DISUSUN OLEH :
1.RILDA DWI TANIA
2.ENTA FITRIYA
3.SHOFFIYAH DZIKIRILLAH
4.VERDY AGUSTIAWAN
5.YOGI FEBRIYAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS MATEMMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
D3 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019 /2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya
tulis ilmiah dengan judul VITAMIN. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliahan BIOLOGI.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan
untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi
lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………….......1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….........2
pengertian vitamin……………………………………………………………………………………2
vitamin A…………………………………………………………………………………………….2
vitamin D…………………………………………………………………………………………….6
vitamin E…………………………………………………………………………………………………….8
vitamin K……………………………………………………………………………………………10
vitamin C……………………………………………………………………………………………12
vitamin B …………………………………………………………………………………………..13
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………21
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………21
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Vitamin adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang mengkonsumsi
berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk mengalami kekurangan vitamin
adalah sangat kecil. Orang-orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak
mendapatkan cukup vitamin atau mineral tertentu. Contohnya
seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang
hanya bisa diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya,
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan mineral tambahan tanpa pengawasan
medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin dan mineral
bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan tubuh. Unsur-unsur
penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan makanan yang mudah
ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin ini memberi efek nyata dalam
melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab kerusakan
yang akan menurunkan fungsi-fungsinya. Berdasarkan hal itu, ahli gizi Dr. Moesijanti
Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc., MCN, mengingatkan agar orang tua memperkenalkan
makanan dengan menu seimbang kepada anak sejak dini. Kalau sampai tubuh
kekurangan zat-zat penting, metabolisme akan terhambat yang selanjutnya dapat
mengakibatkan persoalan kesehatan.
Akan tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak
berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan vitamin
dan mineral.
B.Rumusan Masalah
Apa pengertian vitamin?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
A?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
D?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
E?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
K?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
C?
Apa fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan vitamin
B?
C.Tujuan
Mengetahui pengertian dari vitamin.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau
kelebihan vitamin A.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan
vitamin D.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan
vitamin E.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan
vitamin K.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan
vitamin C.
Mengetahui fungsi, sumber, dan akibat yang ditimbulkan bila kekurangan atau kelebihan
vitamin B
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin
yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah
vitamin B dan vitamin C.
Vitamin B terdiri dari :
Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Niasin (asam nikotinat)
Biotin
Asam pantotenat
Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
Vitamin B12 (kobalamin).
Kebutuhan harian yang dianjurkan (jumlah rata-rata yang diperlukan setiap harinya untuk tetap sehat),
telah ditetapkan untuk masing-masing vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
mengkonsumsi vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap harinya, vitamin A dan D bersifat racun,
tetapi vitamin E dan K (filokuinon) tidak beracun. Niasin, vitamin B6 dan vitamin C jika diminum
dalam dosis tinggi akan bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang
larut dalam air.
Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan E) yang disimpan dalam tubuh sampai
jumlah besar. Vitamin D dan K disimpan dalam jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin
C disimpan dalam jumlah yang paling sedikit. Vitamin B 12 disimpan dalam jumlah yang paling besar
dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menghabiskan persediaan 2-3 mgr vitamin ini.
B.Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama
generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai
aktivitas biologik sebagai retinol.
Fungsi vitamin A
Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata retinol, bentuk
vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat
2
protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin. Rodopsin ada
di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen
visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu,
terjadi rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan
terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein
dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang
kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama
proses ini dan harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah
menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai
bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi
bila seluruh siklus ini selesai.
2.Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi semulanya.
Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang
dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan,
pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-
anak, dewasa, dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memegang peranan
aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian dalam pengaturan faktor penentu keturunan/gen
yang berpengaruh terhadap sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk
dan fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel yang
paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet, yaitu sel
kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel. Jaringan epitel yang menutupi
tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan yang menutupi bagian dalam dinamakan membran
mukosa, yaitu yang menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung kemih
dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya. Mukus melindungi sel-
sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada
dinding lambung juga melindungi sel-sel lambung dari cairan lambung. Di bagian atas saluran
pernapasan sel-sel epitel secara terus-menerus menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda
asing yang mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan
mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme tersebut.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan
oleh sel-sel epitel bersisik dan kering (keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka sukar
sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga
mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang melapisi kelopak dan
bola mata) merupakan salah satu tanda khas kekurangan vitamin A. Peranan vitamin A diduga
berkaitan dengan dua hal :
3
Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam pembentukan membran sel
yang mengontrol diferensiasi sel
Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA
Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan. Mekanisme
sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada sel-T (limfosit yang
berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi dapat memperburuk kekurangan vitamin A.
Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap penyakit infeksi pernapasan
Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat kematian
Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap pertumbuhan sel. Vitamin
A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam
pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang
tidak normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung vitamin A, maka
pertumbuahan akan terganggu setelah simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang
kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan
sebagai asam retinoat.
Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan
sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah
mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan
vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas
sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama
vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah kanker paru-paru.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam pencegahan dan penyembuhan
penyakit jantung. Bagaimana mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
4
Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini mungkin karena perubahan
pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga berperan dalam pembentukan sel darah merah,
kemungkinan melalui interaksi dengan besi.
Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Margarin biasanya
diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur
adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber
vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga,
seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat,
jagung kuning, pepaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna
merah kaya akan karoten.
Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang tidak mampu
melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh
mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena
dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon.
Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
6
Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A
dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral
kalsium,
fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan
pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan cara merangsang sintesis
protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus
Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari permukaan
tulang ke dalam darah
Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.
Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Penduduk daerah tropik tidak perlu
menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D. Bayi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah
sinar matahari beberapa waktu tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara-
negara yang tidak selalu mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan. Makanan hewani merupakan
sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan
minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu, mentega
dan makanan untuk bayi dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi). Minyak hati-ikan sering
digunakan sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan anak-anak. Dalam keadaan normal suplemen
vitamin D sebetulnya tidak diperlukan. Vitamin D relatif stabil dan tidak mudah rusak bila makanan
dipanaskan atau disimpan untuk jangka waktu lama.
Vitamin E (Tokoferol)
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran dan sterilisasi pada
tikus. Semula zat ini dinamakan faktor antisterilitas dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian
pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal
dari bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang menyebabkan.
Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan istilah vitamin E biasa digunakan untuk
menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis
vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati. Kekurangan
vitamin E pada hewan dapat menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia
belum dapat dikatakan sudah pasti.
Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan
hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah
molekul-molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila
menerima hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal bebas terjadi dalam
tubuh pada proses metabolisme aerobik normal pada waktu oksigen secara bertahap direduksi
menjadi air. Radikal bebas yang dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda polusi,
ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang peranan biologik utama
dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
8
Peroksidasi lipida dan vitamin E
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah dioksidasi oleh
radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi
membran sel. Reaksi ini dipercepat oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua
radikal bebas dapat dipunahkan oleh antioksidan. Proses ini dimulai oleh radikal bebas OH yang
mengikat satu hidrogen dari asam lemak tidak jenuh ganda/ALTHG:H, sehingga membentuk radikal
ALTJG (ALTJG). ALTJG bereaksi dengan oksigen dan membentuk radikal peroksil (ALTJG:OO*), yang
kemudian bereaksi dengan ALTJG:H lain hingga membentuk suatu hidroksiperoksida (ALTJG:OOH)
dan suatu ALTJG lagi.
Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses peroksidasi lipida dengan
menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga
terbentuk radikal vitamin E yang stabil dan tidak merusak.
Sistem pertahanan antioksidan
Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:OOH di dalam membran sel ada sistem
pertahanan lain yang berperan. ALTJG:OOH dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh enzim fosfolipase
A2 dan dipunahkan di dalam sitoplasma sel oleh enzim glutation peroksidase yang mengandung
selenium. Jadi aktivitas antioksidan vitamin E dan selenium melalui glutation peroksidase sangat erat
berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting lain adalah superoksida dismutase, katalase dan
glukosa-6 fosfat dehidrogenase, serta ikatan-ikatan karotenoid, asam urat, dan asam askorbat
(vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan larut lemak utama di dalam membran sel, konsentrasinya
sangat kecil yaitu satu molekul per 2000-3000 molekul fosfolipida. Diduga terjadi regenerasi dengan
bantuan vitamin C atau reduktase lain yang mereduksi radikal vitamin E kembali ke bentuk aslinya.
Kerusakan struktur dan fungsi sel sebagai akibat peroksidasi lipida dikaitkan dengan kemungkinan
hubungannya dengan proses menua, pengaruh racun lingkungan (polutan) dan pemicu bentuk-
bentuk tertentu karsinogenesis. Hal ini masih membutuhkan pembuktian.
Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan dengan fungsi sabagai
antioksidan, yaitu :
Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
Sintesis DNA
Merangsang reaksi kekebalan
Mencegah penyakit jantung koroner
Mencegah keguguran dan sterilisasi
Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
9
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-
tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya
sedikit mengandung vitamin E. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang
baik. Daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses penggorengan) dan oksidasi. Jadi,
sebagai sumber vitamin E diutamakan bahan makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu
mengalami pemrosesan. Karena vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama dimasak
dengan air. Pembekuan dan penggorengan dalam minyak merusak sebagian besar vitamin E.
Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson (1973) telah membuat kadar
ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang dikumpulkan dari beberapa bioessay. Sumber
utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan
brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain
yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-
buahan, dan sayuran lain. Sumber vitamin K lain adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan
ileum). Penggunaan menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme usus halus belum diketahui
dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna bayi. Untuk mencegah terjadinya gangguan
penggumpalan darah yang dapat menyebabkan perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat
vitamin K melalui mulut atau dalam bentuk injeksi intramuskular. Susu formula bayi sebaiknya
difortifikasi dengan vitamin K.
11
Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya kurang
mendapat vitamin K dari makanan. Antibiotika membunuh kuman-kuman di dalam
usus yang membentuk vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu
kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin K
biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah perdarahan berlebihan. Aspirin berlebihan
dapat mencegah pembekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan platelet dan faktor-
faktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin
K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning
(jaundice) dan kerusakan pada otak.
Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil,
tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C
stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang
paling labil.
Fungsi vitamin C
Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam
pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur
sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler,
kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah
tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi.
Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.
Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitokondria untuk
dioksidasi. Karnitin menurun pada defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
Absorbsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorpsi. Vitamin C
menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila
diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk
larutan.
Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap
membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
12
Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buat terutama yang
asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat
di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000 mg/hr, melebihi dari dosis
tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C
dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan
dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Vitamin B
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin
merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B 1 cukup
stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam.
Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh
pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang.
Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi
metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA
dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energi.
13
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan prekursor penting lipida asetil kolin, yang
berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem saraf.
Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat
menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-
ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin,
isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam
pentosa-fosfat shunt, jalur alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam
metabolisme lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolisme
karbohidrat.
Sumber vitamin B1
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah giling atau yang difortifikasi
dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia serealia yang dinamakan sebagai makanan pokok adalah
beras. Sumber tiamin lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging
organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang
baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat di dalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti
dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi, dan
asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak
banyak yang rusak.
Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari
nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi
nutrisi tersebut.
14
Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di dalam susu, keju, hati, daging,
dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya
akan meningkatkan konsumsi riboflavin.
Akibat kekurangan vitamin B2
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat
dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar
(photophobia). Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan riboflovin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya,
kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di
sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhannya.
Fungsi niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH
adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada
glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya
adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin
membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan sistem pencernaan.
Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung
sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar
protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein makanan rata-
rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
15
Akibat kekurangan niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan
pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pelagra (penyakit kekurangan
niasin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan
US pada awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing
dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya
pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin
tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta
mudah dioksidasi.
Fungsi biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran
karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan
biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH 2 dari asam-asam amino
tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam
pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolik, biotin erat kaitannya dengan
asam folat, asam pantotenat, dan vitamin B12.
Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran
cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah,
sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-
buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik biotin sebagian ditentukan oleh
pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila
dimasak akan dilepas. Avidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
1.Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada
kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam
pantotenat tahan terhadap panas basah.
Fungsi folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk
pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala gastrointestian,
dan gangguan saraf tetap bertahan.
18
Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama
terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang artinya daun hijau),
hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
19
Akibat kekurangan vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan
oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel
darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga
mempengaruhi sistem saraf, berperan pada regenerasi saraf peripheral, mendorong kelumpuhan.
Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang
normal.
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin
A,D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera
hilang bersama aliran makanan.
Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi–reaksi biokimia di dalam tubuh dan masing-
masing vitamin dapat mendefenisikannya.
B.Saran
Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan
pentingnya vitamin dalam kehidupan sehari - hari
21
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Barasi, Mary E. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta: Airlangga.
Endang, Achadi. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gibney, Michael J., et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Khomsan, Ali. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Proverawati A., dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Supariasa, D.N.I., et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.
22
MAKALAH BIOLOGI
vitamin
OLEH KELOMPOK 4 :
GIT TRI MAHYANA
1510611123
TUSRI WIDIA
1510611124
FATIMAH ANDRIA ULFA
1510611125
NURUL HAMIDA
1510611121
ASMIKA ARLENIA
1510611122
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KOTA PADANG 2015/2016