Anda di halaman 1dari 20

KEBANGSAAN

1. Pilar Pancasila

Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara-bangsa Indonesia. Pemikiran dasar
mengapa Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sila yang
terdapat dalam Pancasila yang menjadi belief system.

Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama sehingga
dibutuhkan belief system yang dapat mengakomodir keanekaragaman tersebut. Pancasila
dianggap sebagai pilar bagi negara Indonesia yang pluralistik.

Seperti yang disebutkan pada sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini dapat diterima
dan diakui oleh semua agama yang diakui di Indonesia dan menjadi common denominator.

Dan juga pada sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini merupakan pernyataan
penghormatan terhadap hak asasi manusia. Semua warga negara memiliki harkat dan martabat
yang sama secara adil dan beradab.

2. Pilar Undang-Undang Dasar 1945


UUD 1945 merupakan pilar kedua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Tentu saja masyarakat perlu memahami makna yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang
Dasar tersebut.

Tidak memahami prinsip yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 maka tidak mungkin untuk
melakukan evaluasi terhadap pasal-pasal yang ada pada batang tubuh UUD yang menjadi
derivatnya.

3. Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia


Ada banyak bentuk negara yang ada di dunia ini. Dan para pendiri bangsa Indonesia memilih
bentuk Negara Kesatuan, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Para pendiri bangsa kita memilih negara kesatuan sebagai bentuk negara Indonesia melalui
berbagai pertimbangan. Alasan utama para pendiri bangsa Indonesia memilih bentuk negara
kesatuan adalah karena sejarah strategi pecah belah (devide et impera) yang dilakukan Belanda
bisa berhasil karena Indonesia belum bersatu pada masa penjajahan.
Terbukti, setelah negara Indonesia berbentuk negara kesatuan, taktik pecah belah tersebut dapat
dipatahkan. Inilah yang menjadi dasar dalam membentuk negara kesatuan.

4. Pilar Bhinneka Tunggal Ika


Indonesia memiliki semboya “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “Berbeda-beda tetapi satu
jua”. Semboyan ini pertamakali diungkapkan oleh Mpu Tantular, seorang pujangga dari kerjaan
Majapahit pada pemerintahan Raja Hayamwuruk sekitar tahun 1350 – 1389.

Sesanti atau semboyan itu dituangkan dalam karyanya Kakawin Sutasoma, yang berbunyi
“Bhinna Ika Tungga Ika, tan hana dharma mangrwa” yang berarti “Berbeda-beda itu, satu itu, tak
ada pengabdian yang mendua”.

Pada masa itu pemerintahan kerajaan Majapahit menjadikan sesanti tersebut menjadi prinsip
hidup mereka. Hal ini untuk mengantisipasi perpecahan di masyarakat mereka yang memang
terdapat keanekaragaman agama. Meskipun mereka berbeda agama tetapi mereka tetap satu
dalam pengabdian.

Fungsi Pancasila
Fungsi pancasila ada 3 macam,yaitu:
a.Fungsipokokpancasila
     1. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila dipergunakan sebagaidasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.juga sebagai kaidah negara yang bersifat
mendasar yang tidak boleh diubah oleh siapa pun. Semua peraturan hukum
yang berlaku diIndonesiatidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan
Pancasila, karena Pancasila adalah sumber dari segala sumber hokum
diIndonesia.
Dasar-dasar hukum bahawa Pancasila sebagai ideologi/ dasar negara :
a.    Pembukaan UUD 1945 aline IV : “…dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa…”
b.   Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 (tentang pencabutan P4). Dalam pasal 1
ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud
dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara. Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna ideologi
nasional, sebagai cita-cita serta tujuan negara
Sebagai dasar negara Pancasila memiliki empat fungsi pokok :
a.    Mempersatukan bangsa
b.   Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya
c.    Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa
d.   Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita
yang terkandung di dalamya
Alasan-alasan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara :
a.    Memiliki potensi menampung keadaan masyarakat yang pruralistik
b.   Menjamin terealisasinya kehidupan yang pruralistik
c.    Menjamin keutuhan negara kesatuan
d.   Menjamin berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi manusia
e.    Menjamin terwujudnya masyarakat yang adil sejahtera

            2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia


Sebagai pandangan hidup bangsa,  nilai nilai Pancasila  yang sudah diyakini
kebenarannya dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau
aktifitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang dalam mencapai tujuan
negara

            3. Pancasila sebagai ligatur ( pengikat )bangsa Indonesia


Pancasila disebut sebagai ligatur bangsa Indonesia karena :
-  memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan suatu bangsa dan
negara yang kokoh
-  nilai-nilai yang terkaandung dalam Pancasila telah dipahami dan diyakini
oleh masyarakat dan selanjutnya diterapkan dalam kehiduipan sehari-hari

            4. Pancasila sebagai jati diri / kepribadian bangsa Indonesia


Sebagai kepribadian bangsa Pancasila memberi ciri yang khas kepada
bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang
lain. Ciri khas tersebut terletak pada kebulatan dari kelima sila Pancasila
sebagai satu kesatuan

            5. Pancasila sebagai cita –cita yang akian dicapai


Yaitu masyarakat adil makmur berdasar Pancasila, untuk itu Pancasila juga
dipakai sebagai paradigma dalam pembangunan nasional untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur

                 6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia


Pancasila telah disepakati bersama oleh para pemimpin bangsa manjelang
dan sesudah kemerdekaan.

b.        Fungsi Pancasila Dalam Bentuk Sekarang ini


Berdasarkan pengertian pokok Pancasila, maupun berdasarkan peranannya
dalam tata kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
maka Pancasila dalam bentuknya yang sekarang ini berfungsi sebagai:
1.   Dasar yang statis / fundamental, di mana di atasnya didirikan bangunan
negara Indonesia yang kekal. Inilah fungsi pokok Pancasila, yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945.
2.   Tuntunan yang dinamis, yaitu ke arah mana / negara Indonesia akan
digerakkan, atau dengan perkataan lain sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia.
3.   Ikatan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia, di mana Pancasila
menjamin hak hidup secara layak bagi semua warga negara dan semua
golongan tanpa ada perbedaan.

c.        Fungsi pancasila berdasarkan jangkauan sasarannya


Di samping itu, apabila dilihat lingkup jangkauan sasarannya, fungsi-fungsi
Pancasila dapat dibedakan sebagai berikut:
1.   Fungsi yuridis ketatanegaraan yang merupakan fungsi pokok atau fungs
utama dari Pancasila
2.   Fungsi sosiologis, yaitu apabila dilihat sebagai pengatur hidup
kemasyarakatan pada umumnya.
3.   Fungsi etis dan filosofis, yaitu apabila fungsinya sebagai pengatur tingkah
laku pribadi, dalam hal ini Pancasila berfungsi sebagai philosophical way of
thinking atau philosophical system.
Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makna dari pancasila ini dirinci setiap sila-sila dari Pancasila:
1.        Sila Pertama
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan tiap-tiap orang dengan dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Bangsa Indonesia mengembangkan
kerukunan hidup, kerja sama, tidak memaksakan kehendak dan saling
menghormati kebebasan beribadah antara pemeluk agama dan kepercayaan
karena agama dan kepercayaan adalah masalah antara individu dengan
Tuhan YME.

2.        Sila Kedua


Bangsa Indonesia mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi
manusia dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat sebagai
insan Tuhan YME dan tanpa membeda-bedakanya berdasarkan SARA. Selain
itu bangsa Indonesia mengembangkan sikap cinta sesama manusia,
tenggang rasa dan teposliro, tidak semena-mena, menjunjung tinggi
kemanusiaan, membela kebenaran dan keadilan, dan menghormati serta
bekerja sama dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia harus merasa dirinya
adalah bagian dari semua insan manusia.
3.        Sila Ketiga
Bangsa indonesia bisa menempatkan persatuan dan kesatuan serta
keselamatan dan kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan
pribadi/golongan. Bersedia rela berkorban, cinta tanah air, menumbuhkan
rasa bangga terhadap tanah air, memelihara ketertiban dunia,
mengembangkan persatuan indonesia, dan memajukan hubungan demi
persatuan serta kesatuan Indonesia.
4.        Sila Keempat
Bangsa Indonesia memiliki kedudukan yang sama baik hak maupun
kewajiban didalam bermasyarakat. Bangsa Indonesia tidak boleh
memaksakan kehendak dan selalu mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan serta menghormati dan menjunjung tinggi serta
memiliki iktikad baik juga tanggungjawab atas hasil kesepakatan dalam
musyawarah. Dalam melaksanakan musyawarah, kepentingan umum harus
diutamakan dan diambil dengan penuh tanggung jawab serta akal sehat.
5.        Sila Kelima
Bangsa Indonesia mengembangkan perilaku luhur, yang menggambarkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil,
seimbang antara hak dan kewajiban, menghormati orang lain, suka
menolong., suka menghargai hasil karya orang lain, dan gemar ikut dalam
kegiatan untuk memajukan masyarakat yang merata dan berkeadilan sosial.
Bangsa Indonesia juga tidak boleh menggunakan hak sendiri untuk
kepentingan pribadi dan merugikan kepentingan umum.

E. Fungsi UUD 1945


Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi. Demikian juga halnya dengan UUD
1945. Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat
pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga
negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada di
wilayah Negara Republik Indonesia.

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas. Undang-undang Dasar bukanlah hukum
biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD
1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan demikian setiap produk hukum sepertiundang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau
kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi,
yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004).

Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan perundangan atau
hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam
hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD
1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma
hukum yang lebih tinggi. UUD 1945 juga berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan
negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan. Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai penentu
hak dan kewajiban negara, aparat negara, dan warga negara.

F. Makna UUD 1945


Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu :

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia. Menurut pengertian ini, difahami negara kesatuan, meliputi segenap bangsa
Indonesia dan seluruhnya,. Jadi negara mengatasi segala paham golongan dan
perseorangan. Negara menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia
seluruhnya.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat.
3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atars kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan. Oleh karena itu system negara yang terbentuk dalam undang-undang dasar
harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan.
Hal ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.
4. Negara berdasar atas ke-Tuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.

Oleh karena itu, UUD harus mengandung isi yang mewajibkan Pemerintah dan Penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari UUD negara Indonesia. Pokok-
pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Rechtidee) yang menguasai hukum dasar Negara
baik hukum yang tertulis (UUD) maupun hukum yang tidak tertulis. Undang-undang Dasar
menciptakan pokok pikiran ini dalam Pasal-Pasalnya.

Indonesia merupakan salah satu mayoritas muslim terbanyak di dunia. Kemerdekaan Indonesia
pun tidak bisa lepas juga dengan islam. Pada dasarnya, Islam dan Pancasila adalah dua hal yang
tak dapat dipisahkan sebab keduanya bertujuan untuk mewujudkan perdamaian di muka bumi.
Indonesia harus mampu membentuk masyarakatnya dapat berbangsa tanpa merasa berdosa pada
Tuhannya, demikian pula beragama tanpa mengkhianati bangsanya. Menjadikan agama untuk
mengisi Pancasila agar tidak bertentangan dengan Tuhan. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
terkandung di dalam Pancasila pun tidak ada yang bertentangan dengan Islam. Yakinlah bahwa
Pancasila merupakan implementasi dari ajaran Islam. Jadi mengamalkan nilai-nilai Pancasila
merupakan bagian dari ibadah yang sesuai dengan ajaran Islam dan mengamalkan Islam sebagai
bentuk pengabdian dan kesetiaan kepada bangsa Indonesia.

Kalau kita amati, kelima prinsip-prinsip Pancasila mempunyai makna yang sama dengan Islam
yang terkandung dalam Alquran. Semua yang ada di dalam Pancasila pasti ada juga di dalam
Alquran. Berikut ini beberapa ayat Alquran yang mempunyai makna yang sama dengan
Pancasila :

Sila pertama Pancasila mempunyai makna yang sama dengan prinsip ajaran tauhid. Yaitu dalam
ayat pertama, kedua dan ketiga surah Alfatihah. Istilah tauhid apabila di bahasa Indonesia kan
adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Ketuhanan adalah prinsip semua agama. Dan prinsip keesaan
Tuhan merupakan inti dari agama Islam yang di kenal dengan konsep tauhid. Dalam islam tauhid
harus diyakini secara totalitas, sehingga tauhid tidak hanya beruwujud pada pengakuan dan
pernyataan saja, tetapi harus di buktikan dengan tindakan yang nyata. Sila pertama sejalan
bahkan menjadi kokoh dengan pengamalan tauhid dalam ajaran Islam. Inilah, yang menjadi
pertimbangan Ki Bagus Hadi Kusumo, ketika ada usulan yang kuat untuk menghapus 7 kata
"dengan kewajiban menjalankan  syariat Islam bagi pemeluknya", mengusulkan kata pengganti
dengan"Yang Maha Esa". Dalam pandangan beliau Ketuhanan Yang Maha Esa adalah tauhid
bagi umat Islam. (Endang Saifuddin, 1981:41-44)
Sila kedua, mempunyai makna yang sama dengan  surah Al-Maidah ayat 8,

 "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
dekat dengan taqwa". Demikian pula konsep beradab dengan menegakkan etika dan akhlaq yang
mulia yang menjadi misi utama Nabi Muhammad saw, "Sesungguhnya aku diutus Allah untuk
menyempurnakan akhlaq yang mulia".

Sila ketiga, Sila ketiga juga ada dalam alquran surah Al-Hujurat ayat 13,

 "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang bertaqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Ayat ini sangat
cocok dengan Indonesia yang memiliki banyak suku dan budaya.

Sila keempat, Sila ini juga terdapat dalam surah As-Syuro ayat 38,

 "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabb-Nya, dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka
menafkahkan sebagian dari rejeki, yang kami berikan kepada mereka."

Sila kelima, Sila ini terdapat dalam surah An-Nahl ayat 90,

 "Sesungguhnya Allah menyuruh (manusia) berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi
(sedekah) kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbeuatan keji, kemungkaran dan
permusukhan. Dia memberi pengajaran kepadamu (manusia), agar kamu dapat mengambil
pelajaran".

Dengan demikian nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tersebut tidak ada yang
bertentangan dengan Islam dan mengamalkan Pancasila sama dengan mengamalkan syariat
Islam. Sila-sila tersebut bersifat universal dan dalam agama lain pun juga mengajarkan demikian
karena semua agama pasti mengajak dan mengajarkan kebaikan.

Lima prinsip tersebut memberikan keyakinan bahwa ajaran Islam betul-betul meresap ke hati
Ir.Soekarno yang diharapkan oleh mertuanya menjadi seorang insinyur yang mampu
mengembangkan ajaran islam. Tidak mengherankan apabila beliau tampil sebagai seorang
politikus yang mampu mengemukakan prinsip-prinsip Islam dengan bahasa yang sesuai dengan
perkembangan politik pada saat itu.

Cita-cita yang sama yang diinginkan oleh bangsa Indonesia  ialah merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan UUD alinea ke-2. Dalam Islam,
nilai-nilai persatuan merupakan perintah Allah dalam Alquran agar kaum muslimin tetap
berpegang teguh pada aturan-aturan-Nya dan tidak terpecah belah. Dan Allah memerintahkan
agar kaum muslimin tidak mengikuti umat terdahulu setelah datangnya petunjuk. Seperti firman
Allah dalam surah Ali Imran ayat 105, "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang terpecah
belah dalam agama mereka dan berselisih padanya sesusah dating kepada mereka keterangan
yang jelas, mereka itu adalah orang Yahudi dan Nasrani. Merekalah yang mendapatkan siksa
yang berat".

Persatuan merupakan perintah Allah SWT yang harus di pegang teguh oleh setiap manusia, karena
persatuan merupakan kekuatan. Apabila Panitia Sembilan dan BPUPKI mencantumkan prinsip
persatuan dalam Pancasila dan dijabarkan dalam UUD 1945, bukan merupakan sesuatu yang baru,
karena mereka yang duduk dalam panitia-panitia tersebut paham bahwa persatuan bukan hanya
perintah dari Allah SWT saja tapi juga merupakan kekuatan yang kuat dalam menuju cita-cita
kemerdekaan bangsa Indonesia. Jadi, pada dasarnya nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung di
dalam Pancasila tidak ada yang bertengan dengan Islam. Hubungan Islam dengan Pancasila sangatlah
erat. Seluruh konsep yang terkandung di dalam pancasila adalah manifestasi dari ajaran-ajaran islam.
Jadi tidak perlu di perdebatkan lagi ketika ada suatu kelompok yang mengatakan Negara Indonesia harus
Khilafah, lebih baik kelompok tersebut di bina dan diberi pemahaman bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran dari orang-orang islam terdahulu dan tidak ada yang
bertentangan dengan syariat islam.

No Nama Provinsi Ibukota Tahun Peresmian Luas (km2)

1 Aceh Banda Aceh 1959 57.365

2 Sumatera Utara Medan 1956 72.981

3 Sumatera Barat Padang 1957 42.297

4 Riau Pekanbaru 1957 94.560

5 Kepulauan Riau Tanjung Pinang 2002 8.084

6 Jambi Jambi 1957 53.509

7 Bengkulu Bengkulu 1968 19.789

8 Sumatera Selatan Palembang 1950 85.679

9 Kepulauan Bangka Belitung Pangkalpinang 2000 16.424


10 Lampung Banda Lampung 1964 35.376

11 Banten Serang 2000 9.019

12 Jawa Barat Bandung 1950 35.245

13 DKI Jakarta Jakarta 1961 740

14 Jawa Tengah Semarang 1950 33.987

15 DI Yogyakarta Yogyakarta 1950 3.133

16 Jawa Timur Surabaya 1950 47.921

17 Bali Denpasar 1958 5.561

18 Nusa Tenggara Barat Mataram 1958 19.950

19 Nusa Tenggara Timur Kupang 1958 47.676

20 Kalimantan Utara Tanjungselor 2012 71.177

21 Kalimantan Barat Pontianak 1956 115.114

22 Kalimantan Tengah Palangkaraya 1958 153.564

23 Kalimantan Selatan Banjarmasin 1956 36.805

24 Kalimantan Timur Samarinda 1958 194.849

25 Gorontalo Gorontalo 2000 11.968

26 Sulawesi Utara Manado 1960 13.931

27 Sulawesi Barat Mamuju 2004 16.787

28 Sulawesi Tengah Palu 1964 68.090

29 Sulawesi Selatan Makassar 1960 46.116

30 Sulawesi Tenggara Kendari 1964 36.757

31 Maluku Utara Sofifi 1999 42.960

32 Maluku Ambon 1958 49.350

33 Papua Barat Manokwari 1999 114.566


34 Papua Jayapura 1969 309.934

1. Korupsi
2. HAM
3. SARA
4. OPM
5. HUKUM diperjual belikan

 Ibu Kita Kartini (Wage Rudolf Soepratman)


 Ibu Pertiwi (Lirik: Ismail Marzuki)
 Indonesia Bersatulah (Alfred Simanjuntak)
 Indonesia Jaya (Chaken M)
 Indonesia Raya (Wage Rudolf Soepratman)
 Indonesia Subur (M Syafei)
 Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki)
 Indonesia Tetap Merdeka (Cornel Simanjuntak)
Secara historis,  Indonesia dan maritim memang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Negeri ini sudah sejak lama terkait dan
menjalin hubungan akrab dengan laut. Jika kita mengulik kembali
sejarah mengenai wilayah Indonesia yang pernah menjadi  jalur
perdagangan rempah-rempah dunia, begitupun dengan cerita
mengenai kejayaan armada Sriwijaya dan Majapahit dalam
menyatukan nusantara, menandakan bahwa Inonesia memang
pernah berjaya dengan laut.

Secara geografis Indonesia terletak diantara dua samedera yaitu


Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan menghubungkan benua
Asia dan benua Australia. Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan berdasarkan konvensi UNCLOS tahun 1982. Indonesia
memiliki lebih dari 17 ribu pulau, dengan garis pantai lebih dari
99.000 km, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan
garis pantai terpanjang ke dua di dunia setelah Kanada. Indonesia
memiliki wilayah laut yang sangat luas, dimana 2/3 dari wilayah
negara ini adalah laut. Sebagian besar wilayah Indonesia yang
berupa laut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang
memiliki potensi besar di bidang kelautan.

Besarnya potensi kekayaan laut yang dimiliki Indonesia, harus


dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim
dunia. Upaya Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros
maritim dunia patut untuk diapresiasi dan didukung secara penuh.
Faktor sumber daya, kedaulatan, ekosistem dan geografis yang
strategis, menjadi beberapa instrumen penting yang dapat
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Oleh sebab itu,
Instrumen-instrumen ini harus terus dikembangkan dan dijaga, agar
mimpi agar Indonesia untuk bisa menjadi poros maritim dunia bisa
terealisasikan.

Sumber Daya Laut

Indonesia terkenal sebagai negara dengan sumber daya alam yang


melimpah. Jika di laut ada  ikan,  di darat juga ada, begitupun jika di
darat ada rumput, maka di laut juga demikian. Semua sumber daya
ini bernilai ekonomis, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan bangsa dan negara. Berbicara mengenai sumber daya
alam yang ada di laut, maka Indonesia kaya akan hal itu, mulai dari
ikan, cumi, rumput laut, dan berbagai jenis hasil laut lainnya.
Menurut  Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia
merupakan negara terbesar ke dua setelah Cina dalam hal produksi
perikanan tangkap.  Produksi perikanan tangkap di Indonesia pada
tahun 2016 mencapai 6,83 juta ton dengan nilai mencapai Rp. 125,3
triliun (Kompas.com). Besarnya produksi perikanan ini juga dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan neraca perdagangan perikanan
Indonesia. Selain itu Indonesia juga unggul di komoditas laut lainnya
yaitu rumput laut, dimana produksi rumput laut Indonesia untuk
tahun 2016 mencapai 11 juta ton. Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara dengan produksi rumput laut terbesar di
dunia. Produksi komoditas laut ini masih harus terus dikembangkan
mengingat masih besarnya potensi sumber daya laut yang dimiliki
oleh Indonesia. Pengembangan dapat dilakukan dengan cara
peningkatan budidaya komoditas laut, pemberantasan ilegal fishing,
pemberdayaan nelayan, serta peningkatan kesejahtraan nelayan.

Kedaulatan

Sebagian wilayah Indonesia yang berupa laut, menjadi  tantangan


tersendiri  dalam rangka menjaga serta mengelola kedaulatan laut
kita. Masalah yang muncul seperti ilegal fishing, masalah tapak
batas negara, sampai pada penyuludupan barang-barang ilegal dari
luar negeri, harus lebih diperhatikan demi menjaga eksistensi
kedaulatan laut Indonesia. Upaya serta komitmen pemerintah dalam
hal menjaga kedaulatan laut Indonesia melalui pemberantasan
ilegal fishing serta pengamanan wilayah-wilayah laut terluar
Indonesia, harus didukung oleh segenap komponen masyarakat,
guna menjaga eksistensi kedaulatan laut Indonesia.

Penghubung antar wilayah

Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia dituntut agar dapat


memaksimalkan laut sebagai sarana konektivitas antar wilayah.
Laut merupakan salah satu sarana yang paling efektif dan efisien
dalam hal konektivitas antara pulau-pulau di Indonesia. Indonesia
juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar pada jasa
transportasi laut. Selain itu, laut juga dapat dimanfaatkan dan
dimaksimalkan perannya sebagai sarana distribusi barang di
Indonesia. Pemanfaatan laut sebagai sarana distribusi barang akan
menurunkan biaya logistik barang di Indonesia yang terbilang cukup
mahal. Oleh sebab itu,  pembangunan infrastruktur seperti
jembatan, penyediaan kapal pengangkut, serta pembenahan
masalah distribusi barang, harus terus ditingkatkan guna
menjadikan laut sebagai sarana penghubung utama antar wilayah.

Ekosistem

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan


keanekaragaman hayati di laut. Indonesia juga dikenal memiliki
beragam satwa laut, mulai dari ikan sampai terumbu karang.
Menurut Greenpace, luas terumbu karang Indonesia yaitu sebesar
50.875 Km2  yang menyumbang 18% luas total terumbu karang
dunia (dikutip dari: Goodnewsfromindonesia.id). Karena
ekosistem terumbu karang ini,  Indonesia termasuk ke dalam
wilayah Segitiga terumbu karang (Coral Triangle) dunia. Kekayaan
ekosistem laut ini dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia
sebagai pusat riset dunia di bidang ekositem perairan. Oleh sebab
itu, ekosistem ini harus terus dijaga dengan tidak membuang
sampah sembarangan di laut, tidak merusak terumbu karang, serta
tidak menggunakan alat penangkap ikan yang dapat merusak
ekosistem laut.

Pariwisata

Potensi maritim yang juga dimiliki oleh Indonesia yaitu Pariwisata


laut. Dengan garis pantai sepanjang 99.000 Km, Indonesia memiliki
banyak destinasi wisata pantai yang mendunia. Selain itu, kekayaan
ekosistem bawah laut menjadi salah satu sektor pariwisata yang
diminati oleh banyak orang. Pengembangan potensi pariwisata
Indonesia di bidang maritim, harus terus diupayakan melalui
promosi pariwisata laut unggulan, penyelenggaraan festival
bertemakan laut, pembangunan infrastruktur pariwisata, dsb.
Tentunya potensi maritim di bidang pariwisata ini dapat bermanfaat
bagi negara dengan menambah lapangan pekerjaan baru, serta
sebagai salah satu sumber pendapatan devisa negara.
Instrumen-instrumen ini harus terus dijaga dan dikembangkan, guna
menunjukan jati diri Indonesia sebagai sebuah negara maritim.
Upaya dari pemerintah serta dukungan penuh dari masyarakat
dalam hal peningkatan potensi maritim ini, dapat  menjadikan
Indonesia sebagai sebuah negara yang berjaya dengan lautnya
 Menuntut Ilmu
ُ ‫صلَّى هّللا‬
َ ِ ‫س ْو ُل هّللا‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫قَا َل‬ َ‫عَنْ أَبِي ُه َر ْي َرة‬ ‫ح‬ ٍ ِ ‫ص ال‬َ ‫ش عَنْ أَبِ ْي‬
ِ ‫عَنْ األ ْع َم‬ َ‫َح َّد ثَنَا أَبُو ُم َعا ِويَة‬
‫سهَّ َل هَّللا ُ لَهُ طَ ِر ْيقًا اِلَى ا ْل َجنّة‬ ُ ‫سلَكَ طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِم‬
َ ‫س فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬ َ ْ‫ َمن‬:‫سلَّ َم‬
َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari A’masy dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka
Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.”(H.R. Muslim).

No Nama Periwayat Urutan Sanad Urutan Rawi

1 Abu Hurairah Sanad 1 Rawi 4

2 Abu Shalih Sanad 2 Rawi 3

3 A’masy Sanad 3 Rawi 2

4 Abu Mu’awiyah Sanad 4 Rawi 1


 Rukun Islam
‫ اخبرنا حنظلة بن ابى سفيان عن اكرمة بن خالد عن‬: ‫حدثنا عبيدهللا بن موسى قال‬
‫ بني االسالم على خمس شهادة‬.‫م‬.‫ قال رسول هللا ص‬: ‫ابن عمر رضي هللا عنهما قال‬
‫ان الاله االهللا وان محمد رسول هللا واقام الصالة وايتاء الزكاة والحج وصوم‬
‫ “رواه البخارى‬.‫”رمضان‬

Artinya : “telah menceritakan kepada kami ubaidullah bin musa, ia berkata :


telah mengabarkan kepada kami handhalah bin abi sufyan dari ikrimah bin
khalid dari ikrimah bin khalid dati ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma berkata :
telah bersabda rasulullah saw : didirikan islam itu atas lima perkara :
syahadat bahwa tidak ada tuhan selain allah dan muhammad rasulullah,
mendirikan solat, membayar zakat, berhaji dan puasa dalam bulan
ramadhan”.(Riwayat Bukhari)
Deretan kata-kata mulai dari : ‫ حدثنا عبيدهللا بن موسى‬sampai kepada ‫م‬.‫قال رسول هللا ص‬.
itulah yang dinamakan sanad. Dengan demikian, maka urutan-urutan sanad
dari hadis diatas adalah sebagai berikut :

1. Ubaidullah bin musa sebagai sanad pertama atau awal sanad.


2. Handhalah bin abi sufyan sebagai sanad kedua.
3. Ikrimah bin khalid sebagai sanad ketiga.
4. Ibnu umar ra. Sebagai sanad keempat atau akhir sanad.

 Wudhu
‫ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﻫﺸﺎﻡ ﺍﻟﻤﺤﺰﻭﻣﻲ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ‬،‫ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﻤﺮ ﺑﻦ ﺭﺑﻌﻲ ﺍﻟﻘﻴﺲ‬
‫ﻭﻫﻮ ﺍﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺪﺭ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺍﻥ ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎﻥ‬
‫ﺑﻦ ﻋﻔﺎﻥ ﻗﺎﻝ ؛ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﻪﻠﻟﺍ ﺻﻠﻲ ﻪﻠﻟﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ؛ ﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﻓﺄﺣﺴﻦ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ‬
) ‫ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬. ‫ﺧﺮﺟﺖ ﺧﻄﺎﻳﺎﻩ ﻣﻦ ﺟﺴﺪﻩ ﺣﺘﻲ ﺗﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺗﺤﺖ ﺃﻇﻔﺎﺭﻩ‬

Artinya: “ Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i


al-Qaisi, katanya telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi
dari Abu Al-Wahid yaitu Ibnu Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku
‘Utsman bin Hakim, katanya telah menceritakan kepadaku Muhammad al-
Munqadir, dari ‘Amran, dari ‘Utsman bin Affan r.a. ia berkata” Barang siapa
yang berwudu’ dengan sempurna (sebaik-baiknya wudu’), keluarlah dosa-
dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya” (H.R. MUSLIM).
Dari nama Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’il al-Qaisi sampai dengan
‘Utsman bin ‘Affan ra. adalah sanad dari hadits tersebut. Mulai kata “ man
tawadha’a ” sampai dengan kata “ tahta azhfarihi ”, adalah matannya,
sedangkan Imam Muslim yang dicatat diujung hadits adalah perawinya, yang
juga disebut mudawwin.

Anda mungkin juga menyukai