Anda di halaman 1dari 12

SAHAM

Saham Preferen

• Saham preferen (Preferred stock) adalah hibrida/dengan karakteristik saham biasa dan obligasi.

• Persamaan dengan saham biasa

a. Mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo.

b. Membayar dividen, dan dividen tidak dipotong pajak.

 Persamaan dengan Obligasi (Bonds)

a. Klaim prioritas atas penghasilan dan asset.

b. Dividen tetap sama selama masa (hidup) penerbitan.

c. Membawa ciri-ciri, yakni call (hak tebus saham). Convertible (dapat ditukar) dan ketentuan dana
pelunasan.

Penilaian Saham Preferen

• Pemilik saham preferen biasanya menerima pendapatan tetap dari investasi pada setiap periode
dan tidak jatuh tempo (perpetual).

• Pengembalian saham preferen datang melalui bentuk deviden, bukan bunga.

• Nilai saham Preferen (Vps), dapat dihitung dengan cara ;

Vps=Dps/kps

dimana,

Vps = Nilai saham preferen

Dps= Dividen saham preferen

kps = Tingkat pengembalian yang diisyaratkan.

Contoh

• Perusahaan FE membayar dividen untuk preferend stock sebesar $10 per tahun. Jika rate of
return untuk saham tersebut 10%, berapa nilai saham preferend tersebut?

• Vps = $10/0,10 = $100

Saham Biasa
• Saham biasa menunjukkan kepemilikan dalam suatu perusahaan perseroan terbatas.

• Saham biasa tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo  sebagai pemilik selama perusahaan
berdiri.

• Saham biasa tidak memliiki batas atas dari pembayaran dividen.

• Saham Biasa, memiliki :

1. Pengendalian atas Financial perusahaan  memilih pejabat (Direksi/Komisaris Perusahaan).

2. Hak prioritas membeli saham baru atas dasar pro rata.

Penilaian saham biasa

• Harga saham biasa  dihitung dengan cara yang hampir sama dengan perhitungan nilai Bonds,
yaitu sebagai nilai sekarang dari aliran arus kas.

• Harga saham merupakan fungsi dari deviden kas dan harga pasar yang diharapkan pada akhiir
periode,

saham =Po=PV dari dividen mendatang yang diharapkan

• Rate of Return  tingkat pengembalian/tingkat bunga yang diterima investor atas investasi

• Discount Rate (tingkat diskonto)  tingkat bunga yang dikenakan bank sentral atas pinjaman
yang diberikan bank umum

• Coupon rate  nominal rate, tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada
pemegang obligasi setiap tahun

Common Stock Caluation

• Zero growth

g= 0  D1 = D2 = D3 = . . . = Dt

Po = --------

Ks

Contoh: Kita memiliki selembar saham yang selalu membayarkan dividen sebesar $1,17/lembar.
Required rate of return = 13,6%. Berapa harga per lembar saham tersebut ?

$1,17

Po= -------- = $8,60


0,136

Normal/Constant Growth

Dt = Do (1+g)t

Do (1+g)

Po = ------------

Ks – g

Contoh:

FE baru saja membayar dividen sebesar $1,17. investor mengharapkan tingkat


pertumbuhan sebesar 8,1%. Jika diketahui required rate of return sebesar 13,6%, berapa
harga saham perusahaan FE ?

• D1 = Do (1+g)¹

= $1,17 (1+0,081)¹ = $1,265

$1,265

Po = --------------- = $23

0,136-0,081

Nonconstant/Supernormal Growth

• Contoh:

Ks=stockhloders required rate of return=13,6%

N=years of supernormal growth=3

gs=rate of growth in both earnings and dividen during the supernormal growth=30%

gn=rate of normal/constant growth after the supernormal period=8,1%

D=last dividend period by the company=$1,17

Hitunglah Po?

• Langkah 1 :hitung dividen setiap tahun selama periode nonconstant growth

Dt=Do (1+g)t

• Langkah 2 : hitung nilai saham pada akhir periode nonconstant growth


• Langkah 3 : hitung PV dari dividen selama periode nonconstant growth

• Langkah 4 : hitung PV dari nilai saham akhir periode nonconstant growth

• Langkah 5 : hitung nilai saham dengan menjumlahkan langkah 3 + 4

A. Hitunglah harga wajar saham dari semua pertumbuhan?

B. Hitunglah berapa besarnya Price Earning Ratio (PER) normal dan aktual, apabila harga pasar
saham $30. dan nilai Dividen Payout Ratio (DPR)=60%

C. Bagaimana pendapat harga saham tersebut di bursa ?

Harga Pasar>Harga Wajar = overpriced

Harga Pasar<Harga Wajar = underpriced

NILAI SAHAM DIBEDAKAN MENJADI

. Nilai Buku (book value)

• Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki pemilik dg
memiliki satu lembar saham.

• Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Total Ekuitas
Nilai buku 
Jumlah saham biasa yg beredar
Present value approach

 nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas masa depan yg diterima investor
(diwakili o/ dividen)  dividend discounted model

Arus Kast
Po  
t 1 (1  k ) t

. P/E ratio approach

 rasio harga pasar saham terhadap laba

 menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang
dilaporkan perusahaan.
Harga per lembar saham P
PER  
Laba per lembar saham E

Contoh 1.
Nonconstant Growth

Sebuah Perusahaan terbuka selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi.
Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun
mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu
tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%. Dividen terakhir yang
dibagikan adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

D1 = D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = 240

D2 = D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44) = 288

PV (D1, D2) = 240/(1+0,18)+288/(1+0,18)2

= 203,39 + 206,84= 410,23

P2 = D3/Ks – g = D2 (1+0,05) /0,18 – 0,05

= 302,40/0,18-0,05 = 2.326

PVP2 = 2.326/(1+0,18)2 = 1.670,5

P0 = 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73


. Model pertumbuhan nol (zero growth model)

Contoh: sebuah saham diperkirakan membayarkan dividen tiap tahun sebesar Rp500 hingga
tak terhingga (zero growth). Ks= 20%. Nilai intrinsik= ???

P0 = D/KS

500/0,2 = 2500

OBLIGASI

 Surat utang dengan bunga tetap (bunga obligasi).

 Pemegang surat utang (bondholder) disebut investor,

berpenghasilan tetap (fixed income securities)..

 Obligasi hanya memiliki nilai nominal atau nilai pari

(par value/stated value/ face value) tertentu

 Obligasi umumnya tanpa jaminan, jika dengan

jaminan disebut hipotik (mortgage) atau mortgage

bond.

 Jenis obligasi: pemerintah (government bond), swasta


(corporate bond), dan BUMN (state owned company

bond).

RISK: Penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga

dan pembayaran kembali utangnya

Basic Bond Valuation Model

• Vb = I (PVIFA Kd,n) + N (PVIF Kd,n)

• Vb = Nilai Obligasi

• Kd = tingkat bunga obligasi/rate of return

• N = Nilai Nominal Obligasi

• n = Umur obligasi

• I= bunga yang dibayar setiap tahun/discount rate

• N= par value = nilai nominal obligasi

• PVIFA = Nilai Sekarang faktor bunga anuitas

• PVIF = Nilai Sekarang faktor bunga

Contoh

Obligasi suatu perusahaan bernilai nominal (par value) $1.000 dengan interest rate 15% akan
jatuh tempo 15 tahun yang akan datang. Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan=coupon
rate, berapa nilai obligasi tersebut?

I = coupon rate 15% x nilai nomninal $1000=$150

Jadi besarnya bunga per tahun $150

Vd = $150 (PVIFA 15%,15) + $1.000 (PVIF 15%,15)

Vd = $150(5,8474)+$1.000(0,1229) = $1.000

PENENTUAN BESARNYA RATE OF RETURN

Besarnya rate of return atau Yield dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuhnya
(Yield to maturity) dengan menggunakan rumus jalan pintas (shortcut formula) atau dengan
menggunan tabel present velue.
Rumus N-P

I + -------

Rate of return = ---------------------------------

P +N

--------

I = Bunga tahunan dlam rupiah

N = Harga normal dr obligasi /jumlah yg akan diterima pada akhir tahun

P= Harga pasar

n= Umur obligasi

Contoh: Suatu obligasi yang bernilai nominal Rp. 10.000 mempunyai harga pasar Rp 9.000
mempunyai umur 5 tahun dan membayar kupon obligasi 6 % setiap tahunya. Tentukan
besarnya rate of return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu akan dipertahankan sampai
hari jatuh tempo nya (Yield to maturity)

Jawab

a. Dengan menggunakan rumus tersebut

10.000 – 9.000

6% (10.000) + -----------------------

Yiel to maturity = -------------------------------------------

9.000 + 10.000

----------

= 600 + 200

--------------

9.500
= 8,42%

PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Misalkan kebutuhan bahan baku dalam satu tahun sebesar D tahun. Pemakaian bahan
dilakukan secara acak setiap tahun. Perusahaan tersebut memesan Q satuannya setiap kali
memesan. Dengan demikian frekuensi pesanan dalam satu tahun adalah,

     Frekuensi pesanan dalam satu tahun = D/Q

Persediaan yang dimilik oleh perusahaan akan berkisar dari O sampai dengan Q satuan.
Dengan demikian rata-rata persediaan buku tersebut adalah;

    Rata-rata persediaan = (Q/2) satuan

Kalau biaya simpanan per satuan per tahun dinyatakan sebagai I, maka biaya simpanan
pertahun yang akan ditanggung perusahaan adalah;

    Biaya simpanan per tahun = (Q/2)i

Apabila setiap kali perusahaan memesan memerlukan biaya sebesar O, maka biaya
pemesanan dalam satu tahun adalah;

      Biaya pemesanan dalam satu tahun = (D/Q) o

Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (kita beri notasi Y) adalah;

      Y = (Q/2) I + (D/Q) o 

CONTOH SOAL

 Misalkan bahwa kebutuhan bahan baku dalam satu tahun sebesar 3.600  satuan, dengan
harga Rp. 50.000 per satuan. Kebiasaan perusahaan adalah melakukan pembelian setiap
bulan sekali. Biaya simpan (termasuk biaya modal) berkisar 18% per tahun, sedangkan biaya
setiap kali memesan sebesar Rp. 200.000,-. Berdasarkan kebiasaan tersebut, maka biaya
persediaannya adalah sebagi berikut:

 Jumlah yang di pesan setiap bln = 3600/12

= 300 satuan

 Nilai rata-rata persediaan

= (300 x Rp 50.000)/2

= Rp 7.500.000

 Biaya simpan dalam satu tahun


= Rp 7.500.000 x 18%

= Rp 1.350.000

 Biaya pesan dalam satu tahun

= Rp 200.000 x 12

= Rp 2.400.000

 Total biaya persediaan

= Rp 1.350.000 + Rp 2.400.000

= Rp 3.750.0000

MENGGUNAKAN RUMUS EOQ

2 x3.600 x 200.000
Q  400satuan
                                              0                
.18 x50.000

Dengan demikian maka:

Biaya pesan : (3.600/400)xRp 200.000) : Rp 1.800.000

Biaya simpan : (400 x Rp 50.000/2) x 18% = Rp 1.800.000

Total Biaya persediaan : Rp 1.800.000 + Rp 1.800.000

: Rp 3.600.000

Yang berarti perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp 150.000 dalam satu tahun

PENGELOLAAN PIUTANG

• Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800.000.000,
keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit
dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan
menjadi 1.050.000.000 pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut
ditaksir sebesar Rp 148,75 juta pertahun. Apakah manejemen menerima alternatif penjualan
kredit tersebut, apabila biaya dana sebesar 15%?
• Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt

• pengorbanan :

perputaran piutang = 360/60 = 6 kali

rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt

dana untuk membiayai piutang = 148,75jt

biaya dana yang ditanggung = 148,75 x 15%= 22,31 jt

• manfaat bersih = 37,5 jt – 22,31 jt = Rp 15,19 jt

• Benefit > coPT ABC memiliki nilai penjualan per tahun Rp 180, seluruhnya dijual kredit 30 hari,
dengan ketentuan, jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal penjualan,
diberikan potongan tunai 2 %, model ini lazim disebut 2/10, net 30.

• Dari jumlah tersebut, 60 % dibayar dalam waktu 10 hari, dan sisanya dalam waktu 30
hari.

• 1) Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Oustanding atau DSO) atau Periode Penagihan Rata-
rata (Average Collection Period atau ACP) adalah: 0,60(10) + 0,40(30) = 18 hari.

• 2) Penjualan Harian Rata-rata (Average Daily Sales atau ADS), dengan asumsi satu tahun 360
hari kerja: (Rp 180 / 360) = Rp 0,50

• 3) Piutang PT ABC sepanjang tahun setiap saat sebesar: (Jangka Waktu Penagihan X Penjualan
Harian Rata-rata) = (18 hari X Rp 0,50) = Rp 9.

• 4) Perputaran Piutang = (Penjualan/Piutang) = (Rp180/Rp9) = 20X

• 5) Periode Penagihan Rata-rata = (360 hari / Perputaran Piutang) = (360 hari / 20) = 18 hari.

Anda mungkin juga menyukai