Anda di halaman 1dari 13

Median

Median merupakan salah satu ukuran pemusatan atau sebuah nilai yang
berada ditengah-tengah data, setelah data tersebut diurutkan. Mungkin Anda
bertanya, mengapa perlu median setelah Anda mempelajari rata-rata hitung ?
Dari sifat rata-rata hitung diketahui bahwa
Median didefenisikan
rata-rata hitung sangat dipengaruhi oleh data
sebagai titik tengah dari
ekstrem baik yang terbesar maupun yang
semua nilai data yang
terkecil, sehingga nilai rata-rata tidak
telah diurutkan dari nilai
mencerminkan kondisi sebenarnya.
terkecil ke yang terbesar,
Median merupakan nilai sentral dari
atau sebaliknya dari
sebuah distribusi frekuensi, nilai sedemikian itu
yang terbesar ke yang
merupakan nilai sentral yang terhubung
terkecil.
dengan posisi sentral yang dimilikinya dalam
sebuah distribusi, media juga disebut sebagai
rata-rata posisi ( positional average). Secara teoritis median membagi seluruh
jumlah observasi atau pengukuran ke dalam 2 bagian yang sama.
Dalam hal ini seperti halnya rata-rata (mean), median juga terbagi menjadi
dua kategori yakni median dari data yang belum dikelompokkan dan yang telah
berbentuk kelompok, uraiannya sebagai berikut:

Median dari data yang belum dikelompokkan


Median untuk data yang tidak berkelompok adalah nilai yang letaknya
ditengah data yang telah diurutkan, namun data tersebut belum dikelompokkan
dalam kelas/kategori tertentu atau belum dalam bentuk distribusi frekuensi.
Cara mencari letak dan nilai median untuk data yang tidak berkelompok ada
dua kemungkinan. Kemungkinan pertama ialah data tersebut ganjil dan
kemungkinan kedua data tersebut genap. Bila nilai-nilai observasi Xi sejumlah n
disusun dari nilai terkecil hingga nilai terbesar sedemikian rupa sehingga X1 ≤
X2 ≤…≤Xn. Maka median nilai-nilai tersebut ialah nilai Xk.

letak median (data ganjil) adalah ½ (n+1),


1.16
Nilai Me= Xk+1 dengan k=1/2 (n-1)
Statistik Deskriptif

Contoh 13.(data ganjil)

Soal :

Diketahui data nilai ujian mahasiswa yang telah diuraikan dari nilai yang
terkecil sampai nilai yang terbesar adalah : 63, 65, 67, 70, 73, 73, 77, 78, 81, 81,
81, 82, 84 dan 88. Berapakah nilai median ?

Penyelasaian soal:

1. Urutkan data dari terkecil sampai data terbesar

63, 65, 67, 70, 73, 73, 77, 78, 81, 81, 81, 82, 84 , 88,85

2. Posisi median ½ (15+1) =8 dengan K=1/2 (n-1)

K=1/2 ( 15-1) = 7 , jadi nilai median menggunakan rumus 4-14 , yakni


nilai yang ke 7+1 atau pada urutan ke-8 adalah 78

Sementara jika jumlah data pada data mentah atau data yang belum
dikelompokkan tersebut adalah genap maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:

Menentukan letak mediannya menggunakan rumus sebagai berikut:

Letak median pada data genap adalah ½ (n+1) .


1.17

Sedangkan dalam menentukan nilai mediannya menggunakan rumus sebagai


berikut:

Rumus nilai median pada data genap adalah


1.18
Me=1/2( Xk+Xk+1), nilai k=1/2 n

Berikut disajikan contoh untuk memudahkan dalam memahami penerapan


rumus penentuan letak dan nilai median pada data tersebut.

2
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak

Contoh 14.(data genap)

Soal:

Omset penjualan tertinggi dari 20 sebuah supermarket “Daremantep Jaya”,


pada bulan agustus 2012 diantaranya adalah enam supermarket yang
mempunyai omset penjualan tertinggi secara berturut adalah:

Tabel 1.10 Omset supermarket Daremantep Jaya


Supermarket Omset
Daremantep Jaya 7 Rp.170.000.000

Daremantep Jaya 15 Rp.179.500.000

Daremantep Jaya 11 Rp. 192.500.000

Daremantep Jaya 20 Rp. 195.500.000

Daremantep Jaya 8 Rp. 215.000.000

Daremantep Jaya 10 Rp. 225.750.000

Berapakah nilai median dari omset tersebut diatas?

Penyelesaian Soal:

Letak mediannya adalah ½ (6+1)=3,5, letak titik ini berada diantara data
ke-3 dan data ke-4 antara Rp.192.500.000 dan Rp.195.5000.000. Nilai
tersebut dapat ditentukan dengan mencari rata-rata hitung kedua angka
diatas, yaitu:

½(192.500.000+195.5000.000)= 194.000.000

Dengan demikian, median data tersebut adalah Rp 194.000.000,


sebenarnya seluruh angka yang terdapat pada interval antara
Rp.192.500.000 dan Rp.195.5000.000 dapat menjadi median. Oleh
karena itu menentukan angka pasti untuk menjadi median sulit untuk
ditentukan, maka median ditentukan dengan mencari rata-rata kedua
angka diatas.

3
Statistik Deskriptif
Median dari data yang dikelompokkan
Langkah pertama dalam menetapkan median dari data yang telah
dikelompokkan adalah menentukan letak sebuah titik yang nilainya akan
menjadi median. Titik ini, seperti pada uraian sebelumnya, membagi deretan
angka yang terurut menjadi dua bagian yang sama banyak. Jika pada data yang
belum diurutkan menggunakan rumus (n+1)/2, maka untuk data yang telah
dikelompokkan menggunakan rumus 1/2n. Setelah diketahui posisi titik
tersebut, langkah berikutnya adalah menentukan kelas yang didalamnya
terdapat titik tersebut Untuk data yang berkelompok, nilai median dapat dicari
dengan interpolasi yang rumusnya adalah sebagai berikut:

𝑛
− 𝑓𝑘𝑚
1.18
𝑀𝑒 = 𝐵 + 𝑖 2
𝑓𝑚

: Nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat


nilai median
n : Banyaknya observasi = jumlah semua frekuensi


: Jumlah frekuensi dari semua kelas di bawah kelas yang
mengandung median (kelas yang mengandung median tak
termasuk).
: Frekuensi dari kelas yang mengandung median

i : Besarnya kelas interval, jarak antara kelas yang satu dengan


lainnya atau besarnya kelas interval yang mengandung median

Contoh 15

Soal: Misalkan X adalah upah tahunan karyawan sebuah perusahaan asing


yang dibulatkan menjadi ribuan Dolar. Ada 40 orang karyawan yang sedang
diselidiki dan hasil dari pertanyaan yang diajukan tentang besarnya upah
tahunan (dalam ribuan dolar) adalah sebagai berikut:

4
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak
146 147 147 148 149 150 150 152 153 154

156 157 158 161 163 164 165 168 173 176

119 125 126 128 132 135 135 135 136 138

138 140 140 142 142 144 144 145 145 146

Berapa besarnya nilai median upah karyawan?

Ketika data dikelompokkan, kelas-kelas tersebut disajikan pada Tabel 1.11.


Dengan menggunakan Rumus 1.18, hitunglah nilai median.

Upah Sistem Tally Frekuensi

(1) (2) (3)


118 – 126 │││ 3
127 – 135 ││││ 5
136 – 144 ││││││││ 9
145 – 153 ││││││││││ 12
154 – 162 ││││ 5
163 – 171 ││││ 4
172 – 180 ││ 2
Jumlah 40

Penyelesaian soal:

Urutkan dari yang terkecil (X1) sampai yang terbesar (X40)

X1 = 119 X11 = 138 X21 = 146 X31 = 156

X2 = 125 X12 = 140 X22 = 147 X32 = 157

X3 = 126 X13 = 140 X23 = 147 X33 = 158

X4 = 128 X14 = 142 X24 = 148 X34 = 161

X5 = 132 X15 = 142 X25 = 149 X35 = 163

X6 = 135 X16 = 144 X26 = 150 X36 = 164

5
Statistik Deskriptif
X7 = 135 X17 = 144 X27 = 150 X37 = 165

X8 = 135 X18 = 145 X28 = 152 X38 = 168

X9 = 136 X19 = 145 X29 = 153 X39 = 173

X10 = 138 X20 = 146 X30 = 154 X40 = 176

Menentukan nilai k : 40 = 2k → = =
= + +

= + +

Upah dari 40 orang karyawan sudah disajikan dalam tabel frekuensi, di mana
bentuk tabelnya adalah sebagai berikut:

Upah (Ribuan f
$)

(1) (2)
50% observasi (jumlah
118 – 126 3
frekuensi) nilai observasinya
127 – 135 5 sama atau lebih kecil dari
136 – 144 9 median). Kelas mengandung
median terletak pada nilai
145 – 153 12
frekuensi fm = 12.
154 – 162 5

163 – 171 4

172 – 180 2

Jumlah 40

6
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak
1. Upah dianggap sebagai bilangan-bilangan yang didistribusikan secara
kontinu. Dalam hal ini, median merupakan upah yang mempunyai ciri/sifat
sedemikian rupa sehingga setengah atau 50% dari observasi (jumlah

frekuensi), yaitu = observasi, terletak di bawah median dan setengah

lainnya di atas median tersebut.

2. Jumlah tiga frekuensi pertama, f1+ f2 + f3 = 3 + 5 + 9 = 17, observasi belum


sampai 20, atau belum ada setengahnya. Untuk mencapai 20 observasi,
diperlukan tiga observasi dari kelas keempat yang frekuensinya = f4= 12.
Jadi, median terletak dalam kelas keempat.

3. Karena kelas interval yang keempat, yaitu 145 – 153, sama dengan (setelah
memperhitungkan bahwa upah merupakan data yang kontinu) 144,5 – 153,
5, maka median akan terletak di posisi dalam jarak kelas interval 144,5 –

153,5.

4. Hasil perhitungan sebagai berikut:

 = 144,5 (nilai batas kelas bawah dari kelas yang memuat median,

setelah diadakan koreksi kontinuitas), = = dan ( = +

+ = , maka fm= 12 dan besarnya kelas interval (i)= (153,5 –

144,5) = 9, jarak antara nilai batas bawah dan nilai batas atas dari kelas
interval yang memuat median atau jarak antara suatu kelas dengan kelas
berikutnya, baik diukur dengan nilai atas bawah atau batas atas. 145 –
136 = 9, atau 153 – 144 = 9 (sama saja).

 Cara ini disebut interpolasi, sehingga hasilnya tidak tepat seperti halnya
dihitung secara langsung. Walaupun demikian, hasilnya akan mendekati
nilai sebenarnya.

 Di dalam prakteknya, kita sering tidak mengetahui data aslinya: data


tersebut sudah disajikan dalam tabel frekuensi, sudah dibuat kelas-kelas,
kelompok-kelompok atau kategori-kategori. Jadi, rumus interpolasi ini
sangat penting untuk menghitung median. Dengan menggunakan
Rumus 1.18, akan dihasilkan angka berikut:

7
Statistik Deskriptif

− −
 = + 2
, = + [ ]

= + = 146,75

Modus
Modus sebagai ukuran pusat data, berbeda dengan rata-rata hitung
penentuannya. Modus lebih mirip median
dalam penentuannya yang tidak melalui proses Modus didefinisikan suatu
aritmatik seperti penentuan rata-rata. Modus nilai yang terdapat dalam
adalah nilai yang paling sering muncul dalam serangkaian data yang
data. Modus sering ditulis singkat atau memiliki frekuensi
disimbolkan dengan Mo. tertinggi.

Sejumlah data bisa tidak mempunyai


modus, mempunyai satu modus (disebut Unimodal), mempunyai dua modus
(Bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus (Multimodal). Cara mencari
modus dibedakan antara data tunggal dan data berkelompok.

Modus (Data Tidak Berkelompok)


Modus dari suatu kelompok nilai adalah nilai kelompok tersebut yang
mempunyai frekuensi tertinggi, atau nilai yang paling banyak terjadi di
dalam suatu kelompok nilai. Untuk selanjutnya kita singkat Mod.

Suatu distribusi mungkin tidak mempunyai mod atau mungkin mempunyai


dua mod atau lebih. Distribusi tersebut disebut Unimodal (jika mempunyai
satu mod), Bimodal (jika mempunyai dua mod), atau Multimodal (jika
mempunyai lebih dari dua mod).

Contoh. 16

Soal:

Omset penjualan yang diperoleh 6 supermarket “Daremantep Jaya”, pada


bulan januari 2013 adalahseperti pada table 1.11, tentukan nilai modusnya!

8
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak
Tabel 1.11 Omset supermarket Daremantep Jaya
Supermarket Omset
Daremantep Jaya 1 Rp.90.000.000
Daremantep Jaya 2 Rp.95.000.000
Daremantep Jaya 3 Rp. 100.000.000
Daremantep Jaya 4 Rp. 100.000.000
Daremantep Jaya 5 Rp. 105.000.000
Daremantep Jaya 6 Rp. 110.750.000

Penyelesaian soal

Modus dari data diatas dapat ditentukan dengan mudah yakni dengan
mudah yaitu Rp.100.000.000 dikarenakan nilai omset tersebut memiliki
frekuensi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai omset yang lainnya.

Modus (Data Berkelompok)


Modus atau mode yang telah dikelompokkan diperkirakan berada pada
kelas yang memiliki frekuensi tinggi. Kendatipun hal tersebut hanya bersifat
estimatif dan berbeda sifat estimatifnya dengan rata-rata dan median.

Apabila data sudah dikelompokkan dan disajikan dalam tabel frekuensi, maka
dalam mencari modusnya harus dipergunakan rumus berikut ini.

𝒅𝟏
𝒎𝒐𝒅 = 𝑩𝒎 + 𝒊 , - 1.19
𝒅 𝟏 + 𝒅𝟐

Bm = nilai batas bawah, kelas yang memuat modus


fm0 = frekuensi kelas yang memuat modus
(d1) = fm0 – f(m0 – 1) {selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan
frekuensi kelas sebelumnya (bawahnya)}
(d2) = fm0 – f(m0 + 1) {selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya (atasnya)}
i = besarnya jarak antara nilai batas atas dan nilai batas bawah dari kelas
yang memuat modus.

9
Statistik Deskriptif

Contoh.17
Soal:

PT Abadi Jaya melakukan melakukan pengelompokan cabang


perusahaan berdasarkan omset penjualan sebagai berikut:

Tabel 1.12 Omset Penjulan PT Abadi Jaya

Interval Omset Jumlah


Penjualan Perusahaan
(Rp juta)
200 – 219 7
220 – 239 9 Kelas yang berisi
240 – 259 11 modus, fm0= 18
260 – 279 18
280 – 299 12
300 – 319 5
.

Tentukan nilai modus dari omset perusahaan-perusahaan tersebut !

Penyelesaian soal:

Diketahui :

= + =

I (interval) = 220 – 200 = 20


f(m0-1) = 11; f(m0+1) = 12; (d1) = 18 – 11 =7 ; (d2) = 18-12 = 6

= + , - = + ( ) =270,27
+ 2 +

Jadi, nilai modus dari omset perusahaan-perusahaan Rp.270,27 juta atau


Rp.270.270.000

Hubungan rata-rata, median dan modus


Rata-rata hitung , median dan modus, merupakan tiga ukuran pemusatan
yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk kurva poligon dari data yang
dikaji baik berupa sampel maupun populasi. Bentuk kurva poligon bisa berupa
kurva normal atau simetris, condong ke kiri (skewed negatif) atau condong ke
kanan (skewed positif). Hubungan antara rata-rata, median dan modus dapat
dilihat pada penyajian gambar 1.1, gambar 1.2 dan gambar 1.3 secara berturut
dijelaskan sebagai berikut:

10
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak
1. Kurva simetris
Kurva simetris adalah kurva dimana
sisi kanan dan kiri sama, sehingga
kalau dilipat dari titik tengahnya
maka ada dua bagian yang sama.
Untuk kurva simetris, maka nilai
untuk rata-rata hitung, median dan
modus mempunyai nilai sama.
Gambar 1.1 Kurva simetris
̅= Med= Mod

2. Kurva condong kiri

Kurva condong kiri atau condong


positif disebabkan nilai rata-rata
hitung lebih besar dibandingkan
dengan median dan modus. Hal
tersebut terjadi karena adanya nilai
ekstrem tinggi yang mempengaruhi Gambar 1.2 Kurva condong kiri
nilai rata-rata hitung, sedangkan
median dan modus tidak
terpengaruhi. Pada kejadian seperti
ini data pada umumnya bernilai
rendah, tetapi ada beberapa yang
ekstrem bernilai sangat tinggi.

̅>Me,Mod

11
Statistik Deskriptif
3. Kurva condong kanan

Kurva condong ke kanan atau


condong negatif disebabkan nilai
rata-rata hitung lebih kecil daripada
nilai median dan modus. Peristiwa
ini karena adanya nilai ekstrem
rendah yang mempengaruhi nilai Gambar 1.3 Kurva condong kanan
rata-rata hitung.

̅<Me,Mod

Hubungan antara nilai rata-rata, Median dan Modus dapat disimpulkan


bahwa apabila ketiganya mempunyai nilai hampir sama. Hubungan yang
bersifat empiris tersebut dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Dajan (2008).
Menurut Karl Pearson, bila distribusi dari variabel yang kontinu memiliki
modus tunggal serta menceng secara moderat, maka mediannya akan terletak
kira-kira 2/3 dari seluruh yang dihitung dari modus ke arah rata-rata
hitungannya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

̅-3
Mod = 𝐗 ̅-Me)
(𝐗 1.20

Berikut contoh masing-masing keadaan yang menggambarkan hubungan


antara rata-rata hitung, median dan modus.

Contoh 18
Soal:

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi berat badan 100 orang mahasiswa


fakultas ekonomi UM tahun 2012, tentukan rata-rata, median dan modusnya.

12
Ukuran Pemusatan Dan Ukuran Letak
Tabel 1.13 Berat Badan Mahasiswa

Berat Badan Frekuensi (f)

60-62 5

63-65 18

66-68 42

69-71 27

72-74 8

Penyelesaian Soal:

Rata-rata

Berat Badan Xi Frekuensi (f) Xi.fi

60-62 61 5 305

63-65 64 18 1.152

66-68 67 42 2.814

69-71 70 27 1.890

72-74 73 8 584

Jumlah
∑f =100 =6.745

 f i xi
5
X  i 1
n = =67,45

i 1
fi

- -
Median, = + , =65,5 + 3 ( ) = 65,64

Modus, Mod = rata-rata – 3 (rata-rata – median)

= 67,45 – 3 (67,45 – 65,64)= 62,02

Sehingga disimpulkan bahwa nilai , “Mean> median,modus”

13

Anda mungkin juga menyukai