
Pengaruh Kualitas Produk & Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk(Maria)

pembelian produk meskipun amplang belida menpunyai harga yang tinggi di


bandingkan dengan produk amplang yang ada di sekitar penjualan tersebut,
tetapi kualitas produk amplang belida sangat baik sehingga menjangkau
keputusan konsumen pada produk yang telah di tawarkan.
Kualitas produk yang bagus di sini maksudnya produk yang ditawarkan
Amplang Belida UD Sinar Rejeki ini, mempunyai keunggulan dari pesaing
lainnya meskipun dengan harga yang relatif mahal ada banyak konsumen yang
dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan. Salah satu cara melakukan
sesuatuh yang belum perna ada pada produk yaitu memberikan daya tarik
yang lebih dengan memperbesar ukuran produk Amplang atau kemasan yang
lebi menarik lagi dan penambahan rasa yang lebi berbeda , dengan demikian
produk ini berbeda dengan produk pesaing yang menawarkan produknya
dengan produk yang polos, namun dengan adanya tambahan tersebut harga
yang ditawarkan juga akan tetap mahal namun sesaui dari produk yang di
peroleh.
Menyajikan Sesuatu yang baru dalam produk yang dilakukakan UD
sinar rejeki tidak mengalami kenaikan harga yang drastis, hal tersebut
dikarenakan Amplang Belida UD Sinar Rejeki Samarinda, dalam melakukan
pemebelian bahan pokok dan bahan pelengkap untuk persediaan pengolahan
produk Amplang Belida UD Sinar Rejeki Samarinda membeli secara
grosir/partai sehingga harga yang didapatkan untuk bahan pokok/pelengkap
lebih murah di dapatkan jika dibandingkan dengan membeli secara eceran.
Hal ini berkaitan dengan daya jangkau konsumen terhadap produk yang
ditawarkan mudah didapatkan oleh konsumen. Lokasih atau tempat penjualan
produk Amplang Belida berlokasih bisa di katakan muda di jangkau oleh
konsumen, karena berada di jalan raya/ jalan utama para pendatang dari mana
saja dan selalu di lewati sehingga muda di jangkau atau di dapati oleh
konsumen atau pengunjung yang tidak ada niat utama untuk membeli produk
tersebut, bisa saja dengan melihat barangnya akan tertarik untuk membeli
meskipun harga yang di tentukan mahal di bandingkan dengan produk amplang
yg berlosi yang sama.
Dari ke dua variabel marketing mix yang meliputi produk,price, variabel
yang paling berpengaruh paling kuat adalah price. Hal tersebut dilihat pada
hasil penelitian yang di tunjukan bahwa price berpengaruh paling kuat atau
dominan karena kualitas yang dimiliki sangat baik meskipun price/harga yang
mahal tetapi amplang belida memiliki kualitas terjamin dan mudah di jangkau
para konsumen baik kalangan atas maupun kalangan bawah yang berkunjung.

Penutup
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ke dua variabel marketing mix
yang meliputi product, dan price secara simultan seluruhnya berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Amplang pada UD Sinar
Rejeki Samarinda.

401
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 388-402

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel


product, dan price mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian Amplang UD Sinar Rejeki
Price merupakan salah satu variabel pada marketing mix yang
berpengaruh paling kuat pada keputusan pembelian karena produknya terdapat
kualitas yang sangat baik , serta konsumen juga mudah menjangkau lokasi
penjualan produk tersebut.
Hendaknya dapat mengembangkan produk dari aspek rasa dan aspek
higenis sehingga mampu meningkatkan keputusan konsumen membeli produk
Amplang UD Sinar Rejeki Samarinda,.
Seharusnya Amplang UD Sinar Rejeki Samarinda tidak hanya
memperbesar dan menanbah rasa yang berbeda namun juga dalam bentuk
kemasan agar lebih menarik lagi dan menarik perhatian konsumen untuk
membeli, seperti dengan melakukan pembelian 2 Amplang Belida akan
mendapatkan bonus 1 sebuah produk baru dalam bentuk ukuran yang lebih
kecil.

Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2004. ManajemenPemasaran Dan PemasaranJasa, Ahli
Bahasa Philip Kotler danAmstrong, Alfabeta. Bandung.
Assauri,Sofjan, 2007, Manajemen Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Kotler, Philip,2007.Manajemen Pemasaran 1. Edisi kedua belas. PT Indeks:
Jakarta
Kotler dalam Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Intermedia: Jakarta
Keller, Kotler ,2009.Manajemen Pemasaran 1. Edisi ketiga belas.
Erlangga:Jakarta
Priyanto,Dwi, 2008, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data & uji Statistik.
Mediakom. Yogyakarta.
Rangkuti, Frenddy. 2005. Riset Pemasaran, Cetakan Ketujuh. Gremedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Suharto dan Yuni Suharto. 2009. Marketing In Practice. CV Sary Cards.
Samarinda.
Sugiono,2004. Stastika Untuk Penelitian.CV Alfabeta. Bandung.
Tjiptono, Fandt. 2008. Strategi Pemasaran, EdisiTiga. Cetakan Keempat. Andi.
Yogyakarta.
. W. Lamb Jr, “et al.” Charles. 2001. Pemasaran, Jilid 1. Penerbit Salemba
Empat.Jakarta.
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-
penetapan-harga-manajemen-pemasaran, diakses pada tanggal 17 maret
2014
www.pengertian-produk.html, diakses pada tanggal 10 maret 2014.

402

Anda mungkin juga menyukai