Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKIDAH AKHLAK

UKHUWAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
 HERAWATI
 SUMARNI
 NANDA UTAMI SUKMA
 SELFI ANGGRENI
 SUNITA
 RIRI SAFITRI
 RESTI
 JUMIATI
 WAHDA ADELIA
 ROSMIATI

MAN 3 BONE
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. PENGERTIAN UKHUWAH
Ukhuwah berasal dari kata ‫ (خ ا‬bahasa arab) yang artinya adalah
saudara. Ukhuwah berarti persaudaraan. Dalam hal ini, yang
dimaksudkan dengan saudara itu sendiri adalah bukan hanya dan tidak
hanya terbatas kepada saudara yang masih ada hubungan kekeluargaan,
akan tetapi saudara seiman, sehingga tidak dibatasi oleh sekat dan
pembatas keturunan, kebangsaan, kedaerahan, dan sebagainya.
Hal tersebut, dapat kita ketahui bahwa Allah SWT juga telah
berfirman dalam alqur’an: setiap mukmin adalah saudara yang
diperintahkan Allah SWT untuk saling mengikrarkan perdamaian dan
berbuat kebajikan diantara satu dengan yang lainnya, dalam rangka
untuk taat dan bertaqwa kepada-Nya. Firman Allah SWT :
        
  
Artinya : orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.(Al-hujurat ;10)

Salah satu landasan utama yang mampu menjadikan umat bersatu atau
bersaudara ialah persamaan kepercayaan atau akidah. Ini telah dibuktikan oleh
bangsa Arab yang sebelum Islam selalu berperang dan bercerai-berai tetapi
setelah mereka menganut agama Islam dan memiliki pandangan yang sama
baik lahir maupun batin, mereka dapat bersatu . Menurut Quraisy Syihab, ada
empat macam bentuk persaudaraan :

1. Ukhuwah ‘ubudiyyah atau saudara kesemakhlukan dan ketundukan


kepada Allah.
2. Ukhuwah Insaniyyah (basyariyyah) dalam arti seluruh umat manusia
adalah bersaudara karena berasal dari seorang ayah dan ibu.
Rasulullah SAW juga menekankan hal ini melalui sebuah hadits :
3. Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam
keturunan dan kebangsaan.
4. Ukhuwah fi ad-din al-Islam, persaudaraan muslim

B. Pentingnya menjaga Ukhuwah


Silaturahmi secara bahasa berasal dari dua kata, yakni silah
(hubungan) dan Rahim (Rahim perempuan) yang mempunyai arti
Hubungan nasab, kata al-Arham (rahim) diartikan sebagai Silaturahmi.
Namun pada hakikatnya silaturahmi bukanlah sekedar hubungan nasab,
namun lebih jauh dari itu hubungan sesama muslim. merupakan bagian
dari Ukhuwah, sehingga Allah SWT mengibarat kan umat Islam bagaikan
satu tubuh.
Betapa penting silaturahmi dalam kehidupan umat islam terutama
dalam pendidikan. Hal ini karena menyambung silaturahmi berpengaruh
terhadap pendidikan karena bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang
selalu menyambung silaturhami akan dipanjangkan usianya dalam arti
akan dikenang selalu.
Orang yang selalu bersilaturahmi tentunya akan memiliki banyak
teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu factor yang
akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha. Selain dengan
banyaknya teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula ialah
meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini karena telah
melaksanakan perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturahmi. Bagi
mereka yang bertakwa Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap
urusannya.
Bagi mereka yang suka silaturahmi akan dipanjangkan usianya adalah
sangat logis meskipun memerlukan pemahaman dan persepsi yang
berbeda. Memang benar umur manusia itu sudah dibatasi dan tidak ada
seorang pun yang mampu mengubah kehendak Allah. Akan tetapi dengan
banyaknya silaturahmi, akan banyak berbuat kebaikan dengan sesama
manusia yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan pahala.
Banyak silaturahmi pun akan menumbuhkan rasa kasih sayang anatra
sesama dan menimbulkan ghairah hidup tersendiri karena ia banyak
saudara yang akan bahu membahu dalam memecahkan berbagai
problematika hidup yang selalu mengikuti manusia.
Berikut urgensi dan keutamaan dari Ukhuwah, diantaranya adalah:

 Ukhuwah menciptakan wihdah (persatuan): sebagai contoh kita bisa lihat para pejuang
bangsa indonesia, yang pada saat itu betapa ukhuwah dijadikan landasan , betapa
ukhuwah benar benar mampu memepersatukan para pejuang itu ditengah banyaknya
perbedaan bangsa Indonesia.

 Ukhuwah menciptakan quwwah (kekuatan), ukhuwah bisa menciptakan kekuatan karena


dengan ikatan persaudaraan yang dilandasi dengan iman dapat menentramkan dan
menenangkan hati yang awalnya gentar menjadi tegar.
 Ukhuwah menciptakan mahabbah (cinta dan kasih sayang), sebuah kerelaan yang telah
terparti karena ukhuwah fillah memunculkan rasa kasih sayang, inilah puncak dari
persaudaraan yang terjalin diantara umat islam.

Adapun syarat dan yang harus dipenuhi dalam ukhwah antara lain sebagai berikut :

 Hendaknya bersaudara untuk mencari ridha Allah, karena dengan niat karena Allah tentu
akan mengokohkan internal umat islam ditengah konspirasi umat.

 Hendaknya saling tolong menolong dalam keadaan senang maupun susah.

 Memenuhi hak umum dalam ukhuwah islamiyah.

C. Perintah Ukhuwah
Ukhuwah adalah istilah yang sangat akrab dan populer didalam
pergaulan kehidupan umat manusia. Istilah itu sesungguhnya berasal dari
kata bahasa arab yang artinya menyambung tali kasing sayang, yang
tidak lain hal itu merupakan kebutuhan setiap makhluk kidup termasuk di
dalamnya binatang.
Makna perintah Allah kepada para muslim semua, agar mereka
menjadi orang – orang yang berukhuwah adalah hendaknya mereka
konsisten dalam melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan
menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya, serta menjaga diri dari segala
sifat tercela, sehingga mereka dengan demikian menjadi orang – orang
yang berukhuwah dalam Islam.
Kasih sayang merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh Allah
SWT, yang sangat banyak disebutkan dalam Al Qur’an. Sebagai kaum
yang percaya kepada-Nya tentu harus berupaya untuk meneladani sifat
keutamaan Allah SWT tersebut dalam menjalani kehidupannya. Karena
sesuai dengan janjinya Allah akan menjadikan kasih sayang ada dalam
hati orang – orang beriman dan beramal saleh
Islam dalam berbagai ayat Al Qur’an maupun hadits Nabi sebagai
sumber ajarannya telah banyak menganjurkan pentingnya akan
pengaplikasian dari sifat kasih sayang terhadap sesamanya, serta
melarang setiap sifat yang berbau permusuhan dan pertikaian.
Perlu diketahui, jika kita manusia dapat melakukan hal itu maka
Allah SWT dan para Malaikat akan menyayangi kita. Namun sebaliknya,
jika manusia hidup dengan saling benci diantara sesama dan makhluk
hidup, dan tidak menyayangi lingkungan maka tidak menutup
kemungkinan Allah juga tidak akan menyayangi mereka.
Sedangkan Allah SWT, apabila telah menyayangi dan mencintai
hamba-Nya akan menaruh cinta-Nya itu dihati para malaikat, dan
demikian pula apabila Dia membenci hambanya maka akan menaruh
kebencian-Nya dihati semua anak Adam.
Karena jika itu seseorang memiliki sifat kasih sayang terhadap
sesama maka Allah SWT akan mengasihinya dan kasih Allah SWT tersebut
diletakkan di hati para Malaikat dan semua anak Adam, sehingga para
Malikat dan semua manusia akan mengasihi orang yang memberikan
kasihnya kepada orang lain, dan demikian sebaliknya.
Kasih sayang akan sanggup menjadi perekat tali persaudaraan antar
sesama, dan sebaliknya permusuhan dan kebencian akan menjadi
penyebab terputusnya tali persaudaraan dan persahabatan yang dilarang
oleh agama.
Oleh karena itu, menyambung tali persaudaraan akan dapat menjadi
sarana kelapangan rizki dan panjang umurnya.
Manusia hanya akan jadi seperti apa yang dia usahakan, demikian
pula dengan jalinan tali kasih dalam pergaulan, ketika seseorang
mempererat tali kekeluargaan maka tali itu akan menjadi lekat dan kuat,
akan tetapi sebaliknya ketika dia mengupayakan untuk memutuskan tali
tersebut maka akan hilanglah keharmonisan sebuah persahabatan atau
persaudaraan, sehingga yang tinggal hanyalah kagalauan dalam hidup
karena ketika dia putuskan hubungan dengan keluarga maka Allah akan
memutuskan hubungan dengannya.
Ketika Allah telah memutuskan hubungan dengan hamba-Nya maka
tidak ada lain yang terjadi dalam diri hamba itu kecuali penderitaan, dan
jika seorang hamba memiliki hubungan yang harmonis dengan Allah
sebagai pencipta dan pemiliknya maka hanya kebahagiaan dan
ketentraman yang dia rasakan. Karena itu, ketika seorang sahabat
meminta kepada Nabi untuk ditunjukkan terhadap amal yang dapat
memasukannya ke surga, Nabi mengatakan bahwa salah satunya adalah
adalah menyambung tali persaudaraan.

D. LARANGAN MEMUTUSKAN HUBUNGAN UKHUWAH


Orang yang memutuskan hubungan persaudaraan berarti dia telah
berbuat maksiat karena telah melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya
tentang kewajiban umat Islam untuk menyambung tali persaudaraan.
Bahkan sekedar menjauhi dan meninggalkan saudaranya lebih dari tiga
malam dengan niat memutuskan hubungan persaudaraan pun tidak
dibenarkan.
Nabi telah mengutuk perbuatan dari orang – orang yang memutusan
tali Ukhuwah atau hubungan persaudaraan, yang secara tegas
diperintahkan Allah SWT untuk senantiasa menyambungnya, sehingga
dikatakan bahwa amal seseorang yang dalam keadaan memutuskan
hubungan persaudaraan tidak diterima oleh Allah, dan oleh karenanya
dikatakan pula bahwa pintu – pintu langit yang disana penuh dengan
berkah juga tertutup untuk orang – orang yang memutuskan hubungan
tali persaudaraan.
Hal itu dapat dipahami karena kecintaan seseorang terhadap
saudaranya merupakan bukti dari keimnan seseorang, sehingga ketika
seseorang telah memutuskan hubungan kasih sayang terhadap sesama
sebagai bentuk persaudaraan maka dia telah kehilangan sebagian dari
keimannya, karena keimanan yang sempurna menuntut kecintaan
terhadap sesama muslim sebagaimana cintanya terhadap diri sendiri.
Cinta akan selalu melahirkan perhatian dan kepedulian, cinta juga
akan membuat seseoang rela berkorban, karena itu untuk mewujudkan
rasa cinta terhadap sesama Nabi memerintahkan kepada umatnya agar
menolong saudaranya baik dalam keadaan dhalim atau madhlum.
Dampak yang ditimbulkan bila silaturahim diantara kita putus,
sangatlah besar, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Segala amalnya tidak berguna dan tidak berpahala. Walaupun kita
telah beribadah dengan penuh keikhlasan, siang dan malam, tetapi
bila kita masih memutus tali silaturahim dan menyakiti hati orang-
orang Islam yang lain, maka amalannya tidak ada artinya di sisi Allah
SWT.
2. Amalan shalatnya tidak berpahala. Sabda Rasulullah SAW : "Terdapat
5 (lima) macam orang yang shalatnya tidak berpahala, yaitu : isteri
yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang
melarikan diri, orang yang mendemdam saudaranya melebihi 3 hari,
peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi
makmumnya."
3. Rumahnya tidak dimasuki malaikat rahmat. Sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya malaikat tidak akan turun kepada kaum yang
didalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi."
4. Orang yang memutuskan tali silaturahmi diharamkan masuk surga.
Sabda Rasulullah SAW : " Terdapat 3 (tiga) orang yang tidak akan
masuk surga, yaitu : orang yang suka minum khamar, orang yang
memutuskan tali silaturahmi dan orang yang membenarkan
perbuatan sihir."
E. MANFAAT UKHUWAH
Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah.
Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan
waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi
dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah
silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat
menyempurnakan rasa cinta dan interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga
merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang. Betapa
pentingnya silaturahmi dalam Islam. Maka melihat pentingnya silaturahmi
tersebut, berikut merupakan 10 manfaat Silaturahmi, yaitu:
1. Mendapatkan ridho dari Allah SWT.
2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu “Amal yang paling utama adalah
membuat seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang
bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu
keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat
apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya
tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa
kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat
tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam
hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat
orang lain selalu mendoakannya.

Anda mungkin juga menyukai