Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Penangkapan Ikan
Dosen : Kusuma Wardani., S. Pd., M. Pd

“ Operasional Penangkapan Ikan ”

Disusun Oleh :

1. Irfan Saifudin
2. Fitri Nur Arifah
3. Nova Fadilah Saputri
4. Ridwan Maulana

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN & PETERNAKAN


PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
Tahun Akademik 2019/2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Purbolinggo, 09 Maret 2020

ii
Daftar Isi

Halaman Judul.............................................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1

BAB II Pembahasan..................................................................................................... 2
A. Pengertian......................................................................................................... 2
B. Body kapal........................................................................................................ 2
C. Perawatan dan Kesiapan Mesin Kapal Penangkapan....................................... 2
D. Perawatan dan Kesiapan Alat Penangkap Ikan................................................ 3
E. Penyatuan Pangkalan dan Fishing Ground....................................................... 3
F. Marketing dan Home base................................................................................ 3

BAB III Penutup........................................................................................................... 5


A. Kesimpulan....................................................................................................... 5
B. Saran................................................................................................................. 5

Daftar Pustaka............................................................................................................... 6

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kegiatan penangkapan ikan skala kecil mempunyai ketidakpastian yang tinggi, sehingga
sering dikategorikan sebagai usaha yang beresiko tinggi. Keberadaan ikan yang berubah
sepanjang waktu, sementara teknologi dan modal usaha yang terbatas mengakibatkan nelayan
skala kecil tidak mampu untuk melakukan penangkapan ikan pada daerah penangkapan yang
sesuai. Mereka cenderung berburu pada area yang terbatas. Disisi lain kondisi sumberdaya
ikan semakin berkurang sedangkan jumlah armada penangkapan ikan terus bertambah,
menyebabkan nelayan semakin terpuruk dalam kemiskinan. Nelayan melakukan berbagai
bentuk adaptasi sebagai respon atas perubahan hasil tangkapan yang tidak menentu yang
berdampak terhadap penghasilan rumah tangga nelayan, sebagaimana penduduk miskin
lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Operasional Penangkapan Ikan?
2. Bagaimana cara merawat alat penangkapan ikan?
3. Bagaimana cara menentukan daerah penangkapan ikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan operasional penangkapan ikan.
2. Menjelaskan tentang bagaimana cara merawat alat penengkap ikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan daerah penangkapan ikan.

1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian
Operasional Penangkapan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan
kegiatan yang menyangkut usaha penangkapan ikan diantaranya:
 Kegiatan persiapan sebelum melaut yaitu
 Mempersiapkan dokumen2 melaut (Surat Izin Berlayar, Laik Laut)
 Mempersiapkan ransum melaut
 Pengecekan kondisi kapal sebelum melaut
 Pengecekan alat tangkap ikan dan alat bantu penangkapannya
 Mempersiapkan ABK
 Penentuan daerah penangkapan
 Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan suatu usaha
penangkapan, adalah tersedianya komponen sebagai berikut :
 Body Kapal penangkapan,
 Mesin Kapal Penangkapan
 Perlengkapan kapal,
 Alat Penangkapan,
 Alat bantuPenangkapan,
 Alat Bantu Navigasi yang selalu dalam keadaan siap operasional atau layak tangkap.
Untuk mempertahankan pada kondisi yang diinginkan maka diperlukan pengelolaan
yangmemadai, atau setidak-tidaknya mendapatkan perawatan secara terjadwal, sehingga
dapat diperhitungkan dengan matang dalam perencanaan operasionalnya.

B. Body Kapal
Perawatan dan Kesiapan Kasko Kapal penangkapan berdasarkan jenis bahan yang
digunakan sebagai pembentuk kasko (body ) nya dapat terbuat dari kayu, besi baja, bahan
beton semen (ferro cement),bahan FRP (fiber reinforced plastic) atau lebih dikenal
dikalangan nelayan dengan nama fiberglas. Kapal perlu dirawat menurut persyaratan teknis
bahan dasarnya, karena perawatan terhadap kapal kayu, berbeda dengan perawatan terhadap
kapal baja, demikian pula perawatan terhadap kapal FRP.

C. Perawatan dan Kesiapan Mesin Kapal Penangkapan


Bagi kapal penangkap ikan yang telah dilengkapi mesin penggerak (kapal bermotor),
selain harus memelihara kasko, perlu pula memelihara mesin penggeraknya.
Dilihat dari peletakkannya di atas kapal, mesin penggerak dapat dibedakan atas motor
tempel (out board engine ), mesin ini terletak diluar (outboard) atau ditempelkan (mesin
tempel) yaitu dipasang pada bagian transom kapal yaitu bagian belakang hull. Mesin jenis ini
digunakan untuk mendorong perahu sekaligus untuk membelokkanya. Untuk membelokkan
perahu dengan mesin outboard, seluruh mesin juga harus dibelokkan. Untuk perahu yang
kecil, pada umumnya terdapat setang untuk membelokkan mesin ini, namun untuk perahu
yang relatif besar, setang tersebut dihubungkan dengan tuas kemudi.
Sedangkan mesin dalam (inboard engine ) Mesin ini pada umumnya adalah mesin empat
tak yang telah dimodifikasi untuk digunakan pada air. Mesin inboard dihubungkan dengan drive
shaft (poros) yang terhubung dengan propeller di bagian belakang hull untuk mendorong kapal.
Berbeda dengan mesin outboard, mesin inboard tidak perlu dibelokkan seluruhnya untuk
mengemudikan perahu, alih-alih menggunakan rudder atau sirip yang terletak di

2
belakang propeller untuk mengontrol arah arus air yang mana berfungsi untuk membelokkan
perahu.

D. Perawatan dan Kesiapan Alat Penangkapan Ikan


Pada setiap saat kapal melakukan perawatan tahunan maupun perawatan besar, para
nelayan harus melakukan perawatan terhadap alat tangkapnya, antara lain mengganti bagian-
bagian alat tangkap yang rusak, mempersiapkan suku cadang alat tangkap.
Secara berkala di setiap tahun dilakukan pula perawatan kepada mesin bantu, antara
lain : mesin kerek, tiang gantungan, juga perawatan kepada boom, tackle block, serta
dilakukan perawatan alat bantu penangkapan (seperti lampu pemikat ikan, rumpon dll). Pada
kesempatan kapal docking dilakukan pula perawatan dan perbaikan terhadap alat-alat
navigasi (antara lain : radar, fish finder, sonar, penimbalan kompas, pemeriksaan
barometer,dan lain-lain)
Tahapan Pengoperasian ; setelah daerah penagkapan telah ditemui baik dengan cara
modern yaitu dengan alat-alat seperti Fish Finder dan GPS maupun dengan cara tradisional
yaitu dengan mengenal beberapa perubahan alam ataupun fenomena yang terjadi dilaut
seperti: Perubahan warna air laut, adanya burung yang menukik kepermukaan air laut, dan
munculnya buih-buih air laut. Selanjunya dilakukan penangkpan ikan dengan alat tangkap
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Penanganan : penanganan ikan diatas dek harus dilakukan sesegera mungkin agar ikan
yang didapat tidak mengalami penurunan nilai mutu ikan, dengan cara membuang bagian
yang mudah terkontaminasi dengan bakteri yaitu insang dan perut.

E. Penyatuan Pangkalan dan Fishing Ground


Tindakan efisiensi operasional penangkapan ikan, dilakukan melalui upaya
mendekatkan atau menyatukan masing-masing unsur dalam satu sistim yang tepat.
Upaya penyatuan unsur “pangkalan” dengan “daerah penangkapan ikan” dapat ditempuh
melalui :
a. Meningkatkan kemampuan penguasaan sumberdaya ikan (jenis, musim, dan
lingkungan hidupnya), dalam hal ini peran para ahli sangat diperlukan dalam
memberikan informasi yang tepat, terutama hal-hal yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya perikanan secara bertanggung jawab, misalnya tentang
closing season pada musim berpijah.
b. Meningkatkan sarana apung, dengan menggunakan sarana apung yang lebih besar dan
daya motor penggerak yang lebih besar memungkinkan untuk mencapai daerah
penangkapan yang lebih jauh dan cepat/singkat.
c. Menambah penggunaan atraktor yang berfungsi sebagai alat bantu pengumpul ikan.
d. Melaksanakan operasional penangkapan terpola sesuai dengan musim penangkapan
dan alat penangkapan ikan yang tepat, sehingga kegiatan operasional tepat sasaran
penangkapan dan tidak mengandalkan faktor keberuntungan.
e. Menambah jenis alat penangkapan ikan (multi gear), sehingga memungkinkan usaha
penangkapan lebih efektif dan intensif.
Melaksanakan penangkapan ikan yang selektif pada jenis ikan ekonomis penting,
sehingga tidak terjadi kerugian dalam operasi penangkapan, penampungan, dan penanganan
hasil penangkapan, baik dari faktor waktu maupun tenaga kerja. Meningkatkan penanganan
ikan dalam mutu dan hasil tangkapan yang tepat sesuai tuntutan pasar.

F. Marketing dan Home Base


a. Meningkatkan kemampuan pasar yang dinamis, sehingga nelayan tidak perlu
membawa hasil tangkapan jauh dari lokasi pangkalan.
3
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pemasaran dan pengolahan yang terdekat dengan
daerah pangkalannya.
c. Meningkatkan kemampuan kelembagaan yang dapat mendukung pengembangan
perekonomian nelayan.

4
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
1. Operasi penangkapan Ikan merupakan semua kegiatan penangkapan ikan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang di laut dengan menggunakan
berbagai jenis alat tangkap dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
2. Operasional Penangkapan Ikan sendiri dirancang sebagai suatu usaha atau
sekumpulan usaha yang beraspek manajemen dengan maksud utama untuk
meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan pelaut perikanan / nelayan melalui
pendayagunaan sumberdaya akuatik secara efektif dan efisien.
3. Salah satu dari fungsi manajemen yang akan dijadikan acuan dalam operasi
penangkapan ikan adalah fungsi perencanaan. Perencanaan adalah fungsi utama dan
pertama dari manajemen disegala bidang dan pada tingkatan manajemen.

B. Saran
Perencanaan: memilih dan menghubungkan kenyataan dengan teori, membayangkan dan
merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan
agar teori dapat dilakukan dengan tindakan yang nyata maka perencanaan harus didasarkan
pada kenyataan, fakta dan data yang konkrit, tidak pada “bagaimana maunya kita”, selera
dan keinginan kita dan sebagainya.

5
Daftar Pustaka

Widya Sumadi (2018). Managemen Operasional Penangkapan Ikan :


https://slideplayer.info/slide/11845962/

Eko Sri Wiyono dan Putri Dewi Jayanti (22 Juli 2013). POLA OPERASI
PENANGKAPAN IKAN NELAYAN CILAUTEUREUN DALAM MERESPON
PERUBAHAN LINGKUNGAN DI SEKITARNYA : journal.ipb.ac.id.

Caesar Wiratama (10 Desember 2018). Konfigurasi Mesin Perahu :


http://aeroengineering.co.id/2018/12/konfigurasi-mesin-perahu/

Anda mungkin juga menyukai