Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam
pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi
biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu
negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih
secara demokratis pula.
4
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk
mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga
negara tersebut.Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-
cita bangsa secara bersama-sama.Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki
ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
a. Memperluas kekuasaan;
Adapun tujuan negara dari beberapa pendapat, konsep dan ajaran diantaranya
sebagai berikut :
5
Namun tujuan negara dalam konteks negara sebagaimana yang tertuang dalam
pembukaan dan penjelasan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Rakyat: rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu Negara dan taat
pada peraturan di Negara tersebut. Rakyat suatu Negara meliputi penduduk dan
bukan penduduk (orang asing).
b. Wilayah: wilayah Negara merupakan tempat tinggal rakyat dan penyelenggara
pemerintahan. Sebuah Negara tidak mungkin berdiri jika tidak memiliki wilayah.
Wilayah suatu Negara meliputi daratan, lautan, dan udara.
6
c. Pemerintah yang Sah dan Berdaulat: pemerintah yang sah mempunyai
kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk mengatur Negara. Kedaulatan yang dimiliki
oleh pemerintah meliputi kedaulatan ke dalam (intern) dan keluar (ekstern).
Kedaulatan ke dalam maksudnya kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya
sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Adapun kedaulatan keluar maksudnya
kekuasaan untuk bekerja sama atau berhubungan dengan Negara lain.
d. Pengakuan dari Negara Lain: pengakuan dari Negara lain sangat diperlukan bagi
suatu Negara dalam tata hubungan internasional. Pengakuan dari Negara lain
termasuk dalam unsur deklaratif. Jadi, meskipun tanpa pengakuan dari Negara
lain, ketiga unsur di atas sudah cukup menunjukkan sahnya kebedaraan suatu
Negara. Pengakuan dari Negara lain meliputi dua macam, yaitu pengakuan de
facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan
bagi Negara baru yang telah memiliki unsur konstitusi. Sedangkan, pengakuan de
jure adalah pengakuan terhadap suatu Negara baru yang sesuai dengan hukum
internasional.
1. Sentralisasi, dan
2. Desentralisasi.
7
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan
peraturan-peraturan dari pemerintah pusat.Daerah tidak berwewenang membuat
peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri.
1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet) demi
kepentingan negara bagian;
2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi negara serikat;
8
3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara
bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan secara
langsung kepada pemerintah federal.
9
d. Koloni atau Jajahan
Negara koloni atau jajahan adalah suatu daerah yang dijajah oleh bangsa lain.
Koloni biasanya merupakan bagian dari wilayah negara penjajah.Hampir semua soal
penting negara koloni diatur oleh pemerintah negara penjajah.Karena terjajah, daerah/
negara jajahan tidak berhak menentukan nasibnya sendiri.Dewasa ini tidak ada lagi
koloni dalam arti sesungguhnya.
e. Trustee (Perwalian)
Negara Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang Dunia II diurus oleh
beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB.Konsep perwalian ditekankan
kepada negara-negara pelaksana administrasi.
Menurut Piagam PBB, pembentukan sistem perwalian internasional dimaksudkan
untuk mengawasi wilayah-wilayah perwalian yang ditempatkan di bawah PBB
melalui perjanjian-perjanjian tersendiri dengan negara-negara yang melaksanakan
perwalian tersebut.
Perwalian berlaku terhadap:
10
f. Dominion
Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan Inggris.
Negara dominion semula adalah negara jajahan Inggris yang setelah merdeka dan
berdaulat tetap mengakui Raja/ Ratu Inggris sebagai lambang persatuan
mereka.Negara-negara itu tergabung dalam suatu perserikatan bernama “The British
Commonwealth of Nations” (Negara-negara Persemakmuran).
Tidak semua bekas jajahan Inggris tergabung dalam Commonwealth karena
keanggotaannya bersifat sukarela. Ikatan Commonwealth didasarkan pada
perkembangan sejarah dan azas kerja sama antaranggota dalam bidang ekonomi,
perdagangan (dan pada negara-negara tertentu juga dalam bidang keuangan). India
dan Kanada adalah negara bekas jajahan Inggris yang semula berstatus dominion,
namun karena mengubah bentuk pemerintahannya menjadi republik/ kerajaan dengan
kepala negara sendiri, maka negara-negara itu kehilangan bentuk dominionnya. Oleh
karena itu persemakmuran itu kini dikenal dengan nama“Commonwealth of Nations”.
Anggota-anggota persemakmuran itu antara lain: Inggris, Afrika Selatan, Kanada,
Australia, Selandia Baru, India, Malaysia, etc. Di sebagian dari negara-negara itu
Raja/ Ratu Inggris diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan di ibukota
Inggris, sejak tahun 1965 negara-negara itu diwakili oleh High Commissioner.
g. Uni
Bentuk kenegaraan Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang
merdeka dan berdaulat penuh, memiliki seorang kepala negara yang sama.
Pada umumnya Uni dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Uni Riil (Uni Nyata)
yaitu suatu uni yang terjadi apabila negara-negara anggotanya memiliki alat
perlengkapan negara bersama yang telah ditentukan terlebih dulu. Perlengkapan
negara itu dibentuk untuk mengurus kepentingan bersama.Uni sengaja dibentuk guna
mewujudkan persatuan yang nyata di antara negara-negara anggotanya.
Contoh: Uni Austria – Hungaria (1867-1918), Uni Swedia – Norwegia (1815-1905),
Indonesia – Belanda (1949).
2) Uni Personil
11
yaitu suatu uni yang memiliki seorang kepala negara, sedangkan segala urusan dalam
negeri maupun luar negeri diurus sendiri oleh negara-negara anggota.
Contoh: Uni Belanda – Luxemburg (1839-1890), Swedia – Norwegia (1814-1905),
Inggris – Skotlandia (1603-1707;
Selain itu ada yang dikenal dengan nama Uni Ius Generalis, yaitu bentuk
gabungan negara-negara yang tidak memiliki alat perlengkapan bersama. Tujuannya
adalah untuk bekerja sama dalam bidang hubungan luar negeri. Contoh: Uni
Indonesia – Belanda setelah KMB.
h. Protektorat
Sesuai namanya, negara protektorat adalah suatu negara yang ada di bawah
perlindungan negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak dianggap sebagai
negara merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk menggunakan hukum
nasionalnya. Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis.
Negara protektorat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu:
Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan sebagian
besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung.
Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek hukum internasional.
Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara protektorat Inggris.
Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek hukum internasional.
Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917), Zanzibar sebagai negara
protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai negara protektorat Italia (1936).
i. Mandat
Negara Mandat adalah suatu negara yang semula merupakan jajahan dari
negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan suatu
negara yang menang perang dengan pengawasan dari Dewan Mandat
LBB.Ketentuan-ketentuan tentang pemerintahan perwalian ini ditetapkan dalam suatu
12
perjanjian di Versailles. Contoh: Syria, Lebanon, Palestina (Daerah Mandat A); Togo
dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika Barat Daya (Daerah Mandat C)
Sistem pemerintahan terdiri dari gabungan dua kata yaitu sistem dan
pemerintahan, demikian apabila dilihat dari sisi etimologis. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk totalitas. Secara umum sistem merupakan suatu struktur yang
terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dan
apabila salah satu atau sebagian diantara komponen tersebut tidak atau kurang
berfungsi, akan mempengaruhi komponen-komponen yang lainnya.
Istilah pemerintahan dapat diartikan baik secara luas maupun sempit. Dalam arti
luas, pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan, dan meningkatkan derajat kehidupan rakyat secara
untuk menjamin kepentingan negara itu sendiri, jadi bukan saja dikaitkan dengan
pemerintahan yang menjalankan fungsi eksekutif saja tetapi hubungannya dengan
fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal ini pengertian pemerintahan
mencakup ke semua fungsi tersebut di atas. Dalam arti sempit adalah hanya
menyangkut fungsi eksekutif saja. Demikian pula Bagir Manan menguraikan bahwa
pemerintahan pertama-pertama diartikan sebagai keseluruhan lingkungan jabatan
dalam suatu organisasi. Dalam organisasi negara, pemerintahan sebagai lingkungan
jabatan adalah alat-alat kelengkapan negara, seperti jabatan eksekutif, jabatan
legislatif, jabatan yudikatif, dan jabatan supra struktur lainnya.
13
Sistem parlementer, yaitu parlemen (legislatif) mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi daripada eksekutif. Dimana dalam sistem ini dilakukan pengawasan terhadap
eksekutif oleh legislatif, jadi kekuasaan pearlemen yang besar dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada rakyat, maka pengawasan atas
jalannya pemerintahan dilakukan oleh wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Ciri-ciri Sistem Parlementer
Kelebihan :
Kekurangan :
14
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting
untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
a. Kekuasaan Eksekutif
b. Kekuasaan Legislatif
c. Kekuasaan Yudikatif
15
d. Kekuasaan membuat Undang-Undang ada di tangan Parlemen. Presiden memiliki
hak veto dalam pemberlakuan suatu Undang-Undang.
Kelebihan :
a. Sistem check dan balances dapat menghasilkan keseimbangan antar organ yang
diserahi tugas kenegaraan.
b. Dapat mencegah terjadinya kekuasaan yang absolut.
c. Kedudukan badan eksekutif lebih stabil.
d. Penyusunan program pemerintahan dapat disesuaikan dengan masa jabatan
eksekutif.
Kekurangan :
16
parlementer menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang digunakan oleh Indonesia
sejak tahun 1949-1959 dengan konstitusi berbeda, yaitu Konstitusi RIS 1949 dan
UUDS 1950.
Dari rangkaian perjalanan sistem pemerintahan Indonesia, apabila dikatakan
sistem pemerintahan presidensiil, Indonesia tidak menganut asas pemisahan
kekuasaan. Begitupun, apabila dikatakan sistem parlementer, tidak terdapat
mekanisme pembagian kekuasaan yang jelas, bahkan cenderung mengadopsi kedua
sistem. Sistem pembagian kekuasaan yang dianut itu tidak terpisah antara lembaga
negara yang satu dengan lembaga negara lainnya.
A. Pemerintahan pusat
MPR
DPR
DPD
17
Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD), sebelum 2004 disebut
Utusan Daerah, adalah lembagatinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum.
MA
MK
18
Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembagatinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung.
KY
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
no 22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan
nama calon hakim agung.
BPK
o Presiden RI
Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara,
Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam
kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun,
19
dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali
masa jabatan. Ia digaji sekitar 60 juta per bulan
o Wakil Presiden
B. Pemerintahan daerah
I Tingkat daerah I
2. Gubernur
20
Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala
daerah untuk wilayah provinsi.Kata “gubernur” bisa berasal dari bahasa Portugis
“governador“, bahasa Spanyol “gobernador“, atau bahasa Belanda
“gouverneur“. Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk bahasa Perancis dan arti
harafiahnya adalah “pemimpin”, “penguasa”, atau “yang memerintah”.
Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih
secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun,
sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat.
3. Wakil Gubernur
II Daerah Tingkat II
1. DPRD Kabupaten
2. Bupati / Walikota
3. Wakil Bupati / Walikota
III Tingkat Kecamatan
1. Camat
2. Sekretaris Camat
IV Tingkat desa/kelurahan
1. Lurah
2. Carek
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22