Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Nani Barorah Nasution, S.Psi., M.A., P.h.D

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Fikri Sulaiman Solin

Kelas : Pendidikan Matematika D 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan hidayahnya sehingga saya masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Critical Book Report Psikologi Pendidikan“.Makalah ini saya buat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah psikologi pendidikan.

Dalam penyelesaian makalah ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Dosen pengampu, Ibu Nani Barorah Nasution, S.Pd., M.A., P.h.D.yang telah membimbing,
mengajar, serta memberi ilmu sehingga makalah ini dapat membuahkan hasil yang
memuaskan.

2. Orangtua yang telah memberi dukungan dan semangat.

3. Teman-teman yang telah memberi dukungan dan semangat.

4. Semua orang yang membantu.


Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharap kritik serta saran yang
membangun perbaikan serta penyempurnaan kedepannya.Kami berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembacanya.

Medan, 09 Maret 2020

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I - PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan.................................................................................................... 1

C. Manfaat................................................................................................. 2

BAB II - ISI BUKU....................................................................................... 3

IDENTITAS BUKU...................................................................................... 3

Bab II : Pembawaan, Keturunan, dan Lingkungan................................ 3

Bab III : Intelegensi.................................................................................. 4

Bab IV : Motivasi........................................................................................ 5

Bab V : Belajar................................................................................... 6

Bab VI : Guru Dan Proses Mengajar-Belajar......................................... 8

BAB III - PEMBAHASAN.......................................................................... 10

A. Keunggulan........................................................................................ 10

B. Kelemahan......................................................................................... 10

BAB IV - PENUTUP.................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................ 11

B. Saran.................................................................................................. 11

Daftar Pustaka ....................................................................................... 12

LAMPIRAN................................................................................................. 12
iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada
cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia
pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses
belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan
utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan
pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna.

Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk
membantu perkembangan peserta didik dan membantu membentuk serta mengembangkan
nilai-nilai, sikap, moral, pengetahuan dan keterampilan tertentu dari generasi sebelumnya
kepada generasi berikutnya.

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Oleh karena itu, agar tujuan
pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam
pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat
menunjukkan perilakunya secara efektif.

Untuk mencari sebuah ilmu, haruslah berdasarkan sumber yang valid dan terpercaya,
dan salah satu sumbernya adalah buku. Mempelajari sebuah buku tidaklah cukup, karena
ilmu yang terdapat di tiap buku bisa berbeda jenis dan versinya. Meskipun acuannya sama,
namun beberapa buku menyimpulkan dan mengupas ilmu tersebut ke dalam bentuk yang
berbeda-beda.

Untuk itulah kami menggunakan beberapa referensi buku dengan topik yang sama, yang
membahas tentang psikologi pendidikan untuk dibandingkan isi dan topik pembahasannya.
Semoga kritik buku ini dapat bermanfaat, dan dapat dijadikan referensi dalam memilih
sumber buku bacaan psikologi pendidikan yang tepat bagi pembaca. Kami mengharapkan
masukan dan nasehat demi kualitas Critical Book Report yang kami buat ini.

B. Tujuan

Tujuan utama dari penulisan Critical Book Report ini adalah untumenyelesaikan salah satu
tugas mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yang mengulas isi buku “Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”. Mengkritik buku bertujuan untuk memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai identitas buku, ringkasan buku, analisis isi buku,
mengulas kelebihan dan kekurangan buku, baik dari segi sisitematika penulisan, maupun
kepaduan isi buku itu sendiri. Selain itu, mengkritik buku juga dapat melatih kemampuan kita
2

dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan oleh penulis, sebagai
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.

C. Manfaat

Beberapa tujuan dari penulisan Critical Book Report ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi yang dibahas,
yaitu Psikologi pendidikan dengan pendekatan kognitif baru.

2. Menjadikan penulis untuk lebih kreatif, aktif dan produktif dalam mencapai tujuan dari
kependidikan.

3. Sebagai referensi bagi pembaca untuk dapat mengetahui kualitas dan perbandingan isi
buku yang di-kritik dengan buku lain, tanpa perlu membaca keseluruhan isi buku.

4. Sebagai acuan pengarang buku untuk dapat memperbaiki buku karangannya agar lebih
baik lagi ke depannya.
3

BAB II

ISI BUKU

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Psikologi Pendidikan

Nama Pengarang : Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I

Penerbit. : IAIN Tulungagung Press

Tahun Terbit : 2014

Jumlah Halaman : 226 halaman

Ukuran Buku. : 14,5 × 20,5 cm

ISBN : 978-602-1090-09-1

Bab II Penbawaan, Keturunan, dan Lingkungan

A. Seputar Pembawaan

1. Pengertian Pembawaan

Istilah lain dari hereditas (hereditas) adalah pembawaan. Dalam hal ini hereditas dapat
diartikan sebagai totalitas karakter individu yang diwariskan orang tua kepada anaknya, atau
segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki oleh setiap individu sejak masa
konsepsi sebagai pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pembawaan ialah potensi-potensi yang dibawa setiap individu ketika ia lahir
merupakan warisan dari orang tuanya.

2. Macam-macam pembawaan

Pembawaan memiliki macam dan jenis yang beragam yaitu pembawaan jenis,
pembawaan ras, pembawaan jenis kelamin dan pembawanya individual/perseorangan.
Adapun pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan oleh
keturunan Islam konstitusi tubuh, cara bekerja alat Indra, cara berlangsungnya emosi yang
khas, tempo dan ritme perkembangan, tipe-tipe perhatian, IQ, sifat-sifat ingatan dan
kesanggupan belajar.

3. Struktur Pembawaan

Struktur pembawaan ( beberapa potensi ) yang ada dalam jiwa manusia itu tidak berdiri
sendiri melainkan saling melengkapi dan mempengaruhi. Dan struktur itu tidak semuanya
dapat berkembang atau menunjukkan diri dari perwujudannya. Ada pula potensi yang tetap
4

tinggal sebagai kemungkinan saja dan tidak dapat diwujudkan. Struktur Pembawaan itulah
yang memungkin terjadi pada manusia tertentu.

4. Pembawaan dan Bakat

Sebenarnya istilah dari pembawaan dan bakat merupakan kedua istilah yang sama hanya
saja bedanya bakat akan lebih cenderung pada kecakapan dan kesanggupan tertentu,
sedangkan pembawaan sendiri lebih luas pengertiannya dimana mencakup semua sifat-sifat
atau ciri-ciri dan kesanggupan-kesanggupan yang dibawa sejak lahir.

5. Cara mengatasi pembawaan yang negatif

Dalam hal ini yang pertama adalah peran individu sangat dibutuhkan sekali untuk
mengubah faktor pembawaan negatif ini. Kita harus bisa selalu introspeksi diri agar bisa
berjalan ke arah yang positif. Yang kedua adalah peran orang tua dan keluarga yang
maksimal yang sangat dibutuhkan sekali. Yang ketiga adalah masyarakat yang harus berperan
optimal untuk dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Dan jangan hanya mengucilkan
individu tersebut. Dan yang terakhir adalah dengan memperdalam ilmu pengetahuan tentang
sifat-sifat yang positif dan negatif.

B. Seputar Keturunan

1. Pengertian keturunan

Keturunan ialah sifat-sifat yang ada pada seseorang yang diwariskan melalui sel-sel
kelamin pada generasi satu ke generasi berikutnya. Pewarisan ini terjadi melalui proses
genetis di mana adanya kominasi-kombinasi gen yang mengakibatkan adanya perubahan sifat
gen. Menurut withrington proses faktor keturunan ini bekerja melalui prinsip-prinsip sebagai
berikut yaitu prinsip stabilitas, prinsip konformitasi, prinsip varisi, dan prinsip regresi filial.

2. Pengaruh keturunan terhadap individu

Pengaruh keturunan terhadap individu dapat berdampak pada bentuk tubuh dan warna
kulit, sifat-sifat, intelegensi, bakat, dan penyakit.

C. Seputar Lingkungan

1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan itu wujudnya dapat berupa benda-benda atau objek-objek alam, orang-orang
dan karyanya serta berupa fakta-fakta objektif yang terdapat dalam diri individu, seperti
kondisi organ, perubahan-perubahan organ dan lain-lain.

Bab III Intelegensi

A. Pengertian intelegensi
5

Intelegensi berasal dari bahasa latin yaitu intellegentia yang berarti kekuatan akal
manusia. Intelegensi berarti kecerdasan. Intelegensi adalah kemampuan untuk memperoleh
berbagai informasi secara abstrak, menalar serta dapat bertindak secara efektif dan efisien.
Intelegensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah
atau produk yang dinilai didalam satu atau lebih latar budaya.

Intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang
berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara
terarah, berpikir secara rasional, dan dapat menghadapi lingkungannya secara efektif.
Intelegensi atau kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang
hanya dimiliki manusia.

B. Teori-Teori Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang
berbuat sesuatu dengan care tertentu. Pendefinisian intelegensi memang tidak dapat terlepas
dari yang namanya teori-teori intelegensi itu sendiri. Dan berikut ini adalah teori-teori yang
berkaitan dengan intelegensi adalah teori uni faktor, teori teori faktor, teori multi faktor, teori
primeri mental ability, dan teori sampling.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi sehingga terdapat perbedaan


tntelegensi seseorang dengan yang lainnya, ialah pembawaan, kematangan, pembentukan,
minat dan pembawaan khas, kebebasan, dan lingkungan. Potensi anak mencapai aktualisasi
optimal bukan hanya dipengaruhi faktor bakat, melainkan faktor lingkungan yang
membimbing dan membentuk perkembangan anak.

D. Pengukuran Intelegensi

Dalam psikologi, pengukuran Intelegensi dilakukan dengan menggunakan alat-alat


psikodiagnostik atau yang dikenal dengan istilah psikotest. Hasil pengukuran intelegensi
biasanya dinyatakan dalam satuan tertentu yang dapat menyatakan tinggi rendahnya
intelegensi yang diukur yaitu IQ ( Intellegence Quetioent ).

Bab IV Motivasi

A. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi juga
menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Pertama, motivasi sebagai pengarah tindakan. Kedua, motivasi sebagai pendorong. Ketiga,
motivasi sebagai daerah kesungguhan. Keempat, motivasi sebagai stimulator. Dan kelima,
motivasi sebagai pembangkit keberanian.
6

B. Teori-Teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut para ahli dibagi menjadi tiga bagian yaitu : pertama, teori
kebutuhan tentang motivasi. Kedua, teori humanistik. Dan ketiga, teori behaviolistik.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ada enam teori motivasi, yaitu : pertama, teori
kognitif. Kedua, teori hedonisting. Ketiga, teori insting. Keempat, teori psikis alutista.
Kelima, teori keseimbangan. Dan keenam, teori dorongan. Dan masih banyak lagi teori-teori
motivasi yang dikemukakan para ahli.

C. Tujuan dan Fungsi Motivasi

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
rasa keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
dan dapat menjalani tujuan tertentu.

Sedangkan fungsi motivasi menurut surdiman A.M, ada tiga yaitu yang pertama,
mendorong manusia untuk berbuat. Kedua, menentukan arah perbuatan. Dan ketiga,
menyeleksi perbuatan.

D. Pengukuran Motivasi

Pengukuran motivasi disini maksudnya adalah yang berhubungan dengan efektivitas


motivasi dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia. Dengan demikian jika
didapati manusia yang sikap dan tingkah lakunya yang tidak terarah dan tanpa tujuan, dapat
dipastikan bahwa orang tersebut tidak memiliki motivasi. Sedangkan dalam psikologi dikenal
beberapa pengukuran motivasi yang seperti CAT dan TAT.

Bab V Belajar

A. Seputar Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar (learning), sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif
berlangsung lama pada masa berlakunya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-
pengalaman. Belajar itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam diri sendiri,
yang sukar untuk diamati secara langsung. Sebagian orang berasumsi bahwa belajar itu
adalah semata-mata mengumpulkan atau menghalalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran. Didampingi itu, adapula sebagian orang yang menganggap
bahwa belajar itu hanya sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan
menulis.

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang belajar ini dalam bukunya sehingga dapat
dikemukakan adanya beberapa elemen penting berupa asumsi dasar yang mencirikan
pengertian tentang belajar, yaitu : (a). Belajar itu merupakan suatu perubahan yang terjadi
pada tingkah laku. (b). Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan
7

pengalaman. (c). Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu haruslah relatif mantap. (d)
belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan.

Dilihat dari sudut pandang ilmu mendidik, belajar berarti perbaikan tingkah laku dan
kecakapan-kecakapan (manusia), atau memperoleh kecakapan-kecakapan dan tingkah laku
yang baru.

2. Teori-Teori Belajar

Untuk lebih memperoleh tentang pentingnya belajar, prinsip-prinsip belajar dan


bagaimana proses belajar itu terjadi, berikut ini dikemukakan beberapa teori belajar, yang
merupakan hasil penyelidikan para ahli psikologi sesuai dengan alien psikologinya masing-
masing yaitu teori classical, teori instrumental conditioning, teori kognitif learning, dan teori
belajar sosial.

3. Jenis-Jenis Belajar

Manusia memiliki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu
banyak tipe-tipe belajar yang dikemukakan manusia. Salahsatunya adalah gagne yang
mencatat ada delapan tipe belajar yaitu : (a) belajar isyarat (digunakan learning), (b) belajar
stimulasi respon, (c) belajar merantaikan (Channing), (d) belajar asosiasi verbal (verbal
association), (e) belajar membedakan (discrimination), (f) belajar konsep (consept learning),
(g) belajar dalil (rule learning), (h) belajar memecahkan masalah (problem solving).

Mengenai jenis-jenis belajar yang lain adalah sebagai berikut : (a) belajar bagian (part
learning, frctioned learning), (b) belajar dengan wawasan ( learning by insight ), (c) belajar
diskriminatif (discriminatif learning), (d) belajar global/keseluruhan (global learning), (e)
belajar insidental (incidental learning), (f) belajar instrumental (instrumental learning), (g)
belajar intensional (intentional learning), (h) belajar latin (latint learning), (i) belajar mental
(mental learning), (j) belajar produktif (produktive learning), (k) belajar verbal (verbal
learning).

4. Prinsip-prinsip belajar

Agar setelah melakukan kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu
saja diperlukan prinsip-prinsip belajar tertentu yang dapat jalan kearak keberhasilan. Maka
calon guru/pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar,
ialah prinsip belajar yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh
setiap siswa secara individual.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor, adapun
faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu : pertama, faktor yang ada
pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Faktor yang termasuk ke dalam
faktor individual antara lain : faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi
dan faktor pribadi. Kedua, faktor yang ada di luar faktor individual yang disebut faktor sosial.
8

B. Seputar berpikir

1. Pengertian berpikir

Didalam mendefinisikan soal berfikir ini terdapat adanya beberapa pendapat,


diantaranya ada yang menganggap bahwa berpikir sebagai suatu proses asosiasi saja, ada pula
yang memandang berpikir sebagai proses penguatan hubungan antara stimulasi dan respon,
bahkan ada pula yang mengatakan bahwa berpikir merupakan kegiatan kognitif tingkat
tinggi, dan sering pula dikemukakan bahwa berpikir itu merupakan aktivitas psikis yang
intensional.

Bab VI Kepribadian

A. Ciri-ciri kepribadian sehat dan tidak sehat

1. Ciri-ciri kepribadian sehat

Ciri-ciri kepribadian sehat yaitu : Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mampu
menilai situasi secara realistik, mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik,
menerima tanggung jawab, kemandirian, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan,
berorientasi keluar (ekstrovert), penerimaan sosial, memiliki filsafat hidup, berbahagia.

Sedangkan ciri-ciri kepribadian tidak sehat yaitu : mudah marah (tersinggung),


menunjukkan kekhawatiran atau kecemasan, sering merasa tertekan (stress atau depresi),
kebiasaan berbohong, hiperaktif, bersikap memusuhi, suka mencemooh, sulit tidur, tidak
memiliki rasa tanggung jawab, psimis, dan kurang bergairah.

B. Perkembangan kepribadian

Menurut alport kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase perkembangan sebagai
berikut : pertama, masa bayi (neonatus), pada masa bayi didorong oleh kebutuhan
mengurangi ketidakenkan sampai minimal dan mencari keenakan sampai maksimal., Kedua
masa kanak-kanak, dimana manusia yang awalnya merupakan organisme yang pada waktu
lahir adalah makhluk biologis, akan berubah/berkembang menjadi individu yang egonya
berkembang. Ketiga, masa dewasa, dalam diri individu dewasa terdapat kepribadian dan
tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis.

C. Pentingnya kepribadian dalam pendidikan

Penelitian yang dilakukan oleh Erik noftle dan Richard robins membuktikan bahwa
sifat-sifat kepribadian adalah prediktor yang kuat untuk banyak aspek kehidupan. Aspek
tersebut adalah : 1. Kepercayaan terhadap diri sendiri, 2. Sikap optimis, 3. Sikap berhati-hati,
4. Sikap bergantung kepada orang lain, 5. Sikap mementingkan diri sendiri, 6. Ketahanan
menghadapi cobaan, 7. Toleransi, 8. Ambisi, 9. Kepekaan sosial.
9

Aspek kepribadian ini juga erat kaitannya dengan pendidikan, terutama sebagai faktor
penting yang mempengaruhi hasil belajar para siswa. Secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu : pertama,
faktor internal (faktor dalam diri siswa) yakni keadaan jasmani dan rohani para siswa. Kedua,
faktor eksternal (faktor dari luar) yakni keadaan lingkungan sekitar. Ketiga, faktor
pendekatan belajar yakni jenis upaya yang dilakukan siswa seperti strategi dan metode yang
digunakan untuk melakukan pembelajaran.
10

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan

Kelebihan yang terdapat pada buku ini sangatlah banyak seperti sampul yang dimiliki
buku ini sangat menarik sehingga ketika melihat buku ini seketika langsung tertarik dengan
buku ini dan memiliki rasa untuk ingin membaca dan mengetahui apa yang ada dalam buku
psikologi pendidikan karangan Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I.

Buku ini juga cukup mudah untuk dimengerti dengan kata-kata yang tidak sulit untuk
dimengerti dan pendeskripsian tentang materinya pun di tulis dengan terperinci dan bertahap
sehingga kita dapat dengan mudah untuk memahami buku karangan dari Dr. Hj. Binti
Maunah, M.Pd.I.

B. Kelemahan

Sulit untuk menemukan kelemahan dari buku ini secara jelas tetapi jika kita teliti untuk
membacanya dengan telaten pasti kita dapat menemukan kata-kata yang sedikit bersalah dan
ada juga yang kata-katanya kekurangan satu huruf dan itu sedikit mengganggu dan akan
membuat konsentrasi saat membaca sedikit terganggu. Dan juga saya adalah orang yang
menyukai gambar dan bagi saya gambar juga dapat menambah pemahaman dalam membaca
serta dengan adanya gambar pembaca akan sulit untuk bosan dengan buku bacaan yang
sedang di bacanya.
11

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku ini memiliki tampilan yang bagus dan menarik dari luar serta isi buku yang
diberikan oleh penulis sangatlah rapih dengan terstruktur dan terperinci sehingga para
pembaca dapat dengan mudah memahami topik atau materi yang dibahas dan juga terdapat
sedikit kesalahan kata-kata yang dapat mengganggu konsentrasi para pembaca serta tidak
adanya gambar yang mendukung materi yang dibahas sehingga jika ada pembaca yang
menyukai gambar untuk memahami bukunya mereka akan mudah bosan dalam membaca
buku ini.

B. Saran

Saya harap buku ini dapat berkembang lagi dalam pembuatannya sehingga tidak adanya
kata-kata yang salah atau kekurangan huruf dan juga diberikam tambahan gambar yang
menarik serta berhubungan dengan topik yang dibicarakan agar para pembaca dapat dengan
mudah dimengerti oleh para pembaca.
12

DAFTAR PUSTAKA

Hj. Binti Maunah. M.Pd.I, Dr. 2014. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta;Iain Tulungapung
Press

Anda mungkin juga menyukai