Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

MATA KULIAH : PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)


Dosen : Dr. Tanti Kustiari

TUGAS MANDIRI
REVIEW DAN ULASAN JURNAL

Disusun Oleh :
Yoga Ananta Budiman NIM P601192509

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


PROGRAM MAGISTER TERAPAN (S2)
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2020
REVIEW JURNAL

JUDUL JURNAL : PENGARUH PENERAPAN METODE ANDRAGOGI TERHADAP


TINGKAT PENDIDIKAN, KEAKTIFAN KERJA DAN HASIL PANEN
PADI PADA SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA
TERPADU (SLPHT) DI DISTRIK AIMAS KABUPATEN SORONG
PENULIS : Sutardi1) dan Virman2)
1)Alumni Program Studi Magiter Pendidikan IPA Universitas Cenderawasih
2)Dosen Magister Pendidikan IPA Universitas Cenderawasih
PUBLIKASI : JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA Volume 5 Nomor: 2 1 Juni 2017

A. PENDAPAT PENULIS
Sekolah lapang pengendalian hama terpadu merupakan terobosan dalam
meningkatkan sumberdaya petani, dengan demikian maka perlu dilakukan
sosialisasi ke Masyarakat. Penerapan metode andragogy perlu dilakukan terkait
hubungannya dengan tingkat pendidikan, keaktifan kerja, dan peningkatan hasil
panen padi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
secara simultan penerapan metode andragogy terhadap tingkat pendidikan,
keaktifan kerja dan hasil panen padi pada Sekolah Lapang Pengendalian Hama
Terpadu (SLPHT) di Distrik Aimas Kabupaten Sorong.

B. ULASAN DAN ANALISIS JURNAL


1) Sebelum menentukan faktor determinan seharusnya penulis mendefinisikan
terlebih dahulu secara holistic bagaimana pendidikan andragogi itu dan faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapannya.
2) Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penerapan metode
andragogi diantaranya karakteristeristik petani yang terkait erat dengan
kemampuan penambilan keputudan, kondisi lingkungan social dan budaya
serta ketersediaan informasi yang berhubungan dengan pendampingan
penyuluh serta metode dan materi yang di terapkan.
3) Kelembagaan petani juga merupakan faktor yang tidak bisa di abaikan,
kelembagaan berfungsi sebagai wahana dalam proses belajar dan sosialisasi
yang erat hubungannya dengan pendidikan orang dewasa.
4) Penulis seharusnya memetakan secara jelas dan sistematis kondisi petani
sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian.
5) Selain model Sekolah Lapang peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan
usahatani padi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengalaman belajar
petani melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan secara intensif, terjadwal,
dan berkelanjutan (Seperti pada jaman BINMAS) dengan dukungan seluruh
stakeholder terkait. Keberlanjutan merupakan isu yang tidak diperhitungkan
dalam pendampingan metode sekolah lapang.

Anda mungkin juga menyukai