Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ikbal Nur Setiawan

Kelas: XII TKJ-C

*Load Balance merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
membuat keseimbangan Traffic antar banyak Web Server sesuai dengan
yang kita konfigurasikan.

1. Instalasi Apache2
Pertama kita akan melakukan Instalasi Web Server Apache2 di kedua
server yang akan dijadikan Backend Web Server.

~# apt install apache2

2. Konfigurasi Port Apache2


Karena Apache2 tidak melayani Client secara langsung dan untuk alasan
keamanan, saya mengganti Port Default Apache2 yaitu dari 80 ke 8080.
Kita dapat menggantinya dengan mengedit file /etc/apache2/ports.conf

~# nano /etc/apache2/ports.conf

Kita ganti Listen Port dari 80 ke 8080, kemudian kita Save dan Restart
Service Apache2 nya.

~# service apache2 restart

3. Instalasi NGINX
Selanjutnya kita lakukan Instalasi Web Server NGINX pada Server
Frontend.

~# apt install nginx

Pastikan ketika selesai install

*IP Hash : Tipe Load Balancing ini akan mendistribusikan Traffic


berdasarkan IP dari Client. NGINX akan mencocokkan Webserver Backend
dengan IP yang dimiliki oleh Client, sehingga apabila seorang Client
mendapatkan jawaban dari Server A pada pertama kali, maka request
selanjutnya juga akan mendapat jawaban dari Server A dan seterusnya
sampai Server tersebut dianggap Down, jika Down maka Client baru akan
diarahkan ke Server B dan seterusnya. Karena itu dari ketiga tipe Load
Balancing ini, IP Hash adalah tipe yang paling cocok diaplikasikan pada
Website Dinamis.

Yap, itu adalah sedikit penjelasan mengenai macam Load Balancing yang
ada di NGINX. Untuk membuat konfigurasi Load Balancing dan Reverse
Proxy, kita cukup membuat satu file konfigurasi yang dapat diletakkan
di /etc/nginx/conf.d/. Isi dari file tersebut kurang lebih adalah seperti ini:

;; Pindah Current Working Directory


~# cd /etc/nginx/conf.d
;; Buat file konfigurasi~/etc/nginx/conf.d# nano loadbalancer.conf

Umumnya, konfigurasi awal untuk Load Balancing dan Reverse Proxy


kurang lebih seperti ini:

# Mendaftarkan Server / Grup Server-serverupstream grupserver1 {


server 192.168.101.1:8080;
server 192.168.101.2:8080;
}

server {
# Konfigurasi Port NGINX
listen 80;

location / {

# Konfigurasi Header HOST yang berisi Host yang diminta.


proxy_set_headers HOST $host;
# Konfigurasi Header untuk Server Backend yang berisi Informasi Protokol
Client, HTTP atau HTTPS.
proxy_set_header X-Forwarded-Proto $scheme
# Konfigurasi Header yang berisi IP Asli dari Client.
proxy_set_header X-Real-IP $remote_addr;
# Konfigurasi Header yang berisi Server-server yang pernah diakses oleh
Client.
proxy_set_header X-Forwarded-For $proxy_add_x_forwarded_for;
# Pass Request dari NGINX ke Upstream
proxy_pass http://grupserver1;
}
}

*Least Connection : Tipe Load Balancing ini akan mendistribusikan


Traffic ke Server yang mempunyai beban load yang rendah. Karakteristik
dari Tipe ini sama seperti Round Robin, yaitu cocok untuk Website Statik
namun akan bermasalah untuk Website Dinamis apabila tidak ada
konfigurasi lanjut.

Anda mungkin juga menyukai