Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam
bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang
memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan.
Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, salah satu
contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang digunakan
oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit anda, obat-obatan apa saja yang sudah
pernah di konsumsi, apakah anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain.
Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut tidaklah
mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan secara manual.
Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh dengan adanya internet.
Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi dengan data pasien, sehingga
memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien menggunakan rumah sakit yang
berbeda.
 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja pegantar sistem informasi kesehatan?
2. Dasar hukum sistem informasi kesehatan?
3. Pengertian sistem informasi kesehatan?
1. Apa pengertian data?
2. Apa pengertian informasi?
3. Apa pengertian Sistem?
4. Apa pengertian Sistem Informasi?
5. Apa pengertian sistem informasi kesehatan?
4. Apa tujuan sistem informasi kesehatan?
 
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem informasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi
kesehatan.
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem
informasi rumah sakit.
4. Untuk mengetahui apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Dapat menambah wawasan mengenai sistem informasi kesehatan.
2. Sebagai wahana untuk melatih penulis dalam membuat makalah tentang sistem
informasi kesehatan.
3. Sebagai wahana mahasiswa dalam kegiatan literasi terutama tentang sistem informasi
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantar Sistem Informasi Kesehatan


Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan
strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung
kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut
padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi
serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan
komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat
dan tidak tepat waktu. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis
computer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada
akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan
komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada.
Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha
mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah
dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam
bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua
pihak. Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih
disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor
penentu keberhasilan (critical success factors) dalam 1 implementasi sistem informasi
tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat
dalam segala hal juga terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena
sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam
masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang
lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sector mempunyai
dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak
sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi
komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan
teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang
dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi
pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara
untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga
harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya,
solusi apapun teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia
yang menggunakannya. Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakat akan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan
tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman bagi pasien.
Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin besar jasa
layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang
harus diberikan yang kesemuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu. Karena
selain memberikan layanan, rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai
operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit
menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya
dalam upanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara
manual.
Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai
dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat,
dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, serta ditandainya adanya peran serta masyarakat
dan berbagai sektor pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah
dibangun sedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan seterusnya
sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan
program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi Depkes tersebut.
Setiap jenjang tersebut memiliki system kesehatan yang yang saling terkait mulai dari
pelayanan kesehatan dasar di desa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional. Jaringan
sistem pelayanan kesehatn tersebut memerlukan sistem informasi yang saling mendukung
dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan dan
dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui, difahami, diantisipasi dan di kelola dengan
sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan
yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai dari
kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan sumberdaya yang
dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sangat
dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di
dalam sektor kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di luar sektor kesehatan,
yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di
pusat.
Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum terintegrasi.
Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup
lama.
2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai
jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan
mengembangkan sistem informasi
4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.
5. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola system informasi,
sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau
dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi.

B. Dasar Hukum sistem informasi kesehatan


Dasar hukum pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia:
1. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan.
Desentralisasi pelayanan publik merupakan salah satu langkah strategis yang cukup
populer dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dalam rangka mendukung
terciptanya good governance. Salah satu motivasi utama diterapkan kebijaksanaan ini
adalah bahwa pemerintahan dengan sistem perencanaan yang sentralistik seperti yang
telah dianut sebelumnya terbukti tidak mampu mendorong terciptanya suasana yang
kondusif bagi partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pembangunan.
Tumbuhnya kesadaran akan berbagai kelemahan dan hambatan yang dihadapi dalam
kaitannya dengan struktur pemerintahan yang sentralistik telah mendorong
dipromosikannya pelaksanaan strategi desentralisasi.
2. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi Pengembangan
Sistim Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem
laporan informasi kesehatan kabupaten/kota
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan
Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Ketiga Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dikembangkan menjadi berbagai
strategi, yaitu:
1. Integrasi dan simplifikasi pencatatan dan pelaporan yang ada
2. Penetapan dan pelaksanaan sistim pencatatan dan pelaporan
3. Fasilitasi pengembangan sistim-sistim informasi kesehatan daerah
4. Pengembangan teknologi dan sumber daya
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen dan pengambilan
keputusan
6. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan
Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Berdasarkan keputusan tersebut, direncanakan beberapa indikator pencapaian setiap
tahunnya, yaitu:
1. Terselenggaranya jaringan komunikasi data integrasi antara 80% dinas kesehatan
kabupaten/kota, dan 100% dinas kesehatan provinsi dengan Kementerian Kesehatan
2. Terselenggaranya jaringan komunikasi data online terintegrasi antara 90% dinas
kesehatan kabupaten/kota, 100% dinas kesehatan provinsi, 100% rumah sakit pusat,
100% Unit Pelaksana Teknis Pusat dengan Kementerian Kesehatan
3. Terselenggaranya jaringan komunikasi data online terintegrasi antara seluruh dinas
kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, Rumah Sakit dan UPT Pusat
dengan Kementerian Kesehatan
Dari beberapa hal tersebut, maka pemerintah berupaya mengembangkan sistim
informasi kesehatan yang sesuai dengan keunikan dan karakteristiknya. Pengembangan
sistim informasi kesehatan daerah melalui perangkat lunak atau website, seperti:
SIMPUS, SIMRS, SIKDA, dsb.
C. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
1. Data
Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu
informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas
fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta
mentah yang belum diolah.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
a. Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah
pembeli buah pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
b. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya
seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.

2. Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009: 15) bahwa data dan informasi merupakan
sebuah pondasi untuk memahami konsep sistem informasi. Menurut Agus Mulyanto
(2009 :16) mengemukakan bahwa data merupakan material atau bahan baku yang
belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna
sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna. Sedangkan
pengertian informasi menurut McFadden dkk (1999) dalam buku Agus Mulyanto
(2009 : 16) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan
data tersebut.
3. Sistem
Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya (2009: 1) mendefinisikan sistem secara
umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald
(Jogiyanto : 2000) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang
Agus Mulyanto mendefinisikan “sistema dalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” dan menurut Agus Mulyanto
(2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama
dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi
yang teratur”.
4. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Pengertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan
data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan
tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem
kesehatan.
Sistem informasi kesehatan  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan
data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6
“building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara.
Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian
dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di
Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga
informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya
sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

D. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan


Tujuan dari dikembangkannya sistim informasi kesehatan adalah:
1. Sistim informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan
Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit
ataupun Puskesmas
2. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi
Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut
adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin
maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil
sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan
cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan
terlaksana dengan baik
.
B. Saran
Sudah selayaknya dimanfaatkan dengan maksimal apa yang dilakukan oleh
Depkes dengan menyediakan jaringan beserta kelengakapannya kepada Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota di seluruh Indonesia. Banyak manfaat yang bisa
diraih dengan adanya fasilitas tersebut. Komunikasi dan informasi yang
makin intensif dan lancar tentunya antara Depkes Pusat dengan Dinas
Kesehatan Provinsi maupun Kab/kota, juga antar Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia.
Mari manfaatkan semua fasilitas itu dengan harapan akan dapat meningkatkan
jaringan dan komunikasi data terintegrasi di bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kompasiana.com/asnawiok/sistem-informasi
kesehatan_54fd1a38a33311111d50f878
2. http://lensapeca.blogspot.co.id/2015/04/penerapan-sistem-informasi-di-bidang.html
3. https://manguzev.wordpress.com/2011/03/26/penerapan-sistem-informasi-di-bidang-
kesehatan/Sistem Informasi di Bidang Kesehatan
4. http://perpustakaanradiologi.blogspot.com/2014/01/sistem-informasi-di-bidang-
kesehatan.html
5. http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai