Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap Negara dalam menjalankan pemerintahannya, memiliki sistem yang


berbeda-beda meskipun dengan nama yang sama seperti sistem presidensial atau
sistem parlementer. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk
menjaga suatu kestabilan negara itu.Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun
merugikan rakyat.Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak
bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem
pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya
hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal hal tersebut.

Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,


menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.
Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan
itu secara menyeluruh.

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk


menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif
lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari pemeparan latar belakang di atas, maka dapat diketahui rumusan


masalahnya, sebagai berikut:

1. Apa pengertian Negara?


2. Apasaja Sistem Pemerintahan dalam suatu negara?
3. Bagaimanakah Sistem Pemerintahan Di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah

Dari penerapan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan


makalah, sebagai berikut:

1. Mengetahui apa pengertian Negara.


2. Mengetahui apa pengertian Sistem Negara.
3. Mengetahui Sistem Pemerintahan yang ada Di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara


2.1.1 Pengertian

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum yaitu untuk memudahkan


anggotanya dalam hal ini adalah rakyat dalam mencapai tujuan bersama atau yang
dicita - citakan.Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang
disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh rakyat sebagai anggota negara.Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita
bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum
tertinggi pada suatu negara.Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara
dikelola.Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar. Dalam
bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai
kesejahteraan bersama  dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit
pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang
diberikan negara pada rakyat.Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara
memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar
adalah pemberian rasa aman.Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi
seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam
kehidupannya.Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan
yang berbeda bagi warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara,


atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam
Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau
keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang.
Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah

3
dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam
pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi
biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu
negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih
secara demokratis pula.

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam


suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi
ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat
negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa
negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka
pada wilayah tempat negara itu berada.
Adapun definisi negara dari beberapa pendapat ahli yaitu sebagai berikut :
a. Prof. Farid S. Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan
negara lain serta memiliki kedaulatan.
b. Georg Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia
yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
c. Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Negara merupakan organisasi kesusilaan yang
muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
d. Roelof Krannenburg, Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
e. Roger H. Soltau, Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
f. Prof. R. Djokosoetono, Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
g. Prof. Mr. Soenarko, Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah
tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah
kedaulatan.
h. Aristoteles, Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa
desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan
kesenangan dan kehormatan bersama.

4
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk
mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga
negara tersebut.Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-
cita bangsa secara bersama-sama.Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki
ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.

2.1.2 Tujuan Negara


Sebagai suatu organisasi kekuasaan dari kumpulan orang –orang yang
mendiaminya, negara memiliki suatu tujuan yang disepakati bersama. Tujuan suatu
negara bermacam –macam diantaranya:

a.       Memperluas kekuasaan;

b.      Menyelenggarakan ketertiban hukum;

c.       Mencapai kesejahteraan umum.

Adapun tujuan negara dari beberapa pendapat, konsep dan ajaran diantaranya
sebagai berikut :

a.       Dalam konsep dan ajaran Plato, negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan


manusia, sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial;

b.      Dalam ajaran dan konsep Teokratis Thomas Aquinas dan Agustinus, negara


bertujuan untuk mencapai dan penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram
dengan taat kepada Tuhan;

c.       Menurut Ibnu Arabi, negara bertujuan untuk  menjalankan kebijaksanaan


dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak –pihak asing;

d.      Menurut Ibnu Khaldum, negara bertujuan untuk mengusahakan kemaslahatan


agama dan negara yang bermuara pada kepentingan akhirat.

5
Namun tujuan negara dalam konteks negara sebagaimana yang tertuang dalam
pembukaan dan penjelasan  UUD 1945 adalah sebagai berikut:

a. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat. Negara yang sukses dan maju


adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara umum dari sisi
ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
b. Melaksanakan ketertiban. Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang
kondusif dan damani diperlukan pemeliharaan ketertiban umum yang didukung
penuh oleh masyarakat.
c. Pertahanan dan keamanan. Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga
dari segala macam gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun dari
luar.
d. Menegakkan keadilan. Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai
tempat warganya meminta keadilan di segala bidang kehidupan.

2.1.3 Unsur-Unsur Negara


Unsur-unsur negara adalah bagian-bagian yang menjadikan negara itu ada.
Berdirinya suatu Negara terdiri atas unsur-unsur pembentuknya yang tidak dimiliki
oleh organisasi lain. Unsur-Unsur Negara sebagai organisasi memiliki status yang
kokoh apabila di dukung oleh tiga unsur pokok yang menjadi persyaratan mutlak
berdirinya suatu negara, ditambah satu unsur deklaratif. Tiga unsur pokok
pembentuk suatu Negara , yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.
Berikut ini penjelasan masing-masing unsur unsur Negara tersebut:

a. Rakyat: rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu Negara dan taat
pada peraturan di Negara tersebut. Rakyat suatu Negara meliputi penduduk dan
bukan penduduk (orang asing).
b. Wilayah: wilayah Negara merupakan tempat tinggal rakyat dan penyelenggara
pemerintahan. Sebuah Negara tidak mungkin berdiri jika tidak memiliki wilayah.
Wilayah suatu Negara meliputi daratan, lautan, dan udara.

6
c. Pemerintah yang Sah dan Berdaulat: pemerintah yang sah mempunyai
kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk mengatur Negara. Kedaulatan yang dimiliki
oleh pemerintah meliputi kedaulatan ke dalam (intern) dan keluar (ekstern).
Kedaulatan ke dalam maksudnya kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya
sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Adapun kedaulatan keluar maksudnya
kekuasaan untuk bekerja sama atau berhubungan dengan Negara lain.
d. Pengakuan dari Negara Lain: pengakuan dari Negara lain sangat diperlukan bagi
suatu Negara dalam tata hubungan internasional. Pengakuan dari Negara lain
termasuk dalam unsur deklaratif. Jadi, meskipun tanpa pengakuan dari Negara
lain, ketiga unsur di atas sudah cukup menunjukkan sahnya kebedaraan suatu
Negara. Pengakuan dari Negara lain meliputi dua macam, yaitu pengakuan de
facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan
bagi Negara baru yang telah memiliki unsur konstitusi. Sedangkan, pengakuan de
jure adalah pengakuan terhadap suatu Negara baru yang sesuai dengan hukum
internasional.

2.1.4 Bentuk Negara


a. Negara Kesatuan (Unitaris)
Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk
mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat.Pemerintah pusat
memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar.Hubungan antara
pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara
langsung.Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu
dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen.Demikian pula dengan pemerintahan,
yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek
pemerintahan.Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan
tiadanya badan-badan lain yang berdaulat. Negara kesatuan dapat dibedakan
menjadi dua macam sistem, yaitu:

1. Sentralisasi, dan
2. Desentralisasi.

7
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan
peraturan-peraturan dari pemerintah pusat.Daerah tidak berwewenang membuat
peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri.

1. rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan


bertanggung jawab tentang daerahnya;
2. keputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat.

Dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk


mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra).Untuk menampung aspirasi
rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.Meskipun demikian, pemerintah pusat
tetap memegang kekuasaan tertinggi.

b. Negara Serikat (Federasi)


Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara
bagian yang masing-masing tidak berdaulat.Kendati negara-negara bagian boleh
memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet
sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian
yang disebut negara federal.
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan
dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah federal.
Ciri-ciri negara serikat/ federal:

1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi
kepentingan negara bagian;
2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi negara serikat;

8
3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara
bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara
langsung kepada pemerintah federal.

Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi:


1) Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar; 2) Sama-sama memiliki
hak mengatur daerah sendiri (otonomi).
Sedangkan perbedaannya adalah: mengenai asal-asul hak mengurus rumah
tangga sendiri itu. Pada negara bagian, hak otonomi itu merupakan hak aslinya,
sedangkan pada daerah otonom, hak itu diperoleh dari pemerintah pusat.

c. Perserikatan Negara( KONFEDERASI)


Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara, melainkan suatu
perserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing
berdaulat.Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya, dibentuklah alat
perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil dari negara anggota.
Contoh Perserikatan Negara yang pernah ada:
 Perserikatan Amerika Utara (1776-1787)
 Negara Belanda (1579-1798), Jerman (1815-1866)
Perbedaan antara negara serikat dan perserikatan negara:
 Dalam negara serikat, keputusan yang diambil oleh pemerintah negara serikat
dapat langsung mengikat warga negara bagian; sedangkan dalam serikat
negara keputusan yang diambil oleh serikat itu tidak dapat langsung mengikat
warga negara dari negara anggota.
 Dalam negara serikat, negara-negara bagian tidak boleh memisahkan diri dari
negara serikat itu; sedangkan dalam serikat negara, negara-negara anggota
boleh memisahkan diri dari gabungan itu.
 Dalam negara serikat, negara bagian hanya berdaulat ke dalam; sedangkan
dalam serikat negara, negara-negara anggota tetap berdaulat ke dalam maupun
ke luar.

9
d. Koloni atau Jajahan
Negara koloni atau jajahan adalah suatu daerah yang dijajah oleh bangsa lain.
Koloni biasanya merupakan bagian dari wilayah negara penjajah.Hampir semua soal
penting negara koloni diatur oleh pemerintah negara penjajah.Karena terjajah, daerah/
negara jajahan tidak berhak menentukan nasibnya sendiri.Dewasa ini tidak ada lagi
koloni dalam arti sesungguhnya.

e. Trustee (Perwalian)
Negara Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang Dunia II diurus oleh
beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB.Konsep perwalian ditekankan
kepada negara-negara pelaksana administrasi.
Menurut Piagam PBB, pembentukan sistem perwalian internasional dimaksudkan
untuk mengawasi wilayah-wilayah perwalian yang ditempatkan di bawah PBB
melalui perjanjian-perjanjian tersendiri dengan negara-negara yang melaksanakan
perwalian tersebut.
Perwalian berlaku terhadap:

1. wilayah-wilayah yang sebelumnya ditempatkan di bawah mandat oleh Liga


Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia I;
2. wilayah-wilayah yang dipisahkan dari negara-negara yang dikalahkan dalam
Perang Dunia II;
3. wilayah-wilayah yang ditempatkan secara sukarela di bawah negara-negara
yang bertanggung jawab tentang urusan pemerintahannya.

Tujuan pokok sistem perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan wilayah


perwalian menuju pemerintahan sendiri.Mikronesia merupakan negara trusteeterakhir
yang dilepas Dewan Perwalian PBB pada tahun 1994.

10
f. Dominion
Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan Inggris.
Negara dominion semula adalah negara jajahan Inggris yang setelah merdeka dan
berdaulat tetap mengakui Raja/ Ratu Inggris sebagai lambang persatuan
mereka.Negara-negara itu tergabung dalam suatu perserikatan bernama “The British
Commonwealth of Nations” (Negara-negara Persemakmuran).
Tidak semua bekas jajahan Inggris tergabung dalam Commonwealth karena
keanggotaannya bersifat sukarela. Ikatan Commonwealth didasarkan pada
perkembangan sejarah dan azas kerja sama antaranggota dalam bidang ekonomi,
perdagangan (dan pada negara-negara tertentu juga dalam bidang keuangan). India
dan Kanada adalah negara bekas jajahan Inggris yang semula berstatus dominion,
namun karena mengubah bentuk pemerintahannya menjadi republik/ kerajaan dengan
kepala negara sendiri, maka negara-negara itu kehilangan bentuk dominionnya. Oleh
karena itu persemakmuran itu kini dikenal dengan nama“Commonwealth of Nations”.
Anggota-anggota persemakmuran itu antara lain: Inggris, Afrika Selatan, Kanada,
Australia, Selandia Baru, India, Malaysia, etc. Di sebagian dari negara-negara itu
Raja/ Ratu Inggris diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan di ibukota
Inggris, sejak tahun 1965 negara-negara itu diwakili oleh High Commissioner.
g. Uni
Bentuk kenegaraan Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang
merdeka dan berdaulat penuh, memiliki seorang kepala negara yang sama.
Pada umumnya Uni dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1)   Uni Riil (Uni Nyata)
yaitu suatu uni yang terjadi apabila negara-negara anggotanya memiliki alat
perlengkapan negara bersama yang telah ditentukan terlebih dulu. Perlengkapan
negara itu dibentuk untuk mengurus kepentingan bersama.Uni sengaja dibentuk guna
mewujudkan persatuan yang nyata di antara negara-negara anggotanya.
Contoh: Uni Austria – Hungaria (1867-1918), Uni Swedia – Norwegia (1815-1905),
Indonesia – Belanda (1949).
2)   Uni Personil

11
yaitu suatu uni yang memiliki seorang kepala negara, sedangkan segala urusan dalam
negeri maupun luar negeri diurus sendiri oleh negara-negara anggota.
Contoh: Uni Belanda – Luxemburg (1839-1890), Swedia – Norwegia (1814-1905),
Inggris – Skotlandia (1603-1707;
Selain itu ada yang dikenal dengan nama Uni Ius Generalis, yaitu bentuk
gabungan negara-negara yang tidak memiliki alat perlengkapan bersama. Tujuannya
adalah untuk bekerja sama dalam bidang hubungan luar negeri. Contoh: Uni
Indonesia – Belanda setelah KMB.

h. Protektorat
Sesuai namanya, negara protektorat adalah suatu negara yang ada di bawah
perlindungan negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak dianggap sebagai
negara merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk menggunakan hukum
nasionalnya. Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis.
Negara protektorat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu:

 Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan sebagian
besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung.
Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek hukum internasional.
Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara protektorat Inggris.
 Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek  hukum internasional.
Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917), Zanzibar sebagai negara
protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai negara protektorat Italia (1936).

i. Mandat
Negara Mandat adalah suatu negara yang semula merupakan jajahan dari
negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan suatu
negara yang menang perang dengan pengawasan dari Dewan Mandat
LBB.Ketentuan-ketentuan tentang pemerintahan perwalian ini ditetapkan dalam suatu

12
perjanjian di Versailles. Contoh: Syria, Lebanon, Palestina (Daerah Mandat A); Togo
dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika Barat Daya (Daerah Mandat C)

2.2 Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan terdiri dari gabungan dua kata yaitu sistem dan
pemerintahan, demikian apabila dilihat dari sisi etimologis. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk totalitas. Secara umum sistem merupakan suatu struktur yang
terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dan
apabila salah satu atau sebagian diantara komponen tersebut tidak atau kurang
berfungsi, akan mempengaruhi komponen-komponen yang lainnya.

Istilah pemerintahan dapat diartikan baik secara luas maupun sempit. Dalam arti
luas, pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan, dan meningkatkan derajat kehidupan rakyat secara
untuk menjamin kepentingan negara itu sendiri, jadi bukan saja dikaitkan dengan
pemerintahan yang menjalankan fungsi eksekutif saja tetapi hubungannya dengan
fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal ini pengertian pemerintahan
mencakup ke semua fungsi tersebut di atas. Dalam arti sempit adalah hanya
menyangkut fungsi eksekutif saja. Demikian pula Bagir Manan menguraikan bahwa
pemerintahan pertama-pertama diartikan sebagai keseluruhan lingkungan jabatan
dalam suatu organisasi. Dalam organisasi negara, pemerintahan sebagai lingkungan
jabatan adalah alat-alat kelengkapan negara, seperti jabatan eksekutif, jabatan
legislatif, jabatan yudikatif, dan jabatan supra struktur lainnya.

Jadi fungsi-fungsi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang saling


berhubungan, bekerja sama dan mempengaruhi satu sama lain merupakan satu sistem
atau dengan perkataan lain, sistem pemerintahan adalah cara kerja lembaga-lembaga
negara dan hubungannya satu sama lainnya.

2.2.1 Sistem pemerintahan Parlementer

13
Sistem parlementer, yaitu parlemen (legislatif) mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi daripada eksekutif. Dimana dalam sistem ini dilakukan pengawasan terhadap
eksekutif  oleh legislatif, jadi kekuasaan pearlemen yang besar dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada rakyat, maka pengawasan atas
jalannya pemerintahan dilakukan oleh wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Ciri-ciri Sistem Parlementer

a. Raja/Ratu/Presiden sebagai Kepala Negara.


b. Kekuasaan eksekutif dipegang dan dijalankan Kabinet yang dipimpin Perdana
Menteri.
c. Kepala eksekutif (Perdana Menteri) bertanggungjawab kepada Parlemen
(Legislatif).
d. PARPOL mayoritas memegang kekuasaan eksekutif.
e. Menganut sistem Multi Partai

Kelebihan :

a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi


penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan :

a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat
bubar.

14
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting
untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

2.2.2 Sistem pemerintahan Presidensial


Sistem presidensial, yaitu parlemen (legislatif) dan pemerintah (eksekutif)
mempunyai kedudukan yang sama dan saling melakukan kontrol.Dimana dalam
sistem ini presiden memiliki kekuasaan yang kuat, karena selain sebagai kepala
negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengetuai kabinet (dewan menteri-
menteri). Oleh karena itu untuk tidak menjurus diktatorisme maka diperlukan check
and balances antara lembaga tinggi negara, inilah yang disebut checking power with
power.
Pemerintahan Presidensial adalah sistem yang bertolak dari konsep pemisahan
kekuasaan dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara sebagaimana diajarkan oleh
Monteqiueu melalui teori Trias Politica. Teori ini mengharuskan pemisahan
kekuasaan menjadi 3 yaitu :

a. Kekuasaan Eksekutif

b. Kekuasaan Legislatif

c. Kekuasaan Yudikatif

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial :

a. Presiden sebagai Kepala Negara sekaligus pemegang Kekuasaan Eksekutif.


b. Kedudukan eksekutif tidak tergantung pada Parlemen.
c. Menteri-menteri merupakan pembantu Presiden.

15
d. Kekuasaan membuat Undang-Undang ada di tangan Parlemen. Presiden memiliki
hak veto dalam pemberlakuan suatu Undang-Undang.

Kelebihan :

a. Sistem check dan balances dapat menghasilkan keseimbangan antar organ yang
diserahi tugas kenegaraan.
b. Dapat mencegah terjadinya kekuasaan yang absolut.
c. Kedudukan badan eksekutif lebih stabil.
d. Penyusunan program pemerintahan dapat disesuaikan dengan masa jabatan
eksekutif.

Kekurangan :

a. Setiap keputusan adalah hasil tawar-menawar antar legislatif dan eksekutif


sehingga sering kurang tegas dalam pengambilan suatu keputusan.
b. Pengambilan keputusan relatif lebih lama.

2.3 Sistem Pemerintahan Indonesia

2.3.1 Sistem Pemerintahan Indonesia


Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan Presidensial. Hal ini
didasarkan pada kesepakatan pendiri bangsa (founding fathers) dalam sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei- 1 Juni
dan 10-17 Juli 1945.Adapun maksud sistem pemerintahan parlementer adalah
didasarkan atas asas defusion of powers yang antara lain presidensiil separation of
powers dan parlementer defusion of powers. Pada sistem parlementer, baik
pemerintah maupun parlemen itu dapat saling membubarkan. Pemerintah dapat
dibubarkan oleh parlemen apabila tidak mendapat dukungan mayoritas dari anggota
parlemen, parlemen pun dapat dibubarkan oleh pemerintah melalui kepala negara
apabila dianggap tidak mencerminkan lagi aspirasi rakyatnya. Dan yang keempat,
sistem parlementer kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, sebagai kepala
eksekutif yang ditetapkan oleh kepala negara, apakah itu presiden, atau raja.Sistem

16
parlementer menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang digunakan oleh Indonesia
sejak tahun 1949-1959 dengan konstitusi berbeda, yaitu Konstitusi RIS 1949 dan
UUDS 1950.
Dari rangkaian perjalanan sistem pemerintahan Indonesia, apabila dikatakan
sistem pemerintahan presidensiil, Indonesia tidak menganut asas pemisahan
kekuasaan. Begitupun, apabila dikatakan sistem parlementer, tidak terdapat
mekanisme pembagian kekuasaan yang jelas, bahkan cenderung mengadopsi kedua
sistem. Sistem pembagian kekuasaan yang dianut itu tidak terpisah antara lembaga
negara yang satu dengan lembaga negara lainnya.

2.2.3 Susunan Sistem Pemerintahan Indonesia

A. Pemerintahan pusat

 MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut


Majelis Permusyawaratan Rakyat (disingkat MPR-RI atau MPR) adalah lembaga
legislatif bikameral yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebelum Reformasi, MPR merupakan lembaga
tertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota
negara.

 DPR

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan


Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga
perwakilan rakyat.DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan
umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

 DPD

17
Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD), sebelum 2004 disebut
Utusan Daerah, adalah lembagatinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum.

DPD memiliki fungsi:

 Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan


pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu
 Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang.Dengan demikian


jumlah anggota DPD saat ini adalah 132 orang.Masa jabatan anggota DPD
adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru
mengucapkan sumpah / janji.

 MA

Mahkamah Agung  adalah lembaga peradilan tertinggi pada suatu negara.


segala urusan mengenai peradilan, baik organisasi maupun finansial berada di
bawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Wewenang Mahkamah Agung:

1. Mengadili pada tingkat kasasi

2. Menguji peraturan perundangan undangan dibawah undang undang terhadap


undang undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan undang
undang.

 MK

18
Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembagatinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

 KY
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
no 22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan
nama calon hakim agung.

 BPK

Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembagatinggi


negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.Menurut UUD
1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri.

Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan


memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden.

Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan


DPRD (sesuai dengan kewenangannya).

o Presiden RI
Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara,
Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam
kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun,

19
dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali
masa jabatan. Ia digaji sekitar 60 juta per bulan

o Wakil Presiden

Wakil Presiden adalah jabatan pemerintahan yang berada satu tingkat


lebih rendah daripada Presiden. Biasanya dalam urutan suksesi, wakil presiden
akan mengambil alih jabatan presiden bila ia berhalangan sementara atau tetap.

B. Pemerintahan daerah

I Tingkat daerah I

1. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi

Dewan perwakilan rakyat daerah (disingkat DPRD) adalah bentuk lembaga


perwakilan rakyat (parlemen) daerah (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia
yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama
dengan pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-undang, terakhir
melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009

DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif, yaitu:

 Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi (DPRD provinsi),


berkedudukan di ibukota provinsi.
 Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten (DPRD kabupaten),
berkedudukan di ibukota kabupaten.

Dewan perwakilan rakyat daerah kota (DPRD kota), berkedudukan di kota.

2. Gubernur

20
Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala
daerah untuk wilayah provinsi.Kata “gubernur” bisa berasal dari bahasa Portugis
“governador“, bahasa Spanyol “gobernador“, atau bahasa Belanda
“gouverneur“. Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk bahasa Perancis dan arti
harafiahnya adalah “pemimpin”, “penguasa”, atau “yang memerintah”.

Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih
secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun,
sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat.

3. Wakil Gubernur

II Daerah Tingkat II
1. DPRD Kabupaten
2. Bupati / Walikota
3. Wakil Bupati / Walikota
III Tingkat Kecamatan
1. Camat
2. Sekretaris Camat
IV Tingkat desa/kelurahan
1. Lurah
2. Carek

21
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan


kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang
dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Negara menetapkan
cara-cara dan batas-batas sampai di mana kekuasaan dapat digunakan dalam
kehidupan bersama, baik individu, golongan atau asosiasi, maupun oleh Negara
sendiri. Dengan demikian Negara dapat mengintegrasikan dan membimbing
kegiatan-kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama.

Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan parlementer


dan presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu
dari sistem pemerintahan tersebut. Sistem parlementer adalah sebuah sistem
permerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri
dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensil,
di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden presiden dan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam
presidensil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam
sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

22

Anda mungkin juga menyukai