Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEORI

AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA


MEDAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KODE BOBOT SEMESTER Tgl Revisi
KULIAH (sks) Penyusu
nan
Bd. 4 SKS (T:2, IV (empat) Februari
001
Asuhan 5.305 P:2) 2017
Kebidanan Dosen Pengampu Koordinator Mata Direktur
Kegawat Mata Kuliah Kuliah
daruratan
Maternal dan
Neonatal
Tetti S. Situmorang, Plora N.F
SST,M.Kes Sinaga, SST Siti Nurmawan Sinaga, SKM, MKes

1. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan penilaian
memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaarutan maternal dan neonatal dengan
berperilaku professional, beretika dan bermoral serta tanggap terhadap nilai sosial budaya dalam
praktik kebidanan. Melaksanakan praktik kebidanan dengan berpedoman pada standar profesi, kode
etik kebidanan dan undang-undang/peraturan yang berlaku. Mampu memberikan asuhan kebidanan
secara efektif, aman, dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin,
nifas, menyusui, bayi baru lahir, berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi.
Mampu memberikan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan kewenangannnya pada kasus
maternal dan neonatal, melakukan kolaborsi dan rujukan pada kasus yang memerlukan penanganan di
luar kewenangannya, mampu mengevaluasi dan pendokumentasian tindakan kegawatdaruratan
kebidanan.

2. LEARNING OUTCOME
a. Sikap
1. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam
kehidupan berprofesi
2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaannya
b. Pengetahuan
1. Menguasai pengetahuan prosedural asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, pasca
persallianan, bayi baru lahir, bayi dengan komplikasi
c. Keterampilan
1. Umum
- Mampu bekerja di bidang kebidanan (midwifery) dan memiliki konpetensi kerja yang minimal
setara dengan standart kompetensi bidan yang ditetapkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
mengacu pada Internationl Confederation Midwifery (ICM).
- Mampu bekerja sama dengan peofesi lain yang sebidang dalam menyesuaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya.
- Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya
-
2. Khusus
- Menegakkan diagnosis kebidanan berdasarkan rasionalisasi klinis dan penilaian kritis
(clinical reasoning and critical judgemant) dan melakukan tindakan segera dan/atau
perencanaan tindakan, sesuai dengan diagnosis kebidanan yang telah ditegakkan dengan
pertimbangan keragaman budaya, pandangan agama, kepercayaan, status sosio-ekonomi,
keunikan serta potensi individu.
- Memberikan asuhan kebidanan pada kehamilian dengan komplikasi yang mencakup ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsia ringan, anemia ringan,
malpresentasi janin.
- Memberikan asuhan kebidanan pada persalian dengan komplikasi yang mencakup
malpresentasi, parus macet kapala di dasar panggul.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini peserta didik mampu:
1. Menerapkan prinsip umum penilaian penanganan penderita kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
3. Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga
4. Menerapkan prinsip penilaian syok dan kejang pada neonatal
5. Menerapkan prinsip umum dalam dalam merujuk kasus gawat darurat obstetrik
6. Menganalisis kondisi maternal dan neonatal yang beresiko kegawatdaruratan.
7. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai
prosedur dan kewenangan pada ibu hamil
8. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai
prosedur dan kewenangan pada ibu bersalin.
9. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai
prosedur dan kewenangan pada ibu nifas.
10. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai
prosedur dan kewenangan pada neonatal.
11. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.

4. BAHAN KAJIAN
1 Prinsip umum penilaian penanganan penderita kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
2 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
3 Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga
4 Prinsip penilaian syok dan kejang pada neonatal.
5 Prinsip umum dalam dalam merujuk kasus gawat darurat obstetrik
6 Kondisi maternal dan neonatal yang beresiko kegawatdaruratan.
7 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan
kewenangan pada ibu hamil
8 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan
kewenangan pada ibu bersalin.
9 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan
kewenangan pada ibu nifas.
10 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan
kewenangan pada neonatal.
11 Dokumentasi asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
5. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan CTJ, Small Groub Discussion, case study, cooperative learning, self directed,learning,
contextual learning, discovery learning

6. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan dalam bentuk penugasan, Ujian Tulis, Lisan dan Praktek Klinik
Teori 100%
1. Quis :5%
2. Tugas : 20 %
3. Seminar : 5 %
4. Sikap :5%
5. UTS : 25%
6. UAS : 40%

Praktek 100 % :
1. Pengetahuan : 20% ( pengetahuan 0-100)
2. Keterampilan : 60% (Kompeten ya: 100, tidak: 0)
3. Sikap : 20% (selalu: 4,sering: 3,kadang- kadang:2, jarang: 1,tidak pernah:0)

7. BUKU SUMBER
Buku Utama
1. Drew David (2002), Resucitation Of The Newborn; A Practical Approach, Butterword
Heinemann.
2. Depkes, RI (199), Perdarahan Post partum
3. Depkes RI (2005), Penanganan Esensial Dasar Kegawat-Daruratan Obstetri dan Bayi Baru
Lahir.
4. Depkes RI (1997) Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
5. Frasher MD (2003), Myles Textbook for Midwives, Churchil Livingstone.
6. H.Wilson (2002) Clinical Risk Management in Midwifery: The Right to A Perfect Baby, Books
for Midwives.
7. Jhonson Ruth (2006), Skill for Midwifery Practice, Churchil Livingstone.
8. Winkjosastro H(2007) Ilmu Kebidanan, YBPSP.
9. Aries Fernando Practical Guide to Highrisk Pregnancy and Delivery, Mosby Year Book.1984)
10. Depkes (1995) Pedoman Manajemen Pelayanan Obstetri Neonatal emergensi Komprehensif 24
Jam di Tingkat Kabupaten/Kota.
11. Elizabet Glibert (2003) Manual of High Risk Pregnancy and Delivery, Mosby.
12. Frade Diane (2001), Proffesional Studies for Proffesionsl Practice, Churchil Livingstone.
13. Handerson (2004) Mayes Midwifery, Baillert Tindall.
14. Obstetri dan Ginekologi: Panduan Praktik: Practice Guideline for Obstetrics and Gynecology.
15. Sastrawinata Sulaeman (2005), Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi edisi 2, EGC.
16. Woodward Vivin (2005), Managing Childbirth emergencies in Community Settings, Plagrade
Mae Millan.
8. JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Ming Waktu Metode Kriteria & bentuk Bobot


Perte Capaian Indikator
gu Bahan Pembelajara Penilaian Peni
mua Pembelajaran Pengalaman Belajar
Ke Kajian n Peni laian
n Ke Mata Kuliah Kriteria
laian (%)
1,2 2A: Kontrak Konsep 1. Pengertian Gawat  Kuliah & Diskusi CTJ
Ketepatan Quis 5
1. 1 2B: Perkuliahan kegawat Darurat [TM:2x(1x50’)] Penguasaan
2C: Daruratan a. Tujuan Asuhan  Tugas : mencari jurnal Cooperative
Peserta didik Kebidanan tentang learning
mampu Kegawatdaruratan kegawatdaruratan
mengaplikasikan Maternal dan maternal dan neonatal
konsep Neonatal BT+BM:(1+1)x(2x60’)]
kegawatdaruratan b. Ruang lingkup
Asuhan
Kebidanan
Kegawatdarurata
n
c. Sasaran Asuhan
Kebidanan
Kegawatdarurata
n
d. Penilaian
penderita Gawat
Darurat
2. 2 3,4 2A: Peserta didik Sistem Sistem Penanggulangan  Kuliah & Diskusi CTJ Ketepatan Quis 5
2B: mampu Penang Gawat Darurat Terpadu [TM:2x(1x50’)] penguasaan
2C: menerapkan gulangan (SPGDT)  Tugas : membuat Cooperative
prinsip service Gawat ringkasan dan mengkaji learning
excellent pada Darurat 1. Pendahuluan kembali tentang
sistem Terpadu 2. Pengertian dan fase pertolongan pertama
penanggulangan SPGDT pada kegawatdaruratan
gawat darurat a. Fase Deteksi medik rumah tangga
terpadu b. Fase Supresi  BT+BM:(1+1)x(2x60’)
c. Fase Pra Rumah
Sakit
d. Fase
Rehabiloitasi
3. Penanggulangan
Bencana Alam:
Banjir, Longsor,
Gempa bumi,
Erupsi/letusan
gunung berapi.
Evaluasi Terhadap
Jaminan Kulitas
Pertolongan Bencana

3. 3 5 2A: Peserta didik Pertolongan Pertolongan Pertama  Kuliah & Diskusi CTJ Ketepatan Quis 5
2B: mampu Pertama Pada [TM:2x(1x50’)] penguasaan
2C menerapkan Pada Kegawatdaruratan  Tugas : membuat Cooperative
service excellent Kegawatdar Medik Rumah ringkasan dan mengkaji learning
pertolongan uratan Tangga: kembali tentang
pertama pada Medik 1. Tersedak pertolongan pertama
kegawatdaruratan Rumah 2. Luka pada kegawatdaruratan
medik rumah Tangga lecet/sobek/iris medik rumah tangga
tangga kecil  BT+BM:(1+1)x(2x60’)
3. Luka sobek luas
yang
mengakibatkan
pendarahan hebat
4. Luka tususk
paku/benda
berkarat
5. Luka gigitan ular/
serangga/ hewan
berbisa
6. Luka memar
4. 3 6 2A: Peserta didik Pertolongan Pertolongan Pertama  Kuliah & Diskusi CTJ Ketepatan Quis 5
2B: mampu Pertama Pada [TM:2x(1x50’)] penguasaan
2C menerapkan Pada Kegawatdaruratan  Tugas : membuat Cooperative
service excellent Kegawat Medik Rumah ringkasan dan mengkaji learning
pertolongan daruratan Tangga: kembali tentang
pertama pada Medik 7. Tersengat listrik pertolongan pertama
kegawatdaruratan Rumah 8. Tenggelam pada kegawatdaruratan
medik rumah Tangga 9. Luka bakar medik rumah tangga
tangga 10. Pingsan  BT+BM:(1+1)x(2x60’)
11. Trauma:
kecelakaan/jatuh/pat
ah tulang
12. Keracunan

5. 4 7 2A: Mahasiswa Prinsip Prinsip penanganan  Kuliah & Diskusi Small group Ketepatan Artike 5
2B: mampu Penanganan awal dalam [TM:2x(1x50’)] discussion l
2C: Menerapkan kegawatdar kegawatdaruratan  Tugas : mencari jurnal Penguasaan
service excellent uratan tentang prinsip dasar Discovery Analis
Maternal Neonatal :
prinsip penganana syok learning is
penanganan a. prinsip umum BT+BM:(1+1)x(2x60’)] kasus
kegawatdaruratan. penanganan syok Contextual
perdarahan learning
b. Prinsip dasar
Penampilan syok
perdarahan
c. Penilaian syok
perdarahan

6. 4&5 8 & 9 2A: Mahasiwa mampu Prinsip 1. Prinsip umum  Kuliah & Diskusi Self directed Ketepatan Semin 5
menganalisis Penanganan penanganan [TM:2x(2x50’)] learning penguasaan ar
2B: kondisi maternal kegawatdar infeksi akut kasus  Tugas : membuat makal
neonatus yang uratan obstetric, sepsis, makalah tentang Cooperative ah
2C: beresiko dan syok septic macam- macam syok learning
kegawatdaruratan a. Prinsip dasar dan cara pengangannya
. b. Penampilan BT+BM:(1+1)x2(2x60’)] Case study
infeksi akut,
sepsis dan
syok septic
c. Penilaian
infeksi akut,
sepsis dan
syok septic
7. 5&6 10,11 2A: Mahasiswa Prinsip Prinsip Pelayanan  Kuliah & Diskusi self directed Ketepatan Semin 5
,12 mampu Penanganan kesehatan [TM:2x(2x50’)] learning penguasaan ar
2B: menerapkan kegawatdar neonatal  Tugas : membuat makal
service excellent uratan a. Prinsip dasar makalah tentang prinsip Cooperative ah
2C: prinsip penilaian bayi playanan kesehatan learning
penanganan pada kelahiran neonatal
kegawatdaruratan b. Penilaian asfiksia BT+BM:(1+1)x2(2x60’)] Case study
pada bayi baru
lahir
c. Prinsip dasar
mempertahankan
tubuh bayi baru
lahir
d. Prinsip dasar
syok pada bayi
baru lahir
e. Penilaian syok
pada bayi baru
lahir
f. Prinsip dasar
kejang pada bayi
baru lahir
g. Penilaian kejang
pada bayi baru
lahir
8. 7&8 13,14 2A: Mahasiswa Prinsip 2.1.4 Prinsip umum  Kuliah & Diskusi Small groub Ketepatan Artike 5
,15 mampu Penanganan dalam merujuk [TM:2x(2x50’)] discussion l
2B: menerapkan kegawatdar kasus  Tugas : mencari Discovery Penguasaan
service excellent uratan gawatdarurat artikel/jurnal tentang learning Analis
2C: prinsip obstetric merujuk kasus gawat Contextual is
penanganan 2.1.4.1 Stabilisasi darurat obstetri learning kasus
kegawatdaruratan penderita BT+BM:(1+1)x2(2x60’)]
2.1.4.2 Prinsip umum
dalam
pemberian
obat
2.1.5 Prinsip umum
dalam merujuk kasus
bayi baru lahir
2.1.5.1 Faktor yang
mempengaruhi
keberhasilan
pelaksanaan rujukan
2.1.5.2Tanggungjawa
b petugas dalam
pelaksanaan rujukan
2.1.5.2 Indikasi
rujukan pada neonates

9. 8 16 UJIAN TENGAH SEMESTER

10. 9 17,18 2A: Mahasiwa mampu Kondisi 3.1 Perdarahan  Kuliah & Diskusi Small groub Ketepa Artikel 5
menganalisis Maternal Postpartum [TM:2x(2x50’)] discussion tan
kondisi maternal Neonatus 3.1.1 Fisiologi dan  Tugas : mencari artikel Discovery Analisis
2B: neonatus yang yang penangananya tentang pendarahan post learning Pengua kasus
beresiko beresiko 3.1.1.1 Fisiologi dan partum, infeksi nifas, Contextual saan
kegawatdaruratan Kegawat Anatomi terapan pre eklamsi, dan eklamsi learning
2C: daruratan 3.1.1.2 Pemeriksaan  BT+BM:(1+1)x3(2x60’)
. plasenta dan ]
selaput ketuban
3.1.2 Menganalisa
perdarahan Post
partum
3.1.2.1 Defenisi
3.1.2.2 Penyebab
perdarahan
postpartum primer
3.1.2.3 Penyebab
perdarahan
postpartum
sekunder
3.1.2.4 Efek
kehilangan
banyak darah pada
tubuh
3.2. Infeksi Nifas
3.2.1. Prinsip dasar
3.2.2. Tujuan
11. 10 19,20 Mahasiwa mampu Kondisi 3.1 Perdarahan  Kuliah & Diskusi Small groub 5
menganalisis Maternal Postpartum [TM:3x(3x50”)] discussion
kondisi maternal Neonatus -Menganalisa perdarahan  Tugas : mencari artikel
neonatus yang yang Post partum tentang pendarahan post Discovery
beresiko beresiko - Defenisi partum, infeksi nifas, learning
kegawatdaruratan Kegawat -Penyebab perdarahan pre eklamsi, dan eklamsi
daruratan postpartum primer  BT+BM:(1+1)x3(2x60”) Contextual
. -Penyebab perdarahan ] learning
postpartum sekunder
-Efek kehilangan banyak
darah pada tubuh

12. 11 21,22 Mahasiwa mampu Kondisi 3.3. Pre Eklamsia  Kuliah & Diskusi Small groub 5
menganalisis Maternal /Eklamsia [TM:3x(3x50”)] discussion
kondisi maternal Neonatus 3.3.1. Pengertian  Tugas : mencari artikel Discovery
neonatus yang yang 3.3.2 Penanganan tentang pendarahan post learning
beresiko beresiko umum partum, infeksi nifas, Contextual
kegawatdaruratan Kegawat 3.3.3 Gejala dan pre eklamsi, dan eklamsi learning
daruratan Tanda  BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
. 3.3.4 Pencegahan ]
3.4. Distosia Bahu
3.4.1 Pengertian
3.4.2 Tujuan
3.4.3 Tanda
3.4.4 Pengelolaan
umum
3.4.5 Indikasi
3.4.6 Syarat
13. 12 23,24 Mahasiwa mampu Kondisi 3.5. Ekstraksi Vakum  Kuliah & Diskusi Discovery 5
menganalisis Maternal 3.5.1 Pengertian [TM:3x(3x50”)] learning
kondisi maternal Neonatus 3.5.2 Tujuan  Tugas : mencari artikel Small groub
neonatus yang yang 3.5.3 Indikasi tentang pendarahan post discussion
beresiko beresiko 3.5.4 Kontaindikas partum, infeksi nifas, Simulasi
kegawatdaruratan Kegawat 3.5.6 Syarat pre eklamsi, dan eklamsi
daruratan3.6. Resusitasi Bayi BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
. 3.6.1 Tujuan ]
3.6.2 Masalah
3.6.3 Ventilasi
Tekanan Positif
3.6.4 Evaluasi
14. 13 25,26 Mahasiswa Asuhan . Memberikan Asuhan  Kuliah & Diskusi Discovery 5
mampu kebidana Kebidanan pada [TM:3x(3x50”)] learning
Menerapkan n pada Kasus  Tugas : mencari artikel Small groub
service excellent kasus Kegawatdaruratan tentang pendarahan post discussion
asuhan kebidanan kegawatd Maternal Neonatal : partum, infeksi nifas, Simulasi
pada kasus aruratan 4.1.1 Kegawatdaruratan pre eklamsi, dan eklamsi
kegawatdaruratan maternal pada kasus ibu BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
maternal dan dan hamil ]
neonatal sesuai neonatal 4.1.1.1 Anemia
prosedur dan sesuai kehamilan
kewenangan prosedur 4.1.1.2Hypermesis
dan gravidar
kewenan um
gan. 4.1.1.3 Abortus
4.1.1.4 KET
4.1.1.5 Molahidatidosa
4.1.1.6 Plasenta previa
15. 14 27,28 Mahasiswa Asuhan 4.1.2 Kegawatdaruratan  Kuliah & Diskusi Discovery 5
mampu kebidana pada kasus ibu bersalin [TM:3x(3x50”)] learning
menerapkan n pada 4.1.2.1 Solusio plasenta  Tugas : mencari artikel Small groub
service excellent kasus 4.1.2.2 Ruptura uteri tentang pendarahan post discussion
asuhan kebidanan kegawatd 4.1.2.3 Persalinan macet partum, infeksi nifas, Simulasi
pada kasus aruratan 4.1.3 Kegawatdaruratan pre eklamsi, dan eklamsi
kegawatdaruratan maternal pada Nifas BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
maternal dan dan 4.1.3.1 Endometritis ]
neonatal sesuai neonatal 4.1.3.2 Infeksi payudara
prosedur dan sesuai 4.1.3.2Gangguan
kewenangan. prosedur psikolgi masa nifas
dan
kewenan
gan.
16. 15 29,30 2A: Mahasiswa Asuhan  Kuliah & Diskusi Small groub Ketepa Seminar 10
mampu kebidana 4.1.4 Kegawatdaruratan [TM:3x(3x50”)] discussion tan makah
menerapkan n pada pada kasus neonatal  Tugas : membuat Discovery Pengua
2B: service excellent kasus 4.1.4.1 Prematur makala tentang kondisi learning saan
asuhan kebidanan kegawatd 4.1.4.2 Postmatur maternal yang beresiko Contextual
pada kasus aruratan 4.1.4.3 Bayi besar kegawat daruratan: learning sistema
2C: kegawatdaruratan maternal 4.1.4.4 Hydrocephalus distosia bahu, persalinan tika
maternal dan dan 4.1.4.5 gawat janin dengan ekstraksi vakum,
neonatal sesuai neonatal resusitasi pada bayi baru
prosedur dan sesuai lahir
kewenangan. prosedur BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
dan ]
kewenan
gan.
17. 16 31 2A: Mahasiwa mampu Melakuk Praktek Dokumentasi  Kuliah & Diskusi self directed Ketepa Seminar 5
Melakukan an Kasus Kegawatdaruratan [TM:3x(3x50”)] learning tan makah
Pendokumentasia Pendoku Maternal Neonatal :  Tugas : meringkas Pengua
2B: n asuhan mentasia 1.1. Pengkajian Data kembali dan membuat Cooperative saan Daftar tilik
kebidanan pada n asuhan 1.2. Rumusan bagan alur asuhan learning sistema
kasus kebidana Diagnosa/Masalah kebidanan pada tika
kegawatdaruratan n pada 1.3. Perncanaan Asuhan kegawatdaruratan
2C maternal dan kasus 1.4. Pelaksanaan Asuhan maternal: anemia
neonatal kegawatd 1.5. Evaluasi kehamilan, hiperemesis
aruratan gravidarum, abortus,
maternal KET, molahidatidosa,
dan plasenta previa
neonatal BT+BM:(1+1)x3(2x60”)
]

32 UJIAN AKHIR
18. 16
SEMESTER (UAS)

Anda mungkin juga menyukai