Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SERTA
PENERAPANNYA DALAM EKONOMI DAN TEKNIK
Disusun oleh :
Agung Dwi Hermawan (125100302111004)
Kelas : P
Suatu fungsi F disebut anti turunan dari suatu fungsi f pada selang I, jika
untuk setiap nilai x di dalam I, berlaku F’(x) = f(fx).
dF ( x)
sedemikian sehingga ¿ F' ( x )=f ( x), maka anti turunan dari f(x
dx
adalah F(x) + C dengan C konstanta sembarang.
B. Jenis-Jenis Integral
1. Integral Tak Tentu
Antipendiferensialan adalah operasi untuk mendapatkan himpunan semua
antiturunan dari suatu fungsi yang diberikan. Secara umum, integral tak tentu dari f(x)
didefinisikan sebagai berikut.
ʃ f(x)dx = F(x) + C
Keterangan :
C = konstanta integrasi
f(x) = fungsi integran, fungsi yang akan dicari anti turunannya
F(x) = fungsi hasil integral
Integral Tak Tentu Fungsi Aljabar
Rumus-rumus integral tak tentu fungsi Aljabar :
1) ʃ dx = x + c
2) ʃ a dx = ax + c
a
3) ʃ axn dx = xn+1 + C, C ≠ 1
n+1
4) ʃ a f(x) dx = a ʃ f(x) dx
5) ʃ [ f(x) ± g(x) ] dx = ʃ f(x) dx ± g(x) dx
Contoh :
o ʃ 2x dx
2 1+1
ʃ 2x dx = x +c
1+ 1
o ʃ (4x + 6 ) dx
ʃ (4x + 6 ) dx = ʃ 4x dx + ʃ 6x dx
2x2 + 6x + C
Contoh :
o ʃ (3 sin x) dx
ʃ (3 sin x) dx = - 3 cos x + c
o ʃ (x + tan x) dx
1 2
ʃ (x + tan x) dx = x + ln ǀsec xǀ + c
2
2. Integral Tertentu
Integral tertentu adalah integral yang memiliki batas. Jika f suatu fungsi yang
didefinsikan pad selang tutup (a,b) maka integral tentu (integral Riemann) dari f dari a
sampai b dinyatakan oleh :
n
b
a ʃ f ( x ) dx=lim ∑ f ( x i ) Δ x i
n →∞ i=1
Jika limit itu ada, dengan f(x) disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut batas
b
atas, dan a ʃ disebut tanda integral tentu.
ʃ f (x) dx = - ab ʃ f (x) dx
b
2) a
b
3) a ʃ k dx = k (b - a)
b
4) a ʃ k f(x) dx = k ba ʃ f (x) dx
b
5) a ʃ [f (x) ± g (x)] dx = ba ʃ f (x) dx ± ba ʃ g (x) dx
c
6) a ʃ f (x) dx = ba ʃ f (x) dx + cb ʃ f (x) dx; a<b<c
b
7) f (x) dx ≥ a ʃ g (x) dx; jika f (x) dx ≥ g (x) dx
b
8) a ʃ f (x) dx ≥ 0, jika f (x) ≥ 0
1
ʃ f(x)n d[f(x)] = ʃ un du = un-1 + c, dengan n ≠ 1
n+1
Contoh :
Tentukan integral dari ʃ 6x2 (2x3 - 4)2 dx
Misal u = 2x3 – 4 → du = 6x2 dx
du
dx =
6 x2
du
Sehingga, ʃ 6x2 (2x3 - 4)2 dx = 6x2u4
6 x2
1 5 1
= u2 du = u = (2x3 - 4)5 + c
5 5
Cara Parsial
Cara parsial digunakan apabila bentuk suatu integral tidak dapat diselesaikan
dengan menggunakan rumus-rumus dasar integral dan dengan cara subtitusi.
Menghitung integral parsial didefinisikan sebagai berikut.
ʃ u dv = uv - ʃ v du
Contoh :
Tentukanlah ʃ x√ 2+ x dx
Misal u = x → du = dx
dv = √ 2+ x → v = ʃ √ 2+ x dx
= ʃ (2 + x)1/2 d(2 + x)
2
= (2 + x)3/2 + c
3
2 2
Sehingga, ʃ x√ 2+ x dx = x • (2 + x)3/2 - ʃ (2 + x)3/2 dx
3 3
2 2
= x (2 + x) - ʃ (2 + x) d(2 + x)
3 3
2 2 2
= x (2 + x) - • (2 + x)5/2 + c
3 3 5
2 4
= x (2 + x) 3/2 - (2 + x)5/2 + c
3 15
Sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x – 0,0003x 2 dengan jumlah persatuan
x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya marjinal?
Penyelasaian
= 3200+3,25x-0,0003x2 / X
= 3,25-0,0006x
= 3,25-0.0006 (1000)
= 2,65
Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk memproduksi
1000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1 barang setelah barang
yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650 untuk membuat 1000 barang yang sama.
EKONOMI
Operasi hitung integral dapat diterapkan dalam persoalan ekonomi, misalnya
dalam integral tak tentu digunakan menghitung fungsi total, dan dalam integral
tertentu digunakan untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen.
Jika diketahui fungsi demand dan supply suatu barang, operasi hitung integral
dapat dipakai untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen pada
saat market equilibriumatau pada tingkat harga tertentu.
1. Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih tinggi (mahal)
dari harga equilibrium P0 akan memperoleh kelebihan (surplus) untuk tiap unit
barang yang dibeli dengan harga P0. Pada saat equilibrium, jumlah total
pengeluaran (total expenditure) konsumen = P0.X0 yang dalam gambar ini adalah
luas empat persegi panjang 0ABC, sedangkan konsumen yang tadinya bersedia
membeli barang ini lebih tinggi dari harga P0 akan menyediakan uang yang
banyaknya = luas daerah yang dibatasi kurva demand yang sumbu tegak P, sumbu
mendatar X, dan garis ordinat x = x0 (yakni = luas daerah 0ABF).
Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih antara jumlah uang yang
disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran nyata konsumen sehingga surplus
konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jika dari fungsi demand p = f(x) maka hasil dari 0ʃaf(x).dx adalah jumlah uang
yang disediakan.
2. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang dengan jumlah
penerimaan yang direncanakan produsen dalam penjualan sejumlah barang. Pada
saat harga terjadi price equilibrium P0 maka penjual barang yang bersedia menjual
barang ini dibawah harga po akan memperoleh kelebihan harga jual untuk tiap unit
barang yang terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang dari po.
Sedangkan, pada saat equilibrium, penjual barang ini akan menerima hasil
penjualan barang sejumlah P0 . X0 yang dalam gambar adalah luas empat persegi
panjang 0ABC, sedangkan sebenarnya penjual barang ini bersedia menerima
sejumlah uang yang banyaknya = luas daerah yang dibatasi kurva supply dengan
sumbu P, sumbu X dan garis ordinat x = xo (yakni luas daerah 0ABE), maka
penjual barang ini akan memperoleh surplus produsen (penjual) sebanyak berikut
ini:
TEKNOLOGI
- Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran
selama selang waktu tertentu.
- Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan
ketinggian maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.
- Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan
populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto, Dini. 2007. Matematika, Kelompok Teknologi, Kesehatan, Dan Pertanian.
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Darmawan, Achmad. 2012. Manfaat Integral dalam Kehidupan Sehari-hari.
http://darmawaninnodderz.blogspot.com/2012/09/manfaat-dan-fungsi-
integral-dalam-ekonomi-teknik.html. Diakses pada tanggal 2 Januari 2013
Kanginan, Marthen. 2007. Matematika Integral. Bandung : PT Grafindo Media
Pratama
Sulasim, Kastolan, Johanes. 2007. Kompetensi Matematika 3. Bandung : Yudhistira.