Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pengkajian Respirasi Pada Anak


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun oleh:
Kelompok 1

Aisyah Nur Aini 4002180063 Riski Nadilah Lubis 4002180039

Alda Dwi Anggraeni 4002180107 Ilmah Fauziah 4002180157


Dara Martha Puspita 4002180007 Insan Rahmanul B 4002180126
Dwi Maryani 4002180060 Thalia Salsabilla 4002180125
Fadil 4002180048 Nesa Meilani 4002180013
Riska Divta Safira 4002180014

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN A


STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
DESEMBER, 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya diakhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata ajar Keperawatan Medikal Bedah 1I.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak trdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
maklaah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
yang terlibat mendukung dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb

Bandung, 2 Desember 2019

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.4 Metode Penulisan.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................3
2.1 Definisi ROM.....................................................................................................3
2.2 Tujuan ROM.......................................................................................................3
2.3 Indikasi Latihan ROM Aktif..............................................................................3
2.4 Kontra Indikasi Latihan ROM Aktif..................................................................4
2.5 Prosedur ROM Aktif..........................................................................................4
2.6 Langkah Kerja....................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas penyakit menular di dunia (WHO 2007) yang menyerang semua tingkat usia.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyakit yang sering didapatkan
pada anak-anak. ISPA merupakan penyakit mematikan tertinggi pada anak-anak
dinegara berkembang. Biasanya ISPA ditularkan melalui droplet (Riskesdas 2007),
namun sebagian patogen penyebab ISPA lainnya kemungkinan ditularkan melalui
kontak dengan tangan atau permukaan yang telah terkontaminasi. ISPA tergolong
penyakit yang sangat mudah menular terutama pada lingkungan yang padat hunian
(Depkes 2001) seperti perkam-pungan kumuh, rumah susun atau perumahan padat
penduduk, dan pondok pesantren. Data Riskesdas 2013 menunjukkan period prevalence
ISPA berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk di Indonesia yaitu
25% (rentang: 17,0-41,7%). Faktor risiko kejadian ISPA menurut Depkes RI (2001)
dalam Deniati (2012) ada 3: lingkungan rumah/hunian, individu, dan perilaku. Faktor
lingkungan meliputi kepadatan hunian, ventilasi kamar, pencemaran udara dalam
hunian, suhu, kelembapan udara dan pencahayaan alami. Faktor Individu meliputi usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan berikut masa bekerja, dan sistem
ketahanan fisik. Faktor perilaku meliputi kebiasaan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD), kebiasaan merokok, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1.2 Tujuan
1.1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Pengkajiam Pernafasan
pada anak.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mempelajari konsep Respirasi
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang ISPA
3. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari Pengkajian Respirasi pada anak
4. Mahasiswa mampu mengetahui Format Pengkajian pada anak
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Sistem Respirasi
2. Apa yang dimaksud dengan ISPA
3. Apa tujuan dari dilakukanya Pengkajian Respirasi pada anak

1.4 Metode Penulisan


1. Mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan berupa hasil penelitian.
2. Membaca sumber-sumber kepustakaan hasil penelitian.
3. Membuat kesimpulan dari berbagai sumber pustaka dan membandingkannya untuk
dijadikan judul.
4. Menganalisis seluruh hasil penelitian pada masing-masing sumber pustaka yang
dipilih untuk dijadikan analisis pustaka.
5. Membuat makalah dengan bahan dari sumber pustaka berupa hasil penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Price dan Wilson pernapasan secara harfiah berarti pergerakan oksigen dari
atrmosfer menuju ke sel dan keluarnya karbondioksida dari sel ke udara bebas. Pada dasarnya
system pernapasan terdiri dari suatu rangkaian saluran uadara yang menghantarkan udara luar
agar bersentuhan dengan membran kapiler alveoli, yaitu pemisah antara system pernapasan
dengan system kardiovaskuler Respirasi merupakan proses biologis pada makhluk hidup,
penyerapan O2 yang digunakan dalam proses pembakaran (oksidatif) dengan menghasilkan
energi dan diikuti adanya proses pertukaran karbondioksida dan udara. Karbohidrat dan
asam-asam organic merupakan bagian terutama dalam jaringan yang diperlukan oleh
kebanyakan tumbuhan dalam proses respirasi.
Saluran pernapasan terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea,
dan paru. Laring membagi saluran pernapasan menjadi 2 bagian, yaitu saluran pernapasan
atas dan saluran pernapasan bawah. Pada pernapasan yang melalui paru-paru atau pernapasan
eksternal, oksigen dihirup melalui hidung dan mulut. Kemudian oksigen masuk melalui
trakea dan pipa bronchial ke alveoli dan erat hubungannya dengan darah didalam kaviler
pulmonalis. Perubahan besarnya rongga dada dapat terjadi karena pekerjaan otot-otot
pernapasan yaitu otot antara tulang rusuk dan oto pernapasan tersebut (Kus Irianto 2008)
maka dari itu pernapasan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut.
Menurut Syaifudin 2007 fungsi paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida pada pernapasan melalui paru atau pernapasan eksternal tubuh melakukan
usaha memenuhi kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan mengeluarkan CO2 sebagai
hasil metabolisme dengan perantara organ paru dan saluran napas bersama kardiovaskuler
sehingga dihasilkan darah kaya akan oksigen. Terdapat 3 tahap dalam proses respirasi yaitu :
1. Ventilasi
Proses keluar dan masukmnya udara ke dalam paru, serta keluarnya karbondioksida dari
alveoli ke udara luar. Alveoli yng sudah mengembang tidak dapat mengempis penuh
Karen amsih ada udara yang tersisa di alveoli yang tidak dapat dikeluarkan walaupun
dengan ekspirasi kuat.
2. Difusi
Proses berpindahnya O2 darai alveoli ke dalam darah, serta keluarnya karbondioksida
dari darah ke alveoli. Dalam keadaanya istirahat normal, difusi dan keseimbangan antar
O2 di kapiler darah paru dan alveolus berlangsung kira-kira 0.25 detik dari total waktu
kontak selama 0.75 detik. Hal ini menimbulkan kesan dalam paru normal menimbulkan
kesan bahwa paru normal memiliki cukup cadangan waktu difusi.
3. Perkusi
Yaitu distribusi darah yang telah teroksigenasi di paru untuk di alirkan ke tubuh.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Pernafasan atau Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Peristiwa menghirup udara ini disebut
inspirasi dan menghembuskannya disebut ekspirasi ( Syaifudin, 2006). Respirasi
eksternal adalah proses pertukaran gas antara darah dan atmosfer sedangkan respirasi
internal adalah proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan ( Molenaar,
2014).

2.2 Tujuan Pengkajian Respirasi

1. Mengetahui kondisi sistem respirasi normal atau tidak


2. Mengetahui adanya gangguan pada sistem respirasi
3. Menentukan rencana tindakan keperawatan yang tepat
4. Sebagai skrining rutin untuk meningkatkan perilaku sejahtera
5. Sebagai tindakan kesehatan preventif
2.3 Fungsi Sistem Respirasi

1. Menyediakan oksigen untuk metabolisme jaringan tubuh


2. Mengeluarkan karbondioksida sebagai system metabolisme jaringan
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh
4. Mempertahankan keseimbangan panas tubuh
5. Mempertahankan kadar cairan tubuh, hilangi cairan sebanyak 200-500 cc/hari pada
frekuensi nafas 14-16 x/menit

2.4 Proses Respirasi

Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun secara tidak sadar.
Pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturan-pengaturan saat bernapas,
misalnya pada saat latihan dengan cara menarik napas panjang, kemudian menahannya
beberapa saat, lalu mengeluarkannya. Pernapasan secara tidak sadar yaitu pernapasan
yang dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh saraf diotak, misalmnya
pernapasan yang terjadi pada saat kita tidur.

Dalam pernapasan selalu terjadi 2 siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan
ekspirasi (menghembuskan udara). Berdasarkan cara inspirasi dan ekspirasi serta tempat
terjadinya, manusia dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada
dan perut.

1. Pernapasan Dada
A. Inspirasi
Proses ini diawali dengan berkontriksinya muskulus interkotalis (otot antar tulang rusuk)
sehingga menyebabkan terangkatnya tulang rusuk. Keadaan ini menyebabkan rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang. Paru-paru yang mengembang menyebabkan
tekananrongga paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara. Dengan demikan,
udara keluar masuk kedalam paru-paru.
B. Proses Ekspirasi
Pada saat muskulus interkotalis berelaksasi sehingga tulang rusuk turun kembali.
Keadaan ini menyebabkan rongga dada menyempit dan paru-paru mengecil. Paru-paru
yang mengecil menyebabkan tekanan udara dalam rongga paru-paru menjadi lebih tinggi
dari tekanan luar, sehingga udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut
A. Inspirasi
Diawali dengan kontriksi otot diafragma, sehinggan diafragma yang semula melengkung
berubah menjadi datar. Keadaan diafragma mengakibatkan rongga dada dan paru-paru
mengembang tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan udara dari luar
masuk ke paru-paru.
B. Ekspirasi
Terjadi pada saat otot diafragma berelaksasi, sehingga diafragma kembali melengkung.
Keadaan melengkungnya diafragma mengakibatkan rongga dada dan paru-paru mengecil,
tekanan udara dalam paru-paru menaik, sehingga udara keluar dari paru-paru.
BAB III

HASIL ANALISA
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak,
penyebab kematian ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang
diperlihatkan penderita, penatalaksanaa dan pemberantasan kasus ISPA diperlukan kerja
sama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter, para medis, dan
kader kesehatan untuk menunjang keberasilan menurunkan angka , kematian dan angka
kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.

3.2 Saran
Karena terbanyak penyebab kematian dari ISPA ,maka diharapkan penyakit saluran
pernapasan penanganannya dapat diprioritaskan. Disamping itu penyuluhan kepada ibu-
ibu tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan dan dilaksanakan sekarang ini, diharapan
lebih ditingkatkan lagi.
Daftar Pustaka

Karimah, D. N., Kurniawati, N. D., & Hidayati, L. (2019). Pendidikan Kesehatan Dengan
Metode Syndicate Group Meningkatkan Pengetahuan Tentang Pencegahan Ispa Pada Remaja
Putri Di Pondok Pesantren. Critical, Medical and Surgical Nursing Journal, 3(1).

Renni, S., Yani, A., & Palu, F. K. M. U. M. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN KERJADIAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK DAN BALITA.

Anda mungkin juga menyukai