Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting dalam bidang kesehatan.
Secara keseluruhan, transfusi darah dibutuhkan untuk menangani pasien yang mengalami
perdarahan masif, pasien anemia berat, pasien yang hendak menjalani tindakan operasi,
pasien dengan kelainan darah bawaan dan sebagainya. Transfusi darah menyelamatkan
nyawa dan meningkatkan kualitas kesehatan, tetapi banyak pasien yang membutuhkan
transfusi tidak memiliki akses yang tepat untuk mendapat darah yang aman (Veronika,
2017)X

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu tranfusi darah?
2. Apa tujuan tranfusi darah?
3. Apa indikasi dan kontarindikasi tranfusi darah?
4. Bagaimana prosedur tranfusi darah?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu tarfusi darah
2. Mengetahui apa tujuan tranfusi darah
3. Mengetahui indikasi dan kontarindikasi tranfusi darah
4. Mengetahui prosedur tranfusi darah

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah dari satu orang ke sistem
peredaran orang lainnya.
Tranfusi darah adalh tindakan pemasukan drah seseorang yang sehat ke penderita
yang sakit(resipen) kedalam vena dengan menggunakan perangkat infus (Veronika,
2017)

2.2 Anatomi dan fisiologi darah


Fungsi darah terdiri atas:

1. Sebagai alat pengangkut :

a. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan


ke seluruh bagian tubuh.
b. Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui
paru-paru.
c.  Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan keseluruh jaringan.

d. Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh


untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
e. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun
dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/ zat-zat anti racun.

f.  Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

g. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang


dilakukan oleh plasma darah.
h.  Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah

2.3 Tujuan transfusi darah


Menurut Smith(2010) tujuan tranfusi darah adalah:
a)Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
b)Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap
bermanfaat.
c)Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran
darah (stabilitas peredaran darah).
d)Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
e)Meningkatkan oksigenasi jaringan.

2
f)Memperbaiki fungsi Hemostatis.
g)Tindakan terapi kasus tertentu.
2.4 Manfaat transfusi darah
Manfat Tranfusi Darah menurut Veronika(2017)
a)Dapat mengetahui golongan darah
b)Dapat menambah cairan darah yang hilang di dalam tubuh
c)Dapat menyelamatkan jiwa pasien

2.5 Indikasi
Indikasi Pemberian Tranfusi darah menurut Veronika(2017):
Memberikan volume darah yang adekuat dan mencegah syok hemoragik,
meningkatkan kapasitas pembawa oksigen dari darh dan mengganti trombosit darah
atau faktor-faktor pembekuan untuk mempertahankan hemostatis

2.6 Kontraindikasi
Kontraindikasi Pemberian tranfusi darah menurut Smith(2010)
1.Reaksi hemolitik akut (terjadi segera atau setelah pemberian 50 ml darah pertama
degan gejala demam, menggigil, hipotensi,mual dan
muntah)
2.Reaksi hemolitik tertunda(terjadi 2hari atau lebih dengan gejala anemia terus
menerus, hemoglobinuria dan jaundice)
3.Reaksi beban sirkulasi berlebihan(terjadi setiap waktu selama atau segera setelah
tranfusi selesai dengan gejala dispnea, batuk, ansietas,
suara nafas krekas,takikardia,takipnea, ortopnea, tekanan
vena meningkat)
4.Reaksi demam non hemolik(terjadi setelah 30 menit pertama sampai 6 jam setelah
tranfusi darah dengan gejala kemerahan,menggigil,sakit
kepala,ansietas dan nyeri otot)
5.Reaksi sepsis/infeksi yang dibawa melalui aliran darah (dengan gejala mengigil,
demam, muntah,diare,penurunan tekanan darah yang
mengarah ke syok
6.Reaksi urtikaria(terjadi pada resipen yang menderita alergi terhadap protein plasma
dengan gejala kemerahan local,hives/bintik merah yang
gantal dan bengkak)
2.7 Macam2 Komponen Darah Transfusi
Menurut Veronika (2017) komponen tranfusi darah terdiri dari:
1.Whole blood
Whole blood (darah lengkap) biasanya disediakan hanya untuk transfusi pada
perdarahan masif.
2.Packed Red Blood Cell (PRBC)

3
PRBC mengandung hemoglobin yang sama dengan whole blood, bedanya adalah
pada jumlah plasma, dimana PRBC lebih sedikit mengandung plasma.
3.Plasma Beku Segar (Fresh Frozen Plasma)
Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein plasma (faktor pembekuan)
4.Trombosit
Transfusi trombosit diindikasikan pada pasien dengan trombositopenia berat
(<20.000 sel/mm3) disertai gejala klinis perdarahan
5. Kriopresipitat
Kriopresipitat mengandung faktor VIII dan fibrinogen dalam jumlah banyak.
Kriopresipitat diindikasikan pada pasien dengan penyakit hemofilia
2.8 Macam-macam Transfusi :
Macam-macam Tranfusi darah menurut Price,2006
a)Transfusi PRC
Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan Hb pasien tanpa menaikkan volume
darah secara nyata
b)Transfusi suspensi trombosit
Tujuan transfusi suspensi trombosit adalah menaikkan kadar trombosit darah
c)Transfusi dengan suspensi plasma beku (Fresh Frozen Plasma)
Plasma segar yang dibekukan mengandung sebagian besar faktor pembekuan
disamping berbagai protein yang terdapat didalamnya
d)Transfusi dengan darah penuh (Whole Blood)
Transfusi dengan darah penuh diperlukan untuk mengembalikan dan
mempertahankan volume darah dalam sirkulasi atau mengatasi renjatan.
2.9 Prosedur tindakan
 Persiapan alat
 Standar infus
 Set tranfusi
 Cairan Nacl
 Pesedian darah yang sesuai dengan golongan darah klien,sesuai
kebutuhan
 Pengalas
 Plester
 Gunting
 Kassa steril
 Sarung tangan
 Bengkok
 Bak instrument
 Korentang
 Persiapan pasien/lingkungan

4
 Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan saat
tranfusi dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik.jika
keadaannya memungkinkan
 Pakaian klien pada daerah yang akan diinfus harus dibuka
 Bila lingkungan banyak orang gunakan sampiran

 Tindakan
 Jelakan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan gunakan sarung tangan
 Gantungkan larutan nacl 0,9% dalam botol untuk digunakan sebelum
tranfusi
 Gunakan selang infuse yang mempunyai filter ( selang Y atau tunggal)
 Lakukan pemberian infuse nacl 0,9 % sebelum tranfusi darah
 Periksa identifikasi kebenaran produk darah
 Buka set pemberian darah
1. Untuk selang Y atau tiga klem
2. Untuk selang tunggal,klem pengaturan pada posisi off
 Cara tranfusi dengan selang Y
1. Tusuk kantong nacl 0,9%
2. Isi selang dengan nacl 0,9 %
3. Buka klem pengaturan pada selang Y dan hubungkan ke
kantong nacl 0,9 %
4. Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan
5. Tekan isi bilik dengan ibu jaridan jari telunjuk(biarkan ruang
filter terisi sebagian)
6. Buka klem pengaturan bagian bawah dan biarkan selang terisi
nacl 0,9%
7. Kantong darah perlahan dibolak-balik 1-2 kali agar selnya
tercampur kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada
selang dan filter terisi darah
 Cara tranfusi darah dengan selang tunggal
1. Tusuk kantong darah
2. Tekan isi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga terisi
sebagian
3. Tekan klem pengatur biarkan selang infuse terisi darah
 Hubungkan selang tranfusi IV dengan membuka klem pengatur bawah
 Setelah darah masuk,pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit
pertama dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya
 Setelah darah diinfuskan bersihkan selang dengan cairan nacl 0,9%

5
 Buka sarung tangan dan cuci tangan
 Evaluasi
 Catat tipe,jumlah dan komponen darah yang diberikan
 Kaji respon pasien(apakah ada rasa panas,gatal dan pusing)

 Dokumentasi
 Hari/tanggal
 Nama pasien
 Tindakan yang dilakukan
 Nama dan paraf perawat

(Stockslager,2008)

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu tindakan yang dilakukan untu mengantikan darah pasien yang hilang
melebihi jumlah tertentu,meningkatkan kadar Hb, untuk menggantikan darah yang tidak
cocok pada bayi/neonatus, untuk menggantikan darah pasien yang keracunan dengan
darah yang baru.

3.2 Saran

Jagalah kesehatan karena sehat itu mahal ,hiduplah sehat mulai dari sekarang
,mulailah dari diri sendiri

7
DAFTAR PUSTAKA
 

Price,Sylvia A. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC.

Smith-Temple, jean, dkk.(2010). Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5. Jakarta: EGC.

Weinstein,Sharon M. (2001). Buku saku terapi intravena edisi 2. Jakarta: EGC

Carpenito, Lynda Juall. . 1998 . Diagnosa Keperawatan Edisi 6 Jakarta: EGC

Stockslager, Jaime L., 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2 . Jakarta: EGC

Veronika, E. (2017) ‘Pengaruh Whole Blood and Packed Red Celss terhadap Kadar
Hemoglobin’, pp. 5–28.

Anda mungkin juga menyukai